Dorje Shugden Shize: Sebuah Praktik Untuk Penyembuhan dan Umur Panjang (Bahasa Indonesia)

Jan 19, 2020 | Views: 161
Manjushri (left), a fully enlightened Buddha, is unlimited in his emanations and forms. One of them is the Dharma Protector Dorje Shugden (right).

Manjushri (kiri), Buddha yang tercerahkan sepenuhnya, memiliki emanasi dan bentuk yang tak terhingga banyaknya. Salah satunya adalah Pelindung Dharma Dorje Shugden (kanan).

(Oleh Tsem Rinpoche)

Sri Manjushri adalah salah satu siswa utama dari Buddha historis, Shakyamuni. Meskipun Manjushri sangat piawai dalam meditasi dan praktiknya, beliau masih menampakkan dirinya seolah-olah sedang belajar di hadirat Sang Buddha. Ada banyak sekali ajaran yang muncul sebagai akibat dari pertanyaan Manjushri kepada Sang Buddha. Ini disebabkan oleh karena ketika Manjushri menerima ajaran Buddha bersama seluruh persamuhan Sangha, beliau selalu berdiri dengan hormat sembari mengajukan pertanyaan. Karena Manjushri memohonnya, Sang Buddha kemudian menguraikan, menjelaskan dan menjawab pertanyaan-pertanyaannya, dan dengan demikian seperangkat ajaran muncul untuk memberi manfaat bagi orang-orang. Tidak selalu Manjushri perlu mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan jawabannya, tetapi beliau bertanya karena welas asih bagi segenap makhluk hidup yang akan mendapat manfaat dari jawaban tersebut. Dalam tradisi Buddhis, makhluk yang telah cerah hanya akan mengajar jika seorang siswa telah memohon makhluk tersebut untuk memutar Roda Dharma.

Karena Manjushri adalah makhluk yang sepenuhnya purna dan cerah, beliau tidak memiliki batasan jasmaniah. Beliau bisa muncul sebagai laki-laki atau perempuan, murka atau damai, banyak lengan, satu lengan, dua lengan atau tanpa lengan. Beliau bisa muncul dalam dimensi apapun, ruang apapun, kapanpun, dimanapun. Beliau bisa muncul secara bersamaan; beliau dapat muncul dalam ribuan, dalam ratusan ribu, dalam jutaan wujud, secara bersamaan dan setiap manifestasinya mampu beraktivitas secara mandiri untuk memberi manfaat kepada orang lain. Ini semua disebabkan oleh hakekat cerah Manjushri. Ketika makhluk yang telah cerah beremanasi, mereka dapat mewujud dalam berbagai bentuk, dengan berbagai macam cara untuk membantu makhluk lain.

Maka dari itu, kita memiliki Pelindung Dorje Shugden yang merupakan emanasi langsung dari Manjushri, yang pada awalnya dikonfirmasi oleh para guru silsilah Sakya. Belakangan, para guru Gelug menyarikan ajaran, praktik, meditasi, tatacara dan ritus Dorje Shugden. Mereka melakukannya dengan menyadur dari tulisan para leluhur Sakya yang agung, yang pertama mengenali Dorje Shugden dan menobatkannya, dan mendorong latihan praktiknya, bahkan dengan doa-doa panjang untuk memohon pertolongannya. Guru-guru Gelugpa mengambil ajaran ini dari guru Sakya dan mengembangkannya lebih lanjut.

Dalam naskah-naskah tulisan dan ajaran para guru besar di masa lalu, telah ditunjukkan bahwa Dorje Shugden memiliki lima rupa utama. Saya telah membahas seputar lima rupa ini di masa lalu: wujud pokoknya sebagai Duldzin, wujud peningkatan sebagai Gyenze, wujud kendali sebagai Wangze dan wujud kemurkaan sebagai Trakze. Akhirnya, tiba saatnya kita membahas rupa pendamaiannya di sini, Shize.

‘Shize’ adalah kata dalam bahasa Tibet yang berati ‘muncul dalam rupa damai’. Dalam hal ini, rupa damai Dorje Shugden memiliki satu wajah dan dua tangan. Tangan kanannya memegang panah kekayaan yang dihiasi dengan sutra lima warna dan cermin ramalan. Cermin ramalan menunjukkan bahwa rupa Dorje Shugden ini dapat membantu anda melihat ke masa depan yang jauh; Latihan Shize sangat efektif dalam membantu kita menerima ramalan atau mengembangkan kewaskitaan.

Tangan kiri Shize dengan lembut menggenggam laso, menunjukkan kemampuannya untuk mengikat segenap belenggu dan kekotoran batin yang membatasi kita dalam melakukan laku Dharma. Oleh karena itu, ketika kita memuja rupa Dorje Shugden ini, kita memohon berkahnya untuk mengikat belenggu, hal-hal negatif dan rintangan yang menghalangi kita untuk berlatih Dharma. Shize mengenakan pakaian pangeran surgawi; jubahnya yang berlapis-lapis penuh dengan hiasan, terbuat dari brokat yang rumit dan berwarna cantik. Di kakinya ada sepatu bot yang sangat indah. Shize juga memakai ornamen anggota kerajaan yang penuh kemuliaan di kepala dan tubuhnya.

Shize is one of the four cardinal emanations of Dorje Shugden, who embodies the activity of pacification.

Shize adalah salah satu dari empat emanasi utama Dorje Shugden, yang mewujudkan aktivitas penenangan.

Gajah kerajaannya dihiasi dengan gaya serupa. Berhiaskan permata yang indah luar biasa, gajahnya tampak jinak, tenang, dan sangat menyenangkan. Shize duduk menunggangi gajah ini dengan kaki terentang, dalam postur yang menunjukkan kemampuan seseorang untuk datang dan membantu Anda setiap kali Anda mengundang energinya. Menunggang gajah melambangkan ketenangan batin, dan batin yang teguh menghadapi rintangan atau ketika memberi manfaat bagi orang lain, sifatnya sangat kokoh dan juga sangat stabil.

Saat Anda melakukan latihan Shize, anda memohon energi kedamaian dan merampungkan banyak hal melalui cara-cara damai. Jadi jika anda berada di daerah yang sedang terjadi wabah, anda bisa melaksanakan latihan Shize. Jika anda berada di area yang terjadi banyak pertengkaran dan banyak ketidakharmonisan, atau dalam rumah tangga atau tempat organisasi yang memiliki banyak ketidakharmonisan, anda dapat melibatkan diri dalam praktik Shize untuk membantu menenangkan situasi dan menemukan penyelesaian secara damai.

Jika batin kita selalu gelisah, tidak bahagia, tertekan dan sedih, atau selalu tidak stabil, latihan Shize sangat bagus untuk menenangkan diri dan meningkatkan pahala kita. Hasil latihannya membuat batin kita menjadi lebih bahagia dan terbebas dari depresi.

Kita juga bisa mengandalkan latihan Shize untuk mengatasi penyakit serius. Ada banyak istadewata Buddhis yang dapat membantu kita mengatasi penyakit. Kita dapat mengandalkan salah satu dari mereka tetapi siapa yang ‘paling efektif’ tergantung pada kecocokan jodoh karma kita sendiri dengan istadewata mana yang dapat kita praktikkan. Dalam kasus ini, jika kita memiliki jodoh karma dengan Dorje Shugden dalam rupa Shize, maka kita dapat terlibat dalam praktiknya untuk membantu memperpanjang hidup kita, mengenyahkan penyakit, melepaskan kita dari halang rintangan bahkan menciptakan kedamaian dan harmoni di tempat yang dipenuhi oleh ketidakharmonisan, ketidakstabilan, rintangan dan masalah. Bahkan di area yang sering terjadi bencana alam, latihan Shize dapat dilakukan untuk menenangkan area tersebut hingga sentosa.

Praktek Shize yang saya hadirkan di sini dikompilasi dari sumber-sumber tradisional. Anda tidak memerlukan transmisi lisan, inisiasi atau izin – izin sebelumnya atau resmi – untuk melakukan praktik ini. Anda bisa langsung terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, saya telah menyediakan segalanya di sini bagi anda untuk melaksanakan praktik Shize, termasuk tiga mantra terpisah, yang semuanya valid. Anda dapat memilih salah satu dari tiga mantra untuk diucapkan. Saya juga menyediakan tautan di mana anda dapat mengunduh gambarnya, yang dapat anda simpan di altar anda.

Manfaat praktik Shize sangat beragam. Di tingkat luar, anda akan mengalami kesembuhan dan peningkatan hidup, serta berkah obat-obatan yang akan anda minum, berkah jamu dan berkah batin. Semua ini dapat dirampungkan dengan latihan Shize. Latihan Shize juga sangat luar biasa untuk menenangkan dan memberkati lingkungan, termasuk tanah, pepohonan, udara, air, rumput, hewan, dan pemandangan sehingga tempat tersebut menjadi tenang dan bahagia, serta membawa kedamaian bagi batin masyarakat. Jadi tujuan Shize, di tingkat luar, adalah untuk membawa kedamaian, ketenangan, kebahagiaan, dan peningkatan hidup.

Secara batin, dengan melakukan latihan Shize dengan benar, beliau akan memberkati dan membimbing kita. Mengandalkan Shize akan melenyapkan rintangan bagi kita dalam melakukan laku Dharma dan, pada akhirnya, mencapai Bodhicitta dan realisasi Sunyata menurut pandangan Nagarjuna. Ini karena Shize adalah emanasi langsung dari Dorje Shugden yang tidak lain adalah Manjushri yang cerah itu sendiri.

Saya mengharapkan keberuntungan bagi semua orang dan semoga anda dapat terlibat dalam latihannya. Semoga anda segera merasakan manfaat mengandalkan Shize, rupa Dorje Shugden yang damai.

Berharap yang terbaik,
Tsem Rinpoche

 


 

Penjelasan Mengenai Praktik Shize:
Sebuah Praktik Untuk Meningkatkan Penyembuhan, Usia
dan Keampuhan Obat-Obatan

Penjelasan mengenai praktik Shize dikompilasi dari sumber-sumber tradisional oleh Yang Mulia Tsem Rinpoche.

Tanggal: 4 Juli 2016

CATATAN: Penjelasan mengenai praktik Shize ini bisa dilakukan setiap hari oleh siapa saja yang ingin mengembangkan energi penyembuhan dan umur panjang dalam hidup mereka. Praktik ini tidak membutuhkan inisiasi.

  • Klik di sini untuk mengunduh Penjelasan mengenai Praktik Shize
  • Klik di sini untuk mengunduh Praktik Shize Harian

 

Pengantar

Shize, atau Vairochana Shugden, emanasi penyembuhan Dorje Shugden

Pengamatan singkat akan judul berita yang muncul di berbagai media akan memberi anda gambaran tentang apa yang menjadi perhatian orang saat ini: karier, stabilitas keuangan, hubungan, anak-anak, pendidikan dan kesehatan yang baik. Herbal, tips diet, vitamin, ramuan kesehatan, dan peluncuran makanan super terbaru memenuhi gelombang udara, masing-masing menyatakan bahwa mereka dapat mendukung umur panjang. Karena setiap orang mendambakan kesehatan yang baik, maka pasar berkaitan dengan umur panjang melintasi batas-batas strata pendapatan, dari orang miskin yang mengkhawatirkan biaya penyakit sampai bahkan orang yang sangat kaya, semuanya tidak kebal terhadap keinginan akan panjang umur dan kesehatan yang baik, mungkin saja demi memiliki lebih banyak waktu menikmati kemewahan.

Oleh karena itu, penyakit dan kematian adalah kebenaran universal, sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh siapa pun, terlepas dari kekayaan mereka. Ini adalah sesuatu yang dikenali oleh Buddha Shakyamuni yang ada dalam sejarah sekitar 2.500 tahun yang lalu. Dibesarkan di sebuah istana dan terkurung dalam empat dinding kemewahan dengan setiap kesenangan dan keinginannya dipenuhi, Buddha hanya pernah mengalami masa muda dan kecantikan. Begitulah, sampai ketika perjalanan pertamanya keluar istana, Pangeran Siddhartha Gautama (sebagaimana ia dikenal saat itu) barulah menyaksikan apa yang kemudian dikenal sebagai Empat Penampakan Agung – seorang lelaki tua, seorang lelaki yang dilanda penyakit, mayat dan seorang pertapa. Ia menyadari bahwa kondisi keberadaan ini berlaku bagi semua orang dan ia tidak tahu cara menghentikannya. Pada saat itu, Ia tidak memiliki pengetahuan untuk membantu siapa pun, apalagi orang yang dicintainya, untuk menghindari penderitaan sebagaimana yang disaksikannya lewat Empat Penampakan itu. Istrinya yang cantik Yasodhara dan putra kesayangannya Rahula suatu hari akan menjadi tua dan meninggal, dan Ia tidak berdaya untuk menghentikan hal tersebut terjadi; Ia menyadari semua yang telah dialami sampai saat itu, semua masa muda dan kekayaan, hanyalah khayalan, gangguan dan kebohongan. Kebenaran dan kesadaran inilah yang membuatnya meninggalkan istana untuk mengakhiri penderitaan untuk selama-lamanya.

Maka Buddha akhirnya datang untuk bermeditasi di bawah pohon Bodhi di mana Ia memperoleh penerangan sempurna. Sejak saat itu dan seterusnya sampai parinirwana-nya, ada banyak cerita dan perumpamaan yang berhubungan dengan Buddha, yang mana menunjukkan universalitas dari kematian dan realisasi yang diperoleh seseorang dengan menyadari universalitas itu. Salah satu perumpamaan paling terkenal menyangkut seorang ibu yang putus asa, Kisa Gotami, yang kehilangan putranya. Dalam kesedihannya, ia membawa jenazah putranya ke rumah tetangganya, meminta mereka obat yang bisa menyembuhkan kematian. Setelah beberapa waktu, seorang pria dengan ramah menasihatinya untuk meminta campur tangan Buddha sehingga ia pergi mencari-Nya. Saat bertemu Buddha, Kisa Gotami mengulangi permintaannya, meminta Buddha menyembuhkan putranya. Sang Buddha dengan penuh kasih setuju dan berkata bahwa Ia membutuhkan segenggam biji sesawi dari sebuah rumah di mana tidak ada yang kehilangan anak, suami, orang tua atau teman. Gembira karena cahaya dari harapan ini, Kisa Gotami memfokuskan pencariannya untuk mengidentifikasi rumah semacam itu. Di setiap rumah yang ia temui, ia mengulangi permintaannya untuk segenggam biji sesawi, hanya untuk menemukan setiap rumah telah kehilangan seorang teman atau orang yang dicintainya.

Kisa Gotami mempersembahkan tubuh mendiang putranya kepada Buddha Shakyamuni, memintanya untuk menyembuhkan kematiannya. Sang Buddha dengan terampil membantunya untuk menyadari bahwa tidak ada yang lolos dari kematian. Hanya waktunya saja yang tidak pasti.

Menjadi lelah dan kehilangan harapan, Kisa Gotami duduk sambil memandangi lampu kotanya saat dia merenungkan langkah selanjutnya. Lampu berkedip-kedip ke atas lalu ke bawah, berulang-ulang hingga malam akhirnya mengambil alih. Dia membandingkan ini dengan kehidupan makhluk hidup yang hidupnya berputar-putar naik turun, sampai akhirnya padam. Tanpa sepengetahuan Kisa Gotami, ia sebenarnya sedang melakukan meditasi kematian dan kemudian ia menyadari bahwa “kematian adalah hal yang wajar bagi semua makhluk; namun di lembah kehancuran ini ada jalan yang menuntun pada keabadian dengan cara menyerahkan semua keegoisan.” Setelah menyadari hal ini, Kisa Gotami meninggalkan pencariannya untuk menyembuhkan kematian putranya dan kemudian menguburkannya di hutan terdekat. Ia kemudian bergabung dengan Buddha sebagai salah satu siswinya, belajar dan berlatih di bawah bimbingannya sampai ia memperoleh realisasi.

