Kumpulan Ajaran Melalui SMS (Bahasa Indonesia)

Mar 21, 2024 | Views: 125

SMSTeaching1

Ingat masa-masa SMS? Sebagian besar dari kita sudah tidak lagi menggunakannya sekarang, tetapi sebelum WhatsApp, Telegram, iMessage, Facebook, Instagram, dan platform media sosial lainnya muncul, Rinpoche biasa mengirim ajaran dan nasihat kepada murid-murid dan teman-temannya melalui SMS.

Pesan SMS itu bisa berupa ajaran ringkas atau dibagi menjadi beberapa bagian karena terbatasnya karakter yang dapat dikirim dalam satu pesan! Rinpoche mengirimkan pemikirannya kepada kita, terkadang bercerita tentang mimpi pribadinya, berbagi aspirasinya untuk kita, dan membagikan Dharma. Menggunakan SMS untuk hal ini sangat tidak biasa pada saat itu. Pesan-pesan bisa datang kapan saja, terkadang saat kita sangat membutuhkannya.

Pesan-pesan tersebut memberikan sudut pandang yang berbeda tentang berpikir dan cara meningkatkan diri. Mereka memberikan motivasi, inspirasi, dan memberikan metode untuk mengubah situasi, rasa sakit, dan penderitaan kita menjadi kondisi positif agar kita dapat menjalani hidup yang lebih bermakna – hidup dengan tujuan yang lebih tinggi. Melalui pesan-pesan ini, Rinpoche menjadi pelatih hidup kita, bahkan sebelum pelatihan hidup menjadi tren.

Motivasi Rinpoche selalu membantu kita menjadi versi terbaik dari diri kita dan menginspirasi kita untuk mengubah pola pikir yang tidak melayani kita. Pesan-pesan yang dikirimkan seringkali berkaitan dengan ajaran Buddha tentang ketidakkekalan, karma, Empat Kebenaran Mulia, Lamrim, dan Delapan Bait Transformasi Pikiran, tetapi disampaikan dengan gaya modern dan langsung sehingga mudah dipahami.

SMS merupakan salah satu alat yang digunakan Rinpoche dengan cakap untuk mengajari kita, mendorong pikiran kita yang sangat sibuk dan mudah teralihkan untuk belajar, merenung, bersukacita, dan terkadang merayu kita dalam perjalanan spiritual agar kita tidak tetap stagnan. Ini adalah cara Rinpoche untuk mengingatkan kita akan sifat sejati realitas dan untuk membangunkan kita dari pesona palsu kehidupan.

Pesan-pesan tersebut juga menjadi cara Rinpoche tetap terhubung dan dekat dengan murid-muridnya, seperti seorang orangtua yang selalu memikirkan anak-anaknya dan merasa khawatir tentang mereka. Sebagai seorang guru spiritual yang tulus, perhatian Rinpoche terhadap kita melampaui kehidupan ini saja. Beliau peduli terhadap kehidupan masa depan kita, terutama di mana kita akan pergi ketika kita menutup mata untuk yang terakhir kalinya.

Merupakan suatu keistimewaan besar menjadi salah satu orang yang menerima pesan pribadi dari Rinpoche. Dan ini adalah Dharma instan di ujung jari kita, karena hanya Dharma yang benar-benar dapat membantu kita melewati kesulitan kehidupan. Ini adalah satu-satunya hal yang dapat kita bawa bersama kita ke kehidupan masa depan dan perjalanan spiritual di luar itu.

Di sini kami hadirkan ajaran-ajaran SMS yang abadi ini dari Rinpoche. Kami berdoa semoga mereka memberkati dan menginspirasi anda dalam perjalanan spiritual anda, sebanyak atau bahkan lebih dari yang mereka lakukan untuk kita.

 

Ajaran ini merupakan bagian dari Proyek Sungbum Tsem Rinpoche – kumpulan karya, tulisan, dan ajaran Yang Mulia Tsem Rinpoche. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai proyek ini dan bagaimana anda bisa menjadi bagiannya, klik di sini.

 

 

Guru Spiritual

SMSTeachings2

 

(1)

Orang tua memberi kita hidup.
Buddha memberi kita harapan.
Dharma menunjukkan jalan.
Sangha menjadi teladan.

Tanpa guru kita, kita tidak akan memahami yang di atas.

Guruku adalah orang tua saya, Buddha saya, Dharma saya, Sangha saya, dan teman sejati saya.

– Pemikiran seorang Tsem Tulku yang kesepian, yang tidak menemukan arti dalam dirinya jika tidak bertemu dengan gurunya.
(12 Desember 2005)

 

(2)

Melibatkan diri dalam latihan harian, seperti melakukan sadhana, mengadakan tsog dengan upacara, mempersembahkan dupa kepada rupa Buddha, cahaya lilin bermain dan menari di hadapan wajah sang yidam di altar kita, mempersembahkan teh hitam kepada dewa pelindung yang paling garang, memberikan sumbangan ke kuil, mengikuti inisiasi tantrik tinggi, membaca Lamrim, melakukan pekerjaan amal, melafalkan mantra, berbicara tentang Dharma, berlindung, berdebat, belajar, dan meditasi, semuanya adalah cara yang indah untuk berlatih Dharma.

Namun, semua upaya ini akan menjadi sia-sia, tidak akan memberikan hasil, dan akan berjalan sangat lambat tanpa adanya seorang guru yang memperkenalkan kita pada semua ini. Kita bisa mengibaratkan guru sebagai kepala dari tubuh, dan semua latihan lainnya sebagai bagian-bagian dari tubuh tersebut. Kepala tubuh adalah yang paling penting. Oleh karena itu, membaca dan mempraktikkan 50 Ayat Suci Pengabdian kepada Guru, yang merupakan latihan utama bagi mereka yang telah mencapai kebahagiaan, sebaiknya dilakukan setiap hari.

Dengan pemahaman tertinggi tentang kebaikan guru spiritual saya, saya menunjukkan penghormatan terdalam kepada mereka melalui tubuh, ucapan, dan pikiran saya dengan memegang sumpah-sumpah saya, mengakui pelanggaran samaya yang saya lakukan setiap saat, belajar Lamrim, dan mengumpulkan pahala melalui Guru Yoga Lama Tsongkhapa setiap hari.

– Ini adalah metode-menuju nirwana menurut Tsem Tulku yang diberitahu bahwa dia BISA mencapai pencerahan jika mengikuti yang di atas. (13 Desember 2005)

 

(3)

Sungguh mengagumkan seberapa banyak waktu, pengertian, dan cinta yang diberikan guru Buddha kepada kita secara berkelanjutan. Lebih mengagumkan lagi bahwa kita masih ingin lebih.

– Refleksi kealam-bakaan Tsem Tulku.
(13 Desember 2005)

 

(4)

Tidak mengenali guru luar diri menciptakan hambatan dalam mengenali guru dalam diri, inti dari Gurupancasika (50 Ayat Pengabdian kepada Guru).

– Tsem Tulku yang mampu menanggung ‘kesulitan’ karena gurunya membuatnya.
(13 Desember 2005)

 

(5)

Salam semuanya,

Mengapa mengajarkan Dharma kepada orang-orang yang mengaku sebagai murid tetapi saat saya memberikan petunjuk kepada mereka, meskipun sulit untuk diikuti, mereka tidak mengikuti. Jelas mereka tidak memiliki cukup keyakinan, kepercayaan, dan pengabdian guru yang sejati.

Jadi mereka bertanya “MENGAPA?” dan menjadi marah serta menyuarakan banyak ketidakbahagiaan. Jika guru meminta mereka melakukan sesuatu, mengapa? Pikirkan! Dan bagaimana mengajarkan lebih banyak Dharma kepada mereka jika mereka selalu melawan guru dan menentang? Mereka tidak memerlukan seorang guru karena mereka tahu lebih banyak.

(30 November 2006)

 

(6)

Skenario:

Murid: Saya sibuk, tidak punya waktu, terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak tanggungan, terlalu kaya, terlalu miskin, terlalu bodoh, terlalu pintar DAN TIDAK BISA MEMPRAKTIKKAN DHARMA!

Guru ‘buruk’: Aku akan membantumu, mencintaimu, membimbingmu, mendoakanmu, mengajarmu, dan mendukungmu agar kamu bisa bangkit dari semua ini!

Guru ‘baik’: Kamu benar! Mari kita bakar buku Dharma kita dan minum kopi sambil melompat-lompat!!!!

Balasan mana yang ingin kita dengar??? Hahaha

– SMS kontroversial lainnya dari Tsem Tulku
(12 Januari 2006)

 

(7)

Bagaimana kita dapat benar-benar mencintai teman Dharma kita tanpa mencintai wihara tempat kita bertemu mereka? Bagaimana kita bisa mencintai wihara jika kita tidak berkontribusi pada kelangsungan dan pertumbuhannya? Bagaimana kita bisa mencintai sebuah wihara tanpa mencintai guru?

Jika kita mencintai guru, mengapa kita akan bahagia jika dia memuji kita dan menjadi tidak bahagia ketika dia mengatakan kebenaran kepada kita? Bukankah kita seharusnya melakukan Dharma yang dia sarankan? Bagaimana kita bisa mencintai Dharma dan tidak mencintai guru kita? Apakah patung-patung bisa berbicara?

