Memotong Delusi (Bahasa Indonesia)

Jan 31, 2021 | Views: 45

Delusi1

(Oleh Tsem Rinpoche)

Kepada sahabat-sahabat di seluruh dunia,

Saya ingin berbagi ajaran tentang penguatan delusi kita. Ini akan membantu Anda memahami bagaimana kita memperdaya diri sendiri untuk terperangkap dalam samsara (penderitaan kita sendiri) dan bagaimana alasan-alasan kita sebenarnya adalah untuk menutupi maksud kita sebenarnya untuk semakin menikmati keinginan kita. Ajaran ini juga mengungkapkan bagaimana pahala dan karma dikumpulkan, keadaan di mana pahala dan karma dikumpulkan, perbedaan antara pahala dan karma, dan apakah kita mengumpulkan karma positif atau negatif.

Saya dengan tulus merekomendasikan artikel ini untuk dibaca oleh semua orang yang tertarik untuk membuat perubahan dalam hidup mereka. Mohon baca ini dan beri tahu saya apa yang telah Anda sadari… Apakah Anda menciptakan lebih banyak delusi, atau apakah Anda berusaha untuk memotong delusi Anda setiap hari? Jika Anda menciptakan lebih banyak delusi daripada memotong delusi Anda, ada penawarnya: pekerjaan Dharma dengan motivasi yang benar dan mengumpulkan pahala.

Saya berharap artikel ini akan membantu dan memberi manfaat bagi Anda sehingga Anda dapat memberi manfaat kepada orang-orang yang Anda cintai dan orang lain pada saatnya.

Tsem Rinpoche

 


 

Penguatan: Sebuah Ajaran tentang Menciptakan atau Memotong Delusi

Delusion2

Dalam segala hal yang kita lakukan, mudah bagi kita untuk merasa seperti hamster yang berlari di atas roda. Setiap hari jadwal kita dipenuhi dengan kesibukan yang melelahkan, tetapi pada akhir hari yang panjang, setelah berputar-putar di roda, kita merasa bahwa kegiatan kita tidak berarti banyak sama sekali. Kita terus berputar dalam lingkaran setan.

Kemudian, kita mungkin mencoba keluar dari siklus tersebut dengan mencari sesuatu yang bersifat spiritual – janji pembebasan dan kebebasan. Namun, ketika kita terjun ke dalamnya, kita segera mulai merasa bahwa kita telah menjadi bagian dari perangkap lain dan kita tidak benar-benar mengetahui tujuannya. Kita kehilangan pandangan akan tujuan besar yang disebut Pencerahan atau mulai merasa bahwa itu terlalu jauh untuk menjadi kemungkinan yang nyata lagi. Teruslah kita berputar…

Jalan manapun yang anda pilih, Anda memasuki perangkap. Itulah kenyataannya – samsara hanyalah lubang besar tempat kita terjebak, dan selama kita di dalamnya, kita akan menemukan diri kita terjebak pada suatu titik. Jadi jika Anda harus memilih sebuah perangkap, mungkin lebih baik memilih yang memiliki jalan keluar, lorong rahasia yang dapat membantu Anda keluar dari labirin menuju kebebasan – atau setidaknya awal dari kebebasan itu.

Dan sebetulnya apa arti dari “merasa terjebak”? Tentu saja, sebagai penganut Buddhisme, kita seharusnya tahu bahwa segala sesuatu yang kita persepsikan hanyalah – sebuah persepsi. Merasa terjebak dan merasa bebas adalah dua sisi dari koin yang sama. Kita pernah mendengar tentang orang-orang terkaya – dengan beberapa dunia di bawah kaki mereka – merasa terjebak dan ingin bunuh diri; dan kemudian kita pernah mendengar tentang biarawan yang dipenjarakan selama 20 tahun, tidak pernah merasa kehilangan kebebasan. Jadi kebebasan tidak memiliki hubungan dengan di mana kita berada atau apa yang kita lakukan. Seklise apapun kedengarannya, kebebasan sebenarnya hanya berasal dari pikiran.

Tapi bagaimana?

 

Karma & Pahala : Dua Mata Uang yang Menjebak atau Membebaskan Kita

Delusion3

Sebelum kita melangkah lebih jauh untuk benar-benar memahami cara melepaskan diri dari perangkap yang kita buat sendiri, penting untuk mendefinisikan dua kata: karma dan pahala. Kata-kata ini akan sering digunakan dalam artikel ini dan merupakan dua istilah yang sangat penting.

Karma, secara longgar diterjemahkan dari bahasa Sanskerta, berarti “tindakan”. Ini merujuk pada fakta bahwa setiap tindakan, perkataan, dan pikiran kita – baik positif, negatif, atau netral – memiliki reaksi yang sesuai. Ini berarti bahwa apa pun yang kita lakukan sekarang akan menghasilkan efek tertentu di masa depan (dalam kehidupan ini atau di kehidupan masa depan). Ini menciptakan efek dan situasi tertentu bagi kita, tetapi setelah efek tersebut muncul, karma dianggap habis dan tidak lagi ada. Karma tidak selalu mengarah pada hal yang baik, juga tidak pada Pencerahan; juga tidak memiliki korelasi spesifik dengan apakah kita berada di jalan spiritual atau tidak. Bahkan orang yang tidak spiritual atau religius memiliki, menciptakan, dan mengalami efek dari karma.

Pahala adalah sejenis potensi positif, atau energi, yang kita ciptakan dalam tindakan altruistik, yang mendukung dan mendorong kita maju dalam perjalanan spiritual kita. Ini terus dihasilkan selama kita terlibat dalam tindakan spiritual dan menuju ke arah tujuan tertinggi, yaitu pencerahan. Pahala berkaitan secara khusus dengan praktik dan pekerjaan spiritual kita, dan ditentukan terutama oleh niat dan motivasi dari tindakan, perkataan, dan pikiran kita. (Spiritualitas dalam hal ini merujuk pada setiap pekerjaan atau praktik yang dilakukan dengan niat altruistik sehingga menciptakan hasil untuk memberi manfaat bagi makhluk lain). Pahala pada akhirnya membawa kita kepada ke-Buddha-an, ketika hal ini tercapai – pada tahap ini, kita tidak lagi perlu terus menghasilkan pahala dan akumulasi karma kita juga berhenti.

Sementara kita selalu menciptakan baik karma maupun pahala, perbedaan antara keduanya terutama terletak pada motivasi yang mendorong tindakan kita. melakukan tindakan semata-mata dengan niat untuk menguntungkan diri sendiri saja hanya menciptakan karma – baik negatif, positif, atau netral. Melakukan tindakan dengan niat untuk menguntungkan orang lain menghasilkan penciptaan pahala, yang kemudian membawa kita maju dalam mencapai keadaan spiritual tertinggi, belas kasih besar (Bodhicitta) dan kebijaksanaan – pencerahan.

Pahala bisa diibaratkan seperti mata air alami yang tidak pernah habis – terus diperbarui melalui siklus air. Karma, di sisi lain, diibaratkan seperti panci air besar, jumlahnya terbatas. Pahala, seperti air dari mata air alami – bisa digunakan, tetapi bisa terus diperbarui dan diisi kembali selama kita terus terlibat dalam tindakan positif dan altruistik. Karma, seperti air dari panci, tidak dapat diperbarui dengan cara yang sama; begitu air diambil dari panci, airnya akan berkurang.

 

Pencarian Harta Karun Terbesar Dalam Hidup Kita

Delusion4

Memang, tidak semua dari kita merasa “terjebak” dari awal. Saat masih kecil, kita merasa cukup bebas, bukan? Segalanya terasa bebas mungkin ketika kita berusia enam tahun. Namun, ketika kita mulai pergi ke sekolah, siklusnya dimulai – tekanan dari teman sebaya, kebutuhan akan nilai bagus, dan keinginan untuk mendapatkan persetujuan dari guru dan teman sekelas, serta hierarki sosial yang rumit yang hanya ditemukan di kantin sekolah. Saat itulah kita mulai menyadari pentingnya reputasi, keberhasilan materi yang datang dari nilai bagus (dan kemana hal ini akan membawa anda), penerimaan sosial, pujian dan ejekan.

Di sekitar kita, dunia terus bergerak maju. Iklan-iklan membawa kita ke dalam alam semesta paralel yang ilusif, yang memberi tahu kita tentang segala hal yang indah yang sebaiknya kita miliki, yang harus kita miliki, yang bisa kita miliki! Seolah-olah dengan memiliki semua itu, hidup kita akan menjadi LEBIH BAHAGIA! Kita melihat orang tua kita juga terperangkap dalam ilusi tersebut. Dan seiring dengan bertambahnya usia, teman-teman serta rekan kerja di sekolah dan tempat kerja juga mulai menjalani mimpi yang sama seperti yang kita lihat di televisi. Di dunia pasca-modern ini, media menggambarkan dunia buatan dan memberi tahu kita bagaimana hal-hal seharusnya di dunia nyata. Kita membiarkan dunia kita didefinisikan oleh “sistem objek” (Baudrillard) di luar diri kita sendiri, dan hidup kita pun membentuk dirinya sendiri untuk mencapai ilusi indah ini.

Kita pun mulai mengejar-ngejar – mencari hubungan yang sempurna (karena pasangan selalu terlihat begitu bahagia di televisi), mencari rumah yang sempurna (karena industri properti senilai miliaran dolar tahu cara membuat brosur yang menawan dari pengembangan terbaru mereka), mencari uang (karena keluarga Kardashian membuat hidup dengan kekayaan terlihat seperti idaman). Kita menghabiskan seluruh hidup kita berpikir, “Seandainya saya bisa mendapatkan ini, maka semuanya akan sempurna. Saya akan bahagia. Akhirnya saya akan merasa bebas.” Kita mendaftar untuk pencarian harta terbesar dalam hidup kita.

Namun, tanyakan kepada siapapun yang terlibat dalam perburuan besar ini apakah mereka benar-benar bahagia, apakah hidup mereka benar-benar sempurna, dan apakah mereka yakin bahwa akan seperti ini selamanya. Kebanyakan dari mereka mungkin akan menjawab tidak. Segala sesuatunya akan terasa sedikit lebih baik jika mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, atau rumah yang lebih besar, atau menambah anak; andaikan kemalasan suami mereka berkurang, atau andaikan istri mereka sedikit lebih pengertian; atau andaikan mereka bisa mengurangi ukuran paha mereka atau menghentikan penipisan rambut mereka.

Sebelum kita menyadarinya, kita sudah berusia 65 tahun dan akan segera pensiun, dan baru saat itu kita menyadari bahwa dalam perburuan segala hal yang kita pikir akan membawa kebahagiaan dan kebebasan, kita telah kehilangan seluruh hidup kita. Hal-hal yang kita lakukan untuk membebaskan diri dari perangkap ini – uang, hubungan, keluarga, karier, ketenaran, dan reputasi – adalah hal-hal yang membuat kita tidak benar-benar merasa bebas.

 

Memuaskan Hasrat: Bagaimana Ilusi Memperkuat Kebodohan Kita

Delusion 5

Walaupun kita ingin berpura-pura bahwa kita adalah agen yang sepenuhnya independen dengan pikiran bebas yang mandiri, kenyataannya adalah kita semua bergerak dari satu delusi sentral yang sama dalam dunia ini: hasrat. Setiap individu memiliki keinginan tertentu – keamanan, kebahagiaan, cinta, kekayaan, status, reputasi, barang-barang materi, perlindungan, kedamaian, anak-anak, atau kombinasi di antaranya – dan kita semua bertindak berdasarkan hasrat tersebut. Daftar ini tak pernah habis. Bahkan bagi mereka yang terlihat tidak terikat pada hal-hal material, mereka juga menggerakkan diri dari “hasrat” untuk menjalani kehidupan yang sederhana dan tak rumit.

Kemudian, kita pun terdorong untuk menemukan dan melakukan hal-hal untuk memuaskan hasrat tersebut. Di situlah pengaruh iklan, keluarga, masyarakat, dan teman sebaya muncul dengan penampilan yang menarik namun sebenarnya berbahaya – mereka menciptakan ilusi-ilusi indah untuk kita percayai demi memuaskan hasrat yang menyiksa itu.

