Siapakah Kache Marpo? (Bahasa Indonesia)
(Oleh Tsem Rinpoche)
Kache Marpo merupakan sosok dewa Budhis yang sangat tua, muncul pertama kali di masa Guru Rinpoche, seribu tahun yang lalu. Kache Marpo kemudian dinobatkan sebagai salah satu Pelindung Dharma di biara Samye oleh Guru Rinpoche. Beliau adalah salah satu dewata pelindung (Dharmapala) yang bertugas membantu perkembangan Dharma di negara Tibet dan sekitarnya. Kache Marpo diyakini sebagai emanasi Hayagriva, yang berarti beliau adalah mahluk yang sepenuhnya tercerahkan, sekaligus Buddha yang tampil dalam bentuk duniawi.
Kache Marpo memiliki wajah berwarna merah, bermata tiga dan berlengan dua. Beliau menggigit bibir bawahNya dengan gigi atas yang bertaring untuk mengusir rintangan dan mara. Beliau mengenakan helm seorang prajurit kuno dengan lima bendera berkibaran di sekelilingnya yang melambangkan lima Buddha Dhyani. Di jaman kuno, para prajurit memasang bendera di punggung mereka untuk menandakan siapa mereka, dari mana mereka berasal, pangkat militer mereka apa, dan sebagainya. Kache Marpo mengenakan satu setel baju pelindung berbahan kulit lengkap di tubuhnya. Baju pelindung ini memberiNya kemampuan untuk menghentikan anak panah dan benda lain yang menghantamNya. Tetapi, dalam pengertian Dharma, hal ini berarti beliau tidak dapat dilukai karena telah mencapai pencerahan sepenuhnya.
Di tangan kananNya, yang mengayun-ayun di udara, beliau memegang sebuah tombak yang panjang dan di tangan kiriNya beliau menggenggam sebuah jerat. Jerat tersebut menarik sebuah bentuk menyerupai manusia, yang melambangkan karma buruk, penderitaan, masalah dan rasa sakit kita yang hidup di samsara. Wujud manusia tadi diikat erat, yang berarti Kache Marpo mampu mengikat dan mengendalikan rintangan yang kita hadapi. Beliau menusuk wujud tadi menggunakan tombak panjang di tangan kanannya, yang melambangkan bahwa beliau bisa menghancurkan masalah kita.
Kache Marpo menunggangi kuda yang sedang melewati laut penuh darah. Darah di sini mewakili semua penderitaan yang selalu ada di samsara beserta semua delusi yang ada di alam ini. Ketika beliau melewati laut ini tanpa tenggelam, beliau menunjukkan bahwa diriNya tidak bisa tersentuh penderitaan samsara.
Teknik visualisasi sederhana yang bisa anda lakukan saat melakukan praktik Kache Marpo adalah dengan membayangkan bahwa dari setiap pori-pori pada tubuh beliau percikan api psikis menyemburat keluar menuju sepuluh arah untuk mengumumkan kedatangan beliau.
Dalam tradisi Nyingma, beliau disembah dalam bentuk Tsiu Marpo. Ketika Dorje Shugden bangkit, Tsiu Marpo menyadari manfaat praktik Dorje Shugden, dan, atas kemauan sendiri, beliau mengambil sumpah untuk menjadi salah satu menteri Dorje Shugden. Jadi, dalam aliran Nyingma beliau dikenal sebagai Tsiu Marpo, dan dalam aliran Gelugpa sebagai Kache Marpo.
Di Tibet ada banyak penubuat terkenal yang melayani Kache Marpo. Mereka dapat menunjukkan sisi damai atau murka Karche Marpo dan merupakan sosok yang dipercayai orang karena nasehat mereka selalu tepat. Meski mereka menubuatkan atas nama Kache Marpo, saat dirasuk, Sang Raja Dorje Shugden dapat giliran pertama. Setelah sang Raja keluar, baru menterinya Kache Marpo datang dan berbicara atas nama Raja (Dorje Shugden).
Terdapat seorang penubuat yang sangat tersohor di Tibet dengan nama Panglung. Foto beliau saya sertakan di sini. Pada masa Revolusi Budaya di tahun 1959, Yang Mulia Trijang Rinpoche berkonsultasi pada penubuat Panglung tentang keselamatan Yang Mulia Dalai Lama ke-14. Di saat konsultasi, Dorje Shugden merasuk dulu, kemudian Kache Marpo and beliau memberitahu bahwa Dalai Lama harus meninggalkan Tibet secepatnya. Kejadian ini disaksikan dan dicatat oleh para biksu yang hadir saat itu, juga para biksu yang menyampaikan pesan ke sana kemari. Jadi salah satu penubuat Kache Marpo yang paling dikenal di Tibet karena ramalannya yang tepat menyampaikan pesan supaya Dalai Lama meninggalkan Tibet.
Anda tidak harus mempraktikkan Kache Marpo secara terpisah. Ketika anda mempraktikkan Dorje Shugden, beliau secara otomatis sudah termasuk. Meskipun demikian, Kache Marpo bisa dan pernah dipraktikkan secara mandiri sebagai pelindung karena beliau sangat manjur. Hal ini pastinya juga menjadi bahan refleksi betapa tingginya status Dorje Shugden sehingga Pelindung sehebat Karche Marpo rela mengabdi pada cara-cara Dorje Shugden mengembangkan Dharma.
Saya telah menyertakan di sini beberapa tulisan singkat tentang sejarah dan ikonografi Kache Marpo, beberapa gambar beliau yang siap diunduh, dan juga pujian-pujian untuk beliau yang pernah ditulis oleh lama luhur seperti Yang Mulia Dalai Lama ke-5.
Saya harap ini dapat memberikan sedikit informasi tentang sosok Pelindung Dharma yang baik dan efektif, yang secara kebetulan juga menteri Dorje Shugden.
Tsem Rinpoche
Siapakah Kache Marpo?
Kache Marpo adalah salah satu pembantu utama Dorje Shugden dan dipercayai sebagai emanasi Hayagriva. Kache Marpo membantu Dorje Shugden dengan menjalankan instruksi dan aktifitas Dharma beliau, dan sekaligus membantu kita mengatasi rintangan dalam dan luar terhadap praktik spiritual kita. Meskipun Kache Marpo berpenampilan sebagai Pelindung, sifat asli beliau adalah Avalokiteshvara dalam bentuk murka. Jadi jelas Kache Marpo adalah Pelindung Dharma yang tercerahkan dan karena itu beliau memiliki puja, persembahan dan ritual tersendiri yang bisa digunakan untuk menghormati dan meminta berkatNya.