Dan jika kita mencintai Dharma, mengapa kita tidak menempatkan tubuh, ucapan, dan pikiran kita untuk menerapkannya tanpa penundaan lebih lanjut, alasan, ‘tanggungan’, atau ikatan? Jika kita mencintai Dharma, itu menunjukkan bahwa kita mencintai diri dengan CARA YANG BENAR, kita mencintai orang tua kita, dan kita sedang mengembangkan altruisme kepada orang lain.

Maka kebahagiaan sejati, keamanan, dan tindakan yang benar muncul.

Maka kita akan merasakan kebebasan sejati dari ‘diri kita sendiri’.

(Renungan dari saat saya berada di Pusat Dharma Thubten Dhargye Ling (AS) hidup dan melayani guruku, Sang Venerable Dharmaraja (Raja Dharma) Geshe Tsultrim Gyeltsen.)

– Tsem Tulku, yang bertemu geshe ini karena keberuntungan besar dari kehidupan sebelumnya yang menghasilkan samaya guru yang bersih
(13 Desember 2005)
.

 

(8)

Salam semuanya,

Saya menyembahkan kebajikan-kebajikan terbaru saya dalam mengirimkan pesan-pesan Dharma agar semua guru saya tidak mengalami hambatan dalam menyebarkan karya Dharma mereka. Semoga saya dapat mengembangkan altruisme lebih lanjut dan kesedihan/penderitaan anda menjadi beban bagi saya.

– Tsem Tulku, yang berusaha menjadi berani.
(13 Desember 2005)

 

Pergi ke Memanfaatkan Hidup Kita Semaksimal Mungkin

Kembali ke Tab

 

Memanfaatkan Hidup Kita Semaksimal Mungkin

SMSTeachings3

 

(1)

Apapun yang kita pikirkan, ucapkan, dan lakukan harus menciptakan penyebab untuk naik ke Kechara Paradise saat kita menghadapi kematian sendirian, jika tidak, mengapa kita memikirkannya, mengatakannya, dan melakukannya?

(25 Juni 2005)

 

(2)

Ketika kita ingin mendapatkan sesuatu, meraih atau mencapai sesuatu dengan hasil yang tahan lama, ada banyak cara dan tingkatan untuk melakukannya/menariknya.

Jika melalui penampilan kita, maka seseorang perlu disiplin dalam pola makan/olahraga, dll.

Jika melalui pengetahuan, maka usaha harus dilakukan dalam belajar.

Jika melalui kekayaan, maka banyak pengorbanan pribadi dan kerja keras selama jangka waktu tertentu untuk mengumpulkan kekayaan untuk menarik hal-hal.

Jika melalui hati yang baik dan kedewasaan, maka kita harus mengendalikan diri secara mental melalui kesadaran, latihan, dan konsistensi.

Apa pun metodenya, tetaplah dalam keyakinan bahwa usaha yang kita lakukan menuju hasil adalah kunci.

Bagaimana kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan DAN mempertahankannya tanpa ‘investasi’ awal dan usaha pada diri kita sendiri?

Mencoba mendapatkan apa yang kita inginkan tanpa pondasi yang kuat, usaha pada hasil, dan pekerjaan, bagaimana kita bisa mendapatkan sesuatu?

Jadi, jika kita tidak melakukan apa-apa pada diri kita sendiri, jangan salahkan jika kita tidak mendapatkan [apa yang kita inginkan] atau mengalami kekecewaan berulang kali. Terapkan rasa logika dan akal sehat pada ini.

Demikian pula, untuk memiliki penglihatan, misalnya Vajra Yogini, kita harus berlatih pandangan murni terhadap makhluk dan lingkungan, dimulai dan diakhiri dengan Guru.

Untuk memahami Dharma dan mendapatkan pencapaian, usahakan pada lima pendahuluan dan penyelesaiannya. Memiliki pikiran yang mantap yang dapat menahan kesulitan akan membantu menghilangkan gangguan, baik yang bersifat luar maupun dalam, dan kematian yang baik yang mengarah pada kelahiran yang baik. Gunakan waktu sekarang untuk bersiap-siap dengan menciptakan pahala.

Bagaimana mencapai Surga Kechara Vajra Yogini dalam 7 kehidupan atau lebih cepat? Tinggalkan pikiran ego (self-cherishing) yang secara keliru membuat pikiran melekat pada apa yang kita miliki sebagai sesuatu yang permanen, abadi, dan berpikir bahwa itu membawa kebahagiaan.

Semoga saya tetap ‘terinjak’ dan dilindungi di bawah kaki teratai Vajra Yogini karena berusaha dengan tulus dalam menerapkan nasehat, teguran, kata-kata, Dharma, petunjuk, dan samaya dari guru spiritual saya ke dalam tindakan sekarang, tanpa menyerah pada penundaan yang merugikan lebih lanjut. Dan mengingatkan diri saya dengan membaca 50 Ayat [Pengabdian kepada Guru] dan sumpah perlindungan/bodhisattva/tantrik hingga dihafal; membaca Roda Senjata Tajam dan Lamrim; terlibat dalam retret yidam.

– Tsem Tulku
(3 Juli 2005)

 

(3)

Salam semuanya,

Renungkan ini: Bagaimana sikapmu pada usia 15 tahun hampir sama dengan pada usia 25 tahun. Pada usia 25, kemungkinan akan sama pada usia 35, 45, 55, dll. Kami berbicara tentang sikap – kelanjutan, satu aliran pikiran, tidak berbeda.

Bagaimana kita mengekspresikan sikap itu dengan bertambahnya usia dan waktu mungkin berbeda, tetapi sikap pokok tetap konstan. Itulah mengapa kita tidak boleh dengan mudah membiarkan pikiran ego kita! Jika kamu tidak bertanggung jawab 5 tahun yang lalu, itu adalah penyebabnya sekarang. Dan sekarang adalah penyebabnya 5 tahun dari sekarang dan seterusnya!

Menggunakan waktu kita dengan santai hanyalah omong kosong para penipu yang menipu diri mereka sendiri dan merusak orang di sekitar mereka. BERPIKIRLAH!! Berpikirlah dengan jujur dan keras, titik. Dan seperti biasa, jangan berhenti hanya pada pemikiran! Apapun kesalahan yang mungkin kamu ketahui atau yang lain tunjukkan kepada kamu, RUBAHLAH SEKARANG, atau mereka akan terus berulang lagi dan lagi dan lagi. Itu menakutkan! Pada akhirnya, kita hanya ditinggalkan oleh diri kita sendiri.

(22 Januari 2007)

 

(4)

Sebuah pesan oleh Tsem Tulku Rinpoche

Hebat aku tidak,
tapi aku menerima diriku apa adanya.

Berpengetahuan aku tidak,
tapi aku berusaha untuk belajar lebih banyak.

Realisasi Dharma, sayangnya tidak ada,
tapi apa yang sedikit aku tahu, aku terapkan.

Bermanfaat aku tidak,
oleh karena itu kerendahan hati adalah temanku.

Kemalasan, sahabat setia yang memaksaku
untuk mengagumi Guru sabar ku.

Usaha aku tidak tahu, jadi
aku memberi hormat kepada pelindungku.

Kemarahan adalah kekasihku, jadi aku berdoa tentang 8 Bait [Transformasi Pikiran],
nafsu hewani dalam insting, jadi aku mohon pada Tantra.

Tetapi pengemis Tsem Tulku ini takut mati
dengan erat memegang sahabat setianya, Tiga Permata.

Aku memintamu untuk melakukan hal yang sama.

– Tsem Tulku dari Gaden

 

(5)

Salam semuanya,

Jangan pernah menyerah pada dirimu sendiri, pada praktik, komitmen, dan peningkatan diri yang terus-menerus. Ini menciptakan tidak hanya harga diri, tetapi juga cinta mendalam untuk diri sendiri dan orang lain. Ini membawa harmoni, arah, dan MAKNA dalam hidup.

Berkumpulnya kebajikan dan jejak yang terbentuk membawa kita untuk bertemu seorang guru atau selalu memegang pandangan murni terhadap guru, pikiran yang jernih muncul dari awan karma kita yang gelap. Kesadaran menjadi tajam seperti silet. Kesepian, ketakutan terhadap hidup, diri sendiri, dan ketidakpastian besar melebur, memberikan jalan untuk hidup yang sejati.

Hiduplah untuk orang lain, dan anda akan mendapatkan kualitas luar biasa, menjadi tiang kekuatan, harapan, dan makna bagi banyak jiwa. Lepaskan diri dari ikatan yang tak berarti yang mengasupi ketakutan dalam dan luar dan samsara.

Bangkitlah! Jadikan Dharma, praktik, yidam, dan samaya sebagai prioritas harian Anda. Kechara House telah bangkit dan muncul dari kedalaman karma dan samsara kita, seperti teratai murni yang muncul dari lumpur yang gelap dan dalam. Prioritaskan Kechara House, dan peluklah itu sebagai praktik yang mendalam. Jadilah pejuang dalam Kechara, mematuhi perintah ratu berlian kita, Vajra Yogini, yang kepemimpinannya tak terbantahkan.

Banyak doa,
dari Tsem Tulku yang memegang warisan Drakpa.
(13 Maret 2006)

 

Pergi ke Kematian dan Ketidakkekalan

Kembali ke Tab

 

Kematian dan Ketidakkekalan

SMSTeachings4

 

(1)

Aku benar, aku salah. Caramu, caraku. Aku tidak, aku tidak bisa, aku tidak mau, aku tidak akan, aku adalah seperti itu. Aku, aku, aku … Dengan kematian begitu dekat, apa artinya itu?