Ilusi-ilusi ini menggambarkan gambaran terindah yang kita kenal – mobil mewah, rumah besar, kehidupan pasangan yang bahagia dan keluarga yang tersenyum, atau kehidupan yang mudah dengan kekayaan berlimpah. Tanpa sadar, kita pun bergabung dalam “sistem objek” ini dan berperan dalam berbagai ilusi tersebut. Kita membeli mobil baru (atau menukarkan yang lama dengan yang lebih baik), kita membeli rumah kedua (meskipun satu sudah cukup), kita mencari jodoh yang sempurna sampai ke ujung dunia (karena film Bridget Jones mengatakan itu mungkin), atau bahkan menjalani prosedur medis yang menyakitkan untuk memiliki 2.5 bayi yang cantik dan lucu.

Sementara kita melakukannya, kita merasakan kebahagiaan sesaat saat hasrat itu terpenuhi. Kita meyakinkan diri bahwa hasrat itu nyata, penting, dan harus dipuaskan sebaik mungkin. Hasrat pun mulai hidup dengan cara sendiri. Seperti monster di bawah jembatan, ia tak lagi puas dengan mobil saja. Ia menginginkan rumah yang lebih mewah, mobil yang lebih besar, pekerjaan yang lebih bergengsi, atau bahkan operasi plastik kedua. Setelah beberapa bulan, ia mungkin merasa tidak puas lagi dengan rumah yang sudah ia beli, dan merasa rumah ini tidak cukup baik. Ia ingin rumah yang lebih mewah di lingkungan yang lebih elit.

Kita pun mendengarkan hasrat tersebut, merasakan sakit karena keinginan untuk memiliki semua itu, dan kemudian berusaha meredakan rasa sakit yang ditimbulkannya. Seperti anak manja, delusi dari hasrat tersebut menendangkan kaki, dan kita berlarian berputar-putar mencari ilusi yang sempurna untuk memuaskan dan menjaga hasrat itu tetap bahagia. Saat kita terus mengejar ilusi yang lebih besar dan menarik, kita semakin memperkuat hasrat tersebut, meyakinkan diri bahwa tidak masalah memiliki hasrat-hasrat tersebut dan kita berhak untuk memenuhinya. Tujuan hidup kita pun menjadi hanya untuk memuaskan hasrat tersebut. Namun, yang tidak kita sadari adalah bahwa si “anak manja” ini tumbuh dewasa, dan tuntutannya menjadi lebih kuat, lebih menantang. Seperti orang tua yang cemas, kita pun berlari semakin kencang, berputar-putar dalam lingkaran yang semakin sempit di sekitar delusi tersebut. Kita memberinya makan, dan ia semakin besar.

 

Penangkal: Manfaat Kerja Dharma Untuk Memotong Delusi

Delusion6

Meskipun kita mungkin tidak bisa melawan delusi secara langsung, kita bisa mulai dengan tindakan yang muncul dari delusi yang diperkuat – yaitu ilusi. Kita mulai dengan memotong ilusi terlebih dahulu, bukan mematuhi setiap keinginan ilusi tersebut.

Benar-benar mengabaikan daya tarik ilusi tentu saja tidak mungkin. Jadi yang bisa kita lakukan adalah mengalihkan perhatian. Alih-alih menghabiskan waktu dengan kegiatan yang memperkuat delusi kita, kita mengarahkan perhatian dan energi kita pada kegiatan yang menjauhkan kita dari delusi tersebut. Inilah yang disebut sebagai kerja Dharma – yang menjadi lawan dari hasrat, keinginan, dan ikatan kita. Karena kerja Dharma berfokus pada pencapaian dan penciptaan hal-hal untuk orang/makhluk lain, hal ini mengurangi hasrat yang mendalam terhadap diri kita sendiri yang masih ada di dalam diri kita. Melakukan jenis pekerjaan, aktivitas, atau praktik semacam ini, akan memakan waktu kita sehingga kita tidak semakin terjerumus dalam perangkap diri kita sendiri. Semakin banyak waktu yang kita habiskan untuk kerja Dharma, semakin sedikit waktu yang kita miliki untuk mengejar ilusi-ilusi yang terlihat seperti fatamorgana.

Namun, Anda mungkin bertanya, bagaimana jika Dharma hanyalah sebuah ilusi besar lainnya? Sebuah cara lain bagi kita untuk memenuhi delusi yang ada di dalam diri kita yang disebut hasrat? Bagaimana jika Dharma hanyalah cara lain bagi kita untuk berpikir tentang diri sendiri dan segala yang kita inginkan bagi ego “saya, saya, saya” yang ada di dalam pikiran kita? Lalu, apa bedanya dengan pekerjaan bergengsi, rumah kedua dan kredit rumah, pacar ke-12, atau kenaikan gaji?

Jawabannya, sebenarnya tidak begitu berbeda – dan ya, kita mungkin saja sedang mempersiapkan diri untuk terjebak dalam perangkap lainnya.

 

Penangkal: Kekuatan Pahala Untuk Memotong Delusi

Delusion7

Kami telah menemukan cara untuk memotong kekacauan ilusi tersebut. Sekarang, ada ancaman yang lebih sulit dari delusi – hasrat – yang harus dihadapi. Dengan musuh yang lebih tangguh, Anda akan memerlukan senjata yang jauh lebih ampuh tetapi dengan senjata ini di tangan, Anda dapat yakin bahwa setiap metode yang Anda gunakan akan berhasil. Kekhawatiran tentang kerja Dharma berubah menjadi metode palsu – ilusi lain – juga akan teratasi. Alih-alih menjebak Anda lebih jauh, tindakan Anda akan mengubah menjadi pengendalian delusi yang membawa pada kebebasan.

Inilah cara kerjanya: Anda sekarang terlibat dalam kerja Dharma tetapi Anda tidak yakin apakah sebenarnya itu benar-benar mencapai akar masalah Anda: hasrat Anda. Jadi, inilah pemeriksaan diri yang baik untuk dilakukan: apa motivasi Anda di balik semua hal yang Anda lakukan? Apakah itu untuk memberi manfaat bagi orang lain? Atau hanya merupakan manifestasi lain dari melakukan sesuatu untuk diri sendiri? Untuk memenuhi kekhawatiran atas keamanan diri sendiri, keuntungan materi, reputasi, kebosanan? Itu adalah motivasi yang akan menentukan apakah Anda sedang membunuh iblis hasrat egois itu, atau justru membesarkannya.

Melihat titik kunci motivasi ini, kita dapat memahami bahwa melakukan kerja Dharma hanya untuk keuntungan diri sendiri hanya akan menciptakan karma yang, seperti panci air, dapat habis dan tidak berarti. Ini tidak selalu membawa kita pada perbaikan, kebahagiaan, atau kebebasan yang ultimatif. Melakukan kerja Dharma dengan keinginan untuk memberi manfaat bagi orang atau makhluk lain, bagaimanapun, akan menciptakan pahala yang tidak terhingga dan yang mendukung serta mendorong kita menuju tujuan spiritual kita – ini akhirnya menghasilkan pembebasan sepenuhnya, Pencerahan.

Dalam kasus delusi, oleh karena itu, keinginan untuk menguntungkan diri sendiri – menciptakan karma – hanya bertujuan untuk mengasupi dan memperkuat hasrat.

Sementara keinginan untuk memberi manfaat bagi orang atau makhluk lain – menciptakan pahala – bertujuan untuk mengurangi hasrat sehingga akhirnya hilang.

Ketika kita memulai praktik kita, mungkin kita masih merasa terjebak, seolah-olah kita baru saja melompat dari pemanggang ke dalam api. “Apa yang telah saya lakukan?!” kita berpikir dalam hati, “Ini tidak lebih mudah daripada saat saya belum mempelajari spiritualitas.” Hal ini wajar adanya. Kita masih akan merasa terjebak karena hasrat kita masih ada, mengintai di sudut dan siap untuk menyerang. Melakukan pekerjaan dan praktik itu sendiri tidak akan mengurangi hasrat. Pikiran negatif dan hasrat yang terus muncul dalam Dharma mungkin sebenarnya menciptakan lebih banyak karma untuk diri kita sendiri. Namun, perbedaan krusialnya adalah bahwa dalam Dharma, tindakan kita difokuskan pada sesuatu yang lebih tinggi – baik guru kita atau beberapa jenis pekerjaan dan praktik yang bertujuan untuk memberi manfaat bagi orang lain dalam bentuk tertentu. Dalam hal itu, setidaknya kita memiliki kesempatan untuk mengembangkan pahala sehingga kita dapat mulai mengurangi delusi. Ini adalah perjalanan yang sulit menuju puncak pencapaian itu, tetapi setidaknya kita telah mengenakan sepatu dan mulai melangkah satu demi satu.

Mungkin juga terlihat sebagai tugas yang menakutkan untuk mulai memikirkan semua makhluk hidup ketika kita masih bergulat dengan keinginan, kebutuhan, dan hasrat individu kita sendiri. Tetapi kita tidak harus langsung memulai dengan seluruh alam semesta. Shantideva telah menyarankan agar kita harus memulai dengan memikirkan orang-orang terdekat terlebih dahulu – ibu kita, misalnya – dan kemudian memperluasnya untuk mencakup orang-orang dalam lingkaran yang lebih luas dan lebih luas lagi. Pada akhirnya, menjadi alami untuk menghasilkan motivasi altruistik ini untuk semua makhluk, bahkan orang asing.

Atau, kita dapat menghasilkan semacam belas kasihan yang dangkal untuk semua makhluk hidup terlebih dahulu. Saat kita berlatih, kita memperkuat pikiran ini lebih kuat dan semakin alami hingga akhirnya kita mulai bertindak secara alami dari keinginan tulus untuk membantu orang lain.

 

Memulai Dengan Langkah Yang Tepat: Bagaimana Menetapkan Motivasi yang Baik

Meskipun kita bermaksud baik, kita tahu pepatah lama bahwa “jalan menuju neraka dihampari dengan niat baik.” Pada tingkat kita, seringkali kita tidak bisa yakin apakah apa yang kita lakukan benar-benar bermanfaat, membantu, atau baik dalam jangka panjang, pada tingkat yang paling mendalam. Ketika kita melangkah maju dengan keyakinan bahwa tindakan kita benar-benar murni, pada kenyataannya kita mungkin justru berisiko membuat lebih banyak kerugian daripada Pahala.

Hanya pengetahuan yang dapat membantu kita menentukan atau mengubah motivasi kita – dengan mengetahui apa yang harus difokuskan dan mengapa. Dengan pengetahuan, kita akan mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak; kita akan dapat mengatasi keraguan dan menjawab pertanyaan yang muncul dalam pikiran kita sendiri.

Pengetahuan itu kita peroleh dari seseorang yang telah mengalami, melakukannya, dan memahami hal-hal dari sudut pandang yang lebih tinggi dari kita – seorang Guru. Guru ini adalah individu yang telah berhenti mengejar ilusi sehingga dapat mempelajari, memperoleh pengetahuan, mempraktikkannya, dan mengambil sumpah untuk mengajarkannya kepada kita. Mereka telah memahami konsekuensi buruk yang timbul dari mengasupi delusi dan memperkuatnya dengan ilusi – dan kini setiap tindakan mereka diarahkan untuk melawan hal tersebut. Jika ada contoh yang patut diikuti dalam hidup, maka itu adalah guru kita sendiri.

Guru juga menerima ajaran dan pengetahuan ini dari guru mereka sendiri: dan pada gilirannya, para guru ini belajar dari guru mereka, dan seterusnya, dan bila ditelusuri sampai pada garis aliran yang langsung berasal dari Buddha Shakyamuni. Kita semua tahu bahwa Buddha telah benar-benar memotong semua ilusi, menghancurkan semua delusi, dan muncul bebas di tingkat tertinggi, kemudian mengajarkan kepada kita metode yang sama. Sekarang pengetahuan ini telah ada di tangan kita – disampaikan murni dan tidak tercemar melalui banyak generasi guru hingga guru kita sendiri, yang kemudian mengajarkannya kepada kita.

Dengan pengetahuan ini – yang telah diuji selama ribuan tahun – kita memiliki kunci tunggal untuk membuka motivasi yang benar dan positif dalam diri kita yang akan membuat perbedaan antara menciptakan karma lebih lanjut yang akan mengikat kita pada delusi kita, atau menciptakan pahala yang akan membebaskan kita dari mereka.

Dengan pengetahuan dan motivasi ini, kita siap untuk bertempur melawan ilusi dan delusi. Tetapi, seperti dalam setiap pertempuran, seberapa berhasil kita akan tergantung sepenuhnya pada seberapa konsisten dan gigih kita dalam mempertahankan praktik dan motivasi kita. Seperti air yang terus mengalir dari mata air untuk memberikan kita air, demikian pula pahala kita perlu terus dibuat untuk menopang dan “membantu” usaha spiritual kita.