Penganut aliran Gelugpa bukan satu-satunya dalam tradisi Budhis Tibet yang pernah mengandalkan Kache Marpo. Kache Marpo dikenal dan disembah oleh kaum Sakya dalam bentuk Tsiu Marpo. Mereka menyembah Tsiu Marpo disamping Dorje Setrap dan Dorje Shugden, di mana ketiganya dikenal sebagai Gyalpo Sum (Tiga Raja) dan merupakan Pelindung utama silsilah Sakya. Dalam perannya kini sebagai sosok Pelindung Gelug dan pembantu utama Dorje Shugden, diyakini bahwa Kache Marpo menunggu di atas kudanya di luar istana surgawi Dorje Shugden, siaga menjalankan tugas dari sang Raja (Dorje Shugden) and memimpin perang melawan rintangan kita.
Ikonografi
Tempat bersemayam Kache Marpo digambarkan sebagai “Istana berwarna coklat indah bercahaya terbuat dari kulit dan dikelilingi lautan merah dari darah kuda dan manusia”.
Warna tubuh beliau mirip dengan pantulan warna yang terjadi ketika matahari bersinar pada gunung koral yang besar, berwarna merah terang berdenyut cahaya. Beliau memiliki bentuk tubuh “putra dewata”, dengan satu wajah dan dua tangan. Di tangan kanan, beliau memegang tombak panjang runcing berwarna merah yang digunakan untuk menusuk jantung karma negatif dan pandangan salah kita sampai tak berkutik. Tangan kiri beliau memegang jerat yang sedang mencekik leher setan pembuat rintangan. Kache Marpo tampil sebagai prajurit Tibet yang mengenakan baju pelindung kulit dan helm yang dihiasi dengan bendera-bendera kemenangan terbuat dari sutra dalam sembilan warna.
Ekspresi mukanya sangat murka. Beliau menggigit bibir bawahNya secara giras, dengan kesan kekal dalam kemarahan. Ini menunjukkan ketidaksabaran beliau untuk membantu melibas rintangan dan penyebab penderitaan kita. Tiga matanya melambangkan kemampuannya melihat hal-hal yang ada di masa lampau, kini dan masa depan. Bola matanya mendelik berkedut dengan urat merah menyala, menatap benci pada para perintang dan pembuat jahat. Beliau mengendarai seekor kuda magis yang garang, dihiasi dengan sadel indah berharga dan aksesori lainnya.
Penubuat dan Ilmu Rasuk
Kache Marpo hanya merasuki penubuat terlatih untuk membantu praktisi dengan cara memberi mereka ramalan yang akurat, nasehat yang tepat, berkat dan penyembuhan penyakit, tergantung apa yang dibutuhkan. Kache Marpo selalu menampilkan kesabaran yang besar dan memberi bantuan kepada praktisi Dharma yang tulus.
Kache Marpo selalu merasuk dengan penuh damai melalui seorang penubuat untuk memberi instruksi dan nasehat. Beliau selalu bertanya kepada Dorje Shugden sebelum memberi nasehat kepada praktisi. Karena rasa hormatnya yang mendalam kepada Dorje Shugden, Kache Marpo selalu menyebutNya sebagai ‘Raja Besar’.
Kache Marpo merasuk Panglung Kuten masa ini (Kuten berarti penubuat dalam bahasa Tibet), yang dilatih secara pribadi oleh Yang Mulia Trijang Dorje Chang. Saat ini, beliau menetap di Taiwan. Beliau juga sering melakukan perasukan atas diri Gameng Kuten di Amerika Serikat. Di Tibet sendiri, Panglung Kuten sebelumnya yang tinggal di Pertapaan Panglung dekat biara Sera, Lhasa, sangat terkenal dan banyak orang termasuk Yang Mulia Dalai Lama ke-14, Yang Mulia Trijang Rinpoche, pembesar dan pejabat sering berkonsultasi dengannya.
Ketika sang penubuat dirasuk Kache Marpo, beliau bisa terlihat murka atau damai, tergantung lokasi dan juga “kebutuhan” para hadirin. Jika orang-orang di wilayah tertentu agresif, penuh kemarahan dan keras kepala, Kache Marpo akan tampil murka. Di sisi lain, jika yang hadir penuh kasih dan sabar, Kache Marpo akan terlihat tenang dan damai.
Terkadang, Dorje Shugden dan Kache Marpo tidak tinggal lama-lama saat perasukan dan juga menolak persembahan yang disediakan. Hal ini terjadi ketika, melalui daya cenayang beliau, Dorje Shugden and Kache Marpo mengetahui bahwa orang-orang yang hadir tidak akan melaksanakan anjuran yang akan diberikan. Karena itu, atas dasar welas asih, Dorje Shugden dan Kache Marpo tidak tinggal lama-lama supaya hadirin tidak malah menambah karma buruk karena tidak menuruti nasehat pelindung Dharma.
Sejarah Singkat Kache Marpo
Kache Marpo adalah salah satu dari Tujuh Saudara bersinar yang bangkit dari trah dewata Tsiu Marpo dan termasuk dalam kategori ‘tsen‘ dalam sistem klasifikasi para pelindung. Sebelum abad 17, Kache Marpo digambarkan sebagai figur sampingan sampai ketika Yang Mulia Dalai Lama ke-5 mulai mempopulerkan praktik beliau. Karya tulis Dalai Lama ke-5 termasuk sebuah penghormatan singkat pada Yaksha Kache Marpo (di volume folio 147a5-149a5), dan juga catatan-catatan yang mendukung sejarah asal usul Kache Marpo. Terdapat juga tulisan-tulisan dengan deskripsi Kache Marpo sesuai dengan gambaran dewa pembantu yang terdapat dalam ritual Dorje Shugden.