– Tsem Tulku
(3 Juli 2005)

 

(2)

Ketika kita sudah hidup begitu lama, dengan kematian selalu mengintip, ditiup oleh angin karma yang kuat. Tidak masalah apakah kita benar atau salah, atau siapa yang telah menyakiti dan mengecewakan kita. Lebih bodoh lagi untuk terus memegang erat, melekat pada dan bertindak dari perasaan ‘sakit hati’ itu dan menciptakan lebih banyak kemunduran pribadi.

Yang sangat penting sekarang adalah SIAPA YANG TELAH KITA SAKITI DAN KECEWAKAN. Karena karma itu mengikuti kita seperti seorang pembunuh berantai yang akhirnya menyerang.

– – Pemikiran Tsem Tulku, yang memalukan gurunya setiap hari dengan kurangnya latihan.
(7 Juli 2005)

 

(3)

Salam semuanya,

Karena kita berbagi ruang kecil ini bersama, waktu terbatas, kita kewalahan oleh hasil perbuatan kita sendiri di masa lalu, dan kita ingin mewujudkan tujuan Dharma untuk banyak orang, KITA HARUS BELAJAR untuk membangun hubungan yang baik dengan merubah PIKIRAN KITA. Ini bukanlah sekedar mimpi, tapi TELAH MENJADI KEBUTUHAN!!

– – Diadaptasi dari pembicaraan H.H. Dalai Lama dan diplagiat oleh saya, Tsem Tulku, yang mencoba meniru yang besar, tetapi tidak bisa.
(6 Februari 2006)

 

(4)

Salam semuanya,

Tubuh komposisi fisik mengalami kemunduran, kemudian lima agregat dan empat elemen larut. Angin berkumpul ke saluran pusat. Pikiran mempersepsikan langsung cahaya jernih. Visi menyenangkan dan tidak menyenangkan yang bangkit dari karma muncul untuk mendorong kita ke keadaan berikutnya. Keluarga, keinginan, impian, kekayaan, bentuk, rumah, kebanggaan, gelar, dan kenalan semua ditinggalkan dan dilupakan. Ketakutan, kekhawatiran, dan ketidakpastian bukan lagi sekadar kata-kata deskriptif dari Lamrim tetapi pengalaman nyata. Bagaimana melakukan sesuatu saat sendirian dan bergantung pada hasil dari kehidupan yang dihabiskan dalam alasan, pembenaran, penghindaran, memuaskan diri sendiri dengan tipu daya, dan tidak menghadapi diri sendiri saat kita punya kesempatan?

– Doa-doa yang prihatin dari Tsem Tulku, yang meninggalkan rumah lebih awal untuk mencari Dharma, memahami bahwa yang di atas adalah kebenaran nyata dan jelas.
(1 Juni 2006))

 

(5)

Kita lahir. Kita orang Asia, hitam, bosan, memiliki tujuan, tidak memiliki tujuan, pendek, gemuk, tinggi, orang kulit putih, cokelat, bukan keduanya, kaya, berjuang, makan, tidur, bekerja, membayar tagihan, memenuhi komitmen, memiliki pasangan, kehilangan pasangan, mendapatkan teman, berbohong, menutupi, mengatakan yang sebenarnya, setia, jujur, beragama, ateis, serakah, licik, tidak setia, penuh kasih, egois, dingin, panas, bahagia, tidak bahagia, bekerja, menganggur, malas, antusias, menghindar, menyembunyikan, terbuka, punya anak, tidak punya anak, tulus, menipu, menyanyi, makan, tidur, lelah, segar, lelah, sakit, sehat, menjelaskan, membenarkan, mengeluh, menerima, membantu, memberi, kikir, berdoa, meditasi, sembrono, gay, lurus, pria, wanita, bukan keduanya, tua, muda, sekarat, mendekati kematian, mati… Semua untuk apa??? Semua untuk siapa???

– Pemikiran Tsem Tulku yang terlalu banyak berpikir.
(13 Desember 2005)

 

(6)

Salam teman-teman,

Kita mengamati bagaimana semut bekerja tanpa mengenal lelah untuk menyeret remah-remah, menggali, dan membangun lubang semut, saling bersaing untuk kawin dengan betina, dan kemudian, mungkin, mati dengan ‘aman’. Di antara itu, mungkin ada yang menginjak sarang semut, hujan turun, dan kejadian lainnya muncul untuk mengambil keamanan yang telah mereka peroleh dengan susah payah.

Hidup kita serupa, hanya lebih panjang, dan dewa-dewa, bahkan lebih lama. Namun, tidak peduli di mana, TIDAK ADA keamanan dalam samsara,. Selama kita terus berusaha untuk itu, kita akan menjadi kecewa, depresi, dan jatuh, tidak peduli seberapa ‘tinggi’ kita mencapainya. Tidak peduli seberapa banyak usaha kita membangun menuju itu, itu akan terus terancam, diambil, atau hilang pada akhirnya. Karma buruk kita dan hasilnya adalah pengejaran itu.

Penderitaan kita muncul dari keyakinan yang sangat kuat bahwa ADA KEAMANAN. Oleh karena itu, seberapa baiknya sang lama selalu menciptakan keadaan untuk memberi dan tampaknya mengambil, menunjukkan kepada kita untuk melepaskan sesuatu yang menyakitkan tetapi tidak pernah ada dalam proses ini.

E MA HO! Orang bijak melepaskan dan menerima, menciptakan penyebab agar penderitaan, ketakutan, kebencian diri, kemalasan, keinginan, dan ketamakan larut dalam kekosongan dari tempat asalnya. Saya berlindung dalam pikiran guru saya, metode yang terampil, belas kasih tak berujung, dan keberadaannya untuk kepentingan saya. Dalam setiap kehidupan, semoga saya tidak menyia-nyiakan guru dengan menukarnya dengan pengejaran hasil yang kosong dan menyakitkan secara langsung.

– Dengan rendah hati, Tsem Tulku, pemegang warisan Dulzin Drakpa Gyaltsen.
(2 Maret 2006)

 

Pergi ke Penderitaan

Kembali ke Tab

 

Penderitaan

SMSTeachings5

 

(1)

Salam semua anggota Kechara House,

Tolong ingat/renungkan bahwa SETIAP HARI LEBIH DARI 850 JUTA ORANG PERGI TIDUR DENGAN RASA LAPAR. Itu setiap hari!! (dari BBC). Pikirkan bagaimana perasaan/kita bertindak ketika kita hanya sedikit terlambat makan atau tidak bisa makan apa yang kita suka atau sebanyak yang kita inginkan. Bersyukurlah atas kelimpahan kita, lepaskan ikatan pada makanan, dan dedikasikan untuk mereka yang tidak memiliki, dengan secara teratur secara sadar dan dengan senang hati mengonsumsi makanan yang sederhana/tanpa rasa. Tawarkan makanan kepada Tiga Permata di altar anda dan dedikasikan untuk yang lapar, TOLONGLAH.

– Tsem Tulku
(15 Oktober 2005))

 

(2)

Salam semuanya,

Melihat penderitaan korban gempa bumi di Pakistan, pembantaian ribuan burung, dan jutaan orang yang pergi tidur lapar setiap hari, seharusnya tidak membuat kita kecewa.

Sebaliknya, itu seharusnya menjadi dorongan untuk mengambil sumpah vegetarian, melafalkan mantra, dan meningkatkan kesadaran agar dapat meningkatkan belas kasihan kita. Ini, pada gilirannya, memberi kita semangat untuk memperluas upaya kita untuk memberi manfaat kepada orang lain. Kemudian, pikiran dan kemampuan luar biasa muncul, memungkinkan kita untuk melakukan lebih banyak.

PIKIRKANLAH, jika tidak ada penderitaan, baik yang halus maupun kasar, bagaimana mungkin makhluk yang kita cintai, kagumi, dan sembah telah ada, yaitu Yang Suci Arya Avalokiteshvara? Makhluk ini, sebelum mencapai pencerahan, didorong oleh penderitaan orang lain untuk berlatih dan melakukan sesuatu bukannya meninggalkannya kepada orang lain, bersembunyi di balik alasan kekalahan diri atau ‘tidak bisa melakukannya,’ atau bahkan hanya mengabaikan.

Avalokiteshvara melakukan sesuatu. Kita juga bisa. Mulailah dengan sumpah vegetarian, mantra, kesadaran, dan atasi rasa puas diri serta pola pikir ‘kasihan saya.’

– Tsem Tulku, ‘selamat dari gempa bumi.’
(17 Oktober 2005)

 

(3)

Berdoalah agar ketika Buddha Maitreya muncul, kamu dapat dilahirkan sebagai ninja dan membunuhnya. Mengapa? Karena jika kamu melakukan itu ketika Shakyamuni muncul, sekarang kamu tidak akan menderita dengan tujuan ‘mustahil’ seperti kasih sayang, kebijaksanaan, dan ketidak-egoisan!