Jalan menuju keabadian yang dirujuk Kisa Gotami dapat ditemukan dalam 84.000 ajaran Buddha. Sang Buddha menjelaskan secara panjang lebar penyebab penderitaan dan cara-cara melenyapkan penderitaan bagi diri kita sendiri dan orang lain. Dalam kumpulan ajaran Buddha, Sang Buddha juga menguraikan dasar-dasar untuk memperpanjang hidup seseorang, dan alasan mengapa kita harus melakukannya. Dalam konteks Buddhis, kesehatan yang buruk pada umumnya dianggap sebagai hambatan dalam latihan spiritual. Ketika kita sakit dan dalam keadaan lemah, kita mengalihkan perhatian dari meditasi dan latihan. Secara fisik, ketidaknyamanan kita adalah gangguan dan secara mental, ada keinginan untuk meredakan ketidaknyamanan ini mengganggu pikiran sedemikian rupa sehingga fokus meditasi tidak mungkin dilakukan.

Sang Buddha menyadari hal ini setelah enam tahun bermeditasi, ketika Ia mempraktikkan pertapaan sampai mendekati kelaparan. Setelah hampir tenggelam karena jatuh ke sungai dalam kondisi sangat terkuras, Sang Buddha menyadari bahwa tubuh-Nya terlalu lemah dan jika Ia masih melanjutkannya, Ia akan mati sebelum memperoleh pengetahuan tentang pembebasan tertinggi. Jadi ketika seorang gadis desa, Sujata, mempersembahkan payasam (puding susu dan gula-gula) kepada-Nya, Sang Buddha mengambil sedikit makanan tersebut, yang membuat para sahabat meditasinya merasa jijik karena merasa dirinya telah melepas praktik pertapaan. Mereka segera meninggalkannya. Merasa kembali penuh energi, Buddha menyadari bahwa pendekatan Jalan Tengah diperlukan untuk mencapai realisasi. Latihan yang terlalu keras menyebabkan seseorang akan terganggu oleh kelemahan, penyakit dan mungkin bahkan kematian, sementara latihan yang terlalu longgar dan santai dapat menyebabkan kemalasan mental yang tunduk pada gangguan kehidupan duniawi.

Namun bagi para praktisi di tingkat yang lebih luhur, kesehatan yang buruk dapat menjadi katalisator untuk latihan yang lebih dalam. Ketika kita menderita penyakit yang parah, hal ini memaksa kita untuk menghadapi kematian diri. Ketika kebanyakan orang takut akan hal ini, praktisi yang lebih tinggi dalam hal pengetahuan dan pencapaian akan melihat kesehatan yang buruk sebagai kesempatan untuk mengingatkan diri mereka sendiri tentang rapuhnya hidup manusia. Hal itu tidak hanya akan memaksa mereka untuk berlatih lebih giat lagi, karena mengetahui bahwa mereka dapat meninggal kapan saja, akan tetapi mereka bersukacita atas kesehatan mereka yang buruk karena itu adalah pertanda karma negatif mereka telah habis sehingga mereka tidak perlu mengalaminya lagi. Mereka bahkan mungkin menggunakannya sebagai kesempatan untuk mengembangkan bodhicitta dengan berlatih tonglen – praktik menanggung penderitaan dengan diri sendiri – dan memvisualisasikan bahwa karma negatif makhluk hidup lain dimatangkan atas dirinya (sang praktisi). Dengan kesehatan yang buruk, mereka memiliki kesempatan untuk menyerap penderitaan makhluk hidup ini.

Perumpamaan tentang penyu buta yang menjulurkan kepalanya melalui kuk yang berputar secara acak digunakan di Lamrim untuk menggambarkan nilai kelahiran kembali sebagai manusia.

Praktik tonglen adalah sesuatu yang hanya dapat dilakukan oleh manusia. Makhluk hidup di alam lain, misalnya alam hewan, tidak memiliki kapasitas kognitif untuk praktik ini. Oleh karena itu, Buddha tidak hanya menasihati tentang pentingnya tubuh manusia untuk latihan spiritual, tetapi beliau juga memperluas nasihat ini untuk kehidupan manusia dan peran pentingnya dalam latihan spiritual. Pentingnya ajaran ini diulang-ulang di semua tradisi Buddhis. Misalnya, di bab pertama Lamrim (Pembebasan di Telapak Tangan Kita), Yang Mulia Kyabje Pabongka Rinpoche menjelaskan tentang betapa berharganya kehidupan manusia dan betapa langkanya kelahiran kembali seperti ini. Penekanan bagi pembaca ini dilakukan agar motivasi mereka diarahkan untuk menyikapi Lamrim dengan serius, dan untuk memberi titik berat kepada praktisi bahwa kita tidak boleh menyia-nyiakan hidup kita dalam aktivitas yang memperdalam samsara kita. Di Bab 1, Pabongka Rinpoche menggunakan perumpamaan tentang kura-kura buta untuk menunjukkan betapa berharganya kehidupan manusia. Beliau mengajarkan bahwa kura-kura tersebut berenang di lautan luas, dan hanya muncul ke permukaan setiap 100 tahun. Di permukaan samudra yang luas ini ada kuk yang berputar tak menentu. Betapa berharga dan langkanya kehidupan manusia itu sebanding dengan kemungkinan kura-kura buta ini untuk muncul setiap 100 tahun dan memasukkan kepalanya di kuk.

Mengingat betapa berharganya hidup manusia kita, umur panjang dalam konteks Buddhis adalah tentang memperpanjang kesempatan kita untuk memanfaatkan sepenuhnya kehidupan manusia kita yang berharga, untuk belajar, berlatih, memahami, merenungkan, dan memperoleh realisasi dari Dharma. Seperti yang dicatat oleh Kisa Gotami, terdapat praktik di dalam kumpulan ajaran Buddha yang berguna membantu memperpanjang hidup seseorang dan menumbuhkembangkan penyebab bagi kesehatan yang baik. Ini dilakukan melalui purifikasi karma negatif, yang dapat bermanifestasi sebagai rintangan kesehatan, dan akumulasi kebajikan untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi latihan seseorang.

Dalam sistem Buddhis Tibet misalnya, guru meditasi dapat menginstruksikan siswanya untuk mengubah nama mereka dan membakar semua pakaian mereka selama situasi yang berpotensi mengancam nyawa. Disertai dengan ritual, secara simbolik hal ini memutuskan hubungan mereka dengan karma bencana yang akan menimpa mereka. Praktik lainnya adalah Shize, yang merupakan salah satu bentuk dari Pelindung Dharma Dorje Shugden yang tercerahkan. Aktivitas Shize adalah untuk menenangkan dan tujuan khususnya adalah untuk menghilangkan rintangan terhadap kesehatan dan kehidupan kita, dan untuk meningkatkan kemanjuran obat-obatan dan perawatan. Praktiknya dijelaskan secara lebih rinci di bawah ini.

Pentingnya Shize terletak pada kenyataan bahwa di beberapa momen, setiap orang akan jatuh sakit, membutuhkan perawatan dan akhirnya berhadapan langsung dengan kematian. Bahkan ritual tidak bisa mengatasi ini; tetapi latihan Shize, jika dilakukan dengan motivasi yang bajik, dapat memiliki efek memurnikan karma yang mengarah pada pemendekan umur. Selain itu, Shize memiliki kekuatan untuk menaklukkan elemen menggelora yang mengganggu kita, dan mengembalikan kita untuk eling akan nasihat dari para guru besar – yaitu tidak bergantung pada siapa pun dan tidak pada yang lain selain Tiga Permata (Triratna). Dengan mengandalkan Tiga Permata, kita akan memperoleh hasil berlipat ganda yang kita inginkan, yaitu kesehatan dan umur panjang, dan penyebab untuk memajukan latihan spiritual kita. Yang paling indah dari ini adalah ketika kita melanjutkan latihan spiritual kita dan mengambil satu langkah lebih dekat menuju pencerahan, kita akan mencapai keadaan yang dikenali oleh Kisa Gotami ribuan tahun yang lalu, keadaan keabadian sejati sebagai Buddha yang sepenuhnya cerah, di mana tidak ada penyakit, kesehatan yang buruk atau kematian yang akan menodai keberadaan kita lagi.

 

Aktivitas Penenangan atau Pendamaian

Dalam praktik Buddhis, kita berlindung kepada para Buddha dan Bodhisattva untuk meningkatkan pahala kebajikan kita, memurnikan karma kita dan untuk diberkati dengan empat jenis aktivitas, yaitu Penenangan, Peningkatan, Kendali dan Kemurkaan. Keempat jenis aktivitas cerah ini semuanya muncul dari kebijaksanaan dan sarana terampil para Buddha dan Bodhisattva untuk memberi manfaat bagi kita.

Aktivitas ‘Penenangan’ adalah untuk memurnikan, menenangkan dan menghilangkan rintangan dan penyakit. Di sisi lain, kegiatan yang diklasifikasikan dalam ‘Peningkatan’ adalah kegiatan yang menghasilkan peningkatan sebab dan kondisi yang bermanfaat untuk kesejahteraan materi dan spiritual kita agar membuahkan hasil. Kegiatan ‘kendali’ bertujuan untuk menangkap kondisi dan pikiran negatif. Terakhir, aktivitas ‘Murka’ adalah tindakan menghilangkan penyebab dan kondisi paling berbahaya dan negatif yang menyakiti bagi kita. Setiap aktivitas yang disebutkan di atas diwujudkan dalam masing-masing dari lima emanasi Dorje Shugden – Duldzin Dorje Shugden (rupa utama), Shize (Penenangan), Gyenze (Peningkatan), Wangze (Kendali) dan Trakze (Kemurkaan).

Saat kita memohon Shize, kita mendayagunakan aktivitas Penenangan Dorje Shugden. Karena Shize adalah emanasi Manjushri, maka dengan memohon dan memberikan persembahan kepadanya akan menghasilkan pahala kebajikan yang kita butuhkan untuk kondisi berlatih yang kondusif. Salah satu kondisi yang kondusif tersebut adalah kesehatan yang baik dan umur panjang. Ketika kesehatan yang buruk dapat menjadi gangguan dan menciptakan hambatan fisik, maka usia yang pendek mengurangi jumlah waktu yang kita miliki untuk belajar, berlatih dan meraih realisasi dengan tubuh manusia. Oleh karena itu, memohon Shize dapat meningkatkan rentang usia kita, yang mana merupakan sesuatu yang penting karena memberi kita waktu dan kesempatan untuk mengembangkan realisasi spiritual yang dapat kita bawa ke kehidupan berikutnya.

Karena hakekat Shize yang cerah, pahala kebajikan yang diperoleh dari berdoa kepada istadewata ini tidak dapat habis dengan cara yang sama seperti karma baik yang telah tergunakan buahnya. Pahala kebajikan yang didedikasikan untuk penerangan sempurna dari kita akan menjadi abadi tanpa batas. Karenanya, akumulasi pahala kebajikan melalui Latihan Shize beserta purifikasi karma buruk terkait, dapat mengubah nasib kelahiran kembali yang berikutnya dari diri kita. Hal ini membantu menciptakan penyebab bagi kita untuk mendapatkan kelahiran kembali yang lebih luhur, di mana kita dapat melanjutkan perjalanan spiritual.

Maka seperti yang dijelaskan oleh Kyabje Pabongka Rinpoche, Dorje Shugden dalam rupa Shize bertindak sebagai penghalau semua rintangan, menlenyapkan penyakit, setan jahat, kemalangan dan rintangan, dan karma yang menciptakannya.

 

Lima Agregat

Dalam mandala Dorje Shugden ini, Shize atau Vairochana Shugden berada di bawah istadewata utama (tengah). Praktik Shize meningkatkan jangka waktu hidup, kesehatan dan keampuhan obat-obatan dan perawatan medis yang mungkin sedang kita terima.

Lima anggota keluarga Dorje Shugden merujuk pada emanasi utamanya, Duldzin Dorje Shugden; emanasi ‘damai’, Shize atau Vairochana Shugden; emanasi ‘peningkatan’, Gyenze atau Ratna Shugden, emanasi ‘kendali’, Wangze atau Pema Shugden dan emanasi ‘murka’, Trakze atau Karma Shugden. Masing-masing emanasi ini mewakili salah satu dari lima agregat Dorje Shugden, dan setiap emanasi memiliki penampilan berbeda yang menyimbolkan fungsi khusus masing-masing untuk memberikan manfaat pada praktisi dengan cara yang berbeda-beda. Walaupun emanasi-emanasi ini tampil sebagai istadewata yang terpisah, sebenarnya mereka memiliki pikiran yang sama sebagai Dorje Shugden. Masing-masing wujud ini adalah lengkap dengan sendirinya.

Lima agregat, yang juga dikenal sebagai skandha, adalah apa yang membuat kita sebagai makhluk sesuai penjelasan sang Buddha. Lima agregat adalah Bentuk, Perasaan, Diskriminasi, Faktor Mental dan Kesadaran. Makhluk tercerahkan seperti Dorje Shugden dapat mengemanasikan masing-masing agregat dalam wujud terpisah. Shize adalah emanasi agregat bentuk Dorje Shugden dan ia bertindak sebagai penyembuh, mempurifikasi karma negatif yang menyebabkan penyakit mental dan fisik dalam diri kita. Agregat bentuk berhubungan dengan tubuh fisik dan lima elemen – bumi, udara, air, api dan angin. Dengan kata lain, kita bisa mendengar, menyentuh, mencium dan mencicipi. Lima elemen ini juga mencakup kemampuan kita untuk mencerna fenomena di sekitar kita yang merupakan sumber informasi bagi pikiran kasar dan membuat kita bertindak dan menciptakan karma. Dengan bimbingan dan praktik Shize, kita dapat belajar mengendalikan karma ini dan mencegah proses kematangannya dalam bentuk penyakit mental dan fisik.

 

Praktik Shize

Click to view the high resolution image and right click to save. This can be printed out for your altar.

Klik untuk melihat gambar beresolusi tinggi dan klik kanan untuk menyimpan. Rupa ini bisa dicetak dan diletakan di altar anda.

Karena Shize adalah emanasi dari skandha rupa Dorje Shugden yang telah dipurifikasi, setiap aspek tubuhnya mewakili berbagai kualitas yang cerah. Lebih jauh lagi, rupa fisik Shize mengungkapkan kemampuan dan kekuatannya yang luar biasa untuk meredakan karma negatif yang menciptakan rintangan bagi kita. Dengan cara ini, latihannya sangat baik untuk menyembuhkan penyakit kita, baik mental maupun fisik, serta mengatasi penyakit, bencana alam dan malapetaka, dan memurnikan karma dan rintangan negatif. Dalam mandala Dorje Shugden, Shize muncul di bawah istadewata utama (Duldzin Dorje Shugden) dalam wujud seorang pangeran dengan satu wajah dan dua tangan.

Berwarna putih, Shize tersenyum dengan agak murka. Di tangan kanannya, beliau mengangkat tinggi-tinggi tombak yang cerminnya diikat. Di tombak tersebut – terkadang panah – ada sutra lima warna yang diikatkan padanya. Di tangan kirinya, beliau memegang jerat. Beliau menunggangi raja para gajah yang berkulit putih. Mengenakan jubah sutra putih yang bergerak mengalir-ngalir dan sorban emas menghiasi kepalanya. Warna putih dikaitkan dengan Shize, karena hubungannya dengan pembelajaran dan pengetahuan dan jika dimeditasikan, warna putih dapat memotong khayalan berupa ketidaktahuan yang menjadi sumber utama dari semua penyakit kita. Warna putih juga dikaitkan dengan kemurnian; dalam hal ini, latihan Shize adalah untuk mempurifikasi dan menghilangkan penyebab bagi kita untuk terkena dan menderita penyakit serius.

“Wahai Engkau yang merupakan Skandha Rupa yang telah dipurifikasi! Tarian yang menenangkan ditunjukkan oleh segarnya tubuh muda yang terbentuk dari seratus ribu bulan musim gugur, memegang tali dan panah bersilang sutra, menunggangi raja dari para gajah, penghalau berbagai kondisi negatif dan rintangan, pujianku hanya kepada-Mu.”