Riset yang lebih mutakhir oleh Christopher Paul Bell juga memberikan konfirmasi bahwa Kache Marpo adalah Tsiu Marpo yang tercerahkan. Buku Christopher Bell yang baru dirilis, “Tsiu Marpo: Karir Dewa Pelindung Tibet” menyatakan bahwa salah satu dari 6 “roh alam” yang terbentuk dari tubuh Tsiu Marpo dikenal sebagai ‘Roh Kuat Batu‘ yang berasal dari pegunungan tinggi merah. Deskripsi ini sesuai dengan kisah tentang Kache Marpo yang datang dari ‘rumah besar yang terletak pada gunung tinggi berwarna merah tembaga’ yang tercantum dalam “Tulisan singkat tentang Persembahan torma dan permohonan tindakan kepada Yang Kuat Tsen Go Kache Marpo dengan judul Kegiatan dari Sang Penyembelih” yang ditulis oleh Yang Mulia Trijang Rinpoche. Thesis Christopher Bell bahwa ‘Roh Kuat Batu‘ adalah ‘Penguasa Batu Merah Tembaga‘ sekali lagi mendukung tradisi yang ada bahwa roh tersebut adalah Kache Marpo yang muncul dari tubuh Tsiu Marpo. Yang terakhir, ikonografi ‘Roh Kuat Batu‘ (tercantum pada halaman 50 karya thesis Christopher Bell) identik dengan Kache Marpo kecuali di bagian pedang sebagai senjata pilihan ‘Roh Kuat Batu‘ (Kache Marpo memegang tombak).
Klik di sini untuk mengundang thangka Kache Marpo yang indah dari VajraSecrets.
Tsiu Marpo
Tsiu Marpo adalah sosok dewa duniawi Tibet yang telah “ditaklukkan”, dan termasuk dalam kelas “prajurit” Tsiu Marpo berfungsi sebagai dewa pelindung Budhis di biara Samyé, biara Budhis tertua di Tibet yang didirikan pada tahun 779, ketika pelindung sebelumnya, Pehar Gyalpo, pindah ke biara Nechung di luar kota Lhasa. Tsiu Marpo, yang secara umum dikenal sebagai pelindung duniawi, merupakan ketua dari Tujuh Saudara Bersinar. PraktikNya disebarluaskan oleh guru aliran Nyingma Ngari Panchen Pema Wangyal (1487-1542). Dalam esensinya, Tsiu Marpo adalah Tamdrin (Hayagriva) dan Padmasambhava lah yang memberikan beliau pemberdayaan sekaligus nama rahasia Tsiu Marpo, yaitu Kunkyap Dorje Drakpotsel, atau “Kekuatan Vajra yang Ganas dan Meliputi Semuanya”.
Tsiu Marpo diyakini pertama kali muncul sebagai Lise Chorpa dari tanah Li. Beliau adalah seorang praktisi tingkat tinggi yang hidup di dalam hutan dan karena kesalahpahaman kemudian dituduh sebagai orang berbahaya. Merasa terancam, orang-orang memburunya dan raja mereka, karena merasa takut, memenggal kepala Lise Chorpa dengan pedang. Tetapi karena pencapaian beliau yang tinggi, berbagai bagian dari tubuhnya – daging, tulang, jantung, cairan tubuh dll – bangkit kembali sebagai Tujuh Saudara Bersinar, dengan Tsiu Marpo sebagai ketuanya.
Sampai sekarang, Kache Marpo, juga dikenal sebagai, Tsiu Marpo dipraktikkan secara luas dalam aliran Nyingma. Kamu bisa saksikan penggambaran beliau di berbagai kuil aliran Nyingma.
Doa Kepada Kache Marpo Karya Berbagai Guru Besar
- Pujian Kepada Yaksha Kache Marpo, Sang Pengawas Doktrin oleh Yang Mulia Dalai Lama ke-5
- Tulisan Singkat Tentang Persembahan Torma Dan Permohonan Tindakan Kepada Yang Kuat Tsen Go Kache Marpo Dengan Judul Kegiatan Dari Sang Penyembelih oleh Yang Mulia Trijang Dorje Chang
- Persembahan Doa Untuk Tsen Kache Marpo Yang Liar oleh Ngawang Lozang Jorden
************************************************
Pujian Bagi Yaksha Kache Marpo, Sang Pengawas Doktrin
oleh Yang Mulia Dalai Lama ke-5
Duduk di atas kuda elok bersadel
Berkuasa atas angin,
Bergerak di alam semesta cepat bak kilat,
Terpujilah Yaksha Kache Marpo, Sang Pengawas Doktrin.
Mahluk kuat menggigit bibir bawah dengan marah,
Tiga mata bersinar bak surya dan purnama, mengawasi musuh,
Yang mengutus pembawa pesan palsu,
Terpujilah sang pembebas sepuluh musuh.
Berbaju zirah kulit, bendera, sehelai warna dan
Helm kulit berbendera, kumpulan sembilan tanda baik,
Mengikat musuh dengan jerat, menusuk jantung mereka dengan tombak,
terpujilah Engkau dan para pengiringmu.
Mantra Kache Marpo: OM SHRI DHARMAPHALA
Doa pujian ini disadur dari sebuah ritual pada Kache Marpo yang ditulis oleh Dalai Lama ke-5 (5DL, Volume Da folios 147r-148r). Menurut catatan tambahan, Kache Marpo meminta Dalai Lama untuk menulis ritual ini. Kache Marpo dikenal sebagai menteri Dorje Shugden (ODT, 143).
Trode Khangsar adalah pilar Ashoka bagi Dorje Shugden. Menurut Kamus Keong Putih, tempat tersebut didirikan oleh Dalai Lama ke-5 sendiri. Pengelolaan Trode Khangsar diserahkan pada biara Riwo Choling, sebuah biara Gelug di Lhoka. Di kompleks yang sama dengan Trode Khangsar ada sebuah altar kecil dengan nama Monkyi Khangsar (smon skyid khang gsar) yang merupakan tempat pemanggilan bagi Kache Marpo untuk ritual perasukan (WCD, 1312).
LUNG GI SHUG CHANG GA SAB GONG MEY CHEN
TA CHOG LA ZHÖN TONG SUM KE CHIG GI
NYUL NEY TEN PAY MEL TSE LEG DZEY PA
NÖ JIN KHA CHE MAR PO KHYÖ LA TÖ
WANG GI KYE BU TRO TUM AM TSIG DAM
NYI DA TAR KHYIL CHEN SUM DRA LA ZIG
TRUL PAI PHO NYE LOG DREN LA TSO GUG
ZHING CHU DROL WAY SHEN PA KHYÖ LA TÖ
SE TRAB RU DAR TSÖN RI GÖ KYI TRA
SE MOG GYAL TSEN TRA SHI GU TSEG DZÖ
ZHAG PAY DRA WOI KE CHING DUNG NEY GYI
DÖN NYING BIG DZEY KHOR DANG CHE LA TÖ
Tulisan Singkat Tentang Persembahan Torma Dan Permohonan Tindakan Kepada Yang Kuat Tsen Go Kache Marpo Dengan Judul Kegiatan Dari Sang Penyembelih
oleh Kyabje Trijang Dorje Chang
HUNG
Dari lautan darah merah tua berkecamuk. Negri Tsen
Dari rumah pada gunung tinggi merah tembaga
Pembantu Dorje Shugden Yang Besar
Tsen Go Kache Marpo, datanglah segera!