 

Momen “Ah Ha!”: Bagaimana Motivasi dan Pahala Membawa Pada Pemahaman

Delusion8

Pahala juga memiliki peran penting dalam membantu kita memperoleh pemahaman selama praktik kita. Penting untuk memahami perbedaan yang signifikan antara sekadar memahami sesuatu dan menyadarinya, yang berarti mewujudkan ajaran tersebut, menginternalisasikannya, dan menciptakan transformasi dalam pikiran, sikap, dan fokus kita. Sebagai contoh, terdapat perbedaan besar antara hanya memahami secara intelektual bahwa api akan membakar kita dan menyadari kebenaran itu ketika kita menyentuh api dan membakar tangan kita. Setelah menyadari efeknya, kita bertekad untuk memperbaiki perilaku dan tindakan kita seputar api mulai saat itu.

Dalam hal ini, memperoleh Pahala membantu kita bukan hanya sebagai cara untuk mengalihkan perhatian dari keinginan kita. Pada tingkat yang lebih dalam, Pahala membantu kita dengan menciptakan situasi yang kondusif bagi kita untuk menerima pengetahuan (seperti bertemu dengan seorang guru dan dapat menghadiri ajarannya). Kemudian, Pahala juga membantu kita memahami ajaran tersebut dalam bahasa yang kita mengerti dan dengan pikiran serta intelektual yang cukup sehat untuk memahaminya. Yang paling penting, Pahala yang kita miliki membantu kita menginternalisasi pengetahuan ini dan menyadarinya.

Ketika kita menyadari ajaran tersebut, kita mengalami transformasi pikiran yang kemudian mendorong kita lebih jauh dalam perjalanan spiritual untuk pengembangan pikiran. Dengan itu, kita mulai memahami cara kerja delusi, bagaimana kita bereaksi (secara tidak tepat) melalui pertunjukan ilusi, dan bagaimana kita menjebak diri kita dalam siklus ini. Dengan kata lain, dengan dorongan dari Pahala, kita dapat belajar, memahami, dan menginternalisasi penyebab dan akibat dari delusi dan ilusi, dan dengan demikian menetapkan tekad yang kuat untuk menolak siklus ini. Pada akhirnya, dengan satu pemahaman demi satu pemahaman, kita membebaskan diri kita dari perangkap yang kita buat sendiri dan diarahkan menuju Pencerahan.

 

Menemukan Harta Karun: Hubungan Dengan Sang Guru

Delusion9

Memahami bahwa guru menyimpan setiap potongan pengetahuan berharga yang kita butuhkan untuk membangkitkan motivasi yang benar dan mengarahkan kita pada jalur yang tepat menuju Pencerahan, kita belajar untuk menganggapnya – dan hubungan kita dengannya – sebagai yang utama. Bagi kita, guru mewakili segalanya dari Buddha, Dharma, dan Sangha, karena melalui beliau kita terhubung dengan Buddha, menerima ajaran Dharma, dan memiliki hubungan langsung dengan Sangha. Melalui guru, kita memperkuat iman kita kepada Tiga Permata.

Bagi kita, guru lebih berharga, lebih penting daripada Buddha itu sendiri; kita menyadari bahwa pada tahap ini, kita tidak dapat melihat Buddha secara langsung dan rupang Buddha tidak dapat berbicara kepada kita untuk memberikan ajaran. Hanya guru yang dapat memberikan kita Dharma. Dalam ajaran tantrik, kita diajarkan untuk menganggap guru sebagai Buddha, sehingga kita menerima berkah penuh seorang Buddha saat kita memberikan persembahan kepada guru, mempraktikkan ajaran yang dia berikan, dan melayani dia dengan baik.

Karena kekuatan guru begitu besar, itu membantu kita untuk benar-benar membebaskan diri dari lingkaran setan delusi dan ilusi; tindakan dan sikap kita terhadap guru memiliki dampak langsung pada praktik spiritual kita. Jika kita memperlakukan guru sebagai Buddha, kita menerima pahala yang sesuai; jika kita menganggapnya hanya sebagai teman, kita menerima tingkat pahala yang sama, dan sebagainya. Sebetulnya, dengan kekuatan obyek (sang Lama) sendiri, melakukan tindakan positif dan baik kepada beliau akan menghasilkan pahala yang besar tanpa sepengetahuan kita.

Prinsip yang sama berlaku sebaliknya. Jika kita bertindak secara negatif terhadap guru atau tidak mengikuti instruksinya, kita mengumpulkan karma negatif yang menghalangi kemajuan spiritual kita. Semua ini berdasarkan logika. Bila melakukan kebajikan dengan pikiran altruisme terhadap obyek suci menghasilkan energi positif dan pahala, maka melakukan tindakan negatif dengan pikiran yang tidak bersih juga akan menghasilkan karma yang membawa pada efek negatif.

Karena itu, dua orang bisa berlatih di dekat dan dibawah bimbingan guru yang sama, keduanya melakukan hal yang sama, tetapi yang satu menghasilkan pahala yang luar biasa besar sementara yang lain menghasilkan banyak karma negatif. Semua ini akan ditentukan oleh motivasi di balik pelayanan terhadap guru mereka dan bagaimana mereka praktik Dharma di sekitar sang guru.

Tidak jarang kita melihat murid-murid yang sangat dekat dengan sang guru tiba-tiba berhenti dan melarikan diri dari Dharma, atau perilaku mereka memburuk seiring dengan berjalannya waktu. Ini bukan karena kesalahan sang guru – yang mencintai semua muridnya sama rata – tetapi karena motivasi yang salah dari murid. Karena motivasi yang salah ini, dia akan menciptakan karma, bukan pahala. Dan dengan semakin bertumpuknya karma, pahala yang dihasilkan sebelumnya tertutupi. Pada akhirnya, pahala tersebut akan “habis” yang berarti, karma yang tercipta jauh lebih besar daripada pahala tersebut sehingga pahala tersebut tidak memiliki efek dalam membantu perjalanan spiritual orang tersebut.

Sebaliknya, tidak jarang kita melihat murid-murid yang secara fisik jauh dari sang guru mengalami transformasi mendalam dan menjadi lebih mengabdi dan teguh dalam praktik mereka. Ini karena dengan atau tanpa kedekatan fisik dari sang guru, mereka teguh pada motivasi untuk memberi manfaat bagi orang lain sehingga apapun yang mereka lakukan menghasilkan pahala untuk mendukung praktik mereka secara berkesinambungan.

 

Melawan Hasrat: Melarikan Diri Dari Lingkaran Setan Tanpa Akhir

delusion10

Sulit untuk keluar dari jeratan yang kita ciptakan sendiri – perasaan familiar dari delusi-delusi terkadang terasa nyaman, dan permainan ilusi-ilusi membuat kita berharap akan masa depan yang lebih baik. Melakukan yang sebaliknya, seperti yang dijelaskan di sini, mungkin terasa sebagai pilihan yang lebih sulit. Terlibat dalam praktik spiritual, belajar untuk memikirkan kepentingan orang lain, dan meninggalkan kesenangan fisik terasa sulit, bahkan menyakitkan.

Namun, TIDAK melakukan itu jauh lebih buruk.

Keduanya – baik di dalam maupun di luar Dharma – akan terasa seperti jebakan. Namun, dengan mengakui potensi terbesar dari pahala bagi diri kita, praktik dan usaha ini membawa kita pada jalan yang tepat untuk menemukan jalan keluar dari kebingungan. Jika tidak ada yang lain, setidaknya kita telah membantu lebih banyak orang selain diri kita sendiri selama mengikuti jalan Dharma.

Mungkin, dalam perjalanan itu, Anda juga akan menemukan hasrat yang berbeda – keinginan yang lebih kuat namun mengejutkan untuk membuat perubahan dalam kehidupan orang lain. Melihat kebahagiaan orang lain karena bantuan Anda atau berkurang sakitnya, tanpa mengharapkan apapun sebagai balasan, membakar semangat dalam diri Anda. Itu adalah kebahagiaan yang jauh lebih besar, seseorang yang berdiri di depan Anda dengan senyuman tulus. Dan ini semua bukanlah ilusi hanya lewat. Ia nyata. Seseorang berdiri di hadapan anda, hidup dan bahagia. Itu saja sudah cukup untuk mengatasi setiap ilusi.

 

Tanya & Jawab

Delusion9

Tanya: Saya mendengar beberapa orang mengatakan bahwa pahala seseorang bisa habis, dan karena itu mereka tidak dapat lagi melakukan praktik spiritual. Apakah itu benar?

Jawab: Ada kemungkinan kita melakukan praktik spiritual atau tindakan dengan harapan menguntungkan diri, seperti untuk kepuasan ego kita, pencitraan, atau mendapat ketenaran dan posisi. Atau mungkin kita melakukannya untuk satu atau dua individu yang kita cintai. Dalam kasus ini, kita hanya akan menciptakan karma, yang bisa habis. Kita mungkin berpura-pura melakukan tindakan ini atas nama Dharma, tetapi tidak ada pahala yang dihasilkan bila motivasinya bukan untuk memberi manfaat bagi semua makhluk. Bukannya membebaskan kita dari ilusi, tindakan spiritual kita malah akan menjadi ilusi lain untuk mengasupi hasrat dalam pikiran kita.

Tidaklah benar mengatakan bahwa pahala kita habis. Namun, ketika jumlah karma yang kita ciptakan jauh melebihi pahala yang kita miliki. Dalam keadaan seperti ini, sedikit pahala tersebut tidak dapat mendukung tindakan dan praktik spiritual kita. Oleh karena itu, kita mungkin merasa terdorong untuk pergi atau berhenti.

Tidaklah benar mengatakan bahwa pahala seseorang habis dan karenanya, tidak ada lagi yang bisa dilakukan oleh orang tersebut. Ini seperti berkata bahwa kita lapar dan kehabisan makanan, tetapi kita terus duduk dan tidak melakukan apa-apa untuk mendapatkan makanan. Pahala dapat dihasilkan secara terus-menerus dengan tindakan yang kita lakukan dan motivasi yang kita bawa. Bila dengan sadar kita melakukan tindakan/motivasi yang menciptakan pahala, hal ini akan terus mendukung praktik spiritual kita.

 
Tanya: Bisa berikan saya contoh untuk menjelaskan cara kerja karma dan pahala?

Jawab: Tentu, karena terdapat dua jenis motivasi yang mungkin muncul:

  1. Untuk keuntungan diri sendiri, yang menghasilkan karma.
  2. Untuk keuntungan orang lain, yang menghasilkan pahala.

Sebagai contoh untuk menjelaskan cara kerja dan sifat karma, kita bisa menggunakan analogi berikut: karma laksana menyendok air dari sebuah kuali dan memberikannya kepada seseorang dengan harapan mendapatkan sesuatu sebagai imbalan. Namun, begitu imbalan tersebut diberikan dan diterima, karma berakhir. Dengan demikian, kuali tersebut akhirnya akan kehabisan air karena kita terus mengambil air darinya.

Pahala, di sisi lain, bisa diibaratkan dengan kita menyendok air dari sebuah mata air alami yang sumber airnya berasal dari pegunungan. Tidak peduli seberapa banyak air yang kita ambil, sumbernya tak berujung. Mata air ini, oleh karena itu, tidak akan pernah kehabisan air. Ketika kita terlibat dalam tindakan semata-mata untuk memberi manfaat bagi semua makhluk hidup tanpa unsur diri, kita menciptakan pahala yang kuat dan bukan karma.

 
Tanya: Saya terlibat dalam praktik Dharma demi pasangan saya, yang sangat saya cintai. Apakah saya mengumpulkan pahala atau karma ketika saya memiliki jenis motivasi ini?

Jawab: Jika Anda melakukan Dharma untuk pasangan, teman, atau anggota keluarga, Anda menciptakan karma, bukan pahala. Hal ini karena meskipun Anda melakukan Dharma untuk orang lain, itu masih pada akhirnya untuk keuntungan pribadi Anda sendiri. Jika kita sungguh-sungguh peduli akan kesejahteraan dan keuntungan orang lain, kita akan melakukan Dharma tidak hanya untuk salah satu orang yang kita cintai, tetapi untuk banyak makhluk lainnya.

Lebih lanjut, karena objek praktik kita adalah seseorang yang tidak “lebih tinggi” dari kita – seperti guru kita – kita menciptakan karma bukan pahala, karena motivasi dan fokusnya bukan untuk kebaikan yang lebih besar.

 
Tanya: Bagaimana jika saya mengubah motivasi saya untuk melakukan Dharma untuk guru saya daripada pasangan saya?