Nyatanya, tidak ada Buddha atau Pelindung Dharma yang dapat mengubah karma kita. Oleh karena itu, bagaimana cara Shize dapat datang untuk membantu kita adalah karena beliau bekerja dengan pahala kebajikan dan purifikasi yang dikumpulkan melalui praktik kita dengan berdoa kepadanya. Dengan kata lain, latihan Shize menyediakan pahala kebajikan sehingga kita mengakses kewaskitaan Shize untuk membantu kita. Tanpa ini, kita tidak akan dapat menerima berkahnya, maka dari itu latihan merupakan hal yang penting. Secara alamiah, kita mendapatkan pahala dengan mengandalkan, membuat persembahan, memvisualisasikan dan melafalkan mantranya. Dengan pahala ini, Shize mampu mengaktifkan karma positif yang tidak aktif dan beliau juga mampu menahan karma negatif agar tidak matang. Ketika Shize menahan karma negatif yang berat, karma tersebut tidak dihapus melainkan untuk sementara waktu dicegah dari pematangan sampai kita telah rampung memurnikan karma tersebut hingga lenyap atau dimurnikan sepenuhnya sehingga tidak berbahaya lagi.

Engkau yang merupakan perwujudan dari tubuh bajra Manjushri,
Mohon bangkitlah dalam rupa penenangan ini,
Sebagai penghalau segala macam rintangan,
Menghilangkan segenap penyakit, setan jahat, kemalangan dan rintangan.

Sebuah ‘keuntungan’ penting dari Shize dan yang membuat praktik ini menjadi paling efektif dan cepat adalah kenyataan bahwa Shize adalah makhluk yang telah cerah dalam wujud duniawi. Ini berarti bahwa beliau jauh lebih cepat datang membantu kita daripada istadewata penyembuh lainnya karena memiliki hubungan karma yang lebih dekat dengan kita. Ini karena Shize mengambil wujud seorang dewa, sosok keberadaan yang berkuasa di enam alam samsara. Menurut Sang Buddha, alam lain di bawah ini adalah asura, manusia, hewan, setan kelaparan, dan makhluk neraka. Namun, meskipun kelahiran Shize adalah sesosok dewa, batinnya adalah Manjushri. Selain itu, karena menjadi pelindung yang relatif ‘baru’ yang baru muncul lebih dari 300 tahun yang lalu, kedekatan Shize dengan kita membuat beliau memiliki kekuatan seribu Pelindung Dharma dan praktiknya jauh lebih cepat daripada praktik istadewata penyembuhan lainnya.

 

Manfaat Relatif dari Praktik Shize

  • Memperpanjang usia
  • Membantu menyembuhkan penyakit
  • Kemanjuran dalam memberkati obat
  • Kemanjuran dalam membantu mengatasi depresi dan gangguan jiwa lainnya
  • Menenangkan argumen-argumen
  • Membantu melepaskan amarah dan masalah terkait amarah
  • Menenangkan lingkungan yang dipenuhi energi amarah dan pergolakan
  • Menenangkan bencana alam dan permasalahan di suatu daerah
  • Sangat baik dalam memberkati tempat yang energinya kacau dan yang berhubungan dengan kriminalitas. Di tempat-tempat seperti itu, energi negatif yang tersisa dapat bertahan lama meski kejadiannya telah usai
  • Sangat baik dalam memberkahi air, sungai, danau, air terjun dan lingkungan, contohnya pohon, tanah dan tanaman
  • Sangat bagus dalam memberkati kita untuk mengembangkan dan meningkatkan kewaskitaan yang mungkin dimiliki seseorang saat ini. Seni meramal masa depan dapat ditingkatkan dengan praktik Shize

 

Manfaat Utama dari Praktik Shize

  • Melenyapkan rintangan untuk mendapatkan wawasan yang lebih luhur tentang ajaran Buddha.
  • Menghilangkan rintangan untuk memperoleh pandangan terang dan kebijaksanaan yang lebih luhur secara umum, meskipun tidak berhubungan dengan ajaran Buddha. Buah hasil yang diperoleh dari keterlibatan dalam praktik Shize tidak didasarkan pada spiritualitas atau agama kita sendiri.
  • Membantu kita semua untuk melihat kesalahan dari batin egoistis, yang merupakan penyebab kemarahan. Shize memberikan penawar dengan memberi kita ketenangan batin.
  • Pada akhirnya, melenyapkan rintangan untuk terlibat dalam praktik merealisasi Bodhicitta dan pandangan akhir dari Sunyata menurut Nagarjuna.

 

Menyusun Altar

Shize-6

Untuk memuja Shize, sebaiknya kita memiliki altar Shize lengkap dengan representasi Tubuh, Perkataan dan Pikiran sang Buddha, beserta persembahan. Tubuh di sini bisa berupa sebuah patung, thangka atau lukisan Shize di samping Guru utama atau Guru aliran kita. ‘Perkataan’ digambarkan sebagai teks Dharma dan ‘Pikiran’ digambarkan sebagai sebuah stupa.

Di altar Shize, kita dapat mempersembahkan dupa, air, bunga dan berbagai jenis makanan, cahaya listrik atau lilin, persembahan sensorik, mandala, Delapan Tanda Keberuntungan, Tujuh Lambang Kerajaan, dan seterusnya. Sebagai bagian praktik kita, kita harus memastikan bahwa altar kita rapi dan bersih, dan persembahan diganti secara berkala. Praktik membersihkan dan memberikan persembahan sebelum melakukan praktik Shize adalah bagian dari ritual persiapan yang akan memastikan suksesnya praktik kita.

Susunan altar:

  1. Sebuah rupa atau patung Buddha
  2. Sebuah rupa atau patung Shize
  3. Sebuah teks Dharma
  4. Sebuah Stupa
  5. Satu set Persembahan Sensorik (opsional) (Dari kiri ke kanan – air, air, bunga, dupa, cahaya, parfum, makanan, dan sebuah kulit kerang)
  6. Satu set persembahan air (opsional)

Sebuah altar adalah komponen penting bagi praktik Budhisme, karena hal ini mengingatkan pada tujuan praktik kita – yaitu mengembangkan kualitas dalam diri kita sehingga kita bisa membantu semua makhluk. Ini adalah manfaat spiritual dari memiliki sebuah altar. Manfaat lain adalah altar memberikan kesempatan bagi kita untuk mengumpulkan pahala spiritual karena persembahan bisa diberikan langsung kepada Buddha setiap hari. Hal ini akan semakin memajukan praktik spiritual kita.

Sebuah altar bisa disusun di mana saja kecuali di kamar mandi. Untuk mengembangkan pandangan makhluk tercerahkan hadir di altar di hadapan kita, sangat baik bila kita selalu menunjukan rasa hormat di hadapan altar. Karena itu, bila sebuah altar disusun di kamar tidur, disarankan untuk menutupnya bila melakukan aktivitas yang sifatnya pribadi.

Sebuah altar yang ideal akan selalu terdiri dari semua enam komponen di atas. Akan tetapi, setidaknya, sebuah altar harus memiliki rupa Shize dan, dengan berjalannya waktu, kalian bisa menambah barang lainnya bila tersedia. Bagaimana kita melengkapi altar menunjukkan seberapa serius kita melakukan praktik Shize guna mendapatkan manfaat dari praktik ini. Karenanya, seperti hal lain dalam hidup, seberapa besar usaha yang kita fokuskan terhadap altar kita merefleksikan hasil dari praktik kita.

“Sentuhan ekstra” dapat ditambahkan ke altar. Satu set persembahan air dengan tujuh atau delapan mangkuk dapat disusun di depan altar dan diisi dengan air yang murni dan bersih sampai tepi. Satu set persembahan murka yang menggambarkan persembahan karma negatif kita, dapat disusun di belakang persembahan air.

 


 

Panduan Praktik

Klik di sini untuk mengunduh teks doa.

 

Berlindung

Video mengenai bagaimana melakukan sembah sujud:

Praktik ini dimulai dengan melakukan resitasi formula perlindungan sebanyak tiga kali. Dalam hal ini, seseorang berlindung kepada Lama Tsongkhapa – Guru dan Buddha, Dharma dan Sangha.

Ketika melafalkan formula perlindungan, bayangkan Lama Tsongkhapa dikelilingi oleh delapan murid utamanya di depan mata. Bila visualisasi ini terlalu sulit pada awalnya, kalian bisa mulai dengan membayangkan Lama Tsongkhapa dengan dua murid utamanya, Khedrup Je dan Gyaltsab Je Rinpoche. Bayangkan mereka duduk di singgasana masing-masing berhiaskan permata berkilau dalam Surga Gaden. Ketiganya tersenyum, bahagia dan dengan hangat mengirimkan berkat mereka.

Dorje Shugden Shize, white in colour and sitting astride an elephant

Dorje Shugden Shize, berwarna putih dan duduk menunggang seekor gajah

Dari singgasana (tempat duduk) Lama Tsongkhapa, bayangkan cahaya putih mengalir keluar. Cahaya ini adalah pikiran Manjushri, turun dari Surga Gaden ke hadapan kalian.

Bayangkan gumpalan awan cemerlang dan di tengah awan tersebut adalah Shize, dalam bentuk yang digambarkan di atas. Di hatinya, ada bundaran matahari dengan huruf “Hung”, berwarna putih. Dari huruf “Hung”, cahaya keluar ke sepuluh penjuru untuk mengundang semua Buddha, Bodhisattva dan dewa, dan larut kembali ke huruf “Hung”. Para Buddha, Bodhisattva dan dewa menjadi satu dengan sifat Shize di hadapan kalian. Sekarang Shize merupakan perwujudan Tiga Permata. Jadi apapun yang kita lakukan pada Shize adalah sama dengan perlakuan kita kepada Tiga Permata. Bayangkan Shize sebagai makhluk samaya dan Shize sebagai makhluk kebijaksanaan diundang dari dalam singgasana Lama Tsongkhapa. Ketika mereka digabungkan, mereka menjadi satu dan tidak terpisahkan. Jadi kalian harus percaya bahwa makhluk kebijaksanaan Shize ada di hadapan kalian sekarang. Sangat penting untuk meyakini hal ini. Kemudian, bayangkan Shize, beremanasi dari bawah singgasana Lama Tsongkhapa, dan terus berhubungan dengan Shize. Hal ini menandakan sumber berkat dari Lama Tsongkhapa dan kita berhubungan dengan Surga Gaden.

 

Empat Hal Tak Terhingga

Empat Hal Tak Terhingga dibaca untuk membangun motivasi yang baik bahwa semua praktik dilakukan untuk memberikan manfaat bagi kita juga tidak mencelakakan makhluk lain.

Dasar dari praktik Empat Hal Tak Terhingga adalah ‘semua orang ingin bahagia, tetapi kebahagiaan tidak bisa didapat secara terpisah dari mahluk lain‘. Bahkan kebahagiaan seseorang tergantung pada kebahagiaan semua makhluk, dan hal ini mengungkapkan bahwa semua hidup saling berhubungan. Agar bahagia, seseorang harus mengembangkan tingkah laku yang baik kepada orang lain di masyarakat dan kepada semua makhluk.

Karena itu, cara terbaik untuk mengembangkan tingkah laku yang baik terhadap semua makhluk adalah melalui meditasi merenungkan tentang Empat Hal Tak Terhingga, yang mengembangkan kualitas cinta-kasih, kasih, kegembiraan yang menghargai dan sama-rata terhadap makhluk yang tak terhingga jumlahnya.

Praktik Empat Hal Tak Terhingga adalah penawar yang baik bagi kondisi mental seperti kemarahan dan kesombongan.

 

Guru Yoga Lama Tsongkhapa

Setelah menyelesaikan Empat Hal Tak Terhingga, lanjutkan dengan melafalkan Guru Yoga Lama Tsongkhapa. Ketika melafalkan mantra Migtsema (setidaknya 21 kali) menurut visualisasi yang disarankan di atas (digambarkan dalam bagian “Berlindung”), sangat penting bagi praktisi untuk mengembangkan keyakinan bahwa Shize (dalam 3-Dimensi/ 3D) muncul di hadapan kalian sebagai mahluk yang sangat berkuasa dan manjur bantuannya. Setelah menyelesaikan Guru Yoga Lama Tsongkhapa, lanjutkan dengan resitasi doa Dorje Shugden.

 

Doa Dorje Shugden – Kangshag

 

Pengenalan

Kangshag kepada Dorje Shugden adalah praktik yang sangat efektif untuk menghilangkan semua kesulitan dan memurnikan karma negatif yang menyebabkan kita dikelilingi orang-orang yang menyusahkan dan mengalami situasi yang tidak mengenakan.

Doa Kangshag mungkin terdengar seperti penuh kekerasan dan kasar. Akan tetapi hal ini bukan hanya ada dalam praktik Dorje Shugden, tetapi juga umum dalam doa Pelindung Dharma lainnya seperti Kalarupa, Palden Lhamo, Mahakala dan lainnya. Karena itu, bagi mereka yang tidak tahu atau tidak memiliki guru berkualifikasi untuk menjelaskan pentingnya manifestasi murka dalam doa, orang tersebut bisa merasa jijik atau membacanya hanya berdasarkan keyakinan. Walaupun membaca kangshag berdasarkan keyakinan dapat diterima, akan lebih efektif bila kita melakukan praktik kita dengan tingkat kesadaran dan pengertian tertentu. Setelah kita menyadari bahwa manifestasi menyeramkan kangshag ada karena kasih murni Dorje Shugden untuk semua makhluk, kita akan belajar untuk menghargai praktik ini dengan pengabdian besar.

Ketika membayangkan karma seseorang dibersihkan melalui Kangshag, pertama-tama kita harus mengerti bahwa rupa manusia yang digambarkan dalam visualisasi di atas bukanlah manusia yang kita kenal. Rupa seperti manusia ini adalah tanpa perasaan dan merupakan kualitas negatif yang menyebabkan kita untuk terus menciptakan karma negatif, seperti cemburu, marah, kebodohan, keterikatan, dan lainnya. Karena kualitas negatif tidak nyata, kita membayangkan mereka sebagai makhluk dengan wujud manusia agar Shize dan rombongannya dapat membunuh kualitas negatif dalam diri kita.

 

Visualisasi Kangshag

Ini adalah bunga menyeramkan yang dipersembahkan ketika meresitasi Kangshag, sebuah praktik efektif yang berhubungan dengan “Chod”, yang memotong keterikatan kepada tubuh. Beberapa orang mungkin sulit untuk mengerti alasan di balik persembahan substansi yang menjijikan dan “kotor” kepada sang Buddha. Akan tetapi rasa jijik adalah persepsi dari pikiran yang tercemar. Dalam hal ini, Buddha tidak memiliki karma untuk mempersepsikan celaka atau menerima hal yang sifatnya kotor. Karena itu, hal apapun (dibayangkan atau sebenarnya) yang dipersembahkan kepada mereka akan diubah menjadi taman yang indah, menyenangkan dan kolam penuh kebahagiaan. Rupa ini bisa dicetak dan dipersembahkan di altar kalian.

Bayangkan sebuah lingkungan menyeramkan yang merupakan manifestasi dari karma negatif kita. Dalam lingkup ini, sebuah figur mirip manusia yang besar, sebesar gunung, bermanifestasi di hadapan kalian. Figur mirip manusia ini adalah semua karma negatif kita dan kualitas negatif yang menghalangi pertumbuhan spiritual kita.

Bayangkan Shize dan rombongannya turun menuju figur mirip manusia ini dan memotong-motongnya, membentuk persembahan murka yang tak terhingga banyaknya.