Di tengah istana yang muncul akibat kuasa dan murka besar
Duduk di kuda merah tanpa tanding, penuh kuasa ajaib
Dengan pancaran apapun, Pahlawan Sangar,
Untuk menjalankan tindakan yogi, bersemayamlah di sini!
Selaut makanan minuman manusia dan dewa
Torma kumpulan musuh yang mati dan daging dan darah para perintang
Diurapi menjadi nektar suci
Kupersembahkan untuk Tsen Agung Yang Liar dan rombongan.
Persembahan nikmat, Delapan Benda dan Tanda Bajik
Tujuh benda raja, zirah Vajra dan baju pelindung
Hiasan, baju, wahana dan persembahan hewan*
Zat samaya luar dan dalam tak kekurangan apapun.
Menjadi cakap melalui berkat dan samadhi, mantra dan mudra
Ini, dengan sifat harta karun langit Samantabhadra,
Terimalah dan kembalikan samaya rusak semuanya
Dan puaslah tekadMu dalam hati teguh!
Penuh daya untuk mengalahkan musuh ajaran dan para ingkar janji
Dengan murka seluas langit,
Raja ganas Tsen, Kache Mar
Pelindung Agung pelimas musuh, pujian bagiMu!
Dahulu para Vidyadharas, Guru-guru utama dan silsilah,
Menempatkan lukisan vajra tak terkalahkan pada mahkotaMu
Dan menaruh rasa nikmat nektar di lidahMu,
Ingatlah tekad bulat yang mereka nyatakan dan
disiarkan di sepuluh penjuru arah, ajaran dan praktik,
Cara istimewa Tsongkhapa, intisari ajaran sejuta Buddha,
Pastikan para pengajar ilmu suci berumur panjang,
Matangkan inti dari manfaat dan sukacita mereka!
Buatlah komunitas Sangha rukun dan berdisiplin moral murni,
Dan Dharma, anugrah dan keinginan untuk tumbuh kembang bak laut musim panas,
Bahkan tanpa ada kata sakit, senjata maupun lapar,
Dan negri dipenuhi bahagia dan kebajikan!
Pada semua musuh dan perintang dengan semburan angin jahat
Pada semua ajaran mereka, pelaku, penyumbang dan biara mereka
Hujamkan seribu senjata dahsyat Vajra,
Dan lebur mereka menjadi debu atom tanpa jejak!
Terutama karena kami terus menerus bersandar padaMu
Menjalankan praktikMu, mohon dan persembahkan pada diriMu
Ketika kami memanggil namamu, Tsen Liar, jangan keraskan kupingMu
Ketika kami mengundangmu, jangan memalingkan diri!
Ketika musuh sudah di depan mata, Tsen, jangan pelankan kuda!
Ketika dipanggil bertindak, jangan tahan kuasa dan kekuatanmu!
Tampilkan senyum dan perlihatkan tanda kemenangan!
Bunuhlah musuh jahat, kalahkan roh jahat dan perintang
Singkirkan semua situasi buruk dan rintangan
Seperti penyakit, senjata, guna-guna dan omongan jahat
Tumbuhkan kehidupan, kemuliaan, nyatakan nama baik
Buatlah bagi umat kita, kemakmuran dan hewan ternak yang banyak, genapi harapan kami!
Singkatnya, di semua tempat, jalan atau tindakan
Temani kami, ikuti kami, bak tubuh dan bayangannya
Lindungi semasa enam tahapan hari dan malam tanpa henti
Dan capaikan tindakan pencerahan yang kami inginkan!
[Doa persembahan ini bisa digabung dengan ‘kangso’ panjang Dorje Shugden atau sebagai dewa terpisah.]
HUM
MAR NAG TRAG TSO RAB TRUG TSEN GYI YUL
THO TSEG ZANG DRAG MAR POI ZHEL YE NE
DORJE SHUGDEN KA DO LE KHEN CHE
TSEN GO KHA CHE MAR PO DA TSUR JON
NGAM JI WANG DRAG ROL PAY PHO DRANG U
RAB MAR DZU TRUL SHUG DEN TA CHOG TENG
JIG RUNG PA WO ROL PAY GAR GU YI
NEL JOR TRIN LE DRUB CHIR TEN PAR ZHUG
LHA MI ZA CHA TUNG WA GYA TSO DANG
DRA GEG DREL WAY SHA TRAG TOR MAY TSOG
ZAG ME DU TSI NGO WOR JIN LAB NE
TSEN GO CHEN PO KHOR DANG CHE LA BUL
NYER CHO DO YON TRA SHI DZE TAG GYE
RIN CHEN NA DUN DORJEY GO TRAB DANG
GYEN GO ZHON PA CHEN ZIG SOG CHAG SOG
CHI NANG DAM DZE MA TSANG ME PA NAM
TING DZIN NGAG GYE DO GUI JIN LAB PA
KUN ZANG NAM KHA DZO KYI RANG ZHIN DI
ZHE LA NYAM CHAG MA LU SO PA DANG
THUG DAM NYEN PO YONG SU KONG PAR DZO
TEN DRA DAM NYAM DUL LA CHE WAY TOB
MI ZE KHA DANG NYAM PAY DRAG SHUL CHEN
TRO TUM TSEN GYI GYEL PO KHA CHE MAR
NEL JOR DRA LHA CHEN PO KYO LA TO
NGON TSE RIG DZIN TSA GYU LA MA YI
DA KA DORJEY RI MO TSUG TU KO
DU TSI RO CHOG CHE LA ZHAG NE NI
DAM TSIG NYEN PO DRAG PA GONG DZO LA
THUB TEN JE WAY YANG NYING TSONG KHA PAY
LUG ZANG SHE DANG DRUB PE CHOG CHUR GYE
TEN DZIN DAM PAY TSOG NAM ZHAB TEN CHING
ZHE GONG PHEN DEY NYING POR MIN PAR DZO
GE DUN DE NAM THUG THUN TRIM TSANG ZHING
CHO JOR DO GU JAR GYI TSO TAR PHEL
NE TSON MU GEY MING YANG MI DRAG PAR
YUM KHAM TRA SHI DE KYI DEN PAR DZO
TEN DANG TEN DZIN YON CHO GON NE LA
DANG ZHING DUG PAY SEM CHANG DRA GEG KUN
THU TOB DORJEY TSON CHAR BUM PHAB TE
JE SHUL ME PAR THEL WAY DUL DU LOG
KYE PAR DAG CHAG NAM KYI DU KUN TU