Jawab: Dalam situasi tersebut, tindakan Dharma Anda yang dilakukan dalam kaitannya dengan guru Anda akan mengakumulasi campuran antara karma dan pahala. Pada tingkat tertentu, Anda masih bertindak dari motivasi yang berpusat pada diri sendiri, untuk keuntungan Anda sendiri, di mana Anda menghasilkan karma. Namun, karena objek itu sendiri – Guru – adalah suci dan ada sepenuhnya untuk kepentingan orang lain, Anda juga akan menghasilkan pahala dengan berfokus pada dan melayani beliau. Pada akhirnya, saat Anda terus dengan motivasi ini yang berfokus pada guru Anda, Anda dapat menghasilkan cukup pahala untuk memperluas motivasi untuk mencakup cakupan manfaat yang lebih luas.

 
Tanya: Apa yang terjadi jika saya berhenti atau meninggalkan Dharma, atau jika saya melanggar janji kepada guru spiritual saya?

Jawab: Pertama-tama, kita harus mengerti mengapa kita melakukan pekerjaan Dharma atau mengikuti instruksi sang guru, kita mendukung rangkaian tindakan yang akan membawa manfaat pada makhluk lain. Tidak peduli apakah instruksi tersebut meminta anda untuk pergi secara fisik atau melakukan sesuatu bagi seseorang, atau instruksi untuk melakukan retret, hasil akhir dari Dharma selalu harus membawa manfaat bagi orang atau makhluk lain. Ketika memasuki retret terisolasi, ini adalah untuk memperbaiki pikiran kita agar kita dapat mengembangkan kualitas yang diperlukan untuk lebih memberi manfaat dan mengurangi celaka yang kita sebabkan bagi makhluk lain.

Ketika kita berhenti atau tidak menjalankan instruksi guru kita, kita tidak hanya memutuskan hubungan dengan potensi untuk membantu orang lain baik secara langsung atau dalam jangka panjang. Semua orang yang dapat kita bantu dengan pekerjaan Dharma kita, karenanya tidak akan dapat menerima bantuan tersebut, atau bantuan tersebut tertunda. Karma negatif dari efek terhadap makhluk-makhluk tersebut akan kembali pada kita.

Tidaklah benar untuk berpikir bahwa bila kita meninggalkan Dharma, maka tidak ada efeknya, atau “sudah cukup bila kita adalah orang yang baik” dan tidak mencelakakan seseorang. Seringkali, tidak adanya aktivitas saja sudah cukup merusak dan menyebabkan celaka – kita mengumpulkan karma negatif hanya karena kita tahu bahwa kita dapat melakukan sesuatu untuk menolong seseorang , tetapi kita tidak melakukannya. Contohnya, dengan mengikuti instruksi guru kita, kita dapat menolong 100 orang. Tetapi dengan tidak mengikuti instruksi sang guru, orang-orang ini akan tetap menderita. Mungkin kita tidak menyakiti mereka secara langsung, tetapi kita membiarkan mereka untuk terus menderita – bukankah itu sama saja?

 
Tanya: Apa itu samaya? Apa arti melanggar samaya dan apa efeknya?

Jawab: Samaya adalah ikatan spiritual, komitmen dan loyalitas antara seorang murid dan gurunya, atau seorang murid dan komunitas spiritualnya (yang bisa merupakan kumpulan orang awam atau ditahbiskan). Untuk menjaga samaya yang baik dan bersih, kita harus melakukan praktik Dharma menurut instruksi guru kita, dengan keyakinan bahwa semua nasihat guru kita adalah untuk manfaat yang lebih besar bagi diri dan semua makhluk. Untuk menepati janji, menjaga kehormatan kata-kata kita dan menjalankan instruksi dengan sempurna.

Melanggar samaya adalah tidak memegang janji kepada guru dan komunitas spiritual kita. Ketika kita tidak jujur, kita menipu atau berbohong dengan cara apapun, bila kita tidak menjalankan instruksi guru kita dan tidak menerapkan nasihat guru kita. Semua tindakan ini mengumpulkan karma negatif yang sangat besar karena secara langsung, kita melawan ajaran Dharma (kebenaran) dan melawan apa yang dikatakan para guru suci, yang hanya akan membawa manfaat bagi orang atau makhluk lain. Dengan tidak menjalankan instruksi ini, kita membiarkan orang atau makhluk lain terus menderita – bayangkan karma yang tercipta dari semua ini.

Dan juga, bila menjaga kemurnian samaya dengan guru kita dan menghormati janji kita terhadap beliau menciptakan pahala, logikanya bila kita melakukan hal yang berlawanan, kita menciptakan karma yang menghalangi terbukanya pahala positif. Ketika kita melanggar samaya, hal ini seperti menyatakan kita tidak mempercayai atau menerima ajaran dan bimbingan dari sang Lama; dan kita mengetahuinya. Dalam kasus ini, kita menciptakan karma untuk terpisah dari guru dan tidak dapat menerima ajaran dari sang guru di masa depan.

 

Untuk membaca informasi menarik lainnya:

 

Please support us so that we can continue to bring you more Dharma:

If you are in the United States, please note that your offerings and contributions are tax deductible. ~ the tsemrinpoche.com blog team

DISCLAIMER IN RELATION TO COMMENTS OR POSTS GIVEN BY THIRD PARTIES BELOW

Kindly note that the comments or posts given by third parties in the comment section below do not represent the views of the owner and/or host of this Blog, save for responses specifically given by the owner and/or host. All other comments or posts or any other opinions, discussions or views given below under the comment section do not represent our views and should not be regarded as such. We reserve the right to remove any comments/views which we may find offensive but due to the volume of such comments, the non removal and/or non detection of any such comments/views does not mean that we condone the same.

We do hope that the participants of any comments, posts, opinions, discussions or views below will act responsibly and do not engage nor make any statements which are defamatory in nature or which may incite and contempt or ridicule of any party, individual or their beliefs or to contravene any laws.

Leave a Reply

Maximum file size: 15MB each
Allowed file types: jpg, jpeg, gif, png

 

Maximum file size: 50MB
Allowed file type: mp4
Maximum file size: 15MB each
Allowed file types: pdf, docx

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Blog Chat

BLOG CHAT

Dear blog friends,

I’ve created this section for all of you to share your opinions, thoughts and feelings about whatever interests you.

Everyone has a different perspective, so this section is for you.

Tsem Rinpoche


SCHEDULED CHAT SESSIONS / 聊天室时间表

(除了每个月的第一个星期五)
SUNDAY
8 - 9PM (GMT +8)
4 - 5AM (PST)

UPCOMING TOPICS FOR AUGUST / 八月份讨论主题

NOTICE:
Weekly Blog Chat discussion pause from August - September 2024.
Resume on October 6th (Sunday) 8 pm (GMT +8).

Please come and join in the chat for a fun time and support. See you all there.


Blog Chat Etiquette

These are some simple guidelines to make the blog chat room a positive, enjoyable and enlightening experience for everyone. Please note that as this is a chat room, we chat! Do not flood the chat room, or post without interacting with others.

EXPAND
Be friendly

Remember that these are real people you are chatting with. They may have different opinions to you and come from different cultures. Treat them as you would face to face, and respect their opinions, and they will treat you the same.

Be Patient

Give the room a chance to answer you. Patience is a virtue. And if after awhile, people don't respond, perhaps they don't know the answer or they did not see your question. Do ask again or address someone directly. Do not be offended if people do not or are unable to respond to you.

Be Relevant

This is the blog of H.E. Tsem Rinpoche. Please respect this space. We request that all participants here are respectful of H.E. Tsem Rinpoche and his organisation, Kechara.

Be polite

Avoid the use of language or attitudes which may be offensive to others. If someone is disrespectful to you, ignore them instead of arguing with them.

Please be advised that anyone who contravenes these guidelines may be banned from the chatroom. Banning is at the complete discretion of the administrator of this blog. Should anyone wish to make an appeal or complaint about the behaviour of someone in the chatroom, please copy paste the relevant chat in an email to us at care@kechara.com and state the date and time of the respective conversation.

Please let this be a conducive space for discussions, both light and profound.

KECHARA FOREST RETREAT PROGRESS UPDATES

Here is the latest news and pictorial updates, as it happens, of our upcoming forest retreat project.

The Kechara Forest Retreat is a unique holistic retreat centre focused on the total wellness of body, mind and spirit. This is a place where families and individuals will find peace, nourishment and inspiration in a natural forest environment. At Kechara Forest Retreat, we are committed to give back to society through instilling the next generation with universal positive values such as kindness and compassion.

For more information, please read here (english), here (chinese), or the official site: retreat.kechara.com.