Persembahan murka terdiri dari:

  1. Argham’ (teh) – bayangkan semua darah dari makhluk tersebut ditumpahkan ke mangkuk pertama dan dipersembahkan.
  2. Phupe’ (bunga menyeramkan) – bayangkan tengkorak ditempatkan di jantung. Di atas jantung ada mata, telinga, lidah dan hidung; semuanya diatur secara simetrik di atas jantung.
  3. Duphe’ (dupa) – bayangkan semua tulang yang ada di tubuh kecuali tulang paha) diambil dan dibakar. Asap yang terbentuk dipersembahkan kepada Shize.
  4. Aloke’ (cahaya) – bayangkan semua lemak tubuh dikeluarkan dan dibuat menjadi lampu mentega dan dipersembahkan kepada Shize.
  5. Gyende’ (parfum) – bayangkan semua cairan dalam tubuh seperti urine, empedu, kotoran dan lainnya, dikosongkan ke sebuah mangkuk dan dipersembahkan.
  6. Newide’ (makanan) – bayangkan semua daging tubuh dipotong dan dipersembahkan.
  7. Shapta’ (suara) – bayangkan tulang paha diukir menjadi sebuah instrumen musik angin sebagai persembahan kepada Shize.

Setelah menyelesaikan doa Kangshag, bayangkan semua manifestasi negatif ini dihancurkan oleh Shize dan rombongannya. Visualisasi purifikasi adalah dalam bentuk murka dan berdarah sebagai latihan bagi kita untuk tidak terikat atau jijik dengan hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Ini adalah metode lain di mana pelepasan direnungkan dengan melihat tubuh kita bangkit dari karma negatif dilumatkan, ditumbuk dan dihancurkan seperti dalam ajaran Chod. Praktik ini mungkin sifatnya grafis dan menyeramkan tetapi semuanya dalam konteks semangat pelepasan dalam ajaran Buddha, seperti ketika para biksu Thailand bermeditasi di kuburan atau di hadapan tulang-belulang dan tengkorak untuk mengaktualisasikan rasa tidak terikat dari tubuh kita dimana kita memiliki pandangan yang salah mengenai kekekalannya dan karena itu menginvestasikan waktu, energi dan sumber daya yang tak terhingga banyaknya – walaupun pada akhirnya tubuh ini akan mengecewakan kita dengan kematian. Pelepasan adalah komponen yang kuat dalam meditasi kita untuk mengaktualisasikan agar praktik Dharma kita menjadi tulus. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan pelepasan adalah mendasar dalam semua tiga Yana Budhisme. (Akhir dari visualisasi)

Karena itu, ketika mempersembahkan hal ini sembari meresitasi Kangshag, kita membersihkan karma yang kita akumulasikan selama banyak kehidupan. Kangshag harus diresitasikan sebanyak mungkin, tetapi sebagai pedoman, kangshag bisa diresitasi sebanyak tiga, tujuh atau 21 kali pada setiap sesi doa, tergantung seberapa mendesak situasinya. Resitasi Kangshag digabungkan dengan visualisasi adalah metode yang sangat efektif untuk mempurifikasi karma negatif yang mendesak. Semakin banyak Kangshag yang kalian resitasikan dengan visualisasi Shize semakin cepat hasilnya. 100,000 resitasi Kangshag kadang dilakukan oleh sekelompok biksu secara bersamaan selama beberapa hari karena doa ini sangat efektif. Tidak ada hal negatif yang bisa muncul dari meresitasi Kangshag Shize atau Pelindung Dharma lainnya.

 

Torma

Setelah membaca Kangshag, sangat bermanfaat untuk mempersembahkan torma kepada Pelindung Dharma.

Membuat torma tradisional: sang pembuat memakai masker untuk melindungi “kebersihan” dari torma dari nafas kita (yang dianggap tidak murni).

Torma adalah kue ritual yang terbuat dari tepung dan mentega, digunakan untuk persembahan dalam ritual Budhisme Tibet. Torma dapat dibuat dalam berbagai bentuk, sesuai intensi dalam mempersembahkannya tetapi biasanya dibuat dalam bentuk kerucut. Mereka bisa diwarnai macam-macam tergantung dari mana asal praktik torma tersebut. Pada umumnya torma berwarna putih dan merah. Y.M. Kyabje Zong Rinpoche pernah berkata bahwa tidak praktis bagi mereka yang tidak hidup di biara untuk mempersembahkan torma tradisional. Jadi dia berkata bahwa boleh saja mempersembahkan sesuatu yang kita sukai seperti kue dan biskuit. Bila kita melakukan perjalanan atau berada di hotel, pesawat atau kereta, kita masih bisa melakukan praktik Shize tanpa persembahan, hanya dengan resitasi dan visualisasi. Kita harus menyesuaikan dengan waktu, tempat dan keadaan dan kemampuan kita. Ketulusan, kepercayaan dan keyakinan dalam praktik Shize kita pasti akan membuahkan hasil.

A more simple altar set up. Practitioners who are not able to make traditional tormas can use jars filled with cookies as a replacement.

Susunan altar yang lebih sederhana. Praktisi yang tidak dapat membuat torma tradisional dapat menggunakan toples yang diisi dengan kue kering sebagai pengganti.

Untuk praktisi awam yang tidak terlatih dalam membuat bentuk torma tradisional, torma dapat diganti dengan sebuah botol kaca yang diisi dengan kue kering. Bila orang tersebut ingin mempersembahkan torma selama praktik, torma berikut dapat disiapkan:

  1. Satu toples besar yang diisi dengan biskuit (persembahan torma kepada Lama Tsongkhapa)
  2. Satu toples besar yang diisi dengan biskuit (persembahan torma kepada Shize)
  3. Satu toples lebih kecil diisi dengan biskuit (persembahan torma kepada rombongan Shize)

Akan tetapi, bila waktunya terbatas, persembahan torma dapat dihilangkan. Torma (biskuit) ditaruh dalam toples untuk mencegah datangnya serangga. Kalian bisa mempersembahkan torma di piring, mangkuk atau cangkir dan kemudian membuangnya di tempat yang bersih pada akhir puja/doa. Kalian juga bisa memakan torma untuk mendapatkan berkat. Bila kalian tidak ingin memakannya, biskuit ini bisa dibungkus dengan kertas dan kemudian dibuang dalam tempat sampah.

 

Persembahan Teh Hitam (Serkym)

Praktik ini juga dikenal dengan Persembahan Minuman Emas atau Serkym, yang merupakan ritual utama dari Kangsol Dorje Shugden. Praktik ini bisa dikembangkan sebagai persembahan yang lebih kepada Pelindung Dharma untuk memohon bantuan cepat. Karena itu, persembahan Serkym dianggap populer dan umum dipraktikkan diantara praktisi modern untuk memohon bantuan segera, terutama pada saat sangat dibutuhkan. Secara tradisi, teh digunakan sebagai persembahan. Akan tetapi, minuman lain seperti susu atau bahkan minuman bersoda dapat digunakan sebagai pengganti.

A traditional Serkyem set

Set serkym tradisional

Persembahan serkym secara tradisional dipersembahkan dengan menuangkan minuman dalam wadah bertingkat dua yang terdiri dari wadah yang lebih tinggi yang diletakan dalam mangkuk yang lebih rendah. Bila benda ritual bergaya Tibet (yang biasanya terbuat dari kuningan) tidak bisa didapat, kalian dapat menggantikannya dengan sebuah gelas yang tinggi (seperti gelas anggur) yang diletakan dalam sebuah mangkuk kaca.

Pada saat mempersembahkan serkym, minuman dituangkan dalam pot atau kendi ke dalam wadah yang lebih tinggi sampai cairan tumpah ke mangkuk kedua. Dalam Budhisme, cairan yang tumpah melimpah menandakan tanda keberuntungan sebagai simbol pahala, kebaikan, sumber daya materi dan kondisi kondusif yang berlimpah untuk praktik Dharma.

Minuman dapat dituangkan ke wadah sebelum membaca bait doa Serkym, atau minuman dapat dituang sedikit-sedikit pada saat meresitasi baris yang relevan selama liturgi. Bila cara kedua yang dipilih, tuangkan sedikit teh ke wadah yang lebih tinggi sehingga kalian tidak mempersembahkan wadah kosong kepada Buddha. Sebelum dimulai, konsekrasikan Serkym dengan memutarkan dupa batangan yang menyala searah jarum jam ke sekeliling Serkym sembari melantunkan ‘OM AH HUM‘.

Ketika mempersembahkan Serkym, bayangkan minuman tersebut sebagai nektar ilahi yang memperbanyak diri untuk memenuhi seluruh samudera yang menggambarkan hal-hal yang diinginkan di dunia dan menyenangkan kelima indera.

 

Pelafalan Mantra

Setelah anda menyelesaikan persembahan teh hitam (Serkym), lafalkan mantra pendamaian Dorje Shugden untuk memohon aktivitas penyembuhan dan penenangan. Mantra Shize adalah “OM BENZA WIKI BITANA SHANTI SIDDHI HUNG”. Anda bisa melafalkan mantra ini satu, tiga, tujuh mala atau sebanyak mungkin. Sangat disarankan untuk melakukan praktik ini setiap hari secara konsisten. Setelah menyelesaikan pelafalan mantra, lafalkan mantra purifikasi Vajrasattva 21 kali (anda dapat memilih mantra 100-suku kata Vajrasattva atau mantra pendeknya – OM VAJRASATTVA HUNG).

Setelah melafalkan mantra Shize, sangat penting untuk melakukan visualisasi yang diajarkan oleh Yang Mulia Tsem Rinpoche ke-25.

(CATATAN: Ada banyak mantra Shize, tetapi disarankan untuk menggunakan mantra yang diakhiri dengan “SHANTI SIDDHI HUNG“. Mantra lain yang bisa juga baik untuk dilafalkan adalah “OM BENZA WIKI BITANA CHINTAU KURU YE SOHA” dan “OM BENZA WIKI BITANA AYU SIDDHI HUNG“. Anda bisa melafalkan salah satu dari mantra ini.)

Kembali ke Atas

 

Penjelasan Lengkap dari Visualisasi Pelafalan Mantra

Pertama, kita memvisualisasikan diri kita sebagai istadewata. Istadewata adalah dewata atau Buddha meditasi dari salah satu dari empat kelas Tantra yang kita ikuti. Jika kita tidak memiliki sesosok istadewata yang pernah kita terima inisiasinya, kita dapat membayangkan Lama Tsongkhapa duduk dengan lembut di puncak kepala kita. Lalu, cahaya yang berwarna putih keluar ke hati Shize. Shize duduk di atas lingkaran lapik matahari dengan aksara putih ‘HUNG’ dan untaian mantra di hatinya. Untaian mantra pada dasarnya adalah mantra Shize yang melingkari suku kata ‘HUNG’ searah jarum jam. Ini mewakili ‘Batin’ Shize. Cahaya putih mewakili permohonan kita kepada Shize untuk melakukan aktivitas penyembuhan dan penenangan rintangan.

Dari Shize, cahaya penyembuhan berwarna putih kembali ke diri anda. Visualisasikan cahaya penyembuhan turun ke atas diri anda, menyelimuti anda dan melebur ke diri anda.

Cahayanya menyelimuti tubuh anda selagi ia bersinar dan menyembuhkan tubuh anda. Batin anda menjadi ringan dan tubuh anda menjadi bugar. Penyakit tersebut kemudian dikeluarkan melalui anus anda. Percayalah, percaya, percaya ini dan jaga visualisasi selagi melafalkan mantra Shize.

Setelah menyelesaikan visualisasi, kita melakukan fase meditasi Peleburan. Pada titik ini, para makhluk samaya (divisualisasikan sebagai Shize dan rombongannya) larut ke dalam Shize dan kemudian, Shize yang sebenarnya yang merupakan kebijaksanaan, melebur ke dalam diri kita. Batin kita membayangkan bahwa kita telah menjadi satu dengan Manjushri. Penyelesaian visualisasi ini sangat penting untuk memperoleh kekayaan batin dan realisasi spiritual.

 

Dothey dan Dedikasi

Sebelum mengakhiri sesi, baik untuk meresitasi doa Dothey, permohonan kepada Dorje Shugden untuk melakukan aktivitas tercerahkan ditulis oleh Y.M. Kyabje Trijang Rinpoche. Dothey uga mengandung bait yang bersifat mengerikan dan saran untuk ‘membunuh musuh‘, tetapi kata-kata mengerikan ini hanyalah simbolisme, bukannya ditujukan kepada makhluk tertentu. Dalam praktik Buddha manapun, tidak ada celaka yang dikenakan kepada makhluk lain dengan ritual, pikiran, meditasi atau tindakan. Kata ‘membunuh‘ dalam Dothey merujuk pada penghancuran musuh dalam diri yaitu ego, egoisme, kekikiran, kemarahan dan kebencian. Jadi ‘membunuh musuh‘ dalam Dothey mungkin terdengar penuh kekerasan tetapi hal ini merujuk pada kekerasan yang kita ciptakan secara emosional terhadap orang disekitar kita karena emosi yang menindas. Praktik ini ditujukan pada ‘membunuh‘ emosi negatif dalam diri kita atau setidaknya menyadari bahwa musuh ada dalam diri.

Setelah kalian menyelesaikan Dothey, visualisasikan Shize dan Lama Tsongkhapa larut dalam diri kalian dan resitasikan bait-bait pelarutan. Akhiri sesi dengan dedikasi singkat. Hal ini penting untuk membuat dedikasi tulus.

 

Kesimpulan

Shize tidak lain adalah Manjushri, yang secara khusus beremanasi untuk memberikan kesembuhan bagi berbagai penyakit, meningkatkan usia hidup dan meningkatkan kemanjuran perawatan dan obat-obatan kita. Dengan melaksanakan praktik Shize, kita akan terberkati untuk mengatasi rintangan yang berkaitan dengan kesehatan sehingga kita dapat memperbanyak keterlibatan kita dalam aktivitas Dharma, meningkatkan energi, dan memfasilitasi realisasi. Jadi, meskipun hasil umum dari latihan Shize adalah kesehatan, umur panjang, dan peningkatan pahala, tujuan sebenarnya dari latihan Shize adalah diberkahi dengan lebih banyak kesempatan untuk terlibat dalam latihan spiritual. Dengan ini, kita akhirnya mendapatkan pemahaman tentang ajaran Dharma yang lebih dalam dan dapat memfasilitasi praktik olah pikiran seperti Lojong.

Shize-15

Sebuah liontin Shize di atas batu berharga

Oleh karena itu, praktik Shize membersihkan karma yang menimbulkan penyakit fisik dan mental yang kita alami, baik sebagai penyakit yang kita kenali maupun yang lebih halus. Penyakit yang sebenar-benarnya adalah penyakit batin – yaitu kesedihan, keserakahan, kecemburuan – yang menciptakan penyebab bagi kita sehingga mengalami penderitaan fisik dan jasmani. Oleh karena itu, ketika praktik Shize menciptakan penyebab bagi kita untuk memperdalam pemahaman tentang Dharma, sebenarnya juga menyembuhkan penyakit mental dan halus kita yang pada gilirannya memotong akar penyebab dari penderitaan fisik kita.

Pada akhirnya, Bhagavān Manjushri dapat bermanifestasi dalam beragam bentuk, rupa, dan wujud, baik makhluk hidup maupun benda mati karena batin yang cerah tidak memiliki batasan. Makhluk yang telah cerah akan bermanifestasi, beremansi kembali, dan muncul kembali sesuai dengan waktu, tempat, keadaan, dan jodoh karma dari makhluk hidup yang menerima manfaat dari mereka.

Jadi, praktik Dorje Shugden ini telah berusia 400 tahun dan dianggap relatif baru, karena sekarang banyak yang membutuhkan jenis emanasi ini. Kedekatan Dorje Shugden dan kemampuan khususnya untuk membantu para makhluk hidup, akan dikenali lebih luas pada waktunya. Kita mungkin menganggap Dorje Shugden dalam salah satu bentuknya seperti Shize sebagai praktik Pelindung Dharma utama kita. Sekali lagi, Pelindung Dharma bukanlah laku utama kita tetapi terkadang diperlukan untuk mengatasi banyak masalah sehari-hari yang kita hadapi. Begitu kita meyakini dan mengandalkan makhluk luhur seperti Dorje Shugden, seiring berlalunya waktu, kita akan melihat hubungan yang spesial berkembang dan beliau akan menjaga kita bak ayah terhadap anak semata wayangnya.