– SMS kontroversial lainnya dari Tsem Tulku.
(12 Januari 2006)

 

Pergi ke Berlindung

Kembali ke Tab

 

Berlindung

SMSTeachings6

 

(1)

Pertempuran terus-menerus dengan diri sendiri ADALAH Dharma. Berlindunglah pada pertempuran yang telah kamu menangkan dalam diri, sejauh apa pun. Berlindunglah hanya pada itu, bukan pada guru, patung, biksu, sangha, Dharma, kuil, bangunan, pikiran, proyeksi, kekasih, uang, nama, keheningan, kebisingan, pandangan, ide, sadhana, ritual, nyanyian, jenis kelamin, seks, dan sebagainya.

– – Cinta dari Tsem Tulku, yang selalu dalam pertempuran, terkadang jatuh, tetapi tidak terkalahkan.
(28 Oktober 2005)

 

(2)

Muncul dari karma: karena kecenderungan egoisme kita, kita menciptakan karma negatif yang menghasilkan wabah, kebencian, mimpi buruk, pertanda buruk, kejadian tidak baik, tahun, bulan, hari, dan menit yang kurang baik, panen buruk, kekeringan, gempa bumi, dan embun beku, kebencian musuh yang diarahkan kepada kita, pemburu kekuasaan, kebahagiaan yang menyesatkan, penyebab kematian yang tidak wajar, hambatan terhadap mata pencaharian kita, dan semua kondisi yang tidak baik.

Makhluk yang tercerahkan tidak dapat terpengaruh, tetapi bagi kita, itu dapat memiliki dampak signifikan saat karma kita matang. Memasuki perlindungan hanya langkah pertama. Sumpah kita, praktik, ritual, meditasi, pekerjaan Dharma, dan puja berfungsi sebagai DASAR YANG KUAT untuk membersihkan masalah saat ini dan masa depan. Oleh karena itu, bahkan setelah mengambil perlindungan, kita tidak boleh mengikuti takhayul. Negativitas dapat merugikan kita saat berlatih. Jadi, kita tidak boleh diam dan hanya mengatakan, ‘Saya sudah mengambil perlindungan.’

(12 Februari 2007)

 

(3)

Para pencari perlindungan yang terkasih,

Jangan pernah dengan sengaja atau tidak sengaja menggunakan orang atau memindahkan tanggung jawab kita kepada mereka. Jangan pernah memanfaatkan mereka. Jangka panjangnya, jangan biarkan mereka kalah, meskipun metodenya mungkin berbeda. Jangan pernah menyakiti atau merugikan mereka atau mengambil harta, uang, dan hati mereka. Jangan pernah mengkhianati kepercayaan mereka. Jangan pernah menyia-nyiakan waktu mereka. Jangan pernah menggunakan mereka sampai kamu berubah dan membuat mereka menunggu.

Manusia adalah makhluk rapuh, waktu kita singkat, dan orang bisa merasa terluka. Cintai orang tua, teman, dan mereka yang setia kepada Anda. Berikan waktu Anda, sumber daya, hati, dan perhatian, dan jangan pernah lelah atau kecewa melakukannya karena motif Anda bukan berdasarkan diri sendiri. Bersikap harmonis karena kita memiliki kesempatan besar untuk melakukannya. Kita memiliki delapan kebebasan dan tujuh anugerah. Maafkan, cintai, lepaskan, dan hiduplah. Hiduplah untuk orang lain.

– Tsem Tulku, seorang pelayan bahagia dari Tuan Buddha, Tsongkhapa, dan Gaden.
(3 November 2005)

 

Pergi ke Delusi

Kembali ke Tab

 

Delusi

SMSTeachings7

 

(1)

Kita ingin kurus, tapi kita tidak mengontrol makan kita.

Kita ingin kasih sayang, tapi kita menjauhkan orang yang memberikan itu kepada kita.

Kita ingin bebas dari hutang, tapi kita menghambur-hamburkan uang.

Kita ingin cinta, tapi kita tidak mau beradaptasi dan berubah.

Kita ingin dihormati, tapi kita tidak berperilaku untuk mendapatkannya.

Kita ingin orang membantu, tapi apakah kita benar-benar membantu mereka?

Kita ingin dihormati, tapi kita lari saat sulit.

Kita ingin berkah tapi tanpa komitmen.

Kita ingin bebas dari masalah, tapi kita lari dari solusinya.

Kita frustrasi, kita tidak tahu banyak tetapi tidak ingin belajar.

Kita ingin tubuh yang bagus, tapi tidak mau berolahraga dan diet.

Kita ingin kemampuan melihat masa depan dan masa lalu, tapi tidak melakukan retret.

Kita ingin dipahami, tapi kita menciptakan kebingungan dengan tidak adanya komitmen

Kita ingin klarifikasi, tapi tanpa usaha.

Kita ingin agar niat kita dipahami, tapi kata-kata kita sulit dipahami.

Kita ingin berkah dan kasih sayang Guru kita, tapi tanpa bhakti.

Kita ingin dukungan yang konsisten, tapi kita tidak menyisihkan waktu untuk orang lain.

Kita tidak ingin konflik, tapi kita melanggar janji kita.

Kita ingin senyuman, kata-kata baik, dan penerimaan, tapi kita keras dan tidak memaafkan.

Kita berdoa kepada Buddha, tapi doa kita tidak berbuah.

Kita percaya pada Pelindung Dharma, tapi kita tidak percaya pada praktik Enam Paramita [Kesempurnaan].

Kita benci masalah, tapi kita mengabaikan penyebab sebenarnya.

Kita merasa kesepian dan tersesat karena pelepasan hanyalah kata-kata besar.

Tara, Vajra Yogini, dan Pelindung Dharma kita sebagus mati karena kita membuang sumpah kita ke angin.

Kita ‘berlatih’ mantra dan sadhana serta menjelaskan Dharma tanpa hasil, tetapi bertanya-tanya mengapa, ketika kita telah membunuh Guru kita secara emosional.

Kita membaca dan memiliki pengetahuan tetapi tidak dapat mengamalkannya karena usaha tidak ada dalam kosakata kita.

Akhirnya, setelah seumur hidup makan, bersenang-senang, hiburan, dan buang air besar, dengan rasa takut, kita melihat roh-roh dengan mata merah darah dan mulut berdarah yang menunggu untuk mengantar kita.

Mengapa?

Karena pikiran egois adalah teman kita, sahabat, kekasih, mentor, guru, dan yidam sejati kita.

– Pemikiran oleh Tsem Tulku, yang melihat dengan mendalam ke dalam dirinya dan menyadari bahwa beliau adalah sumber masalah yang terampil dihindarinya, hidup setelah hidup.
(7 Juli 2005))

 

(2)

Kita menyalahkan semua orang dan segala hal atas ketidakpuasan kita, terkadang bahkan sampai pada titik di mana guru-guru dan Tiga Ratna dianggap bermasalah. Itulah mengapa kita terus mencari cahaya di luar, padahal seharusnya kita sekarang menjadi cahaya itu sendiri.

– Tsem Tulku
(16 Juli 2005)

 

(3)

Menghadapi iblis dari luar dan dalam lebih mudah dilakukan bersama daripada melarikan diri sendirian untuk menghadapinya dan kalah. Sampai saat ini, kita harus memeriksa apakah kita telah menang atau kalah dalam ‘pertempuran’ ini. Sesama saudara dan saudari Dharma, serta mentor spiritual kita, memiliki peran kunci dalam pertempuran penting ini.

– Tsem Tulku
(Juli 2005)

 

(4)

Dalam hidup, jika kita selalu lari dari apa yang ‘memburu’ kita, maka kita akan melarikan diri dan selalu dalam pelarian. Dan pada akhirnya, kita akan menjadi mangsanya juga. Lebih baik berhenti berlari, berbalik, dan menjadi pemburu, bukan lagi yang diburu. Maka kita tidak perlu mencari tempat persembunyian dan bisa hidup terbuka dan bebas tanpa rasa takut.

Jadi jika itu adalah kemarahan, kemalasan, ketakutan akan kegagalan, kehilangan ‘muka,’ tanggung jawab, ketidakamanan, dll., yang mengejar kita, mari berbalik dan kejarlah itu!!! Dan tidak lagi menjadi korban yang dibuat sendiri!!

– Tsem Tulku
(24 Juli 2005)

 

(5)

Aku adalah apa adanya. Itulah aku. Itu kebiasaanku. Aku tidak pernah peduli pada orang lain. Aku tidak terbiasa dengan itu, dll., dll. Ini hanyalah label-label sementara yang kita tempelkan pada diri kita sendiri yang memiliki dasar kosong saat diperiksa lebih lanjut. Oleh karena itu, label-label tersebut dapat dihilangkan.

Label-label diberikan makna, namun kita masih melekat padanya seolah-olah mereka ada secara independen dan oleh karena itu menghasilkan hasil negatif.

Bagaimana cara menghindarinya? Label-label baru, lebih baik, juga kosong, tetapi jauh lebih sejalan dengan sifat sejati dan alami pikiran kita. ‘Aku peduli, orang lain pasti penting, aku bisa dan akan peduli pada mereka, aku saling tergantung dengan mereka,’ dll., dll. Mereka adalah label-label yang lebih baik dan dasar untuk tantra.

Sangat penting untuk memulai dengan orang-orang di sekitar kita sekarang. Dharma harus berakar dalam tindakan kita; maka, begitu banyak hal dapat dicapai dalam kehidupan kita yang rapuh dan singkat.