Noticeboard

Name: Email:
For:  
Mail will not be published
  • Samfoonheei
    Thursday, Aug 29. 2024 11:51 AM
    Looking at post with cute pictures of Rinpoche’s doggie. So absolutely adorable . Haha can’t resist those fury eyes.There are not just a pet but our family too. We can’t buy happiness but we can adopt it. A wagging tail is a universal language of happiness.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/mumu-pets/can-never-get-tired-of-cute.html
  • Samfoonheei
    Thursday, Aug 29. 2024 11:50 AM
    Thank you Rinpoche and Beatrice Ooi for this sharing and explaining the details of incense. Within Tibetan Buddhism, incense has traditionally been used as an offering to the Three Jewels for centuries, so as in other Buddhist traditions. Within ritual, incense is also used to purify offering substances such as water, food and light. We offer incense as an expression of our gratitude and reverence for the Buddha’s great compassion. The practice of burning incense sticks has a dual purpose, purifying and cleansing the energy of a space. It is said that the fragrant eliminating negative impurities and creating a positive environment. In many religious practices, burning incense is believed to deepen our attention and empower our spiritual focus. The aroma of incense can help us to tap in our spiritual connections. It calms the environment and our mind, cleansing the space for inner and outer journeys. Great article.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/prayers-and-sadhanas/incense-offering-to-dorje-shugden.html
  • Samfoonheei
    Thursday, Aug 29. 2024 11:49 AM
    Revisit this blog again …….very useful information for us to know where and how our incense powder make of. Reading this blog and coming to understand better of herbs name which I haven’t heard before. Smoke cleansing is a practice performed by various cultures, religions, and faiths around the world. A ritual steeped in history, smoke cleansing involves the burning of various herbs, resins, wood powders, and essential oils for health or spiritual purposes.
    Its good to know many of plants rather herbs have many benefits and very useful in curing diseases and clearing negative energy in an environment. Herbs and incense when burned will brings fresh, fantastic energy at home. Its effects are truly fantastic in purification rituals as well. The different types of herbs, and other ingredients are used, which is based upon that which is regionally, culturally, spiritually, or historically significant.
    Excellent article, well researched full of interesting information, I really learnt a lot .
    Thank you Rinpoche for this great sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/herbs-used-to-purify-the-environment.html
  • Samfoonheei
    Thursday, Aug 29. 2024 11:45 AM
    Interesting how an offering of incense had saved lives. Even its an old post, reading it with joy how this little act of incense offering had saved Tsem Rinpoche students. Rinpoche normally has his students makes prayers but on that day Rinpoche led everyone travelling down to Kuala Lumpur to make an offering of incense. Rinpoche usually recites the prayer once or twice to clear obstacles. Somehow it was different on that day, Rinpoche recited the prayer seven times, and then proceeded to ask Dorje Shugden to remove any obstacles quickly and effective and to protect his students. Then it happened,a car crash on the way Rinpoche and students walk out safely without serious injuries. The power of Dorje Shugden that Rinpoche had invoked before the journey. The invoking of Dorje Shugden’s energies, an offering of incense saved the lives of those in the car. That’s amazing.
    Thank you Rinpoche and Genla for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/one-minute-story/stories-from-a-chela-incense-offering-that-saves-lives
  • Samfoonheei
    Thursday, Aug 29. 2024 11:44 AM
    The Kawang is a powerful confessional prayer that purifies negative karma that has accumulated from countless previous lifetimes. Well with the correct visualisation, consistently and sincerely during prayers we can purify a tremendous amount of negative karma that will create the obstacles in our lives. I have included these prayers in my daily Sadhana ever since I came to know the many benefits of it. Well explanation and details wrote.
    Thank you Rinpoche with folded hands and Pastor David for this great sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/kawang-a-dorje-shugden-confessional-practice.html
  • Samfoonheei
    Friday, Aug 16. 2024 03:21 PM
    Reading this blog tells us a thousands knowledge to learn and put into practice. Getting to understand now. So what we experience now is our past karma in what we had done. We must learn, practice Dharma and accept all circumstances that arise during our practice. We must change and practice more to transform our mind , taking the sufferings of others rather than ourselves.
    Thank you Rinpoche for these powerful teachings.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/its-a-good-sign.html
  • Samfoonheei
    Friday, Aug 16. 2024 03:19 PM
    Interesting read of a wolf-like creature reported to have been witnessed in or near Elkhorn, Walworth County, Wisconsin. The creature has become a part of Wisconsin folklore since discovery. It has been the subject of multiple books, documentaries, and even horror film. Though Beast was likely inspired by just story and it is not based on the real-life events. Well the first reported sighting of these creature had the people name as the Beast of Bray Road. Sightings became prevalent in those days and it had particularly centralized around Elkhorn. The first sighting was in 1930’s interesting with some claiming it looks wolf like creatures. Whether the Beast of Bray Road truly exists, despite numerous sightings. No one can say but one brave investigator after investigating said its true it do exist.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/paranormal/creatures-and-monsters/the-beast-of-bray-road.html
  • Samfoonheei
    Friday, Aug 16. 2024 03:17 PM
    According to legend, the Flatwoods Monster, also known as the green monster while others name it as the Phantom of Flatwoods. The Flatwoods monster, in West Virginia folklore, is a creature reported to have been sighted in the town of Flatwoods in West Virginia. The Monster was said by some as about 12 feet tall with a head shaped like the ace of spades having glowing reddish and green in colour. People in the nearby community of Flatwoods had an unusual experience that was burned forever into their mind. Residents had witnessed this phenomenon and discovered a hideous monstrosity with fiery red eyes and ran for their lives. Repulsed and fascinated by the Green Monster the town of Flatwoods has embraced the folktale. Today, the Flatwoods Monster is considered the second most popular monster in West Virginia.The legend of the Flatwoods monster has inspired media beyond.
    Thank you Rinpoche for this interesting of a green Monster.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/paranormal/creatures-and-monsters/the-flatwoods-monster.html
  • Samfoonheei
    Friday, Aug 16. 2024 03:14 PM
    Duldzin Drakpa Gyaltsen a great scholar, yogi and master of Sutra and Tantra previous lives of Dorje Shugden. He arose as a Dharma Protector to protect the precious teachings of his teacher Lama Tsongkhapa. As he had made the promise to his teacher Lama Tsongkhapa thus laying the foundation for Dorje Shugden to manifest later, in another incarnation. Interesting indeed. In recognition of his pure monkhood and incredible knowledge and understanding of the Vinaya texts he was given the name Duldzin for holding the Vinaya vows so well. Because of that many considered him equal to Lama Tsongkhapa in terms of attainments. He became a great treasury of scriptural knowledge on both Sutra and Tantra as well as an ocean of realised qualities. Wow….. he exuded a beautiful scent because of his qualities. Duldzin Drakpa Gyaltsen left a legacies having produced great disciples and monasteries he founded. He composed a number of important works on the Vinaya , composed sadhanas for mandala rituals and commentaries, consecration rites and so forth. His best known legacy is the construction of Gaden Monastery, which continues to exist to this day.
    Thank you Rinpoche for this sharing of a great scholar.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/great-lamas-masters/the-vinaya-holder-duldzin-drakpa-gyaltsen.html
  • Samfoonheei
    Friday, Aug 16. 2024 03:09 PM
    Interesting read of Pastor David’s spiritual relationship with our Guru Tsem Rinpoche. I always love hearing stories of Rinpoche. Well it gives inspiration to do more Dharma work, whatever and whenever we could do to benefits others. Pastor’s sharing indeed help us to understand more better of Rinpoche.
    As Pastor have been spending more times with Rinpoche its wonderful his sharing anecdotes, stories, observations, and Dharma knowledge will definitely help us.
    Thank you Pastor David for sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/one-minute-story/tales-with-my-lama-writing-towards-vajra-yogini
  • Samfoonheei
    Friday, Aug 16. 2024 03:07 PM
    Great idea now we can download and print high-resolution images of the Enlightened Beings and Buddhas absolutely free. Those days its difficult to get it with modern technology its possible printing out and we can put beautiful Buddha images on our altar. Looking at those images is a blessing indeed awesome.
    All thanks to our Guru .
    Thank you Rinpoche .

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/downloads/buddha-images.html
  • Samfoonheei
    Saturday, Aug 10. 2024 02:52 PM
    Venerable Ajahn Chah was a Thai Buddhist monk, an influential teacher of the Buddhadhamma and a founder of two major monasteries in the Thai Forest Tradition. Been a man of great wisdom was respected and loved in his own country Thailand. He was also instrumental in establishing Theravada Buddhism in the West and a revered monk whose life and teachings continue to this day. He was undoubtedly one of the most revered Buddhist teachers in the modern era. His teachings were rooted in direct experience and presented in simple language. He was an exemplary teacher who inspired deep confidence and enthusiasm amongst his followers who came from around the world. Ajahn Chah remained bedridden until his death at the age of 73. Interesting biography of a great teacher.
    Thank you Rinpoche for this interesting sharing

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/great-lamas-masters/venerable-ajahn-chah-the-forest-monk.html
  • Samfoonheei
    Saturday, Aug 10. 2024 02:50 PM
    DUKKAR (SITATAPATRA) or White Parasol is known for her powers to protect against sorcery, spirit harm, evil spells,malicious intents and so forth. She is white in colour because the principal means by which she accomplishes protection is the enlightened energy of pacification. She is a form of Tara and is well recognized throughout Tibet, India ,Nepal and the Himalayan region. Whoever practices her mantra will gain protection against supernatural danger and witchcraft.
    All thanks to the kindness of the monks from Gaden Monastery Kecharians from Puja team have conducted a Dukkar Puja and learned the various traditional pujas as well.
    Thank you Rinpoche for this wonderful sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/kechara-13-depts/dukkar-sitatapatra.html
  • Samfoonheei
    Saturday, Aug 10. 2024 02:45 PM
    The possibility of extraterrestrial life has always fascinated humans and we’ve been searching for alien life for some time now.No extraterrestrial life has yet been conclusively detected. We always wondered if there is life beyond Earth in space. With all of the countless billions of stars and possible planets and moons in space, we do think that under the right conditions, life can exist elsewhere in space. However, there is no evidence for this. Extraterrestrial life has never been discovered, but that doesn’t mean it doesn’t exist. I do believe of their existence. Only a small fraction of our galaxy has been studied and the question of whether aliens exist is something scientists have been trying to understand, explore and figure out for a long time. Despite decades of peering at and listening to planets around other stars, scientist still don’t have a concrete answer to the question of whether we are alone in the universe. Scientists are have been using new methods to reveal that we’re not alone in the universe and that alien life must be out there.
    Reading this interesting blog will definitely opened our eyes as one day we could possible see them , rather than just listening their voice . Since in a few occasion they the aliens have made communication contact with human.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/science-mysteries/ancient-aliens-the-return.html
  • Samfoonheei
    Saturday, Aug 10. 2024 02:42 PM
    The Karmapa heads the 900 years old Karma Kagyu sect, popularly called the Black Hat sect of the Tibetan Buddhism. The 17th Gyalwa Karmapa, is the spiritual head of the Karma Kagyu lineage, a Buddhist school in Tibet. The Karma Kagyu lineage is the most influential of the Tibetan Buddhist lineages outside Tibet studied and practiced all around the world. The teachings of the Kagyu lineage have been passed down for nearly a thousand years within Tibet. As one of Tibetan Buddhism’s four main lineages, the Kagyu School is especially known for its profound meditative practices, its tradition of strict retreat, and the countless awakened individuals it has produced. The teachings of the Kagyu lineage stretch back to ancient India, having a long history behind it.
    H E Lodreu Rabsel Rinpoche, a Karma Kagyu Lama, recently sent an open letter to HH Dalai Lama on behalf of the thousands or millions of Kagyu practitioners. This letter mentioned various points of aggressive pressure and assaults, threatening, and discrimination attributed to supporters of H.H. the 14th Dalai Lama. Finally one courage Lama speaking up how practitioners have been suffering all these while. He is the only high-ranking Tibetan Lama formally recognised both by Dalai Lama and the Chinese.
    Well it seem that other Tibetan religious groups also experiencing religious discrimination ,having many similarities to the Gelup lineage. Lodreu Rabsel Rinpoche has dedicated his life to the preservation of the Karma Kagyu lineage. Lodreu Rabsel Rinpoche highlighted the lack of religious freedom among the Tibetan people due to the persistent interference of their Tibetan leadership. Due to the Tibetan leadership the Karma Kagyu split so as in the Gelup lineage sufferings to the practitioners. In time to come hopefully it will resolve the disputes for the sake of Dharma.
    Thank you Rinpoche for this interesting sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/downloads/karma-kagyus-lodreu-rabsel-rinpoche-asks-the-dalai-lama-for-religious-freedom.html

1 · 2 · 3 · 4 · 5 · »

Messages from Rinpoche

Scroll down within the box to view more messages from Rinpoche. Click on the images to enlarge. Click on 'older messages' to view archived messages. Use 'prev' and 'next' links to navigate between pages

Use this URL to link to this section directly: https://www.tsemrinpoche.com/#messages-from-rinpoche

Previous Live Videos

MORE VIDEOS

Shugdenpas Speaking Up Across The Globe

From Europe Shugden Association:


MORE VIDEOS

From Tibetan Public Talk:


MORE VIDEOS

CREDITS

Concept: Tsem Rinpoche
Technical: Lew Kwan Leng, Justin Ripley, Yong Swee Keong
Design: Justin Ripley, Cynthia Lee
Content: Tsem Rinpoche, Justin Ripley, Pastor Shin Tan, Sarah Yap
Admin: Pastor Loh Seng Piow, Beng Kooi

I must thank my dharma blog team who are great assets to me, Kechara and growth of dharma in this wonderful region. I am honoured and thrilled to work with them. I really am. Maybe I don't say it enough to them, but I am saying it now. I APPRECIATE THESE GUYS VERY MUCH!

Tsem Rinpoche

Total views today
0
Total views up to date
26999058
Facebook Fans Youtube Views Blog Views
Animal Care Fund
  Bigfoot, Yeti, Sasquatch

The Unknown

The Known and unknown are both feared,
Known is being comfortable and stagnant,
The unknown may be growth and opportunities,
One shall never know if one fears the unknown more than the known.
Who says the unknown would be worse than the known?
But then again, the unknown is sometimes worse than the known. In the end nothing is known unless we endeavour,
So go pursue all the way with the unknown,
because all unknown with familiarity becomes the known.
~Tsem Rinpoche