Welas kasih, kebijaksanaan, dan upaya terampil dari Dorje Shugden itu tiada batas karena beliau adalah Buddha yang sepenuhnya cerah, yang bermanifestasi sebagai Pelindung Dharma. Betapa beruntungnya kita telah mendengar namanya dan juga terlibat dalam latihannya. Apakah anda seorang Buddhis atau non-Buddhis, Gelug atau aliran Buddhis lainnya, miskin atau kaya, pria atau wanita, tidak masalah. Orang suka memberi label Dorje Shugden sebagai Pelindung Gelugpa tetapi itu salah karena beliau tidak lain adalah Manjushri, dan Manjushri tidak bisa terkungkung bersembunyi hanya dalam kerangka Gelug.

Benar bahwa Dorje Shugden memiliki kedekatan khusus dengan Lama Tsongkhapa beserta ajarannya karena dalam salah satu kehidupan lampaunya, beliau adalah salah satu dari delapan murid utama Lama Tsongkhapa. Tetapi bahkan sebelum Lama Tsongkhapa, beliau telah mewujud sebagai guru besar di Tibet, Nepal, India, dan Tiongkok. Beliau sebenarnya adalah salah satu Kaisar Qing di Tiongkok bernama Kangxi. Kangxi telah menghantarakan era Buddhisme dan memperkenalkan ajaran Tsongkhapa ke kalangan istana kerajaan Tiongkok dan ke negara Tiongkok itu sendiri. Kaisar Dinasti Qing di Cina dan keturunannya disebut orangorang Manchuria. Menurut catatan sejarah resmi Dinasti Qing, Penelitian tentang Asal Usul Manchu; nama etnis ‘Manchu’ berasal dari Manjushri. Kaisar Qianlong juga mendukung klaim tentang asal-usul nama etnik mereka ini dan menulis beberapa puisi tentang hal ini.

Shize-16

Garis kelahiran kembali Dorje Shugden berasal dari salah satu dari 84 Mahasiddha. Berkah dan perlindungannya akan diwariskan kepada siapapun yang dengan tulus memohon energi cerahnya. Sekali lagi saya ingin menekankan bahwa beliau tidak hanya membantu para Gelugpa dan Buddhis, tetapi semua orang dari semua lapisan masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan. Misalnya, praktiknya juga lazim di kalangan Sakya, di mana beliau bermanifestasi sebagai penunggang kuda hitam. Jika Anda percaya sebaliknya, anda membatasi kekuatan makhluk yang cerah. Dorje Shugden dalam rupa apapun akan membantu siapa saja yang dengan tulus meminta bantuannya. Anda tidak perlu menjadi seorang Buddhis atau melakukan ritual khusus untuk menerima bantuannya. Dari kenyamanan rumah masing-masing, anda dapat mengunduh latihan hariannya. Saya telah memasukkannya di sini dan bisa segera dimulai. Bacalah komentar dengan cermat dan menyeluruh bagi pengetahuan dan pemahaman anda. Jangan takut jika anda tidak dapat melakukan visualisasi atau persembahan dengan ‘sempurna’ karena Dorje Shugden adalah seorang Buddha yang tidak akan ‘kecewa’ dengan segala kekurangan. Ketulusan dan konsistensi adalah kuncinya. Jika anda mengandalkan Dorje Shugden secara konsisten dan seiring waktu, anda akan memiliki sekutu yang kuat sebagai teman, asisten, pelindung, dan orang kepercayaan anda. Percaya pada Dorje Shugden sepenuhnya. Tidak ada bagian dari latihannya yang dapat berbahaya dengan cara apapun. Ratusan lama berprestasi tinggi dari aliran Gelug dan Sakya telah mengandalkan Dorje Shugden selama lebih dari 300 tahun. Banyak institusi biara besar serta praktisi awam yang berkuasa berada di bawah perlindungan penuh dari pelindung Dharma ini. Jika Anda pernah menemukan ini, itu bisa menjadi indikasi bahwa anda memiliki kedekatan yang kuat. Unduh gambar, cetak, letakkan di altar anda dan mulailah berlatih. Bagi mereka yang terlalu muda, sakit atau tua dan yang merasa melakukan latihan harian mungkin terlalu melelahkan, mereka dapat menyimpan ganbar Dorje Shugden atau Shize di dekat mereka dan sekedar melafalkan mantranya. Sekali lagi, ketulusan dan keyakinan adalah kuncinya. Saya dengan tulus mendoakan yang terbaik untuk anda semua.

Tim saya telah bekerja sangat keras dengan saya untuk menghadirkan kompilasi ini kepada anda semua. Dari hati saya, saya berterima kasih kepada tim saya yang penuh welas asih dan tim pekerja keras yang terdiri dari orang-orang hebat yang satu-satunya tujuan dari membantu saya adalah memberi anda semua manfaat. Mereka benar-benar orang yang hebat dan baik hati. Kami memiliki banyak orang seperti mereka di Kechara, saya merasa terhormat untuk mengatakannya. Terima kasih banyak tim!

Saya mendedikasikan semua pahala kebajikan ini bagi kebahagiaan, kedamaian, pertumbuhan, dan pembebasan tim saya. Saya juga mendedikasikan pahala kebajikan ini untuk pemegang garis silsilah yang mulia dari semua tradisi dan semua guru yang mengajarkan tentang perdamaian, cinta dan pengembangan kasih sayang, agar memiliki umur panjang dan kesuksesan lebih lanjut. Merupakan sebuah kehormatan, hak istimewa, dan kenikmatan yang luar biasa bagi saya dan tim saya untuk menghadirkan latihan Shize yang sangat bermanfaat ini untuk pertama kalinya di sini. Saya berharap semua orang menjadi berhasil, kesehatannya prima, bertumbuh dengan hebat, dan meraih pembebasan tertinggi. Semoga anda hadir di bawah perlindungan rupa damai, murka, mistis, yang tak terhitung banyaknya dari Manjushri yang luhur selama kehidupan ini dan semua kehidupan yang akan datang.

Sarva mangalam,
Tsem Rinpoche

 

Dedikasi oleh Tsem Rinpoche

Aspirasi dari mempersembahkan praktik ini bertujuan memberi manfaat bagi banyak orang. Semoga mereka yang mempraktikkan Dorje Shugden sebagai Shize atau emanasi rupa Dorje Shugden lainnya menerima berkah yang luar biasa berupa umur panjang dan kesehatan. Semoga mereka memiliki pahala kebajikan untuk selalu terlahir kembali dengan delapan kebebasan dan sepuluh berkah, di tempat dan lokasi yang mana ada Dharma yang otentik sehingga mereka dapat mendengarkan, belajar, memahami, berlatih dan mendapatkan kesadaran. Semoga mereka memiliki ketenangan pikiran, tidur yang pulas, keluarga yang damai, kehidupan yang tentram dan bebas dari kecelakaan. Harap diingat bahwa Dorje Shugden adalah Buddha Perdamaian Dunia yang beremanasi menjadi pelindung Dharma dan hakekat sejatinya adalah Manjushri yang telah cerah seutuhnya. Doa ini disediakan agar praktik yang begitu berharga ini dapat diakses dengan mudah dan gratis, terutama bagi mereka yang benar-benar membutuhkannya.

Saya telah bekerjasama dengan tim saya untuk mengumpulkan semua ini dengan harapan akan memberikan manfaat yang luar biasa.

Very high quality, detailed and beautiful Shize tsa tsa. I am so excited to have these available for many people.

Sebuah tsa tsa Shize yang indah, berkualitas tinggi dan detil.
Saya sangat bersuka cita melihat tsa tsa ini tersedia bagi banyak orang.

Catatan dari Tim Blog ini:

 

Untuk membaca informasi menarik lainnya:

 

Please support us so that we can continue to bring you more Dharma:

If you are in the United States, please note that your offerings and contributions are tax deductible. ~ the tsemrinpoche.com blog team

DISCLAIMER IN RELATION TO COMMENTS OR POSTS GIVEN BY THIRD PARTIES BELOW

Kindly note that the comments or posts given by third parties in the comment section below do not represent the views of the owner and/or host of this Blog, save for responses specifically given by the owner and/or host. All other comments or posts or any other opinions, discussions or views given below under the comment section do not represent our views and should not be regarded as such. We reserve the right to remove any comments/views which we may find offensive but due to the volume of such comments, the non removal and/or non detection of any such comments/views does not mean that we condone the same.

We do hope that the participants of any comments, posts, opinions, discussions or views below will act responsibly and do not engage nor make any statements which are defamatory in nature or which may incite and contempt or ridicule of any party, individual or their beliefs or to contravene any laws.

Leave a Reply

Maximum file size: 15MB each
Allowed file types: jpg, jpeg, gif, png

 

Maximum file size: 50MB
Allowed file type: mp4
Maximum file size: 15MB each
Allowed file types: pdf, docx

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Blog Chat

BLOG CHAT

Dear blog friends,

I’ve created this section for all of you to share your opinions, thoughts and feelings about whatever interests you.

Everyone has a different perspective, so this section is for you.

Tsem Rinpoche


SCHEDULED CHAT SESSIONS / 聊天室时间表

(除了每个月的第一个星期五)
SUNDAY
8 - 9PM (GMT +8)
4 - 5AM (PST)

UPCOMING TOPICS FOR MARCH / 三月份讨论主题

Please come and join in the chat for a fun time and support. See you all there.


Blog Chat Etiquette

These are some simple guidelines to make the blog chat room a positive, enjoyable and enlightening experience for everyone. Please note that as this is a chat room, we chat! Do not flood the chat room, or post without interacting with others.

EXPAND
Be friendly

Remember that these are real people you are chatting with. They may have different opinions to you and come from different cultures. Treat them as you would face to face, and respect their opinions, and they will treat you the same.

Be Patient

Give the room a chance to answer you. Patience is a virtue. And if after awhile, people don't respond, perhaps they don't know the answer or they did not see your question. Do ask again or address someone directly. Do not be offended if people do not or are unable to respond to you.

Be Relevant

This is the blog of H.E. Tsem Rinpoche. Please respect this space. We request that all participants here are respectful of H.E. Tsem Rinpoche and his organisation, Kechara.

Be polite

Avoid the use of language or attitudes which may be offensive to others. If someone is disrespectful to you, ignore them instead of arguing with them.

Please be advised that anyone who contravenes these guidelines may be banned from the chatroom. Banning is at the complete discretion of the administrator of this blog. Should anyone wish to make an appeal or complaint about the behaviour of someone in the chatroom, please copy paste the relevant chat in an email to us at care@kechara.com and state the date and time of the respective conversation.

Please let this be a conducive space for discussions, both light and profound.

KECHARA FOREST RETREAT PROGRESS UPDATES

Here is the latest news and pictorial updates, as it happens, of our upcoming forest retreat project.

The Kechara Forest Retreat is a unique holistic retreat centre focused on the total wellness of body, mind and spirit. This is a place where families and individuals will find peace, nourishment and inspiration in a natural forest environment. At Kechara Forest Retreat, we are committed to give back to society through instilling the next generation with universal positive values such as kindness and compassion.

For more information, please read here (english), here (chinese), or the official site: retreat.kechara.com.

Noticeboard

Name: Email:
For:  
Mail will not be published
  • Samfoonheei
    Friday, Mar 15. 2024 07:31 PM
    Venerable Ajahn Chah was a Thai Buddhist teacher of the Buddhadhamma and a founder of two major monasteries in the Thai Forest Tradition. Well respected and loved as a man of great wisdom, he was also instrumental in establishing Theravada Buddhism in the West. Interesting life story, how he chose to leave the settled monastic life and became a wandering ascetic. Walking across Thailand, lived in forests, caves and cremation grounds while learning from the meditation monks of the Forest of various monasteries. He wandered through the countryside in quest of quiet and secluded places for developing meditation. He even lived in tiger and cobra infested jungles, using reflections on death to penetrate to the true meaning of life. After years of wandering, Venerable Ajahn Chah established a monastery where he taught simple, practice-based form of meditation, and attracted a numerous of students including western foreigners. He was one of the greatest Dhamma teachers of the modern era. His wise teachings have continued to guide thousands of people along the path of Dharma. Venerable Ajahn Chah’s teachings of the Thai Forest Tradition gradually spread across all over the world. Several of Ajahn Chah’s Western students have since established monasteries throughout the world. Just in Thailand itself, there are more than 300 branch monasteries in Ajahn Chah’s tradition. Ven erable Ajahn Chah used his ill health as a teaching point, emphasizing that it was a living example of the impermanence of all things and reminded people to endeavour to find a true refuge within themselves. The legacy of Venerable Ajahn Chah’s teachings and legacy continues into the modern age.
    Thank you Rinpoche for this great sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/great-lamas-masters/venerable-ajahn-chah-the-forest-monk.html
  • Samfoonheei
    Friday, Mar 15. 2024 07:30 PM
    Wonderful blog written on the practice of Kalarupa for us to understand better. As an emanation of Manjushri, Kalarupa’s practice helps us to destroy ignorance and to develop wisdom overcoming our anger and suffering . Awesome Kalarupa manifested in multiple forms to help sentient beings who personifies enlightenment by the conquest of anger. Kalarupa also regard as one of the three main Dharma protectors of the Gelugpa is extremely fierce and ugly, and tames all kinds of spiritual ugliness. The fierceness of his iconography teaches us to remind ourselves that all the causes and effects of anger arising from ignorance are dreadful and distorted.
    Thank you Rinpoche and Pastor Antionette for this detailed sharing,

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/kalarupa.html
  • Samfoonheei
    Friday, Mar 15. 2024 07:27 PM
    Nepal is a very spiritual country, having a huge Dorje Shugden mural in Kathmandu, is indeed a big achievement for Kechara. Located on Charkhal Road in Dilli Bazaar, the mural can be found midway between our two Dorje Shugden chapels which are in Putalisadak and Chabahil. It is also very close to one of Kathmandu’s largest shopping malls. Many locals , tourist will be able to connect them to a powerful deity that is so closely associated with their culture. Well the mural not only beautiful but also full of symbolism and everyone merely by seeing it is blessed. Thanks to those talented artists and generous sponsors making it a success.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/travel/spectacular-dorje-shugden-mural-in-kathmandu-nepal.html
  • Samfoonheei
    Friday, Mar 15. 2024 07:24 PM
    All the art of living lies in a fine mingling of letting go and holding on. Letting go helps us to live in a more peaceful state of mind and helps restore our balance. A reminder for us all to go of attachment and meditating on impermanence and emptiness. We are to relinquish the domination of our ego and its habits to transform ourselves. A great reminder not to waste our previous life.
    Quoted Ceasing to do evil, Cultivating the good, Purifying the heart .
    Thank you Rinpoche for sharing such a meaningful teachings with folded hands.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/pointing-the-staff-at-the-old-man.html
  • james belich
    Friday, Mar 8. 2024 09:43 PM
    Winning the lottery was part of my dreams, I tried so hard to win big but all to no avail, until I came across Dr Lucas online who made my dreams come through and made me win 10 million dollars. I was a logistics manager who lives in Lancaster, S.C. and works about an hour’s drive away, in Charlotte, N.C., I stopped at a store to buy a scratch-off lottery ticket during my lunch break, because Dr Lucas gave me all the assurance that the numbers are not going to fail after I did all he asked me to do. Dr lucas is a powerful Dr that is on a mission to eradicate poverty from people’s lives and i have confirmed that by winning $10 million with the numbers he provided for me, it is my promise to tell the world about my experience with Dr Lucas and that’s what I’m doing now, you can win the lottery fast with the help of Dr Lucas he is tested and trusted Email: Drlucasspelltemple@gmail. com or WhatsApp +234 904 794 3567 he will help you.
  • james belich
    Friday, Mar 8. 2024 09:42 PM
    Winning the lottery was part of my dreams, I tried so hard to win big but all to no avail, until I came across Dr Lucas online who made my dreams come through and made me win 10 million dollars. I was a logistics manager who lives in Lancaster, S.C. and works about an hour’s drive away, in Charlotte, N.C., I stopped at a store to buy a scratch-off lottery ticket during my lunch break, because Dr Lucas gave me all the assurance that the numbers are not going to fail after I did all he asked me to do. Dr lucas is a powerful Dr that is on a mission to eradicate poverty from people’s lives and i have confirmed that by winning $10 million with the numbers he provided for me, it is my promise to tell the world about my experience with Dr Lucas and that’s what I’m doing now, you can win the lottery fast with the help of Dr Lucas he is tested and trusted Email: Drlucasspelltemple@gmail.com or WhatsApp +234 904 794 3567 he will help you.
  • lee
    Thursday, Mar 7. 2024 07:06 PM
    We are members of the Buddhist Temple in Taman Desa Jaya, Kepong, Kuala Lumpur and we have been issued membership by the president (DATUK YIP KUM FOOK), we are very sad because we are the foundation of this Temple

    Now we can know who is always messing with people, and he always cheats money and women, he even uses Buddhism to find money.