KYO TEN KYO DRUB KYO SOL KYO CHO NA
TSEN NE BO TSE TSEN GO NYEN MA SA
YAB PAY TSE NA DRA LHA CHEN MA TUL
DRA LA BE TSE TSEN TA BANG MA BUL
LE LA KUL TSE THU DANG TSEL MA ZHEN
GYE PAY ZHEL TON DRUB PAY TAG CHUNG SHIG
DANG WAY DRA SO NO PAY DON GEG THUL
NE TSON THU JE KHA ME LENG ZHI SOG
MI DO KYEN NGEN BAR CHE MA LU SOL
TSE DANG PEL KYE NYEN PAY DRAG PA DROG
MI NOR CHUG PEL CHI DO RE WA KONG
DOR NA ZHI LAM JE SUM THAM CHE DU
DREL ME LU DANG DRIB MA ZHIN DROG TE
NYIN TSEN DU DRUG SUNG KYOB MI YEL WAR
CHOL WAY LE KUN NYUR DU DRUB PAR DZO
Doa Persembahan pada Tsen Liar Kache Marpo
oleh Ngawang Lozang Jorden
[Bagi mereka yang ingin melakukan doa persembahan singkat kepada Pelindung Riwo Choling, Sang Tsen Liar (Tsen Go) Kache Marpo, siapkan persembahan dan torma seperti biasa. Siapkan asap putih yang naik ke atas dari pembakaran dupa. Bacakan doa perlindungan dan bodhicitta tiga kali. Kemudian, setelah mengambil bentuk Yidam berkati benda benda dalam kangwa (ritual penggenapan), persembahan dan torma secara yoga tantra tertinggi. Kemudian lanjutkan: Murnikan dengan…]
OM SOBHAWA SHUDDHA SARWA DHARMA SOBHAWA SHUDDHO HAM
Dari dalam kekosongan di depanku, dalam sebuah gunung merah tembaga yang menjulang ke angkasa, di tengah-tengah lautan darah manusia dan kuda yang berombak, di dalam benteng indah menakutkan dari kulit berwarna merah tua, muncul Dharmapala Tsen Kache Marpo yang liar, yang tampil dalam warna mirip ketika gunung koral yang ditimpa sinar matahari, satu muka, dua tangan; di tangan kanan tombak runcing merah yang diangkat tinggi, sebuah bendera melekat padanya, menembus jantung mereka yang merusak samaya.
Tangan kiri mencengkram jerat roh merah menjerat pinggang para musuh dan perintang. Beliau mengenakan baju zirah kulit dan helm kulit dan dihiasi sembilan lapis bendera kemenangan di punggung. Mukanya garang, beliau menggigit bibir bawah sendiri. Matanya yang penuh urat merah bergerak ke sana sini dan menatap galak kepada musuh dan perintang. Beliau duduk dengan cara apapun di atas seekor kuda galak biru kehijauan, magis dan kuat, dihiasi dengan sadel atas dan bawah, ditandai OM ada di mahkota beliau, AH di tenggorokan dan HUNG di jantung. Demi sorotan cahaya yang keluar dari HUNG di dadaku, dari negri Tsen, Kediaman Tertinggi Penuh Dengan Kuasa dan Murka Yang Mencekam, Tsen Kache Marpo liar dan semua pengiringnya diundang datang kemari.
HUNG
Dari Kediaman Tertinggi Penuh Dengan Kuasa dan Murka Yang Mencekam,
O Menteri tinggi di bawah Dorje Shugden,
Sang Raja Besar yang melindungi ajaran Penakluk Kedua,
Tsen Kache Marpo liar, mohon datanglah!
Dalam sifat semua Buda, tidak pernah melanggar,
Tasbih tengkorak teratai yang berisi perintah dan prinsip,
Tuk melindungi ajaran dan menghancurkan musuh dan perintang,
Kumohon datanglah ke kediaman asri yogi/yogini ini!
Setelah menerima asap persembahan tulus dalam iman dan tekad,
Demi mencapai empat tindakan mencerahkan dengan cepat,
O Yaksha merah yang sangat murka,
Datanglah segera dengan rombonganMu!
TZA HUNG BAM HO
Mereka menjadi tidak mendua dengan mahluk-mahluk bertekad.
PENGHORMATAN
HUNG
O Pembantu mandala para Yidam
Memegang kuasa akan kehidupan, Tsen Kache Mar liar,
Untuk tindakan, lindungi ajaran Buddha dan,
Untuk santapan, makan kumpulan daging dan darah para musuh!
Sembah sujud dan pujian bagi Dregpa maha Kuat,
Yang membantai musuh, rintangan dan pengingkar sumpah,
Terimalah persembahan rahasia luar dan dalam,
Mohon berikan sukacita tertinggi!
[Baca mantra seratus suku kata]
O Penakluk Kedua Tsong Khapa yang tak terpisah,
Dari Vajradhara dan Padmasambhava,
Kumpulan Guru langsung dan silsilah,
Dan para Yidam dan pengriring, mohon dengarlah!
Di bawah tipu muslihat ketidaktahuan,
Tiga pintu kami tersandera oleh pemikiran penuh delusi,
Semua pelanggaran terhadap semua yang tercerahkan; tubuh, tutur kata, pikiran dan peraturan agama,
Kami buka dan murnikan dengan penuh penyesalan.
Terutama pelanggaran peraturan agama dan kelalaian pada,
Para Pelindung yang penuh daya, persembahanMu, torma and ritual pemulihan-penggenapan,
Dan kelalaian dengan tidak bersyukur atas pemenuhan permintaan, dll,
Berbagai pelanggaran pada Mu ku akui.
Melalui pengakuan padaMu, Yaksha, penguasa merah kehidupan,
Yang telah memurnikan semua kesalahan,
Temanilah kami seperti tubuh dan bayangannya,
Dan selalu jaga kami dengan empat tindakan!