Photos On The Go

Click on the images to view the bigger version. And scroll down and click on "View All Photos" to view more images.
According to legend, Shambhala is a place where wisdom and love reign, and there is no crime. Doesn\'t this sound like the kind of place all of us would love to live in? https://www.tsemrinpoche.com/?p=204874
5 years ago
According to legend, Shambhala is a place where wisdom and love reign, and there is no crime. Doesn't this sound like the kind of place all of us would love to live in? https://www.tsemrinpoche.com/?p=204874
108 candles and sang (incense) offered at our Wish-Fulfilling Grotto, invoking Dorje Shugden\'s blessings for friends, sponsors and supporters, wonderful!
5 years ago
108 candles and sang (incense) offered at our Wish-Fulfilling Grotto, invoking Dorje Shugden's blessings for friends, sponsors and supporters, wonderful!
Dharmapalas are not exclusive to Tibetan culture and their practice is widespread throughout the Buddhist world - https://www.tsemrinpoche.com/?p=193645
5 years ago
Dharmapalas are not exclusive to Tibetan culture and their practice is widespread throughout the Buddhist world - https://www.tsemrinpoche.com/?p=193645
One of our adorable Kechara Forest Retreat\'s doggies, Tara, happy and safe, and enjoying herself in front of Wisdom Hall which has been decorated for Chinese New Year
5 years ago
One of our adorable Kechara Forest Retreat's doggies, Tara, happy and safe, and enjoying herself in front of Wisdom Hall which has been decorated for Chinese New Year
Fragrant organic Thai basil harvested from our very own Kechara Forest Retreat farm!
5 years ago
Fragrant organic Thai basil harvested from our very own Kechara Forest Retreat farm!
On behalf of our Puja House team, Pastor Tat Ming receives food and drinks from Rinpoche. Rinpoche wanted to make sure the hardworking Puja House team are always taken care of.
5 years ago
On behalf of our Puja House team, Pastor Tat Ming receives food and drinks from Rinpoche. Rinpoche wanted to make sure the hardworking Puja House team are always taken care of.
By the time I heard about Luang Phor Thong, he was already very old, in his late 80s. When I heard about him, I immediately wanted to go and pay my respects to him. - http://bit.ly/LuangPhorThong
5 years ago
By the time I heard about Luang Phor Thong, he was already very old, in his late 80s. When I heard about him, I immediately wanted to go and pay my respects to him. - http://bit.ly/LuangPhorThong
It\'s very nice to see volunteers helping maintain holy sites in Kechara Forest Retreat, it\'s very good for them. Cleaning Buddha statues is a very powerful and effective way of purifying body karma.
5 years ago
It's very nice to see volunteers helping maintain holy sites in Kechara Forest Retreat, it's very good for them. Cleaning Buddha statues is a very powerful and effective way of purifying body karma.
Kechara Forest Retreat is preparing for the upcoming Chinese New Year celebrations. This is our holy Vajra Yogini stupa which is now surrounded by beautiful lanterns organised by our students.
5 years ago
Kechara Forest Retreat is preparing for the upcoming Chinese New Year celebrations. This is our holy Vajra Yogini stupa which is now surrounded by beautiful lanterns organised by our students.
One of the most recent harvests from our Kechara Forest Retreat land. It was grown free of chemicals and pesticides, wonderful!
5 years ago
One of the most recent harvests from our Kechara Forest Retreat land. It was grown free of chemicals and pesticides, wonderful!
Third picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal.
Height: 33ft (10m)
5 years ago
Third picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal. Height: 33ft (10m)
Second picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal.
Height: 33ft (10m)
5 years ago
Second picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal. Height: 33ft (10m)
First picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal.
Height: 33ft (10m)
5 years ago
First picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal. Height: 33ft (10m)
The first title published by Kechara Comics is Karuna Finds A Way. It tells the tale of high-school sweethearts Karuna and Adam who had what some would call the dream life. Everything was going great for them until one day when reality came knocking on their door. Caught in a surprise swindle, this loving family who never harmed anyone found themselves out of luck and down on their fortune. Determined to save her family, Karuna goes all out to find a solution. See what she does- https://bit.ly/2LSKuWo
5 years ago
The first title published by Kechara Comics is Karuna Finds A Way. It tells the tale of high-school sweethearts Karuna and Adam who had what some would call the dream life. Everything was going great for them until one day when reality came knocking on their door. Caught in a surprise swindle, this loving family who never harmed anyone found themselves out of luck and down on their fortune. Determined to save her family, Karuna goes all out to find a solution. See what she does- https://bit.ly/2LSKuWo
Very powerful story! Tibetan Resistance group Chushi Gangdruk reveals how Dalai Lama escaped in 1959- https://bit.ly/2S9VMGX
5 years ago
Very powerful story! Tibetan Resistance group Chushi Gangdruk reveals how Dalai Lama escaped in 1959- https://bit.ly/2S9VMGX
At Kechara Forest Retreat land we have nice fresh spinach growing free of chemicals and pesticides. Yes!
5 years ago
At Kechara Forest Retreat land we have nice fresh spinach growing free of chemicals and pesticides. Yes!
See beautiful pictures of Manjushri Guest House here- https://bit.ly/2WGo0ti
5 years ago
See beautiful pictures of Manjushri Guest House here- https://bit.ly/2WGo0ti
Beginner’s Introduction to Dorje Shugden~Very good overview https://bit.ly/2QQNfYv
5 years ago
Beginner’s Introduction to Dorje Shugden~Very good overview https://bit.ly/2QQNfYv
Fresh eggplants grown on Kechara Forest Retreat\'s land here in Malaysia
5 years ago
Fresh eggplants grown on Kechara Forest Retreat's land here in Malaysia
Most Venerable Uppalavanna – The Chief Female Disciple of Buddha Shakyamuni - She exhibited many supernatural abilities gained from meditation and proved to the world females and males are equal in spirituality- https://bit.ly/31d9Rat
5 years ago
Most Venerable Uppalavanna – The Chief Female Disciple of Buddha Shakyamuni - She exhibited many supernatural abilities gained from meditation and proved to the world females and males are equal in spirituality- https://bit.ly/31d9Rat
Thailand’s ‘Renegade’ Yet Powerful Buddhist Nuns~ https://bit.ly/2Z1C02m
5 years ago
Thailand’s ‘Renegade’ Yet Powerful Buddhist Nuns~ https://bit.ly/2Z1C02m
Mahapajapati Gotami – the first Buddhist nun ordained by Lord Buddha- https://bit.ly/2IjD8ru
5 years ago
Mahapajapati Gotami – the first Buddhist nun ordained by Lord Buddha- https://bit.ly/2IjD8ru
The Largest Buddha Shakyamuni in Russia | 俄罗斯最大的释迦牟尼佛画像- https://bit.ly/2Wpclni
5 years ago
The Largest Buddha Shakyamuni in Russia | 俄罗斯最大的释迦牟尼佛画像- https://bit.ly/2Wpclni
Sacred Vajra Yogini
5 years ago
Sacred Vajra Yogini
Dorje Shugden works & archives - a labour of commitment - https://bit.ly/30Tp2p8
5 years ago
Dorje Shugden works & archives - a labour of commitment - https://bit.ly/30Tp2p8
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha.
5 years ago
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha.
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha. She was his step-mother and aunt. Buddha\'s mother had passed away at his birth so he was raised by Gotami.
5 years ago
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha. She was his step-mother and aunt. Buddha's mother had passed away at his birth so he was raised by Gotami.
Another nun disciple of Lord Buddha\'s. She had achieved great spiritual abilities and high attainments. She would be a proper object of refuge. This image of the eminent bhikkhuni (nun) disciple of the Buddha, Uppalavanna Theri.
5 years ago
Another nun disciple of Lord Buddha's. She had achieved great spiritual abilities and high attainments. She would be a proper object of refuge. This image of the eminent bhikkhuni (nun) disciple of the Buddha, Uppalavanna Theri.
Wandering Ascetic Painting by Nirdesha Munasinghe
5 years ago
Wandering Ascetic Painting by Nirdesha Munasinghe
High Sri Lankan monks visit Kechara to bless our land, temple, Buddha and Dorje Shugden images. They were very kind-see pictures- https://bit.ly/2HQie2M
5 years ago
High Sri Lankan monks visit Kechara to bless our land, temple, Buddha and Dorje Shugden images. They were very kind-see pictures- https://bit.ly/2HQie2M
This is pretty amazing!

First Sri Lankan Buddhist temple opened in Dubai!!!
5 years ago
This is pretty amazing! First Sri Lankan Buddhist temple opened in Dubai!!!
My Dharma boy (left) and Oser girl loves to laze around on the veranda in the mornings. They enjoy all the trees, grass and relaxing under the hot sun. Sunbathing is a favorite daily activity. I care about these two doggies of mine very much and I enjoy seeing them happy. They are with me always. Tsem Rinpoche

Always be kind to animals and eat vegetarian- https://bit.ly/2Psp8h2
5 years ago
My Dharma boy (left) and Oser girl loves to laze around on the veranda in the mornings. They enjoy all the trees, grass and relaxing under the hot sun. Sunbathing is a favorite daily activity. I care about these two doggies of mine very much and I enjoy seeing them happy. They are with me always. Tsem Rinpoche Always be kind to animals and eat vegetarian- https://bit.ly/2Psp8h2
After you left me Mumu, I was alone. I have no family or kin. You were my family. I can\'t stop thinking of you and I can\'t forget you. My bond and connection with you is so strong. I wish you were by my side. Tsem Rinpoche
5 years ago
After you left me Mumu, I was alone. I have no family or kin. You were my family. I can't stop thinking of you and I can't forget you. My bond and connection with you is so strong. I wish you were by my side. Tsem Rinpoche
This story is a life-changer. Learn about the incredible Forest Man of India | 印度“森林之子”- https://bit.ly/2Eh4vRS
5 years ago
This story is a life-changer. Learn about the incredible Forest Man of India | 印度“森林之子”- https://bit.ly/2Eh4vRS
Part 2-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
5 years ago
Part 2-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
Part 1-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
5 years ago
Part 1-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
The great Protector Manjushri Dorje Shugden depicted in the beautiful Mongolian style. To download a high resolution file: https://bit.ly/2Nt3FHz
5 years ago
The great Protector Manjushri Dorje Shugden depicted in the beautiful Mongolian style. To download a high resolution file: https://bit.ly/2Nt3FHz
The Mystical land of Shambhala is finally ready for everyone to feast their eyes and be blessed. A beautiful post with information, art work, history, spirituality and a beautiful book composed by His Holiness the 6th Panchen Rinpoche. ~ https://bit.ly/309MHBi
5 years ago
The Mystical land of Shambhala is finally ready for everyone to feast their eyes and be blessed. A beautiful post with information, art work, history, spirituality and a beautiful book composed by His Holiness the 6th Panchen Rinpoche. ~ https://bit.ly/309MHBi
Beautiful pictures of the huge Buddha in Longkou Nanshan- https://bit.ly/2LsBxVb
5 years ago
Beautiful pictures of the huge Buddha in Longkou Nanshan- https://bit.ly/2LsBxVb
The reason-Very interesting thought- https://bit.ly/2V7VT5r
5 years ago
The reason-Very interesting thought- https://bit.ly/2V7VT5r
NEW Bigfoot cafe in Malaysia! Food is delicious!- https://bit.ly/2VxdGau
5 years ago
NEW Bigfoot cafe in Malaysia! Food is delicious!- https://bit.ly/2VxdGau
DON\'T MISS THIS!~How brave Bonnie survived by living with a herd of deer~ https://bit.ly/2Lre2eY
5 years ago
DON'T MISS THIS!~How brave Bonnie survived by living with a herd of deer~ https://bit.ly/2Lre2eY
Global Superpower China Will Cut Meat Consumption by 50%! Very interesting, find out more- https://bit.ly/2V1sJFh
5 years ago
Global Superpower China Will Cut Meat Consumption by 50%! Very interesting, find out more- https://bit.ly/2V1sJFh
You can download this beautiful Egyptian style Dorje Shugden Free- https://bit.ly/2Nt3FHz
5 years ago
You can download this beautiful Egyptian style Dorje Shugden Free- https://bit.ly/2Nt3FHz
Beautiful high file for print of Lord Manjushri. May you be blessed- https://bit.ly/2V8mwZe
5 years ago
Beautiful high file for print of Lord Manjushri. May you be blessed- https://bit.ly/2V8mwZe
Mongolian (Oymiakon) Shaman in Siberia, Russia. That is his real outfit he wears. Very unique. TR
5 years ago
Mongolian (Oymiakon) Shaman in Siberia, Russia. That is his real outfit he wears. Very unique. TR
Find one of the most beautiful temples in the world in Nara, Japan. It is the 1,267 year old Todai-ji temple that houses a 15 meter Buddha Vairocana statue who is a cosmic and timeless Buddha. Emperor Shomu who sponsored this beautiful temple eventually abdicated and ordained as a Buddhist monk. Very interesting history and story. One of the places everyone should visit- https://bit.ly/2VgsHhK
5 years ago
Find one of the most beautiful temples in the world in Nara, Japan. It is the 1,267 year old Todai-ji temple that houses a 15 meter Buddha Vairocana statue who is a cosmic and timeless Buddha. Emperor Shomu who sponsored this beautiful temple eventually abdicated and ordained as a Buddhist monk. Very interesting history and story. One of the places everyone should visit- https://bit.ly/2VgsHhK
Manjusri Kumara (bodhisattva of wisdom), India, Pala dynesty, 9th century, stone, Honolulu Academy of Arts
5 years ago
Manjusri Kumara (bodhisattva of wisdom), India, Pala dynesty, 9th century, stone, Honolulu Academy of Arts
Click on "View All Photos" above to view more images