    Also, need to be careful with his brother-in-law (Simon Low Kok Meng) because he is a spy (CID) for DATUK YIP KUM FOOK and we will write some letters to AGONG SULTAN IBRAHIM IBN ALMARHUM SULTAN ISKANDAR as soon as possible.

    From Jesmond Yap, Kepong Baru…Kuala Lumpur
  • Phoenix the Shaman Elder
    Thursday, Mar 7. 2024 01:40 AM
    The matriarchal cultures of the grandmothers have specific symbolism of animism shamanism, such as the horse, especially the blue horse, and the deer. These are two main symbols of a shaman woman and you can find them in many cultural folk lore, especially the Russian, Slavic, Siberian, Nordic, Finland, and Norway. It’s nice to see the Matriarchal Shaman Animism diety represented in Chinese.
  • Samfoonheei
    Monday, Mar 4. 2024 06:59 PM
    An inspiring act of a selfless Lama feeding strays whether its night or day. Truly an example for us all to feed those lonely strays . Yes I do agree compassion starts with feeding strays. Reading this blog again to refresh myself to do more. Strays animals generally lead a life of poor welfare on the street. Feeding strays is a compassionate act.
    Thank you Rinpoche and Anila for this sharing.


    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/one-minute-story/rinpoche-through-my-eyes-compassion-starts-with-feeding-strays
  • Samfoonheei
    Monday, Mar 4. 2024 06:56 PM
    nteresting revisit this blog again as truly inspiring reading over and over again . There’s so many inspiring nuns and female practitioner coming from different back ground, leading a more spiritual life. They are practitioners dedicated their life to religious observance and their path is illuminated by the light of compassion. Going against all odds to become one. Their devotion radiates like a thousand stars in the night sky. Here at Kechara Forest Retreat, Bentong Pahang we too have inspiring practitioners .
    Thank you Rinpoche for this great sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/inspiring-nuns-and-female-practitioners.html
  • Samfoonheei
    Monday, Mar 4. 2024 06:55 PM
    H E Tsem Rinpoche’s Sungbum project aim to preserve the teachings and practices that have been passed from teacher to disciple in an unbroken line beginning with Lama Tsongkhapa himself . History has taught us the importance of preserving Buddha’s stainless teachings. Its important to preserve and safeguard the Buddhist tradition for future generations.
    Tsem Rinpoche is a clear and effective teacher where his stories and teachings are endlessly entertaining and inspiring. The preservation is very much needed. We are so fortunate given a chance to be involved in such a meritorious project .
    Thank you.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/current-affairs/the-tsem-rinpoche-sungbum-project.html
  • Samfoonheei
    Monday, Mar 4. 2024 06:55 PM
    Demons are disembodied spirits, supernatural being or spirit and unseen beings. We know they do exist and I believe they do. They have no physical form to them whatsoever. Demons do definitely exist. They are intelligent beings who are evil malicious spirits and are all dangerous entities. Valak is not to be summoned capriciously by anyone as they are dangerous beings when we invoke them having to face a heavy consequence. There are spiritual practices that we can ask for help a ritual of the wrathful Manjushri in the form of Trakze. Having a doing the practice daily without fail, consistently, as this Trakze practice has been proven to be efficacious to break the hold the Valak and other spirits. All thanks to our Guru bringing this practice to Kechara Forest Retreat, Bentong Malaysia.
    Thank you Rinpoche for this wonderful sharing for us to understand better.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/science-mysteries/valak-the-conjuring-2-demon.html
  • Samfoonheei
    Monday, Mar 4. 2024 06:53 PM
    Wow ,reading all these powerful quotes had me realised much better of giving even I have little. May H E Tsem Rinpoche’s sincere advice to reach the far shore of liberation to everyone reading this blog. The most truly generous people are those who give silently without asking any in return. There is no exercise better than reaching and lifting people up. A kind gesture can reach a wound that only compassion can heal. Well creating and lighting for others we naturally light our own way. Helping others especially those unfortunate ones, make us feel more positive about our own circumstances.
    Thank you Rinpoche for sharing all these powerful quotes.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/inspiration-worthy-words/the-power-of-giving-18-quotes-from-tsem-rinpoche.html
  • Aarati Bhatt
    Wednesday, Feb 28. 2024 12:47 AM
    I have tried mine and my friend’s horoscope and it results same in both of our case, and not just that I have tried this on various friends and this horoscope is showing same for maximum date of birth, I think this is a bug.
  • Samfoonheei
    Thursday, Jan 4. 2024 04:11 PM
    Lama Tsongkhapa was an influential Tibetan Buddhist monk, philosopher and tantric yogi, whose activities led to the formation of the Gelug school of Tibetan Buddhism . Lama Tsongkhapa was hailed as the second Buddha by contemporary Buddhist masters of his time. Famous for reviving Buddhism in Tibet and revered for elevating the Dharma to all its present glory. Hence having a 12 ft Lama Tsongkhapa Statue at new Kechara Gompa (Prayer Hall) is indeed a blessing. Its truly beautiful. Merely by looking at it is a blessing .
    Thank you Rinpoche and team effort making it possible.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/kechara-13-depts/10-ft-tsongkapa-here.html

1 · 2 · 3 · 4 · 5 · »

Messages from Rinpoche

Scroll down within the box to view more messages from Rinpoche. Click on the images to enlarge. Click on 'older messages' to view archived messages. Use 'prev' and 'next' links to navigate between pages

Use this URL to link to this section directly: https://www.tsemrinpoche.com/#messages-from-rinpoche

Previous Live Videos

MORE VIDEOS

Shugdenpas Speaking Up Across The Globe

From Europe Shugden Association:


MORE VIDEOS

From Tibetan Public Talk:


MORE VIDEOS

CREDITS

Concept: Tsem Rinpoche
Technical: Lew Kwan Leng, Justin Ripley, Yong Swee Keong
Design: Justin Ripley, Cynthia Lee
Content: Tsem Rinpoche, Justin Ripley, Pastor Shin Tan, Sarah Yap
Admin: Pastor Loh Seng Piow, Beng Kooi

I must thank my dharma blog team who are great assets to me, Kechara and growth of dharma in this wonderful region. I am honoured and thrilled to work with them. I really am. Maybe I don't say it enough to them, but I am saying it now. I APPRECIATE THESE GUYS VERY MUCH!

Tsem Rinpoche

Total views today
2,836
Total views up to date
26,041,536
Facebook Fans Youtube Views Blog Views
Animal Care Fund
  Bigfoot, Yeti, Sasquatch

The Unknown

The Known and unknown are both feared,
Known is being comfortable and stagnant,
The unknown may be growth and opportunities,
One shall never know if one fears the unknown more than the known.
Who says the unknown would be worse than the known?
But then again, the unknown is sometimes worse than the known. In the end nothing is known unless we endeavour,
So go pursue all the way with the unknown,
because all unknown with familiarity becomes the known.
~Tsem Rinpoche

Photos On The Go

Click on the images to view the bigger version. And scroll down and click on "View All Photos" to view more images.
According to legend, Shambhala is a place where wisdom and love reign, and there is no crime. Doesn\'t this sound like the kind of place all of us would love to live in? https://www.tsemrinpoche.com/?p=204874
4 years ago
According to legend, Shambhala is a place where wisdom and love reign, and there is no crime. Doesn't this sound like the kind of place all of us would love to live in? https://www.tsemrinpoche.com/?p=204874
108 candles and sang (incense) offered at our Wish-Fulfilling Grotto, invoking Dorje Shugden\'s blessings for friends, sponsors and supporters, wonderful!
4 years ago
108 candles and sang (incense) offered at our Wish-Fulfilling Grotto, invoking Dorje Shugden's blessings for friends, sponsors and supporters, wonderful!
Dharmapalas are not exclusive to Tibetan culture and their practice is widespread throughout the Buddhist world - https://www.tsemrinpoche.com/?p=193645
4 years ago
Dharmapalas are not exclusive to Tibetan culture and their practice is widespread throughout the Buddhist world - https://www.tsemrinpoche.com/?p=193645
One of our adorable Kechara Forest Retreat\'s doggies, Tara, happy and safe, and enjoying herself in front of Wisdom Hall which has been decorated for Chinese New Year
4 years ago
One of our adorable Kechara Forest Retreat's doggies, Tara, happy and safe, and enjoying herself in front of Wisdom Hall which has been decorated for Chinese New Year
Fragrant organic Thai basil harvested from our very own Kechara Forest Retreat farm!
4 years ago
Fragrant organic Thai basil harvested from our very own Kechara Forest Retreat farm!
On behalf of our Puja House team, Pastor Tat Ming receives food and drinks from Rinpoche. Rinpoche wanted to make sure the hardworking Puja House team are always taken care of.
4 years ago
On behalf of our Puja House team, Pastor Tat Ming receives food and drinks from Rinpoche. Rinpoche wanted to make sure the hardworking Puja House team are always taken care of.
By the time I heard about Luang Phor Thong, he was already very old, in his late 80s. When I heard about him, I immediately wanted to go and pay my respects to him. - http://bit.ly/LuangPhorThong
4 years ago
By the time I heard about Luang Phor Thong, he was already very old, in his late 80s. When I heard about him, I immediately wanted to go and pay my respects to him. - http://bit.ly/LuangPhorThong
It\'s very nice to see volunteers helping maintain holy sites in Kechara Forest Retreat, it\'s very good for them. Cleaning Buddha statues is a very powerful and effective way of purifying body karma.
4 years ago
It's very nice to see volunteers helping maintain holy sites in Kechara Forest Retreat, it's very good for them. Cleaning Buddha statues is a very powerful and effective way of purifying body karma.
Kechara Forest Retreat is preparing for the upcoming Chinese New Year celebrations. This is our holy Vajra Yogini stupa which is now surrounded by beautiful lanterns organised by our students.
4 years ago
Kechara Forest Retreat is preparing for the upcoming Chinese New Year celebrations. This is our holy Vajra Yogini stupa which is now surrounded by beautiful lanterns organised by our students.
One of the most recent harvests from our Kechara Forest Retreat land. It was grown free of chemicals and pesticides, wonderful!
4 years ago
One of the most recent harvests from our Kechara Forest Retreat land. It was grown free of chemicals and pesticides, wonderful!
Third picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal.
Height: 33ft (10m)
5 years ago
Third picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal. Height: 33ft (10m)
Second picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal.
Height: 33ft (10m)
5 years ago
Second picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal. Height: 33ft (10m)
First picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal.
Height: 33ft (10m)
5 years ago
First picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal. Height: 33ft (10m)
The first title published by Kechara Comics is Karuna Finds A Way. It tells the tale of high-school sweethearts Karuna and Adam who had what some would call the dream life. Everything was going great for them until one day when reality came knocking on their door. Caught in a surprise swindle, this loving family who never harmed anyone found themselves out of luck and down on their fortune. Determined to save her family, Karuna goes all out to find a solution. See what she does- https://bit.ly/2LSKuWo
5 years ago
The first title published by Kechara Comics is Karuna Finds A Way. It tells the tale of high-school sweethearts Karuna and Adam who had what some would call the dream life. Everything was going great for them until one day when reality came knocking on their door. Caught in a surprise swindle, this loving family who never harmed anyone found themselves out of luck and down on their fortune. Determined to save her family, Karuna goes all out to find a solution. See what she does- https://bit.ly/2LSKuWo
Very powerful story! Tibetan Resistance group Chushi Gangdruk reveals how Dalai Lama escaped in 1959- https://bit.ly/2S9VMGX
5 years ago
Very powerful story! Tibetan Resistance group Chushi Gangdruk reveals how Dalai Lama escaped in 1959- https://bit.ly/2S9VMGX
At Kechara Forest Retreat land we have nice fresh spinach growing free of chemicals and pesticides. Yes!
5 years ago
At Kechara Forest Retreat land we have nice fresh spinach growing free of chemicals and pesticides. Yes!
See beautiful pictures of Manjushri Guest House here- https://bit.ly/2WGo0ti
5 years ago
See beautiful pictures of Manjushri Guest House here- https://bit.ly/2WGo0ti
Beginner’s Introduction to Dorje Shugden~Very good overview https://bit.ly/2QQNfYv
5 years ago
Beginner’s Introduction to Dorje Shugden~Very good overview https://bit.ly/2QQNfYv
Fresh eggplants grown on Kechara Forest Retreat\'s land here in Malaysia
5 years ago
Fresh eggplants grown on Kechara Forest Retreat's land here in Malaysia
Most Venerable Uppalavanna – The Chief Female Disciple of Buddha Shakyamuni - She exhibited many supernatural abilities gained from meditation and proved to the world females and males are equal in spirituality- https://bit.ly/31d9Rat
5 years ago
Most Venerable Uppalavanna – The Chief Female Disciple of Buddha Shakyamuni - She exhibited many supernatural abilities gained from meditation and proved to the world females and males are equal in spirituality- https://bit.ly/31d9Rat
Thailand’s ‘Renegade’ Yet Powerful Buddhist Nuns~ https://bit.ly/2Z1C02m
5 years ago
Thailand’s ‘Renegade’ Yet Powerful Buddhist Nuns~ https://bit.ly/2Z1C02m
Mahapajapati Gotami – the first Buddhist nun ordained by Lord Buddha- https://bit.ly/2IjD8ru
5 years ago
Mahapajapati Gotami – the first Buddhist nun ordained by Lord Buddha- https://bit.ly/2IjD8ru
The Largest Buddha Shakyamuni in Russia | 俄罗斯最大的释迦牟尼佛画像- https://bit.ly/2Wpclni
5 years ago
The Largest Buddha Shakyamuni in Russia | 俄罗斯最大的释迦牟尼佛画像- https://bit.ly/2Wpclni
Sacred Vajra Yogini
5 years ago
Sacred Vajra Yogini
Dorje Shugden works & archives - a labour of commitment - https://bit.ly/30Tp2p8
5 years ago
Dorje Shugden works & archives - a labour of commitment - https://bit.ly/30Tp2p8
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha.
5 years ago
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha.
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha. She was his step-mother and aunt. Buddha\'s mother had passed away at his birth so he was raised by Gotami.
5 years ago
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha. She was his step-mother and aunt. Buddha's mother had passed away at his birth so he was raised by Gotami.
Another nun disciple of Lord Buddha\'s. She had achieved great spiritual abilities and high attainments. She would be a proper object of refuge. This image of the eminent bhikkhuni (nun) disciple of the Buddha, Uppalavanna Theri.
5 years ago
Another nun disciple of Lord Buddha's. She had achieved great spiritual abilities and high attainments. She would be a proper object of refuge. This image of the eminent bhikkhuni (nun) disciple of the Buddha, Uppalavanna Theri.
Wandering Ascetic Painting by Nirdesha Munasinghe
5 years ago
Wandering Ascetic Painting by Nirdesha Munasinghe
High Sri Lankan monks visit Kechara to bless our land, temple, Buddha and Dorje Shugden images. They were very kind-see pictures- https://bit.ly/2HQie2M
5 years ago
High Sri Lankan monks visit Kechara to bless our land, temple, Buddha and Dorje Shugden images. They were very kind-see pictures- https://bit.ly/2HQie2M
This is pretty amazing!