RITUAL PENGGENAPAN
HUNG
Dengan argham berupa darah, bunga bagian tubuh pengindera,
Dupa daging manusia dan lampu terang berbahan bakar lemak manusia,
Parfum cairan empedu dan makanan dari daging dan tulang, dan suara
musik agung nan horor dari orkestra tulang paha dan tabuhan tengkorak, dengan semua ini
Tsen Go Kache Marpo, terpenuhilah tekad hatimu,
Dan rombongan pembantai yang membantu, terpenuhilah juga tekad hatimu,
Setelah tekad hati seluruh dewa yang hadir terpenuhi,
Singkirkan situasi penghalang dan lakukanlah tindakan pencerahan
Sapi berbulu panjang liar, kambing, domba, burung, anjing, singa, dan gajah,
Terbang memenuhi angkasa dan berjalan di seluruh tanah di bumi,
Dan menaiki kuda ajaib yang mengitari semilyar dunia dalam sekejap,
Dengan sadel atas dan bawah dan kecepatan angin, dengan ini
Tsen Go Kache Marpo, terpenuhilah tekad hatimu,
Dan rombongan pembantai yang membantu, terpenuhilah juga tekad hatimu,
Setelah tekad hati seluruh dewa yang hadir terpenuhi,
Singkirkan situasi penghalang dan lakukanlah tindakan pencerahan
Zirah kulit, bendera bersinar dalam lima warna dan rupa,
Helm kulit dengan Sembilan tumpuk bendera kemenangan,
Kapak, pedang, ketapel, pisau tajam dan anak panah,
Musuh tercekik jerat merah dan tombak tajam, dengan ini
Tsen Go Kache Marpo, terpenuhilah tekad hatimu,
Dan rombongan pembantai yang membantu, terpenuhilah juga tekad hatimu,
Setelah tekad hati seluruh dewa yang hadir terpenuhi,
Singkirkan situasi penghalang dan lakukanlah tindakan pencerahan
Torma, tsog, teh dan bir berputar-putar bak danau di pegunungan,
Payung bertepi, bendera kemenangan, kanopi dan kalung bunga,
Baju Mon dan India seperti topeng penari,
Kristal inti kehidupan, mantra roda kehidupan, dengan dasar rahasia, luar dan dalam ini,
Tsen Go Kache Marpo, terpenuhilah tekad hatimu,
Dan rombongan pembantai yang membantu, terpenuhilah juga tekad hatimu,
Setelah tekad hati seluruh dewa yang hadir terpenuhi,
Singkirkan situasi penghalang dan lakukanlah tindakan pencerahan
Gunung Meru, empat benua, anak benua, matahari dan bulan,
Delapan zat dan lambang bajik, tujuh benda pusaka,
Tujuh pusaka yang akan datang, dan lima obyek keinginan,
Dengan semua kekayaan manusia dan dewa
Tsen Go Kache Marpo, terpenuhilah tekad hatimu,
Dan rombongan pembantai yang membantu, terpenuhilah juga tekad hatimu,
Setelah tekad hati seluruh dewa yang hadir terpenuhi,
Singkirkan situasi penghalang dan lakukanlah tindakan pencerahan
PERSEMBAHAN TORMA
Melalui lidah api Tsen Agung nan Liar, beliau menghirup semua intisari torma dan melahapnya.
OM SHRI DHARMAPALA SAPARIWARA IDAM BALINGTA KA KA KAHI KAHI (Haturkan 3x atau 7x)
OM SHRI DHARMAPALA SAPARIWARA ARGHAM, PADYE, PUPE, DHUPE, ALOKE, GYENDE, NEWIDE, SHAPTA PRATICCHA SOHA (Haturkan)
OM SHRI DHARMAPALA SAPARIWARA OM AH HUNG (Penghaturan dalam)
PUJIAN
HUNG
Dalam bentuk raksaksa menikmati kemuliaan,
Bak gunung rubi dipeluk seratus kali oleh sang surya,
Terpancar dengan cara menakutkan,
Pembantai sepuluh dosa, pujian padaMu!
Mengangkat tinggi tombak merah membabat musuh dan perintang,
Mencengkram jerat merah penjebak pengingkar sumpah,
Menggigit lidah bawah dengan gigi atas yang angker,
Pencabut nyawa yang bersinar bak rubi, pujian padaMu!
Di atas kuda merah yang anggun dalam murka,
penuh kekuatan magis,
Dengan ganas berkuasa atas kematian para mahluk dalam berbagai cara,
Yama Merah, pujian padaMu!
Muncul dari tujuh telur darah,
Yang sudah ada sejak masa lalu tak terhitung,
Tujuh Saudara Bersinar yang diantaranya Tsen Agung nan Liar,
Kache Marpo yang dahsyat, pujian padaMu!
Pertama sang Buddha, kedua Padmasambhava,
Ditengahnya Tsongkhapa sang mahatahu dan tak berbanding,
yang terakhir Raja Agung Dorje Shugden digdaya,
Ingatlah semua tekad perintahMu!
Singkatnya, karena kami percaya padaMu, Dharmapala agung,
Tempat tinggal biara, orang, kekayaan dan semuanya,
Jaga dan lindungi kami melalui enam masa hari dan malam,
Dan selesaikan tindakan damai, makmur, kuat dan murka!
AKHIRI SEPERTI BIASA
Kumohon kebajikan pada para Guru utama dan silsilah!
Kumohon kebajikan seluruh dewa yidam!
Kumohon kebajikan para dewi, daka dan dakini!
Kumohon kebajikan para Dharmapala!
Raja Dharma Tsongkhapa,
Ajaran Dharma dan tradisiNya tumbuh kembang,
Kumohon tanda perintang disingkirkan,
Dan situasi kondusif tercapai untuk semua!
Dalam ketergantungan pada dua penumpukan tersatu,
Diriku dan yang lain pada tiga waktu,
Semoga ajaran Sang pemenang Lozang Dragpa,
bersinar terus menerus selama-lamanya!