(15 Desember 2006)

 

(6)

Salam semuanya,

TV, hiburan, minuman, kesenangan, fetish, uang, makan, kerakusan, seks, materialisme, olahraga tidak secara inheren negatif. Yang penting adalah sebelum dan sesudahnya, dan oleh karena itu konsep mahasiddha.

Panutan kita bukanlah mereka, tetapi mereka menunjukkan kepada kita bahwa kenegatifan yang inheren adalah pikiran yang mementingkan diri. Mereka menunjukkan perbedaan antara negatif yang dari label dan negatif yang inheren.

Bagi saya dan Anda, yang inheren adalah kekhawatiran kita yang dikombinasikan dengan kesadaran terhadap negativitas yang dari label juga. Karena negativitas yang dari label dapat lebih lanjut mendukung dan memperkuat negativitas yang inheren meskipun berasal dari label karena kita bertindak berdasarkannya.

(15 Desember 2006)

 

(7)

Aku, aku, aku, saya, saya, saya, diriku, diriku, diriku, menyayangi diriku terlepas dari segalanya… dengan ‘mantra’ ini di inti kita, mengapa bertanya-tanya, ketika hal [yang diharapkan tidak terpenuhi?

– Tsem Tulku
(2 Juli 2005)

 

(8)

Keraguan dalam diri karena kurang usaha,
bagaimana terlibat dalam jalur Hinayana?

Takut untuk melepaskan waktu luang demi orang lain,
bagaimana masuk ke dalam jalur Mahayana?

Guru, tentu saja, memiliki kekurangan dan salah,
lalu bagaimana bermimpi masuk ke dalam jalur cepat Vajrayana berlian?

Tapi mengapa masih tidak ada hasil??

– Tsem Tulku
(2 Juli 2005)

 

(9)

Salam semuanya,

Kemarahan dalam kehidupan pribadi tercermin dalam pekerjaan sehari-hari. Keinginan pribadi yang tidak terpenuhi karena sikap kita yang tidak berubah selama bertahun-tahun – itulah musuh kita yang SEBENARNYA. Sekarang, ketika kita berada dalam Dharma dan kita tidak menghadapinya, itu AKAN MEMBURUK. Jika sakit parah, ketika di rumah sakit kita menolak pengobatan, bagaimana?

Ketika seseorang frustrasi dengan kehidupan pribadinya dan tidak ada pelampiasan, maka itu akan dikeluarkan pada orang-orang di sekitar kita setiap sudut dan kesempatan. Itu akan semakin BESAR. Kita akan menghadapi hal yang sama di mana-mana kecuali tempat lain TIDAK AKAN SESABAR INI. Semakin banyak ‘musuh’ akan muncul terhadap kita. Kita bisa melawan dan melawan mereka atau menghindari dan menghindari dan menyembunyikan dan memiliki alasan ‘hebat’ dengan cara apa pun.

Tapi jika penyebab sebenarnya tidak dihilangkan, kita mungkin tidak kehabisan orang yang simpatik, tetapi Kita AKAN KEHABISAN WAKTU, KESEMPATAN DAN PELUANG. Kemudian kita menjadi beban nyata jika ada seseorang yang tersisa untuk dibebani. Ingatlah itu.

Rahasianya adalah melepaskan kebencian pribadi terhadap diri sendiri dan ketidakpuasan kita terhadap beberapa hal yang tidak terpenuhi dan MENERIMA. Terima bahwa kita salah dan hentikan penyalahan diri atau menyalahkan orang lain. Lepaskan hal-hal itu yang tidak kita dapatkan atau inginkan di masa lalu. Masa lalu itu mempengaruhi kita sekarang, dan sekarang menciptakan masa depan kita. Menakutkan. Jangan kehilangan kesempatan ini. ITU TIDAK AKAN MUNCUL LAGI. Saya berharap dengan mengatakan semua ini, BAHKAN SAYA tidak menjadi ‘musuh’ Anda juga.

– Tsem Tulku, yang melihat dan berusaha melakukan.
(6 Februari 2006)

 

(10)

Depresi dan tenggelam di dalamnya, bukankah itu menolak untuk bertanggung jawab???

– Tsem Tulku, yang tidak memiliki orang tua, dukungan, negara, stabilitas tapi memiliki perlindungan
(13 Desember 2005)

 

(11)

Salam teman-teman,

Mengapa lari, menghindar, menyangkal, dan tidak mengindahkan kepedulian dan berbuat untuk orang lain, cinta besar, kemurahan hati, menawarkan waktu/usaha/perhatian kepada orang lain, penerimaan, kesabaran, dan kedamaian karena itulah siapa kita sebenarnya.

Jika tidak demikian, mengapa Buddha mengajarkan kita untuk menemukan hal itu dalam diri kita? Jika pencerahan tidak ada di dalam, maka di mana mungkin itu berada? Mohon renungkan dengan berlindung pada Manjushri.

– Tsem Tulku, yang bosan dengan samsara tapi TIDAK dengan nirwana.
(1 Juni 2006)

 

(12)

Salam semuanya,

‘Favorit saya’: Buddha Manjushri, cola, hadiah, buku Dharma, guru-guru saya, langsing, Gaden, gunung, mahasiddhas, tantra, patung besar, DVD, Yogi, Bodhicitta, Synflex, harga diri, memberikan hadiah, kesehatan, Malaysia, Madonna, Star Trek, Wonderwoman, Bodhgaya, Jepang, pizza, dan mendapatkan sponsor.

‘Hal-hal yang saya tidak sukai’: air soda, selulit, thangka turis, kekikiran, tiga alam bawah, kematian, kemiskinan, pantai, sayuran kukus, gym, olahraga, bepergian, truk pick-up Ford, ego, flu, penuaan, orang aneh, kekejaman, hujan, sushi, pikiran sempit, penyiksaan hewan, tempat tidur kecil, Willie Nelson, kotoran, dan kelahiran yang tak terkendali.

Saya tidak tahu ke mana sebenarnya kesukaan dan ketidaksukaan saya membawa saya, tetapi satu hal pasti, agar benar-benar dikelilingi oleh apa yang saya sukai dan menghindari apa yang tidak saya sukai selalu, saya perlu tidak memiliki kesukaan dan ketidaksukaan dan hanya MENERIMA.

– SMS lain yang pura-pura dalam dari Tsem Tulku yang Maha lucu.
(1 Juni 2006)

 

Pergi ke Jalan Bodhisattva dan Enam Kesempurnaan

Kembali ke Tab

 

Jalan Bodhisattva dan Enam Kesempurnaan

SMSTeachings8

 

Jalan Bodhisattva

(1)

Jika anda berlindung pada Kuan Yin, maka pilihlah penderitaan setiap hari.

– Tsem Tulku
(13 Desember 2005)

 

(2)

Salam semuanya,

Ketika kita merasakan belas kasihan dan perhatian terhadap orang lain yang muncul dari praktik kita, . Terlepas dari kekecewaan, ide-ide muncul dengan sendirinya, menawarkan metode untuk membantu orang lain, tanpa motivasi menguntungkan diri.

Hidup kita dengan mudah menjauh dari tindakan yang memberi prioritas pada tujuan pribadi di samsara. Pikiran menjadi lebih ringan, kita melepaskan dan membawa kebahagiaan segera dan berkelanjutan kepada orang lain. Tujuan, aspirasi, upaya kita berkembang, mempengaruhi orang-orang di sekitar kita secara positif. Kita memberikan harapan, perlindungan, dan tujuan kepada orang lain.

Ini berasal dari refleksi atas kebaikan orang lain, yang mengarah pada kesadaran yang lebih tinggi dan rasa mendesak. Akibatnya, kita tidak dapat bersantai atau mengabaikan ketidaknyamanan dan ketidakbahagiaan orang lain. Kita menggunakan tubuh, ucapan, dan pikiran kita untuk kesejahteraan orang lain dalam kehidupan ini dan seterusnya.

Seiring dengan ini, ketakutan pribadi terhadap samsara berkurang, memberi manfaat juga kepada orang lain. Dengan demikian, kita memasuki pintu keluar dari samsara untuk diri kita sendiri dan orang lain, mewujudkan cita-cita Mahayana dan mengakses Avalokiteshvara yang tersembunyi dalam diri kita. Ketika transformasi ini terjadi, hidup kita mengalami perubahan positif yang mendalam, mempengaruhi orang lain dengan kepositifan. Kita mencapai kebahagiaan yang tidak berubah dan bercita-cita untuk membawa hal yang sama kepada orang lain. Semoga kita semua mengalami transformasi ini.

– Tsem Tulku dari Gaden,yang setelah mendengar ajaran-ajaran ini, merasakan kebahagiaan yang sejati dan bertekad untuk mencapainya. Bergabunglah dengan saya! Semoga Yang Suci Dalai Lama, Chenrezig, dan Shantideva masuk ke chakra mahkota kita, menetap di chakra hati kita, mengusir ‘saya’ yang egosentris. Terima kasih.
(21 Oktober 20055)

 

(3)

Mungkin mengejar tujuan dan komitmen juga berfungsi sebagai taktik penundaan lainnya untuk sepenuhnya merangkul bodhicitta.