First Sri Lankan Buddhist temple opened in Dubai!!!
5 years ago
This is pretty amazing! First Sri Lankan Buddhist temple opened in Dubai!!!
My Dharma boy (left) and Oser girl loves to laze around on the veranda in the mornings. They enjoy all the trees, grass and relaxing under the hot sun. Sunbathing is a favorite daily activity. I care about these two doggies of mine very much and I enjoy seeing them happy. They are with me always. Tsem Rinpoche

Always be kind to animals and eat vegetarian- https://bit.ly/2Psp8h2
5 years ago
My Dharma boy (left) and Oser girl loves to laze around on the veranda in the mornings. They enjoy all the trees, grass and relaxing under the hot sun. Sunbathing is a favorite daily activity. I care about these two doggies of mine very much and I enjoy seeing them happy. They are with me always. Tsem Rinpoche Always be kind to animals and eat vegetarian- https://bit.ly/2Psp8h2
After you left me Mumu, I was alone. I have no family or kin. You were my family. I can\'t stop thinking of you and I can\'t forget you. My bond and connection with you is so strong. I wish you were by my side. Tsem Rinpoche
5 years ago
After you left me Mumu, I was alone. I have no family or kin. You were my family. I can't stop thinking of you and I can't forget you. My bond and connection with you is so strong. I wish you were by my side. Tsem Rinpoche
This story is a life-changer. Learn about the incredible Forest Man of India | 印度“森林之子”- https://bit.ly/2Eh4vRS
5 years ago
This story is a life-changer. Learn about the incredible Forest Man of India | 印度“森林之子”- https://bit.ly/2Eh4vRS
Part 2-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
5 years ago
Part 2-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
Part 1-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
5 years ago
Part 1-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
The great Protector Manjushri Dorje Shugden depicted in the beautiful Mongolian style. To download a high resolution file: https://bit.ly/2Nt3FHz
5 years ago
The great Protector Manjushri Dorje Shugden depicted in the beautiful Mongolian style. To download a high resolution file: https://bit.ly/2Nt3FHz
The Mystical land of Shambhala is finally ready for everyone to feast their eyes and be blessed. A beautiful post with information, art work, history, spirituality and a beautiful book composed by His Holiness the 6th Panchen Rinpoche. ~ https://bit.ly/309MHBi
5 years ago
The Mystical land of Shambhala is finally ready for everyone to feast their eyes and be blessed. A beautiful post with information, art work, history, spirituality and a beautiful book composed by His Holiness the 6th Panchen Rinpoche. ~ https://bit.ly/309MHBi
Beautiful pictures of the huge Buddha in Longkou Nanshan- https://bit.ly/2LsBxVb
5 years ago
Beautiful pictures of the huge Buddha in Longkou Nanshan- https://bit.ly/2LsBxVb
The reason-Very interesting thought- https://bit.ly/2V7VT5r
5 years ago
The reason-Very interesting thought- https://bit.ly/2V7VT5r
NEW Bigfoot cafe in Malaysia! Food is delicious!- https://bit.ly/2VxdGau
5 years ago
NEW Bigfoot cafe in Malaysia! Food is delicious!- https://bit.ly/2VxdGau
DON\'T MISS THIS!~How brave Bonnie survived by living with a herd of deer~ https://bit.ly/2Lre2eY
5 years ago
DON'T MISS THIS!~How brave Bonnie survived by living with a herd of deer~ https://bit.ly/2Lre2eY
Global Superpower China Will Cut Meat Consumption by 50%! Very interesting, find out more- https://bit.ly/2V1sJFh
5 years ago
Global Superpower China Will Cut Meat Consumption by 50%! Very interesting, find out more- https://bit.ly/2V1sJFh
You can download this beautiful Egyptian style Dorje Shugden Free- https://bit.ly/2Nt3FHz
5 years ago
You can download this beautiful Egyptian style Dorje Shugden Free- https://bit.ly/2Nt3FHz
Beautiful high file for print of Lord Manjushri. May you be blessed- https://bit.ly/2V8mwZe
5 years ago
Beautiful high file for print of Lord Manjushri. May you be blessed- https://bit.ly/2V8mwZe
Mongolian (Oymiakon) Shaman in Siberia, Russia. That is his real outfit he wears. Very unique. TR
5 years ago
Mongolian (Oymiakon) Shaman in Siberia, Russia. That is his real outfit he wears. Very unique. TR
Find one of the most beautiful temples in the world in Nara, Japan. It is the 1,267 year old Todai-ji temple that houses a 15 meter Buddha Vairocana statue who is a cosmic and timeless Buddha. Emperor Shomu who sponsored this beautiful temple eventually abdicated and ordained as a Buddhist monk. Very interesting history and story. One of the places everyone should visit- https://bit.ly/2VgsHhK
5 years ago
Find one of the most beautiful temples in the world in Nara, Japan. It is the 1,267 year old Todai-ji temple that houses a 15 meter Buddha Vairocana statue who is a cosmic and timeless Buddha. Emperor Shomu who sponsored this beautiful temple eventually abdicated and ordained as a Buddhist monk. Very interesting history and story. One of the places everyone should visit- https://bit.ly/2VgsHhK
Manjusri Kumara (bodhisattva of wisdom), India, Pala dynesty, 9th century, stone, Honolulu Academy of Arts
5 years ago
Manjusri Kumara (bodhisattva of wisdom), India, Pala dynesty, 9th century, stone, Honolulu Academy of Arts
Click on "View All Photos" above to view more images

Videos On The Go

Please click on the images to watch video
  • Pig puts his toys away
    4 years ago
    Pig puts his toys away
    Animals are so intelligent. They can feel happiness, joy, pain, sorrow, just like humans. Always show kindness to them. Always show kindness to everyone.
  • Always be kind to animals-They deserve to live just like us.
    5 years ago
    Always be kind to animals-They deserve to live just like us.
    Whales and dolphins playing with each other in the Pacific sea. Nature is truly incredible!
  • Bodha stupa July 2019-
    5 years ago
    Bodha stupa July 2019-
    Rainy period
  • Cute Tara girl having a snack. She is one of Kechara Forest Retreat’s resident doggies.
    5 years ago
    Cute Tara girl having a snack. She is one of Kechara Forest Retreat’s resident doggies.
  • Your Next Meal!
    5 years ago
    Your Next Meal!
    Yummy? Tasty? Behind the scenes of the meat on your plates. Meat is a killing industry.
  • This is Daw
    5 years ago
    This is Daw
    This is what they do to get meat on tables, and to produce belts and jackets. Think twice before your next purchase.
  • Don’t Take My Mummy Away!
    5 years ago
    Don’t Take My Mummy Away!
    Look at the poor baby chasing after the mother. Why do we do that to them? It's time to seriously think about our choices in life and how they affect others. Be kind. Don't break up families.
  • They do this every day!
    5 years ago
    They do this every day!
    This is how they are being treated every day of their lives. Please do something to stop the brutality. Listen to their cries for help!
  • What happened at Fair Oaks Farm?
    5 years ago
    What happened at Fair Oaks Farm?
    The largest undercover dairy investigation of all time. See what they found out at Fair Oaks Farm.
  • She’s going to spend her whole life here without being able to move correctly. Like a machine. They are the slaves of the people and are viewed as a product. It’s immoral. Billions of terrestrial animals die annually. Billions. You can’t even imagine it. And all that because people don’t want to give up meat, even though there are so many alternatives. ~ Gabriel Azimov
    5 years ago
    She’s going to spend her whole life here without being able to move correctly. Like a machine. They are the slaves of the people and are viewed as a product. It’s immoral. Billions of terrestrial animals die annually. Billions. You can’t even imagine it. And all that because people don’t want to give up meat, even though there are so many alternatives. ~ Gabriel Azimov
  • Our Malaysian Prime Minister Dr. Mahathir speaks so well, logically and regarding our country’s collaboration with China for growth. It is refreshing to listen to Dr. Mahathir’s thoughts. He said our country can look to China for many more things such as technology and so on. Tsem Rinpoche
    5 years ago
    Our Malaysian Prime Minister Dr. Mahathir speaks so well, logically and regarding our country’s collaboration with China for growth. It is refreshing to listen to Dr. Mahathir’s thoughts. He said our country can look to China for many more things such as technology and so on. Tsem Rinpoche
  • This is the first time His Holiness Dalai Lama mentions he had some very serious illness. Very worrying. This video is captured April 2019.
    5 years ago
    This is the first time His Holiness Dalai Lama mentions he had some very serious illness. Very worrying. This video is captured April 2019.
  • Beautiful Monastery in Hong Kong
    5 years ago
    Beautiful Monastery in Hong Kong
  • This dog thanks his hero in such a touching way. Tsem Rinpoche
    5 years ago
    This dog thanks his hero in such a touching way. Tsem Rinpoche
  • Join Tsem Rinpoche in prayer for H.H. Dalai Lama’s long life~ https://www.youtube.com/watch?v=gYy7JcveikU&feature=youtu.be
    5 years ago
    Join Tsem Rinpoche in prayer for H.H. Dalai Lama’s long life~ https://www.youtube.com/watch?v=gYy7JcveikU&feature=youtu.be
  • These people going on pilgrimage to a holy mountain and prostrating out of devotion and for pilgrimage in Tibet. Such determination for spiritual practice. Tsem Rinpoche
    5 years ago
    These people going on pilgrimage to a holy mountain and prostrating out of devotion and for pilgrimage in Tibet. Such determination for spiritual practice. Tsem Rinpoche
  • Beautiful new casing in Kechara for Vajra Yogini. Tsem Rinpoche
    5 years ago
    Beautiful new casing in Kechara for Vajra Yogini. Tsem Rinpoche
  • Get ready to laugh real hard. This is Kechara’s version of “Whatever Happened to Baby Jane!” We have some real talents in this video clip.
    5 years ago
    Get ready to laugh real hard. This is Kechara’s version of “Whatever Happened to Baby Jane!” We have some real talents in this video clip.
  • Recitation of Dorje Dermo‘s mantra or the Dharani of Glorious Vajra Claws. This powerful mantra is meant to destroy all obstacles that come in our way. Beneficial to play this mantra in our environments.
    5 years ago
    Recitation of Dorje Dermo‘s mantra or the Dharani of Glorious Vajra Claws. This powerful mantra is meant to destroy all obstacles that come in our way. Beneficial to play this mantra in our environments.
  • Beautiful
    5 years ago
    Beautiful
    Beautiful sacred Severed Head Vajra Yogini from Tsem Rinpoche's personal shrine.
  • My little monster cute babies Dharma and Oser. Take a look and get a cute attack for the day! Tsem Rinpoche
    5 years ago
    My little monster cute babies Dharma and Oser. Take a look and get a cute attack for the day! Tsem Rinpoche
  • Plse watch this short video and see how all sentient beings are capable of tenderness and love. We should never hurt animals nor should we eat them. Tsem Rinpoche
    5 years ago
    Plse watch this short video and see how all sentient beings are capable of tenderness and love. We should never hurt animals nor should we eat them. Tsem Rinpoche
  • Cruelty of some people have no limits and it’s heartbreaking. Being kind cost nothing. Tsem Rinpoche
    5 years ago
    Cruelty of some people have no limits and it’s heartbreaking. Being kind cost nothing. Tsem Rinpoche
  • SUPER ADORABLE and must see
    5 years ago
    SUPER ADORABLE and must see
    Tsem Rinpoche's dog Oser girl enjoying her snack in her play pen.
  • Cute!
    5 years ago
    Cute!
    Oser girl loves the balcony so much. - https://www.youtube.com/watch?v=RTcoWpKJm2c
  • Uncle Wong
    5 years ago
    Uncle Wong
    We were told by Uncle Wong he is very faithful toward Dorje Shugden. Dorje Shugden has extended help to him on several occasions and now Uncle Wong comes daily to make incense offerings to Dorje Shugden. He is grateful towards the help he was given.
  • Tsem Rinpoche’s Schnauzer Dharma boy fights Robot sphere from Arkonide!
    5 years ago
    Tsem Rinpoche’s Schnauzer Dharma boy fights Robot sphere from Arkonide!
  • Cute baby owl found and rescued
    5 years ago
    Cute baby owl found and rescued
    We rescued a lost baby owl in Kechara Forest Retreat.
  • Nice cups from Kechara!!
    5 years ago
    Nice cups from Kechara!!
    Dorje Shugden people's lives matter!
  • Enjoy a peaceful morning at Kechara Forest Retreat
    5 years ago
    Enjoy a peaceful morning at Kechara Forest Retreat
    Chirping birds and other forest animals create a joyful melody at the Vajrayogini stupa in Kechara Forest Retreat (Bentong, Malaysia).
  • This topic is so hot in many circles right now.
    6 years ago
    This topic is so hot in many circles right now.
    This video is thought-provoking and very interesting. Watch! Thanks so much to our friends at LIVEKINDLY.
  • Chiropractic CHANGES LIFE for teenager with acute PAIN & DEAD LEG.
    6 years ago
    Chiropractic CHANGES LIFE for teenager with acute PAIN & DEAD LEG.
  • BEAUTIFUL PLACE IN NEW YORK STATE-AMAZING.
    6 years ago
    BEAUTIFUL PLACE IN NEW YORK STATE-AMAZING.
  • Leonardo DiCaprio takes on the meat Industry with real action.
    6 years ago
    Leonardo DiCaprio takes on the meat Industry with real action.
  • Do psychic mediums have messages from beyond?
    6 years ago
    Do psychic mediums have messages from beyond?
  • Lovely gift for my 52nd Birthday. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    Lovely gift for my 52nd Birthday. Tsem Rinpoche
  • This 59-year-old chimpanzee was refusing food and ready to die until...
    6 years ago
    This 59-year-old chimpanzee was refusing food and ready to die until...
    she received “one last visit from an old friend” 💔💔
  • Bigfoot sighted again and made it to the news.
    6 years ago
    Bigfoot sighted again and made it to the news.
  • Casper is such a cute and adorable. I like him.
    6 years ago
    Casper is such a cute and adorable. I like him.
  • Dorje Shugden Monastery Amarbayasgalant  Mongolia's Ancient Hidden Gem
    6 years ago
    Dorje Shugden Monastery Amarbayasgalant Mongolia's Ancient Hidden Gem
  • Don't you love Hamburgers? See how 'delicious' it is here!
    6 years ago
    Don't you love Hamburgers? See how 'delicious' it is here!
  • Such a beautiful and powerful message from a person who knows the meaning of life. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    Such a beautiful and powerful message from a person who knows the meaning of life. Tsem Rinpoche
  • What the meat industry figured out is that you don't need healthy animals to make a profit.
    6 years ago
    What the meat industry figured out is that you don't need healthy animals to make a profit.
    Sick animals are more profitable... farms calculate how close to death they can keep animals without killing them. That's the business model. How quickly they can be made to grow, how tightly they can be packed, how much or how little can they eat, how sick they can get without dying... We live in a world in which it's conventional to treat an animal like a block of wood. ~ Jonathan Safran Foer
  • This video went viral and it's a must watch!!
    6 years ago
    This video went viral and it's a must watch!!
  • SEE HOW THIS ANIMAL SERIAL KILLER HAS NO ISSUE BLUDGEONING THIS DEFENSELESS BEING.
    6 years ago
    SEE HOW THIS ANIMAL SERIAL KILLER HAS NO ISSUE BLUDGEONING THIS DEFENSELESS BEING.
    This happens daily in slaughterhouse so you can get your pork and Bak ku teh. Stop eating meat.

ASK A PASTOR


Ask the Pastors

A section for you to clarify your Dharma questions with Kechara’s esteemed pastors.

Just post your name and your question below and one of our pastors will provide you with an answer.

Scroll down and click on "View All Questions" to view archived questions.