OM SOBHAWA SHUDDHA SARWA DHARMA SOBHAWA SHUDDHO HAM
TONG PAY NGANG LE RANG GI DUN DU ZANG DRAG MARPO NAM LA NYEG PAY NANG DU TA TRAG DANG MI TRAG GI GYATSO MARPO BA LONG TRUG PAY U SU SE KAR MUGPO NGAM SHING JI PAY NANG DU TRUL PAY CHO KYONG TSEN GO KACHE MARPO KU DOG JU RUI HLUN PO LA NYI O KYI KYU PA TA BU SHEL CHIG CHAG NYI PA YE PA DEN GYI TSEN PAY DUNG NON MARPO CHAR WE DAM NYAM KYI NYING BIG PAR JE PA YON DRA GEG KYI KE NE CHING PAY TSEN SHAG MARPO TUG KAR TZIN PA SE TRAB DANG SE MOG GYON SHING GYEL TSEN GU TSEG KYI TZE PA ZHEL RAB TU TRO PE AM TSIG DAM PA CHEN TSA MARPO TRUG CHING DRA GEG LA DANG MIG TU TA WA GA SAB GONG ME KYI TRE PAY TZU TRUL SHUG DEN GYI TA MAR CHONG GI DOG CHEN DRAG TU TRO PAY TENG NA GAR GUI NYAM KYI SHUG PAY CHI WOR OM DRIN PAR AH TUG KAR HUNG GI TSEN PAR GYUR DAG NYI TUG KAY HUNG LE O ZER TRO PE TSEN YUL WANG DRAG ZIL NON ROL PAY NE CHOG NE TSEN GO KACHE MARPO KOR DANG CHEPA KECHIG GI NE DIR CHEN DRANG
HUNG
WANG DRAG ZIL NON ROL PAY NE CHOG NE
GYEL WA NYI PAY KA SUNG GYEL PO CHE
DORJE SHUGDEN KA YI LON PO CHOG
TSEN GO KACHE MARPO SHEG SU SOL
GYEL KUN NGO WO PEMA TO TRENG GI
KA DANG DAM LE NAM YANG MI DA WAR
TEN PA SUNG SHING DRA GEG TSAR CHO CHIR
NEL JOR DO PAY NE DIR SHEG SU SOL
DE DAM TSANG MAY CHO TRIN RAB ZHE NE
NAM ZHIY TRINLE NYUR DU DRUB PAY CHIR
NO JIN MAR PO TRO TUM MI ZE PA
KOR CHE TOG PA ME PAR SHEG SU SOL
TZA HUNG BAM HO
DAM TSIG PA DANG NYI SU ME PAR GYUR
PENGHORMATAN
HUNG
YIDAM KHIL KOR CHI YI KA DO NI
SOG LA WANG GYUR TSEN GO KACHE MAR
LE SU SANGYE TEN PA SUNG JEY SHING
ZE SU DRA WOI SHA TRAG TSOG NAM ZA
DAM NYAM DRA GEG TSE NE CHO TZE PAY
DREG PA TU TSEL CHEN LA CHAG TSEL TO
CHI NANG SANG WAY CHO PA DI ZHE LA
ME JUNG ROL PAY NGO DRUP TSEL DU SOL
BACA MANTRA SERATUS SUKU KATA
HUNG
DORJE CHANG WANG PEMA KARA DANG
YER ME GYEL WA NYI PA TSONG KA PA
NGO DANG GYU PAY LAMAY TSOG NAM LA
YIDAM HLA TSOG KOR CHE GONG SU SOL
DAG CHAG MA RIG TRUL PAY ZHEN WANG GI
GO SUM NYON MONG WANG DU GYUR PA YI
KU SUNG TUG DANG DAM TSIG GEL WA NAM
TAM CHE GYO PA DRAG PO TOL ZHING SHAG
KYE PAR TU DEN SUNG MA KYE NAM KYI
CHO TOR KANG SHAG CHAG DANG DAM TSIG GEL
LE CHOL DRUB PAY TANG RAG MA GYI SOG
TUG DANG GEL WAY NYE TSOG NYING NE SHAG
NO JIN SOG DAG MAR PO KYE NAM LA
SHAG PE NYE TSOG TAM CHE JANG GYUR TE
LU DANG DRIB MA ZHIN DU DROG NE KYANG
TRIN LE NAM ZHI DU KUN KYONG GYUR CHIG
RITUAL PENGGENAPAN
HUNG
TRAG GI ARGHAM WANG POI ME TOG DANG
SHA CHEN PO DANG TSIL CHEN MAR ME BAR
TRI PAY DRI CHAB SHA RU ZHEL ZE DANG
KANG LING TO NGA NGAM JI ROL MO DRE
TSEN GO KACHE MARPOI TUG DANG KANG
LE JE SHEN PAY TSOG KYI TUG DAM KANG
KOR TSOG MA LU TUG DANG KONG GYUR NE
GEL KYEN SEL ZHING TRINLE DRUB PAR TZO
DRONG YAG RA LUG JA KYI SEN GE LANG
NAM LA PUR GU SA LA TZUL GU DANG
LUNG GI SHUG CHANG GA SAB GONG ME CHEN
TONG SUM YU KOR TA CHOG ZHON PA DI
TSEN GO KACHE MARPOI TUG DANG KANG
LE JE SHEN PAY TSOG KYI TUG DAM KANG
KOR TSOG MA LU TUG DANG KONG GYUR NE
GEL KYEN SEL ZHING TRINLE DRUB PAR TZO
SE TRAB RU DAR TSON RI NA NGA TRA
SE MOG GYEL TSEN TRA SHI GU TSEG CHEN
DRA TE REL DRI TRUL GYOG PU TRI DA
ZHAG MAR DRA WOI CHING JE DUNG NON GYI
TSEN GO KACHE MARPOI TUG DANG KANG
LE JE SHEN PAY TSOG KYI TUG DAM KANG
KOR TSOG MA LU TUG DANG KONG GYUR NE
GEL KYEN SEL ZHING TRINLE DRUB PAR TZO
TOR TSOG JA CHANG RI WO TSO TAR KYIL
PEN DUG GYEL TSEN LA DRE DA DI DANG
GAR KEN BAG SOG MON PA A TSA RA
LA DO SOG KOR CHI NANG SANG TEN DI
TSEN GO KACHE MARPOI TUG DANG KANG
LE JE SHEN PAY TSOG KYI TUG DAM KANG
KOR TSOG MA LU TUG DANG KONG GYUR NE
GEL KYEN SEL ZHING TRINLE DRUB PAR TZO
RI RAB LING ZHI LING TREN NYI DA ZUNG
TRA SHI TZE TAG GYE DANG RIN CHEN DUN
NYE WAY RIN CHEN DUN DANG DO YON NGA
HLA MI PEL JOR YONG SU TZOG PA YI
TSEN GO KACHE MARPOI TUG DANG KANG
LE JE SHEN PAY TSOG KYI TUG DAM KANG
KOR TSOG MA LU TUG DANG KONG GYUR NE
GEL KYEN SEL ZHING TRINLE DRUB PAR TZO
PERSEMBAHAN TORMA
TSEN GO CHEN PO JAG O ZER GYI BU GU TOR MAY CHU TAM CHE DRANG TE SOL WAR GYUR
OM SHRI DHARMAPALA SAPARIWARA IDAM BALINGTA KA KA KAHI KAHI (Haturkan 3x atau 7x)
OM SHRI DHARMAPALA SAPARIWARA ARGHAM, PADYE, PUPE, DHUPE, ALOKE, GYENDE, NEWIDE, SHAPTA PRATICCHA SOHA (Haturkan)
OM SHRI DHARMAPALA SAPARIWARA OM AH HUNG (Penghaturan dalam)
PUJIAN
HUNG
PEMA RA GAY HLUN PO TA DONG ME
HLEN GYAR KYU PAY PEL TZIN SIN PO ZUG