– Tsem Tulku yang ada hanya dalam nama.
(13 Desember 2005)

 

(4)

Salam para aspiran,

Samsara dan monotoninya kehidupan mengambil arah yang benar-benar baru ketika, alih-alih merasa sesak dan tanpa makna, kita mengubah pengalaman-pengalaman ini menjadi suatu jalan yang meningkatkan kebahagiaan dan sukacita orang lain melalui pikiran altruistik yang tidak berubah seperti berlian yang berkembang dan berusaha menuju bodhicitta. Saya bersujud dalam-dalam kepada Avalokiteshvara.

– Tsem Tulku, masih mengembara di samsara namun tidak terlalu lama, berkat kesabaran sang Lama luhur.
(18 Maret 2006)

 

(5)

Bagi saya, rumah, teman, kerabat, tempat tinggal, dan kenyamanan adalah di mana saja yang mendukung untuk lebih mengembangkan bodhicitta.

– Tsem Tulku yang telah ‘tak ber rumah’ selama 40 tahun terakhir.
(13 Desember 2005)

 

Enam Kesempurnaan

(6)

Salam para aspiran yang terkasih,

Kendaraan Kesempurnaan menguraikan empat jenis persembahan tertinggi kepada guru kita dan Tiga Permata:

1. Memegang Dharma suci: Ini tercapai setiap kali Anda mempelajari Dharma, bermeditasi, atau terlibat dalam praktik. Para Buddha, bodhisattva, dan arhat senang dan bersukacita dengan pahala Anda ketika Anda bermeditasi atau membantu orang lain.

2. Menggenerasikan bodhicitta: Ini terjadi ketika Anda menghasilkan bodhicitta atau mengambil sumpah bodhicitta.

3. Mengamalkan apa yang telah Anda pelajari: Terapkan sejauh mana Anda memahami Dharma. Melaksanakan bahkan satu ayat ajaran guru Anda melebihi hanya memahami seluruh Dharma tanpa menerapkannya.

4. Mengubah akar kebajikan Anda menjadi substansi persembahan: Setiap kali Anda terlibat dalam tindakan baik, seperti bermeditasi mengenai kasih sayang yang tulus, bayangkan bahwa kebajikan itu berubah menjadi bunga-bunga indah, wewangian, simbol-simbol baik, dan lainnya, untuk dipersembahkan kepada ladang pahala. Ubah semua kebajikan Anda — masa lalu, sekarang, dan masa depan — dan bayangkan mereka sebagai berbagai persembahan.

Penjelasan dari dua persembahan tertinggi diberikan dalam ‘Sutra yang Dimohon oleh Sagaramati,’ yang ketiga dari ‘Sutra Bunga Teratai Putih Kasih Sayang,’ dan yang keempat dari Tambahan Instruksi Guru.

Tolong jangan tunda. Haturkan persembahan setiap hari untuk mengumpulkan pahala, mengusir kekikiran, dan menanamkan kemurahan hati yang lebih besar.

– Tsem Tulku, yang tidak meninggalkan perkataan/beberapa instruksi pembebasan dari Kyabje Zong Rinpoche, Dharmaraja [Raja Dharma] tertinggi.
(19 Maret 2006)

 

Pergi ke Doa & Ritual

Kembali ke Tab

 

Doa & Ritual

SMSTeachings9

 

Migtsema

(1)

Salam semua,

Renungkan dan wujudkan manfaat berikut dari kehadiran dalam pelafalan Migtsema di Kechara House:

  1. Meningkatkan kemampuan mental untuk memahami subtleties (hal-hal halus) dari dharma.
  2. Menciptakan kebiasaan baru yang mengurangi matangnya situasi negatif.
  3. Menjadi persembahan besar kepada Pelindung Dharma agar mereka dapat membantu kita dengan lebih baik.
  4. Menciptakan pahala dan melarutkan hambatan bagi aspirasi kita untuk Kechara House.
  5. Memenuhi kuota puja untuk wihara kita, yang HARUS KITA SELESAIKAN.
  6. Memberikan kontribusi kepada Kechara House dalam banyak cara melalui pelayanan.
  7. Menetapkan contoh yang sangat baik dan memberikan dorongan moral bagi yang lain.
  8. Menyenangkan guru dan saudara-saudari Dharma kita. Seorang diri kita mungkin goyah, tetapi bersama dengan yang lain, kita menjadi lebih kuat.
  9. Mendekatkan kita pada Tsongkhapa di banyak tingkatan.
  10. Menciptakan pahala untuk mempertahankan sumpah, komitmen, dan kata-kata kehormatan kita. Sangat penting untuk perkembangan Dharma.
  11. Menciptakan kondisi agar apa yang kita mulai di Kechara House dapat berlanjut dan selesai. Penciptaan jejak baik mengalir ke dalam kehidupan dan aktivitas sehari-hari kita, membawa kesuksesan pada berbagai tingkatan.
  12. Mengikuti, mematuhi, dan mencintai kode perilaku bermanfaat dari Kechara House, rumah spiritual kita, yang berada di tangan kita HANYA untuk dikembangkan. Ketika Kechara House berkembang, kita berkembang. Dan bukankah itu yang kita inginkan? Jika ya, kita harus menciptakannya dan kita mulai sekarang dengan Migtsema.

(2 Desember 2006)

 

Mantra Setrap untuk Persembahan Makanan

(2)

Sebelum kita makan atau minum sesuatu, kita mengucapkan OM AH HUM sebanyak 3 kali, lalu melafalkan:

GAN-SHEE YEE-LA DREN-PA TSAM-GYI-YANG
PA-RU BUM-JUM DRAK-YEE TZA-CHO-PEY
DU-PEY DO-NAM YIG-SHEN DRUP-ZEY-PEY
TEN-SUNG SET-RAP CHEN-LA CHO-PA-BUL

Doa di atas adalah doa persembahan khusus Setrap. Cara yang baik untuk mengumpulkan pahala sebelum makan dan membangun afinitas dengan Setrap. Hafalkan dan lakukan!

(14 Desember 2006)

 

Doa kepada Vajra Yogini

(3)

Permohonan Untuk Memberkati dan Membangunkan Sahabat:

Dengan tubuh prajna merah menyala yang mencerminkan
kecacatan amarah, menindas Bhairava
kesombongan yang menyebabkan begitu banyak rasa sakit yang tidak perlu,
berbentuk telanjang yang merusak konsep dan proyeksi,
diadem mahkota dari vajra yang mewakili pandangan murni para mentor,
hiasan tulang yang merupakan kematian akhir dan
kesadaran mengenainya menjadi baju zirah melawan ikatan pada yang sementara,
yang menyesatkan kita ke dalam kekekalan dan keterlibatan samsara,

Saya berdoa kepada Adamantine Yogini agar banyak makhluk melepaskan,
melakukan apa yang benar, tidak lagi memiliki batasan pikiran yang menghabiskan waktu berharga,
dan berusaha untuk apa yang benar-benar bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan orang lain
dan saat terakhir yang tak terduga (kematian) tidak lagi menimbulkan ketakutan.

– Tsem Tulku yang melamun dan mencengkeram pada stabilitas, kesetiaan, dan perkembangan.
(2 Juli 2005)

 

Tsog

(4)

Salam semuanya,

Tantra adalah ajaran dan praktik yang paling langka. Menurut Kensur Rinpoche, ketika sekelompok individu yang telah mendapatkan inisiasi melakukan tsog, jika kita memiliki inisiasi, kita harus bergabung dan tidak pantas melakukannya sendiri jika kita adalah murid.

Melakukan tsog bersama dengan benar menjaga ikatan tantrik, memberkati individu/kelompok/peserta, menyenangkan para dakini, lebih kuat daripada melakukan secara individu, menciptakan lingkungan yang lebih menyenangkan daripada tempat pribadi kita untuk persembahan, dan menjaga samaya antara yang diinisiasi — merupakan contoh baik untuk orang lain dan orang baru. Mengapa kita bekerja dan berdoa begitu keras untuk memiliki wihara jika kita tidak memanfaatkannya?

Jika belum diinisiasi dan Anda memiliki keistimewaan izin dan petunjuk untuk menghadirinya, jangan anggap remeh, seperti kencan di bioskop. Anda harus selalu hadir untuk menanam benih dan berdoa untuk menerima Vajra Yogini di masa depan. Penting untuk menanam benih sekarang.

Absensi terus-menerus dari tsog bagi yang diinisiasi melanggar samaya dengan sesama penerima inisiasi dan bertentangan dengan instruksi lama untuk keuntungan kita. Bagi yang belum diinisiasi, menunda keinginan, kesenangan, dan aktivitas samsaric sekali setiap dua minggu untuk menghadiri tsog suci dan melafalkan Migtsema sangatlah bermanfaat jika Anda benar-benar menginginkan Dharma sekarang dan bersiap untuk mendapatkan ajaran yang lebih tinggi nanti.

– Tsem Tulku
(7 Februari 2006)

 

(5)

Dear semua liaison, tantrika, murid, dan sahabat,

Tantra dan praktik tantrik dapat membersihkan karma kita secara efektif, cepat, dan membersihkannya pada tingkat tertinggi. Ini bukanlah pilihan; kita MEMBUTUHKANNYA! Kita harus bercita-cita untuk berlatih. Bagi mereka yang sudah diinisiasi, samaya pada sang guru, sumpah, sadhana meditasi harian, dan tsog adalah kekuatan hidup bagi berkah tantrik untuk tumbuh dari dalam dan luar.