Videos On The Go

Please click on the images to watch video
  • Pig puts his toys away
    5 years ago
    Pig puts his toys away
    Animals are so intelligent. They can feel happiness, joy, pain, sorrow, just like humans. Always show kindness to them. Always show kindness to everyone.
  • Always be kind to animals-They deserve to live just like us.
    5 years ago
    Always be kind to animals-They deserve to live just like us.
    Whales and dolphins playing with each other in the Pacific sea. Nature is truly incredible!
  • Bodha stupa July 2019-
    5 years ago
    Bodha stupa July 2019-
    Rainy period
  • Cute Tara girl having a snack. She is one of Kechara Forest Retreat’s resident doggies.
    5 years ago
    Cute Tara girl having a snack. She is one of Kechara Forest Retreat’s resident doggies.
  • Your Next Meal!
    5 years ago
    Your Next Meal!
    Yummy? Tasty? Behind the scenes of the meat on your plates. Meat is a killing industry.
  • This is Daw
    5 years ago
    This is Daw
    This is what they do to get meat on tables, and to produce belts and jackets. Think twice before your next purchase.
  • Don’t Take My Mummy Away!
    5 years ago
    Don’t Take My Mummy Away!
    Look at the poor baby chasing after the mother. Why do we do that to them? It's time to seriously think about our choices in life and how they affect others. Be kind. Don't break up families.
  • They do this every day!
    5 years ago
    They do this every day!
    This is how they are being treated every day of their lives. Please do something to stop the brutality. Listen to their cries for help!
  • What happened at Fair Oaks Farm?
    5 years ago
    What happened at Fair Oaks Farm?
    The largest undercover dairy investigation of all time. See what they found out at Fair Oaks Farm.
  • She’s going to spend her whole life here without being able to move correctly. Like a machine. They are the slaves of the people and are viewed as a product. It’s immoral. Billions of terrestrial animals die annually. Billions. You can’t even imagine it. And all that because people don’t want to give up meat, even though there are so many alternatives. ~ Gabriel Azimov
    5 years ago
    She’s going to spend her whole life here without being able to move correctly. Like a machine. They are the slaves of the people and are viewed as a product. It’s immoral. Billions of terrestrial animals die annually. Billions. You can’t even imagine it. And all that because people don’t want to give up meat, even though there are so many alternatives. ~ Gabriel Azimov
  • Our Malaysian Prime Minister Dr. Mahathir speaks so well, logically and regarding our country’s collaboration with China for growth. It is refreshing to listen to Dr. Mahathir’s thoughts. He said our country can look to China for many more things such as technology and so on. Tsem Rinpoche
    5 years ago
    Our Malaysian Prime Minister Dr. Mahathir speaks so well, logically and regarding our country’s collaboration with China for growth. It is refreshing to listen to Dr. Mahathir’s thoughts. He said our country can look to China for many more things such as technology and so on. Tsem Rinpoche
  • This is the first time His Holiness Dalai Lama mentions he had some very serious illness. Very worrying. This video is captured April 2019.
    5 years ago
    This is the first time His Holiness Dalai Lama mentions he had some very serious illness. Very worrying. This video is captured April 2019.
  • Beautiful Monastery in Hong Kong
    5 years ago
    Beautiful Monastery in Hong Kong
  • This dog thanks his hero in such a touching way. Tsem Rinpoche
    5 years ago
    This dog thanks his hero in such a touching way. Tsem Rinpoche
  • Join Tsem Rinpoche in prayer for H.H. Dalai Lama’s long life~ https://www.youtube.com/watch?v=gYy7JcveikU&feature=youtu.be
    5 years ago
    Join Tsem Rinpoche in prayer for H.H. Dalai Lama’s long life~ https://www.youtube.com/watch?v=gYy7JcveikU&feature=youtu.be
  • These people going on pilgrimage to a holy mountain and prostrating out of devotion and for pilgrimage in Tibet. Such determination for spiritual practice. Tsem Rinpoche
    5 years ago
    These people going on pilgrimage to a holy mountain and prostrating out of devotion and for pilgrimage in Tibet. Such determination for spiritual practice. Tsem Rinpoche
  • Beautiful new casing in Kechara for Vajra Yogini. Tsem Rinpoche
    5 years ago
    Beautiful new casing in Kechara for Vajra Yogini. Tsem Rinpoche
  • Get ready to laugh real hard. This is Kechara’s version of “Whatever Happened to Baby Jane!” We have some real talents in this video clip.
    5 years ago
    Get ready to laugh real hard. This is Kechara’s version of “Whatever Happened to Baby Jane!” We have some real talents in this video clip.
  • Recitation of Dorje Dermo‘s mantra or the Dharani of Glorious Vajra Claws. This powerful mantra is meant to destroy all obstacles that come in our way. Beneficial to play this mantra in our environments.
    5 years ago
    Recitation of Dorje Dermo‘s mantra or the Dharani of Glorious Vajra Claws. This powerful mantra is meant to destroy all obstacles that come in our way. Beneficial to play this mantra in our environments.
  • Beautiful
    5 years ago
    Beautiful
    Beautiful sacred Severed Head Vajra Yogini from Tsem Rinpoche's personal shrine.
  • My little monster cute babies Dharma and Oser. Take a look and get a cute attack for the day! Tsem Rinpoche
    5 years ago
    My little monster cute babies Dharma and Oser. Take a look and get a cute attack for the day! Tsem Rinpoche
  • Plse watch this short video and see how all sentient beings are capable of tenderness and love. We should never hurt animals nor should we eat them. Tsem Rinpoche
    5 years ago
    Plse watch this short video and see how all sentient beings are capable of tenderness and love. We should never hurt animals nor should we eat them. Tsem Rinpoche
  • Cruelty of some people have no limits and it’s heartbreaking. Being kind cost nothing. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    Cruelty of some people have no limits and it’s heartbreaking. Being kind cost nothing. Tsem Rinpoche
  • SUPER ADORABLE and must see
    6 years ago
    SUPER ADORABLE and must see
    Tsem Rinpoche's dog Oser girl enjoying her snack in her play pen.
  • Cute!
    6 years ago
    Cute!
    Oser girl loves the balcony so much. - https://www.youtube.com/watch?v=RTcoWpKJm2c
  • Uncle Wong
    6 years ago
    Uncle Wong
    We were told by Uncle Wong he is very faithful toward Dorje Shugden. Dorje Shugden has extended help to him on several occasions and now Uncle Wong comes daily to make incense offerings to Dorje Shugden. He is grateful towards the help he was given.
  • Tsem Rinpoche’s Schnauzer Dharma boy fights Robot sphere from Arkonide!
    6 years ago
    Tsem Rinpoche’s Schnauzer Dharma boy fights Robot sphere from Arkonide!
  • Cute baby owl found and rescued
    6 years ago
    Cute baby owl found and rescued
    We rescued a lost baby owl in Kechara Forest Retreat.
  • Nice cups from Kechara!!
    6 years ago
    Nice cups from Kechara!!
    Dorje Shugden people's lives matter!
  • Enjoy a peaceful morning at Kechara Forest Retreat
    6 years ago
    Enjoy a peaceful morning at Kechara Forest Retreat
    Chirping birds and other forest animals create a joyful melody at the Vajrayogini stupa in Kechara Forest Retreat (Bentong, Malaysia).
  • This topic is so hot in many circles right now.
    7 years ago
    This topic is so hot in many circles right now.
    This video is thought-provoking and very interesting. Watch! Thanks so much to our friends at LIVEKINDLY.
  • Chiropractic CHANGES LIFE for teenager with acute PAIN & DEAD LEG.
    7 years ago
    Chiropractic CHANGES LIFE for teenager with acute PAIN & DEAD LEG.
  • BEAUTIFUL PLACE IN NEW YORK STATE-AMAZING.
    7 years ago
    BEAUTIFUL PLACE IN NEW YORK STATE-AMAZING.
  • Leonardo DiCaprio takes on the meat Industry with real action.
    7 years ago
    Leonardo DiCaprio takes on the meat Industry with real action.
  • Do psychic mediums have messages from beyond?
    7 years ago
    Do psychic mediums have messages from beyond?
  • Lovely gift for my 52nd Birthday. Tsem Rinpoche
    7 years ago
    Lovely gift for my 52nd Birthday. Tsem Rinpoche
  • This 59-year-old chimpanzee was refusing food and ready to die until...
    7 years ago
    This 59-year-old chimpanzee was refusing food and ready to die until...
    she received “one last visit from an old friend” 💔💔
  • Bigfoot sighted again and made it to the news.
    7 years ago
    Bigfoot sighted again and made it to the news.
  • Casper is such a cute and adorable. I like him.
    7 years ago
    Casper is such a cute and adorable. I like him.
  • Dorje Shugden Monastery Amarbayasgalant  Mongolia's Ancient Hidden Gem
    7 years ago
    Dorje Shugden Monastery Amarbayasgalant Mongolia's Ancient Hidden Gem
  • Don't you love Hamburgers? See how 'delicious' it is here!
    7 years ago
    Don't you love Hamburgers? See how 'delicious' it is here!
  • Such a beautiful and powerful message from a person who knows the meaning of life. Tsem Rinpoche
    7 years ago
    Such a beautiful and powerful message from a person who knows the meaning of life. Tsem Rinpoche
  • What the meat industry figured out is that you don't need healthy animals to make a profit.
    7 years ago
    What the meat industry figured out is that you don't need healthy animals to make a profit.
    Sick animals are more profitable... farms calculate how close to death they can keep animals without killing them. That's the business model. How quickly they can be made to grow, how tightly they can be packed, how much or how little can they eat, how sick they can get without dying... We live in a world in which it's conventional to treat an animal like a block of wood. ~ Jonathan Safran Foer
  • This video went viral and it's a must watch!!
    7 years ago
    This video went viral and it's a must watch!!
  • SEE HOW THIS ANIMAL SERIAL KILLER HAS NO ISSUE BLUDGEONING THIS DEFENSELESS BEING.
    7 years ago
    SEE HOW THIS ANIMAL SERIAL KILLER HAS NO ISSUE BLUDGEONING THIS DEFENSELESS BEING.
    This happens daily in slaughterhouse so you can get your pork and Bak ku teh. Stop eating meat.

ASK A PASTOR


Ask the Pastors

A section for you to clarify your Dharma questions with Kechara’s esteemed pastors.

Just post your name and your question below and one of our pastors will provide you with an answer.

Scroll down and click on "View All Questions" to view archived questions.