JIG RUNG GAR GU NYAM KYI NAM ROL WA
ZHING CHU DROL WAY SHEN PA KYO LA TO
DRA GEG SOG TSA CHO PAY DUNG MAR CHAR
DAM NYAM CHING JE ZHAG MAR TUG KAR TZIN
TRO TUM NGAM PAY YA SO MA CHU NEN
SOG TROG PE RAG DANG DEN KYE LA TO
TZU TRUL SHUG DEN GA SAB DEN PA YI
TA CHOG MAR PO RAB TRO JI PAY TENG
GAR GU NYAM KYI SOG LA RAB NGAM PAY
CHI DAG SHIN JE MAR PO KYO LA TO
DRANG ME NGON GYI DU NE JUNG WA YI
TRAG GI GO NGA DUN LE NYER TON PAY
BAR WA PUN DUN NANG GI TSEN GO CHE
TU DEN KA CHE MAR PO KYO LA TO
DANG PO SANGYE NYI PA PEMA JUNG
BAR DU KUN KYEN NYAM ME TSONGKAPA
TA MA GYEL CHEN DORJE SHUGDEN TSEL
KA GO DAM TSIG NYEN PO NYE WAR GONG
DOR NA DAG CHAG GON NE MI NOR KUN
TEN SUNG CHEN PO KYO LA NYER TE NA
NYIN TSEN DU DRUG SUNG SHING KYOB PA DANG
ZHI GYE WANG DRAG TRINLE DRUB PAR TZO
AKHIRI SEPERTI BIASA
TSA GYU LAMA NAM KYI TRA SHI SHOG
YIDAM HLA TSOG NAM KYI TRA SHI SHOG
MA DANG KANDRO NAM KYI TRA SHI SHOG
CHO KYONG SUNG MA NAM KYI TRA SHI SHOG
CHO KYI GYELPO TSONGKHA PAY
CHO TSUL NAM DAG PEL WA LA
GEG KYI TSEN MA SHI WA DANG
TUN KYEN MA LU TSANG WAR SHOG
DAG DANG ZHEN GYI DU SUM DANG
DREL WAY TSOG NYI LA TEN NE
GYEL WA LOZANG DRAGPA YI
TEN PA YUN RING BAR GYUR CHIG
Gambar-Gambar Tambahan
Dalam tradisi Nyingma, beliau disembah dalam bentuk Tsiu Marpo. Ketika Dorje Shugden bangkit, Tsiu Marpo menyadari manfaat praktik Dorje Shugden, dan, atas kemauan sendiri, beliau mengambil sumpah untuk menjadi salah satu menteri Dorje Shugden. Jadi, dalam aliran Nyingma beliau dikenal sebagai Tsiu Marpo dan dalam Gelugpa sebagai Kache Marpo.
Sumber:
- ODT: Nebesky-Wojkowitz, Rene de. (1956). Oracles and demons of Tibet: the cult and iconography of the Tibetan protective deities. Mouton.
- WCD: Dung dkar blo bzang ‘phrin las. (2002). Dung dkar tshig mdzod chen mo (White Conch Dictionary). Beijing: Krung go’i bod kyi shes rig dpe skrun khang.
- 5DL: Ngag-dbang-blo-bzang-rgya-mtsho. (1995). The collected works (gsung ‘bum) of Vth Dalai Lama Ngag-dbang-blo-bzang-rgya-mtsho. Gangtok: Sikkim Research Institute of Tibetology.
- Bell, Christopher Paul, “Tsiu Marpo: The Career of a Tibetan Protector Deity” (2006). Electronic Theses, Treatises and Dissertations. Paper 1306. (Klik DI SINI untuk mengunduh file PDF)
- http://www.himalayanart.org/search/set.cfm?setID=3465
- http://www.himalayanart.org/search/set.cfm?setID=494
Untuk membaca informasi menarik lainnya:
- Ritus Berlian: Sadhana Harian Dorje Shugden (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Gyenze untuk Memperpanjang Umur, Meningkatkan Pahala dan Kekayaan (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Trakze Untuk Menghalau Gangguan Ilmu Hitam & Makhluk Halus (Bahasa Indonesia)
- Proyek Pembangunan Stupa Relik Tsem Rinpoche (Bahasa Indonesia)
- ALBUM: Upacara Parinirwana Yang Mulia Kyabje Tsem Rinpoche (Lengkap) (Bahasa Indonesia)
- Parinirwana dari Yang Mulia Kyabje Tsem Rinpoche (Bahasa Indonesia)
- Dinasti Shailendra: Leluhur Buddhisme Mahayana di Indonesia (Bahasa Indonesia)
- Sebuah Doa Singkat Kepada Dorje Shugden (Bahasa Indonesia)
Please support us so that we can continue to bring you more Dharma:
If you are in the United States, please note that your offerings and contributions are tax deductible. ~ the tsemrinpoche.com blog team
DISCLAIMER IN RELATION TO COMMENTS OR POSTS GIVEN BY THIRD PARTIES BELOW
Kindly note that the comments or posts given by third parties in the comment section below do not represent the views of the owner and/or host of this Blog, save for responses specifically given by the owner and/or host. All other comments or posts or any other opinions, discussions or views given below under the comment section do not represent our views and should not be regarded as such. We reserve the right to remove any comments/views which we may find offensive but due to the volume of such comments, the non removal and/or non detection of any such comments/views does not mean that we condone the same.
We do hope that the participants of any comments, posts, opinions, discussions or views below will act responsibly and do not engage nor make any statements which are defamatory in nature or which may incite and contempt or ridicule of any party, individual or their beliefs or to contravene any laws.
Please enter your details