Oleh karena itu, kelompok tantra kita sangat penting dan mereka harus berlatih untuk memberi dorongan. Tsog di wihara kita SANGAT PENTING. Ini adalah perintah ilahi dari pelindung kita. Mungkin kita tidak bisa melihat masa depan, tetapi mereka melihatnya. Mulai hari ini, bagi mereka yang SUDAH mendapatkan inisiasi dengan Heruka, Vajra Yogini, Hevajra, Kalachakra, Cittamani Tara, dan Yamantaka HARUS HADIR dalam upacara tsog. Jika TERKADANG Anda tidak bisa datang, Anda harus memiliki IZIN LANGSUNG dari saya melalui SMS (melalui liaison) atau tertulis (melalui liaison) untuk dibebaskan. Itu adalah tanggung jawab Anda untuk melakukannya.

Mereka yang diinisiasi dan tidak menghadiri tsog tanpa izin langsung dari saya di wihara secara langsung tidak mengikuti aturan Kechara House, sumpah tantrik, dan instruksi Dharmapala, jadi bagaimana anda mempraktikkan Dharma? Di Gaden, tidak menghadiri tsog adalah sesuatu yang sangat, sangat serius. Jadi, dengan Gaden sebagai contoh, saya ingin memberlakukan dari sekarang bahwa mereka yang telah diinisiasi dan tidak memiliki izin LANGSUNG dari saya untuk tidak menghadiri tsog dan melakukan hal itu SEBANYAK TIGA KALI SECARA BERURUTAN TIDAK BOLEH BERGABUNG DENGAN GRUP TSOG MENGGUNAKAN VAJRA/BEL/PERLENGKAPAN DENGAN MEJA TSOG lagi.

Ketika mereka menghadiri tsog, mereka harus duduk dengan yang belum diinisiasi dan membaca dengan diam. Jika mereka ingin memiliki hak istimewa besar untuk menggunakan alat tantrik, mereka harus mendapatkan izin tertulis dari saya dan melakukan 1.000 sujud namaskara kepada Vajrasattva di Kechara House itu sendiri. Tindakan-tindakan ini mungkin terlihat keras, tetapi yang lebih keras adalah ketika kita tidak mengikuti samaya tantrik karena rasa malas, keinginan, dan kurangnya disiplin dan hasil negatifnya membuat diri anda menderita dan memberikan contoh buruk.

Kita harus membuat Dharma tumbuh di dalam diri kita dan di luar, di negara dan wilayah ini. Bagaimanapun juga, kita seharusnya memanfaatkan tubuh manusia yang berharga, membayar kebaikan guru kita dengan praktik, menghasilkan cinta untuk orang lain, memenuhi janji kita, dan memanfaatkan wihara indah yang susah payah kita dapatkan setelah berusaha keras untuk waktu yang lama.

Terima kasih, dan saya berdoa agar praktik dan Dharma kita tumbuh dari akar sekarang. Jika saya telah baik kepada anda, memberikan anda Dharma, inisiasi, memberikan Anda sumpah, memperkenalkan anda pada praktik utama, mencintai dan memberi Anda kesabaran dan banyak kesempatan, maka saya adalah guru Dharma anda.

Oleh karena itu, sebagai guru Dharma anda, saya meminta anda untuk menghadiri tsog, memegang sumpah, menjaga samaya yang bersih, dan menjadi contoh cemerlang dari tradisi Tsongkhapa bagi orang lain dan diri anda sendiri. Buat Dharma tumbuh mulai di Kechara House.

Terima kasih banyak!

– Tsem Tulku, pemegang warisan Duldzin, Sonam dan Tulku Drakpa.
(15 Februari 2006)

 

(6)

Salam semuanya,

Tsog biasanya dilakukan dua kali sebulan dan hanya diikuti oleh orang-orang yang memiliki inisiasi tantrik atau izin khusus. Besok (Jumat, 24 Maret), saya membuat pengecualian dan mengundang semua orang untuk bergabung dalam tsog. Saya memiliki teman-teman Sangha khusus yang datang dari Gaden, India Selatan, yang juga akan bergabung dengan kita.

Tsog adalah metode yang kuat untuk mengubah ruang kita, realita, dan proyeksi menjadi kediaman istadewata, tindakan yang tercerahkan, dan keberadaan. Selama upacara tsog, sangat baik untuk melafalkan mantra yidam kita, fokus pada tujuan kita, dan bercita-cita untuk mengembangkan altruisme. Konon, dakini dari 24 tempat suci Heruka berkumpul di tempat tsog dan memberkati jemaah.

Sampai jumpa di tsog…

– Tsem Tulku of Gaden
(24 Maret 2006)

 

Pujas

(7)

Puja ibarat obat. Jika tidak ada ‘penyakit’, obat tidak akan diperlukan. Dosis obat dan jenisnya ditentukan oleh dokter yang berkualifikasi, dalam hal ini, pikiran yang tulus. Setelah obat diminum, kita perlu merawat orang tersebut kembali ke kesehatan.

Demikian pula, setelah puja, kita tidak kembali ke ‘normal’; harus ada transformasi. Barulah ‘obat’ akan berfungsi. Dalam banyak kasus, pasien menjadi lebih kuat dan bahkan lebih baik.

– Tsem Tulku
(17 Oktober 2005)

 

Praktik Praktik Umum

Kembali ke Tab

 

Praktik Umum

SMSTeachings10

 

(1)

Tidak menyukai sesuatu menunjukkan sesuatu yang lebih dalam.
Menghindari apa yang tidak kita sukai tidak membantu pikiran kita untuk mengatasi
dan lebih baik agar memiliki kedamaian, apalagi pencapaian.
Solusinya, hadapi langsung.
Ketika Anda berada di persimpangan jalan, selalu pilih jalan yang lebih sulit
karena ketika Anda menerapkannya, Anda akan melihat
bahwa kesulitan itu AKAN menjadi lebih mudah, dan lain kali
apa yang sulit tidak akan sulit lagi.

Kita bisa memeriksa apakah kita telah melakukannya
dengan melihat seberapa banyak yang telah kita ‘capai’ baik dalam hal duniawi maupun spiritual
dan berapa usia kita… jika banyak, bersukacitalah.
Jika tidak banyak, apa yang menghambat kita?
Pegang dan ikuti prinsip-prinsip Dharma dan ‘serang’ apa yang sulit…
apa yang bisa hilang yang belum pernah hilang sebelumnya
dengan menghindarinya begitu lama? Terima kasih.

– Dari seseorang yang banyak orang bisa menemukan banyak kekurangan yang saya miliki, Gaden Tsem Tulku.
(10 Juli 2005)

 

(2)

Bagaimana kita memiliki keberuntungan luar biasa
untuk bertemu dengan Yang Mulia Vajra Yogini?
Bagaimana mungkin itu terjadi?
Kita harus bersukacita!

Kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu
kita untuk tidak mempersiapkan, berlatih,
dan menguasai pencapaian esoterik Vajra Yogini.
Manfaatkan kesempatan ini sekarang!
Letakkan kepalamu di kaki teratai Vajra Yogini
dan cari perlindungannya…

(29 Juli 2005)

 

(3)

Salam semuanya,

Tolong Renungkanlah. Ketika kita muncul dalam pikiran orang lain, apa yang pertama kali muncul dalam pikiran mereka tentang kita, baik itu benar atau tidak? Baik, jujur, licik, tidak bertanggung jawab, bermotivasi buruk, membaik, tidak berubah, tegas, bertekad, membantu, bersemangat, kekanak-kanakan, dewasa, spiritual, Buddha, banyak bicara tapi tidak bertindak, berbalas dendam, sukses, dll.?

Anda sebaiknya memikirkan mengapa dan apa yang seharusnya Anda lakukan atau tidak lakukan jika negatif atau bersukacita jika positif. Renungkanlah dengan mendalam, KENAPA.

– Tsem Tulku
(17 Oktober 2005)

 

(4)

Salam semuanya,

Ketika makhluk berpencapaian dengan terampil menggunakan bahasa kasar dan berteriak pada kita, itu menunjukkan kasih sayang yang besar. Ketika Anda dan saya melakukannya, itu dengan jelas menunjukkan kurangnya kasih sayang. Pengendalian kata-kata sangat penting untuk menyebarkan Dharma dan memberikan manfaat.

– Pikiran dari orang yang suka berteriak-teriak dan bukan siddha sungguhan, Tsem Tulku.
(25 Oktober 2005)

 

(5)

Jika kalian semua mencintai diri kalian sendiri, maka tingkatkanlah Sangha.
Jika kalian mencintai Sangha, kembangkanlah Dharma.
Berikan persembahan kepada Buddha untuk memperluas Dharma.
Ketika Dharma berkembang, kita membutuhkan rumah untuk menerima Dharma.
Maka, kembangkanlah wihara.
Wihara akan berkembang jika kita membukanya dan memberikan kontribusi secara konsisten.
Kemudian, seperti bunga teratai yang mekar dari lumpur,
seorang guru kasih akan muncul di hadapanmu.
Meskipun dalam kenyataannya, ia selalu ada dengan penuh kasih untukmu.

– Tsem Tulku merenungkan bagaimana Dharma berkembang di tanah baru.
(12 Desember 2005)

 

(6)

Jika aku baik padamu, maka bersikap baiklah pada orang di sekitarmu.
Jika kamu percaya pada Buddha, maka jangan percaya pada samsara.
Jika kamu mempercayai Dharma, maka lepaskan, maafkan, dan berbuat untuk orang lain.
Jika kamu memiliki keyakinan pada Sangha, dekatilah teman dan kebiasaan yang mendorong kebajikan.