View All Questions

CHAT PICTURES

And here's Mr Wong of KSK Ipoh who dropped by to pray and offered some donation to the Chapel. Kechara Penang Study Group. Pic by Siew Hong & uploaded by Jacinta.
2 days ago
And here's Mr Wong of KSK Ipoh who dropped by to pray and offered some donation to the Chapel. Kechara Penang Study Group. Pic by Siew Hong & uploaded by Jacinta.
Today's puja (16/3/2024) ended around 420pm, Jacinta was the umze of the day. Pic by Siew Hong. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
2 days ago
Today's puja (16/3/2024) ended around 420pm, Jacinta was the umze of the day. Pic by Siew Hong. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Group photo taken after the last session, sealed with King of Prayers. Come and join us next time! Sayonara - 9-10th March 2024 - Kechara Penang DS Retreat by Jacinta.
6 days ago
Group photo taken after the last session, sealed with King of Prayers. Come and join us next time! Sayonara - 9-10th March 2024 - Kechara Penang DS Retreat by Jacinta.
Abundance altar! Fruits, flowers, Mee Koo (traditional Penang buns), Bee Hoon, sourdoughs and snacks are some of the offerings to Rinpoche, Buddhas & Bodhisattvas. Kechara Penang Dorje Shugden Retreat 9-10th March, 2024 by Jacinta.
7 days ago
Abundance altar! Fruits, flowers, Mee Koo (traditional Penang buns), Bee Hoon, sourdoughs and snacks are some of the offerings to Rinpoche, Buddhas & Bodhisattvas. Kechara Penang Dorje Shugden Retreat 9-10th March, 2024 by Jacinta.
Siew Hong, one of retreatants and an active member of Kechara Penang group proudly presented her torma to be used during the Kalarupa puja. Kechara Penang Study Group by Jacinta
7 days ago
Siew Hong, one of retreatants and an active member of Kechara Penang group proudly presented her torma to be used during the Kalarupa puja. Kechara Penang Study Group by Jacinta
Torma making was taught by Pastor Seng Piow and held one day before the retreat. Kechara Penang Study Group by Jacinta
7 days ago
Torma making was taught by Pastor Seng Piow and held one day before the retreat. Kechara Penang Study Group by Jacinta
Penang Dorje Shugden Retreat cum Puja, 9-10th March 2024 led by Pastor Seng Piow with 12 retreatants. Uploaded by Jacinta
7 days ago
Penang Dorje Shugden Retreat cum Puja, 9-10th March 2024 led by Pastor Seng Piow with 12 retreatants. Uploaded by Jacinta
The celebration ended with a Dorje Shugden puja, dedicated to all the sponsors, our loved ones and as well as for the happiness & good health for all sentient beings. May Rinpoche return swiftly too and taking this opportunity wishing all Happy Chinese New Year and Gong Xi Fa Cai from all of us, Kechara Penang Study Group. Uploaded by Jacinta.
1 month ago
The celebration ended with a Dorje Shugden puja, dedicated to all the sponsors, our loved ones and as well as for the happiness & good health for all sentient beings. May Rinpoche return swiftly too and taking this opportunity wishing all Happy Chinese New Year and Gong Xi Fa Cai from all of us, Kechara Penang Study Group. Uploaded by Jacinta.
Seen here, Pastor Seng Piow set off firecrackers - welcoming of the upcoming year with enthusiasm and positive energy. Kechara Penang Study Group by Jacinta
1 month ago
Seen here, Pastor Seng Piow set off firecrackers - welcoming of the upcoming year with enthusiasm and positive energy. Kechara Penang Study Group by Jacinta
In this pic, Pastor Seng Piow is sharing Dharma with newbies ~ Sharyn's friends. It's always good to make light offerings at the beginning of new year. By making light offerings, you are able to dispel the darkness of ignorance and achieve wisdom. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
1 month ago
In this pic, Pastor Seng Piow is sharing Dharma with newbies ~ Sharyn's friends. It's always good to make light offerings at the beginning of new year. By making light offerings, you are able to dispel the darkness of ignorance and achieve wisdom. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
One the day of Losar (new lunar year), it is always beneficial for Buddhist practitioners to get together in making abundant offerings to Buddhas on the altar to usher in goodness, prosperity and well-being of our loved ones. It's more auspicious this year as Losar and the Chinese New Year begin on the same date, 10th Feb, 2024. Back in Penang, our Kechara members came together to decorate the altar with abundance offerings for Dorje Shugden puja @3pm. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
1 month ago
One the day of Losar (new lunar year), it is always beneficial for Buddhist practitioners to get together in making abundant offerings to Buddhas on the altar to usher in goodness, prosperity and well-being of our loved ones. It's more auspicious this year as Losar and the Chinese New Year begin on the same date, 10th Feb, 2024. Back in Penang, our Kechara members came together to decorate the altar with abundance offerings for Dorje Shugden puja @3pm. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Mr. Dared Lim was offering water bowls on behalf of Kechara Ipoh Study Group. (Kin Hoe)
1 month ago
Mr. Dared Lim was offering water bowls on behalf of Kechara Ipoh Study Group. (Kin Hoe)
Jun from Ipoh was offering mandarin oranges to Mother Tara and The Three Jewels. (Kin Hoe)
1 month ago
Jun from Ipoh was offering mandarin oranges to Mother Tara and The Three Jewels. (Kin Hoe)
Prior to our puja in Ipoh, Mr. & Mrs. Cheah Fook Wan were preparing for the offerings to the Buddhas. (Kin Hoe)
1 month ago
Prior to our puja in Ipoh, Mr. & Mrs. Cheah Fook Wan were preparing for the offerings to the Buddhas. (Kin Hoe)
On Sunday afternoon, Kechara Ipoh Study Group has carried out Mother Tara prayer recitations in Ipoh. (Kin Hoe)
1 month ago
On Sunday afternoon, Kechara Ipoh Study Group has carried out Mother Tara prayer recitations in Ipoh. (Kin Hoe)
Some of the best shots taken during Thaipusam in Penang. Swee Bee, Huey, Tang KS, Nathan, Choong SH and Jacinta volunteered. Wai Meng came all the way from KL to help out. Kechara Penang Study Group by Jacinta
2 months ago
Some of the best shots taken during Thaipusam in Penang. Swee Bee, Huey, Tang KS, Nathan, Choong SH and Jacinta volunteered. Wai Meng came all the way from KL to help out. Kechara Penang Study Group by Jacinta
Simple yet powerful ally ~ Bhagawan Dorje Shuden. Kechara Penang Study Group consists of Chien Seong, Hue, Choong SH, Tang KS, Swee Bee and Jacinta. Wai Meng came all the way from KL to help out. Uploaded by Jacinta.
2 months ago
Simple yet powerful ally ~ Bhagawan Dorje Shuden. Kechara Penang Study Group consists of Chien Seong, Hue, Choong SH, Tang KS, Swee Bee and Jacinta. Wai Meng came all the way from KL to help out. Uploaded by Jacinta.
Thaipusam in Penang. Some of the best shots. Kechara Penang Study Group by Jacinta
2 months ago
Thaipusam in Penang. Some of the best shots. Kechara Penang Study Group by Jacinta
Nothing beats having a sacred audience with our lineage lamas. It's not selfie or wefie, but we have the best 'groufie'!!! 20th Jan 2024, Kechara Penang Study Group by Jacinta.
2 months ago
Nothing beats having a sacred audience with our lineage lamas. It's not selfie or wefie, but we have the best 'groufie'!!! 20th Jan 2024, Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Welcoming our lineage Gurus to our Penang Chapel today! Pastor Seng Piow explained the significance of having Guru Tree and introduced to us our lineage lamas, Buddhas, deities, protectors and etc.
2 months ago
Welcoming our lineage Gurus to our Penang Chapel today! Pastor Seng Piow explained the significance of having Guru Tree and introduced to us our lineage lamas, Buddhas, deities, protectors and etc.
Umze for the day was Siew Hong. She's just been with us for slightly more than a year now but she's proven her capability in leading the puja. Our Penang group members are so proud of her and her commitment in attending the weekly puja. Despite being eloquence and smart, she has beautiful chant as well. When she leads, make sure you are there to hear her chant for yourself! Kechara Penang Study Group by Jacinta.
2 months ago
Umze for the day was Siew Hong. She's just been with us for slightly more than a year now but she's proven her capability in leading the puja. Our Penang group members are so proud of her and her commitment in attending the weekly puja. Despite being eloquence and smart, she has beautiful chant as well. When she leads, make sure you are there to hear her chant for yourself! Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Umze for the day was Siew Hong. She's just been with us for slightly more than a year now but she's proven her capability in leading the puja. Our Penang group members are so proud of her and her commitment in attending the weekly puja. Despite being eloquence and smart, she has beautiful chant as well. When she leads, make sure you are there to hear her chant for yourself! Kechara Penang Study Group by Jacinta.
2 months ago
Umze for the day was Siew Hong. She's just been with us for slightly more than a year now but she's proven her capability in leading the puja. Our Penang group members are so proud of her and her commitment in attending the weekly puja. Despite being eloquence and smart, she has beautiful chant as well. When she leads, make sure you are there to hear her chant for yourself! Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Tara Recitation is on now at KISG - Wai Meng
3 months ago
Tara Recitation is on now at KISG - Wai Meng
Photo from Wan Wai Meng
3 months ago
Photo from Wan Wai Meng
A sea of yellow ~usually in Tibetan Buddhism yellow represents growth. We prayed that our Penang group will grow in terms of people, wealth and attainments too. _/\_ Kechara Penang Study Group by Jacinta.
3 months ago
A sea of yellow ~usually in Tibetan Buddhism yellow represents growth. We prayed that our Penang group will grow in terms of people, wealth and attainments too. _/_ Kechara Penang Study Group by Jacinta.
After Dorje Shugden puja @3pm, we had Rinpoche's Swift Return puja too. We laughed as Sis Swee Bee was commenting that Tang should smile ~ here's the reason why we laughed.  Kechara Penang Study Group by Jacinta Goh
3 months ago
After Dorje Shugden puja @3pm, we had Rinpoche's Swift Return puja too. We laughed as Sis Swee Bee was commenting that Tang should smile ~ here's the reason why we laughed. Kechara Penang Study Group by Jacinta Goh
3 months ago
Today's (9/12/2023)Dorje Shugden puja led by Gordon. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
3 months ago
Today's (9/12/2023)Dorje Shugden puja led by Gordon. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
3 months ago
3 months ago
Dharma sharing by Hue before we proceeded with DS puja & Rinpoche Swift Return puja. Hue is one of the long time Kechara Penang members and he comes to puja regularly. He shared that he truly believes that Dorje Shugden and Rinpoche always there guiding him. He shared how sometimes DS will give him hints to avert troubles ahead or to alert him when he 'misbehaved'. Hope many will come to know more about this powerful Dharma Protector, Dorje Shugden aka DS. Having Dorje Shugden is like having a powerful ally that will protect us day and night. Just trust Him and have faith. Kechara Penang Study Group, 25/11/2023 by Jacinta.
4 months ago
Dharma sharing by Hue before we proceeded with DS puja & Rinpoche Swift Return puja. Hue is one of the long time Kechara Penang members and he comes to puja regularly. He shared that he truly believes that Dorje Shugden and Rinpoche always there guiding him. He shared how sometimes DS will give him hints to avert troubles ahead or to alert him when he 'misbehaved'. Hope many will come to know more about this powerful Dharma Protector, Dorje Shugden aka DS. Having Dorje Shugden is like having a powerful ally that will protect us day and night. Just trust Him and have faith. Kechara Penang Study Group, 25/11/2023 by Jacinta.
Kechara Penang Study Group had our weekly DS puja , led by our beloved sis Swee Bee and serkym by Mr. Lee. After that, we completed Swift Return puja also. 18th Nov 2023. By Jacinta
4 months ago
Kechara Penang Study Group had our weekly DS puja , led by our beloved sis Swee Bee and serkym by Mr. Lee. After that, we completed Swift Return puja also. 18th Nov 2023. By Jacinta
#Back2back 11th Nov 2023 Dorje Shugden puja & Rinpoche's Swift Return puja @Penang Chapel, 49 Jalan Seang Tek, Georgetown, Pulau Pinang. Every Saturday @3pm/5pm. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
4 months ago
#Back2back 11th Nov 2023 Dorje Shugden puja & Rinpoche's Swift Return puja @Penang Chapel, 49 Jalan Seang Tek, Georgetown, Pulau Pinang. Every Saturday @3pm/5pm. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Pic: Rinpoche Swift Return puja ~ 21/10/23 Kechara Penang Study Group by Jacinta.
5 months ago
Pic: Rinpoche Swift Return puja ~ 21/10/23 Kechara Penang Study Group by Jacinta.
#Backtoback A few months back, Kechara Penang Study Group started to have two pujas consecutively on Saturday. Dorje Shugden puja @3pm and thereafter Rinpoche Swift Return puja. This can only be achieved due to the committed members from Penang. A big round of applause...... Pic : DS puja on 21/10/2023 Kechara Penang Study Group by Jacinta
5 months ago
#Backtoback A few months back, Kechara Penang Study Group started to have two pujas consecutively on Saturday. Dorje Shugden puja @3pm and thereafter Rinpoche Swift Return puja. This can only be achieved due to the committed members from Penang. A big round of applause...... Pic : DS puja on 21/10/2023 Kechara Penang Study Group by Jacinta
More pictures of the day! Kechara Penang Chapel & public blessings 3rd Oct 2023 by Jacinta.
5 months ago
More pictures of the day! Kechara Penang Chapel & public blessings 3rd Oct 2023 by Jacinta.
Some pictures of the public blessings taken right after the puja was completed by the monks. Kechara Penang Study Group by Jacinta. 3rd Oct 2023.
5 months ago
Some pictures of the public blessings taken right after the puja was completed by the monks. Kechara Penang Study Group by Jacinta. 3rd Oct 2023.
3rd Oct 2023, Tibetan monks came to Kechara Penang for chapel & public blessing, in conjunction with the arrival of H. E Tsem Rinpoche's holy statue. Thanks to Pastor Henry & Pastor Seng Piow, who guided us throughout the event. Kechara Penang Study Group by Jacinta
5 months ago
3rd Oct 2023, Tibetan monks came to Kechara Penang for chapel & public blessing, in conjunction with the arrival of H. E Tsem Rinpoche's holy statue. Thanks to Pastor Henry & Pastor Seng Piow, who guided us throughout the event. Kechara Penang Study Group by Jacinta
Tsem Rinpoche's holy statue is here! 3rd Oct 2023. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
5 months ago
Tsem Rinpoche's holy statue is here! 3rd Oct 2023. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
29th Sept 2023. Kechara Penang Dorje Shugden puja adjourned at 4.30pm with 9 attendees. Thereafter, a Rinpoche Swift Return puja was completed too. Kechara Penang Study Group by Jacinta
5 months ago
29th Sept 2023. Kechara Penang Dorje Shugden puja adjourned at 4.30pm with 9 attendees. Thereafter, a Rinpoche Swift Return puja was completed too. Kechara Penang Study Group by Jacinta
The Promise
  These books will change your life
  Support Blog Team
Lamps For Life
  Robe Offerings
  Vajrayogini Stupa Fund
  Dana Offerings
  Soup Kitchen Project
 
Zong Rinpoche

Archives

YOUR FEEDBACK

Live Visitors Counter
Page Views By Country
United States 6,560,748
Malaysia 4,932,712
India 2,510,845
Singapore 936,141
United Kingdom 915,882
Nepal 913,387
Bhutan 864,803
Canada 797,322
Australia 619,377
Philippines 555,278
Indonesia 451,828
Germany 370,298
France 312,722
Brazil 251,023
Vietnam 226,545
Thailand 217,772
Taiwan 206,933
Italy 175,641
Spain 160,953
Netherlands 156,804
Mongolia 147,273
Portugal 138,190
South Africa 138,017
Türkiye 132,302
Sri Lanka 128,762
United Arab Emirates 121,726
Japan 119,012
Russia 114,691
Hong Kong 114,218
China 107,718
Romania 104,740
Mexico 97,736
New Zealand 93,880
Switzerland 88,746
Myanmar (Burma) 88,535
Pakistan 82,184
Sweden 78,121
South Korea 75,124
Cambodia 70,770
Total Pageviews: 26,041,536

Login

Dorje Shugden
Click to watch my talk about Dorje Shugden....