View All Questions

CHAT PICTURES

At the point of the passing, the only thing that will help us and our loved ones is the Dharma. Hence, try to chant mantra, do pujas, giving alms and etc during this period. Bereavement puja by Kechara Penang Study Group by Jacinta.
5 days ago
At the point of the passing, the only thing that will help us and our loved ones is the Dharma. Hence, try to chant mantra, do pujas, giving alms and etc during this period. Bereavement puja by Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Bereavement puja by Kechara Penang Study Group. May the deceased has good rebirth and the family members find solace in the Three Jewels. Thanks to Rinpoche for He always taught us about practising compassion through action. By Jacinta
5 days ago
Bereavement puja by Kechara Penang Study Group. May the deceased has good rebirth and the family members find solace in the Three Jewels. Thanks to Rinpoche for He always taught us about practising compassion through action. By Jacinta
Thanks to Sharyn, the florist came and arranged on the spot! What a lovely and colourful bunch flowers attractively arranged to Buddha as offerings. 2nd Penang DS retreat of the year (2024), uploaded by Jacinta.
1 week ago
Thanks to Sharyn, the florist came and arranged on the spot! What a lovely and colourful bunch flowers attractively arranged to Buddha as offerings. 2nd Penang DS retreat of the year (2024), uploaded by Jacinta.
As usual, a retreat will not be complete without nice tormas. Pastor Patsy and our dear Penang members ~ Swee Bee, Tang, Jasmine and Siew Hong came together as a perfect and united team in completing it. Penang DS Retreat 17-18th Aug 2024 by Jacinta.
1 week ago
As usual, a retreat will not be complete without nice tormas. Pastor Patsy and our dear Penang members ~ Swee Bee, Tang, Jasmine and Siew Hong came together as a perfect and united team in completing it. Penang DS Retreat 17-18th Aug 2024 by Jacinta.
A picture that says all. Thanks to Pastor Seng Piow, 12 retreatants and 51sponsors that make this event a successful one. See you all in our next retreat. Kam Siah. A simple yet full of gratitude note by Choong, uploaded by Jacinta.
2 weeks ago
A picture that says all. Thanks to Pastor Seng Piow, 12 retreatants and 51sponsors that make this event a successful one. See you all in our next retreat. Kam Siah. A simple yet full of gratitude note by Choong, uploaded by Jacinta.
Offerings being set up, getting ready to start the first day of Kechara Penang Group's retreat. By Jacinta
2 weeks ago
Offerings being set up, getting ready to start the first day of Kechara Penang Group's retreat. By Jacinta
As H. E. The 25th Tsem Tulku Rinpoche had mentioned a retreat is time taken away from our ordinary, daily, mundane activities specifically to focus on deeper meditation, deeper meditational practices to gain some benefits.  Kechara Penang Study Group by Jacinta
2 weeks ago
As H. E. The 25th Tsem Tulku Rinpoche had mentioned a retreat is time taken away from our ordinary, daily, mundane activities specifically to focus on deeper meditation, deeper meditational practices to gain some benefits. Kechara Penang Study Group by Jacinta
Retreat started for the second half of the year, 17th Aug 2024. We have new participants and those regulars. Thanks to Pastor Seng Piow and Choong for organising it. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
2 weeks ago
Retreat started for the second half of the year, 17th Aug 2024. We have new participants and those regulars. Thanks to Pastor Seng Piow and Choong for organising it. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
10th Aug 2024. Kechara Penang Study Group completed DS puja, led by Siew Hong. Uploaded by Jacinta.
2 weeks ago
10th Aug 2024. Kechara Penang Study Group completed DS puja, led by Siew Hong. Uploaded by Jacinta.
Thank you Pastor Seng Piow for the dharma sharing and leading today's puja 3rd August 2024. Pic by Siew Hong and uploaded by Jacinta.
3 weeks ago
Thank you Pastor Seng Piow for the dharma sharing and leading today's puja 3rd August 2024. Pic by Siew Hong and uploaded by Jacinta.
Puja sponsorships packages of RM100, RM 50 and RM30. Really appreciate the continuous support for our Penang DS Chapel. 28/7/2024 By Jacinta
3 weeks ago
Puja sponsorships packages of RM100, RM 50 and RM30. Really appreciate the continuous support for our Penang DS Chapel. 28/7/2024 By Jacinta
Completed weekly puja at Penang DS Chapel. 27th July 2024 by Jacinta.
3 weeks ago
Completed weekly puja at Penang DS Chapel. 27th July 2024 by Jacinta.
For those Penang members who were back in Penang, instead of having a weekend off, they chose to go to Penang DS centre and did a DS puja for the benefits of all beings. 20th July 2024, Saturday. By Jacinta
3 weeks ago
For those Penang members who were back in Penang, instead of having a weekend off, they chose to go to Penang DS centre and did a DS puja for the benefits of all beings. 20th July 2024, Saturday. By Jacinta
So proud of Penang Kecharians for attending initiations given by Venerable Chojila at Kechara Forest Retreat, Bentong on 20th - 21st July 2024. Against all odds, many of us made it there. (Not in the pic Mr. Teo and Sunny) By Jacinta.
3 weeks ago
So proud of Penang Kecharians for attending initiations given by Venerable Chojila at Kechara Forest Retreat, Bentong on 20th - 21st July 2024. Against all odds, many of us made it there. (Not in the pic Mr. Teo and Sunny) By Jacinta.
Wishing all sponsors' wishes be fulfilled and thanks for supporting our Kechara Penang Puja packages on 13/7/2024. By Jacinta
3 weeks ago
Wishing all sponsors' wishes be fulfilled and thanks for supporting our Kechara Penang Puja packages on 13/7/2024. By Jacinta
#throwback 13th July 2024, Kechara Penang Study Group completed DS puja. We have special guest that day, Paul, a long time senior Kecharian with his friends. By Jacinta
3 weeks ago
#throwback 13th July 2024, Kechara Penang Study Group completed DS puja. We have special guest that day, Paul, a long time senior Kecharian with his friends. By Jacinta
Beautiful offerings arranged by Choong. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
2 months ago
Beautiful offerings arranged by Choong. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
7/7/2024 Kechara Penang weekly puja completed. Kechara Penang Study Girup by Jacinta.
2 months ago
7/7/2024 Kechara Penang weekly puja completed. Kechara Penang Study Girup by Jacinta.
This week's puja offerings sponsored by a few people and we hope their wishes be fulfilled. Pic taken by Choong and uploaded by Jacinta.
2 months ago
This week's puja offerings sponsored by a few people and we hope their wishes be fulfilled. Pic taken by Choong and uploaded by Jacinta.
29th June 2024. Kechara Penang Study Group completed weekly Dorje Shugden cum Manjushri Namasangiti. Pic taken by Choong and uploaded by Jacinta
2 months ago
29th June 2024. Kechara Penang Study Group completed weekly Dorje Shugden cum Manjushri Namasangiti. Pic taken by Choong and uploaded by Jacinta
Need a dose of spiritual nourishment or perhaps any spiritual protection? Do take up our Kechara Penang food/candles offering packages. Do not hesitate to contact our member Choong for more info. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
2 months ago
Need a dose of spiritual nourishment or perhaps any spiritual protection? Do take up our Kechara Penang food/candles offering packages. Do not hesitate to contact our member Choong for more info. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Different food offerings offered on Penang Kechara Chapel's altar behalf of the sponsors. May sponsors' wishes be fulfilled. Great effort from Choong Soon Heng, one of our Kechara Penang dedicated members who thought of this way for people to generate merits while clearing obstacles. Uploaded by Jacinta.
2 months ago
Different food offerings offered on Penang Kechara Chapel's altar behalf of the sponsors. May sponsors' wishes be fulfilled. Great effort from Choong Soon Heng, one of our Kechara Penang dedicated members who thought of this way for people to generate merits while clearing obstacles. Uploaded by Jacinta.
These are some of the offerings offered on behalf of our sponsors. We have different offerings packages which one can choose from or just simply sponsor our weekly puja in dedication to our loved ones. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
2 months ago
These are some of the offerings offered on behalf of our sponsors. We have different offerings packages which one can choose from or just simply sponsor our weekly puja in dedication to our loved ones. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
We hope you enjoyed our pictures, as much as we enjoyed our Wesak Day together in Penang. Let us carry the energy and enthusiasm we experienced so far and inspires many more. Happy Wesak Day! 22/5/2024 KPSG by Jacinta
3 months ago
We hope you enjoyed our pictures, as much as we enjoyed our Wesak Day together in Penang. Let us carry the energy and enthusiasm we experienced so far and inspires many more. Happy Wesak Day! 22/5/2024 KPSG by Jacinta
Puja offering packages. Thanks to those who sponsored the puja. May all your wishes be fulfilled. KPSG by Jacinta
3 months ago
Puja offering packages. Thanks to those who sponsored the puja. May all your wishes be fulfilled. KPSG by Jacinta
Colourful altar with plenty of offerings. We had DS puja with Praise to Buddha Shakyamuni as we celebrate this special day of Buddha's Birth, Enlightenment and Parinirvana. KPSG by Jacinta
3 months ago
Colourful altar with plenty of offerings. We had DS puja with Praise to Buddha Shakyamuni as we celebrate this special day of Buddha's Birth, Enlightenment and Parinirvana. KPSG by Jacinta
Some of the activities done during the Wesak Day Celebration in Penang. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
3 months ago
Some of the activities done during the Wesak Day Celebration in Penang. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Wesak Day Celebration in Penang!Buddha's Bathing Ritual. 22/5/2024 Kechara Penang Study Group by Jacinta.
3 months ago
Wesak Day Celebration in Penang!Buddha's Bathing Ritual. 22/5/2024 Kechara Penang Study Group by Jacinta.
11/5/2024 Saturday @3pm. After puja, all members helped out clearing the offerings and we shared out the blessed food offerings with our families, friends and even animals. Kechara Penang Study Group by Jacinta
3 months ago
11/5/2024 Saturday @3pm. After puja, all members helped out clearing the offerings and we shared out the blessed food offerings with our families, friends and even animals. Kechara Penang Study Group by Jacinta
11/5/2024 Saturday @3pm. Activities during puja. Members chanting Dorje Shugden mantras. We've completed Dorje Shugden puja cum Namasangiti. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
3 months ago
11/5/2024 Saturday @3pm. Activities during puja. Members chanting Dorje Shugden mantras. We've completed Dorje Shugden puja cum Namasangiti. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
11/5/2024, Saturday @3pm. Activities : Offerings of khata to Rinpoche, garland of flowers to Dorje Shugden and a new Tibetan butterlamp being offered on the altar. Kechara Penang Study Group by Jacinta
3 months ago
11/5/2024, Saturday @3pm. Activities : Offerings of khata to Rinpoche, garland of flowers to Dorje Shugden and a new Tibetan butterlamp being offered on the altar. Kechara Penang Study Group by Jacinta
Today we have an inaugural cancer free diet talk and info sharing by Mr. Ooi. Mr. Ooi is a Penangite and like any other man, he has a family to provide for. From colon cancer stage 4,he is now known as a cancer-free man. Learn more about his story and his acquaintance with Dorje Shugden here https://youtu.be/x7i-yXJBUwM?si=A-5O0udxjg52iS58
4 months ago
Today we have an inaugural cancer free diet talk and info sharing by Mr. Ooi. Mr. Ooi is a Penangite and like any other man, he has a family to provide for. From colon cancer stage 4,he is now known as a cancer-free man. Learn more about his story and his acquaintance with Dorje Shugden here https://youtu.be/x7i-yXJBUwM?si=A-5O0udxjg52iS58
Kind-hearted sponsors sponsored these kuih-muih & flowers for today's puja @ 4th May, 2024. Should you wish to contribute these or sponsor our weekly puja, do contact us for more details. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
4 months ago
Kind-hearted sponsors sponsored these kuih-muih & flowers for today's puja @ 4th May, 2024. Should you wish to contribute these or sponsor our weekly puja, do contact us for more details. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Pastor Seng Piow guides us on the flow of Dorje Shugden puja, its benefits, significant of Chanting the names of Manjushri and also explaining the dedication for the sponsors and to those in need before we start the puja as we have 2 newcomers today.
4 months ago
Pastor Seng Piow guides us on the flow of Dorje Shugden puja, its benefits, significant of Chanting the names of Manjushri and also explaining the dedication for the sponsors and to those in need before we start the puja as we have 2 newcomers today.
Two Pastors in da house! Double the merits, double the happiness. Kechara Penang Study Group by Jacinta
4 months ago
Two Pastors in da house! Double the merits, double the happiness. Kechara Penang Study Group by Jacinta
Mr. Cheah Fook Wan offered lights and incense to The Three Jewels prior to the puja in Ipoh. (KISG - Kin Hoe)
5 months ago
Mr. Cheah Fook Wan offered lights and incense to The Three Jewels prior to the puja in Ipoh. (KISG - Kin Hoe)
Kechara Ipoh Study Group has carried out Mother Tara prayer recitations on Sunday afternoon in Ipoh. (KISG- Kin Hoe)
5 months ago
Kechara Ipoh Study Group has carried out Mother Tara prayer recitations on Sunday afternoon in Ipoh. (KISG- Kin Hoe)
Powerful Dorje Shugden puja @ Jalan Seang Tek, Penang. Every Saturday, 3 pm. Remove obstacles and grant blessings to fulfil wishes. Kechara Penang Study Group by Jacinta. 6th April 2024
5 months ago
Powerful Dorje Shugden puja @ Jalan Seang Tek, Penang. Every Saturday, 3 pm. Remove obstacles and grant blessings to fulfil wishes. Kechara Penang Study Group by Jacinta. 6th April 2024
Rejoice to the volunteers (also kind sponsors) who cleaned the Gyenze Chapel and made abundant offerings to Gyenze. ~ Alice
5 months ago
Rejoice to the volunteers (also kind sponsors) who cleaned the Gyenze Chapel and made abundant offerings to Gyenze. ~ Alice
Offered beautiful flowers abundantly to Gyenze. ~ Alice
5 months ago
Offered beautiful flowers abundantly to Gyenze. ~ Alice
The Promise
  These books will change your life
  Support Blog Team
Lamps For Life
  Robe Offerings
  Vajrayogini Stupa Fund
  Dana Offerings
  Soup Kitchen Project
 
Zong Rinpoche

Archives

YOUR FEEDBACK

Live Visitors Counter
Page Views By Country
United States 6,767,414
Malaysia 5,075,766
India 2,619,121
Singapore 968,537
United Kingdom 949,942
Nepal 943,375
Bhutan 940,817
Canada 826,671
Australia 650,864
Philippines 563,640
Indonesia 475,129
Germany 384,858
France 320,846
Brazil 264,008
Vietnam 240,890
Thailand 225,457
Taiwan 214,418
Italy 183,987
Spain 167,452
Netherlands 165,152
Mongolia 152,100
South Africa 142,620
Portugal 141,010
Türkiye 136,269
Sri Lanka 134,000
Japan 126,880
Hong Kong 125,160
United Arab Emirates 124,010
Russia 119,530
China 112,831
Romania 108,113
Mexico 102,016
New Zealand 96,428
Switzerland 93,910
Myanmar (Burma) 91,152
Pakistan 83,752
Sweden 82,018
South Korea 79,016
Cambodia 71,798
Poland 4,650
Total Pageviews: 26,999,058

Login

Dorje Shugden
Click to watch my talk about Dorje Shugden....