– Tsem Tulku
(12 Desember 2005)

 

(7)

Apa yang HARUS kita lakukan, kita harus lakukan. Penundaan, komitmen, dan alasan, baik itu ‘valid’ atau tidak, hanya akan memperburuk situasinya.

– Tsem Tulku, pencinta hal-hal mendalam… Hahaha.
(13 Desember 2005)

 

(8)

Jika kita benar-benar ingin membalas budi orang lain dan kita benar-benar mencintai diri kita sendiri, maka kita harus mencintai sang Buddha. Jika kita mencintai sang Buddha, itu harus karena apa yang dia bagikan kepada kita — Dharma. Jika kita mencintai Dharma, maka kita akan senang untuk berlatih, melakukan pekerjaan Dharma, membudayakan altruisme, dan berada dekat dengan Sangha. Jika kita senang untuk berlatih, maka transformasi menjadi suatu kegembiraan dan kegiatan yang sangat dinantikan. Jika transformasi terjadi, maka kita tinggal dengan harga diri dan tidak bergantung pada stimulus luar untuk bahagia. Maka, dengan senang hati kita lihat ikatan dan proyeksi yang memenjarakan menyusut! Bayangkan itu! Hidup tanpa rasa takut dan melarikan diri??

– Pikiran dari saya yang mulai berhenti berlari, Tsem Tulku.
(13 Desember 2005)

 

(9)

Anda telah mencoba dengan cara anda sendiri begitu lama tanpa keberhasilan, jadi berkomitmenlah pada cara Buddha. Bagaimanapun, apakah anda bahagia dengan rasa takut, kebencian pada diri sendiri, tidak punya tempat untuk pergi, hasil yang tidak pasti, harga diri rendah, rasa bersalah, dan terus-menerus bersembunyi sebagai bagian dari repertoar hidup Anda? Ada jalan keluar — Dharma.

– Tsem Tulku, yang belum keluar tapi mendorong Anda dari makhluk yang telah keluar.
(10 Januari 2006)

 

(10)

Salam semuanya,

Datang HUJAN atau TERANG, tidak masalah. Kamu memiliki payung. Datang situasi menyenangkan atau tidak menyenangkan, tidak masalah. Pikiranmu dapat dilatih dan siap. Itu sebabnya kita ada dalam Dharma. Untuk pikiran. Pikiran kita. Kapan kita mulai?

– Tsem Tulku, soaked and wet but FINALLY got an umbrella.
(February 6, 2006)

 

(11)

Salam para aspiran Dharma Kechara House,

Dalam ‘Sutra untuk Mengelompokkan Karma,’ dikatakan bahwa 10 manfaat yang muncul dari praktik sujud namaskara adalah:

  1. Tubuh yang tampan dan kulit keemasan
  2. Reinkarnasi dalam keluarga dengan posisi tinggi
  3. Pengikut yang banyak
  4. Persembahan dan penghargaan dari orang lain
  5. Sumber daya yang berlimpah
  6. Manfaat mendengarkan Dharma
  7. keyakinan besar pada Tiga Permata
  8. Ingatan yang baik dan ekstensif
  9. Kebijaksanaan besar
  10. Konsentrasi yang mendalam.

Saat ini, ada beberapa orang yang sedang melakukan retret sujud namaskara dan terlibat dalam sujud namaskara setiap hari. Saya sangat, sangat senang dengan praktik fisik ini. Saya harap lebih banyak murid yang terlibat dalam praktik ini setiap hari. Ini bermanfaat untuk kita sekarang dan baik untuk mempersiapkan diri untuk mendapatkan praktik tantrik yang sesungguhnya nanti, SERTA mendapatkan hasil tantrik yang sesungguhnya.

– Ucapan terbaik saya, Tsem Tulku, pelayan Gaden.
(19 Maret 2006)

 

(12)

Salam semuanya,

2 + 2 = 4,

Kikir + ego = penderitaan

Melayani orangtua + usaha = manusia yang baik

Berbicara + tanpa penerapan = kehilangan rasa hormat

Samaya + komitmen = keamanan

Sadar + kasih sayang = kebodhisattvaan

Tenang + fokus = kemampuan melihat masa lalu dan masa depan

Penyesalan + kesadaran akan kesalahan masa lalu = kebebasan

Guru + Dharma = kebijaksanaan

Dan melepaskan + menerima = kesabaran yang besar.

Pertidaksamaan yang bagus, bukan?

– Pikiran dari Tsem Tulku
(1 Juni 2006)

 

Delapan Bait Transformasi Pikiran

(13)

Teman-teman terkasih,

Hampir setiap minggu saya mengalami minggu kerja yang sangat berat. Orang-orang yang bekerja di sekitar saya atau para siswa memiliki begitu banyak masalah yang diciptakan oleh diri mereka sendiri, banyak konflik kepribadian, dan bahkan kemunduran yang tidak perlu bagi diri mereka sendiri, Gaden, Dharma, dan untuk saya.

Banyak yang harus ditangani, jadi Delapan Bait, terutama merenungkan sebab dan akibat dan merenungkan ketidakpastian kematian saya sendiri, menenangkan saya dan saya terus maju. Saya tahu minggu-minggu ini akan menjadi minggu depan lagi dan lagi sampai dan kecuali saya berhenti mengajar dan berhenti bertemu orang baru tetapi itu sepertinya tidak mungkin.

Jadi saya berlindung, melepaskan dan bersantai tetapi tetap maju. Saya tahu metode untuk menaklukan pikiran saya, dan itu lebih baik saya terapkan pada diri saya sendiri dan kemudian minggu-minggu yang mengerikan itu menjadi berkurang dalam pikiran saya meskipun masih terjadi. Namun saya mengubah pandangan saya dan kemudian minggu-minggu yang ‘mengerikan’ bisa ditangani dan diatasi. Dan dalam jangka panjang, kita menemukan pikiran kita kuat, fokus, dan stabil. Itu adalah pikiran yang dihargai, diinginkan, dan dibutuhkan oleh setiap orang.

(10 Februari 2007)

 

Offering

(14)

Alasan Menghaturkan Persembahan:

Di pusat Pikiran tercerahkan adalah Kasih Sayang yang murni dan tak terhingga. Semua Buddha, baik itu Buddha yang berinkarnasi seperti Shakyamuni, atau para guru aliran yang luhur yang berpencapaian, atau manifestasi kesadaran lainnya seperti yidam, mengekspresikan kasih sayang dan kemurnian persepsi ini kepada indera kita.

Menghaturkan persembahan kepada Buddha dan yidam dan berdoa kepada mereka adalah untuk membangkitkan kualitas pencerahan mereka dalam pikiran Anda. Ini adalah ungkapan kedekatan dengan benih dari sifat ilahi kita sendiri.

Buddha dan yidam adalah ekspresi kesadaran murni, bebas dari keterikatan, sikap benci, dan semua kesalahpahaman terhadap sifat sebenarnya dari realita. Mereka yang tercerahkan tinggal dalam kesadaran langsung yang penuh sukacita dari sifat ultimatif pikiran, dan kemurnian persepsi ini, sepenuhnya diselimuti oleh kasih sayang, yang dimanifestasikan dalam berbagai bentuk.

Beberapa bentuk istadewata meditasi bersifat marah, mewakili transformasi dinamis dan ganas dari keadaan mental yang tidak harmonis. Dan beberapa bentuknya bersifat damai, mewakili transformasi yang tenang dari keadaan mental yang tidak harmonis. Untuk merenungkan sifat istadewata adalah untuk melarutkan penampilannya dalam cahaya, dan menyerap ke dalam hati anda. Dengan demikian, pikiran anda menjadi tak terpisahkan dari pikiran istadewata.

– Diekstrak dari Trilogi Tibet oleh Tsem Tulku Rinpoche untuk keuntungan dan renungan kita.
(12 Februari 2007)

 

Tantra

(15)

Teman-teman terkasih,

Ketika kita melihat hal-hal indah seperti mobil bagus, orang-orang menarik, permata, uang, pemandangan, pakaian, dll., itu menciptakan kebiasaan dan keterikatan yang lebih dalam. Tidak ada cara untuk menghindari ini, jadi untuk melawan kebiasaan dan karma, kita seharusnya mentransformasikan hal-hal indah tersebut menjadi Delapan Tanda Keberuntungan dan mempersembahkannya kepada sang yidam. Atau jika kita adalah praktisi tantrik, kita bisa menggenerasikan diri kita sebagai yidam dan mempersembahkan keindahan tersebut kepada diri kita sebagai dewa, menikmatinya tanpa peningkatan keterikatan yang negatif.

Jika dilakukan berulang-ulang, praktik ini menjadi kebiasaan alami yang positif. Dengan cara ini, kita tidak menciptakan lebih banyak keterikatan terhadap hal-hal ‘menarik’ tersebut; sebaliknya, kita menggunakan keterikatan untuk memutuskan keterikatan kita. Secara bersamaan, kita menghasilkan pahala, dan dari sudut pandang orang lain, kita masih terlihat biasa dan rendah hati.

Karena kita tidak dapat melarikan diri dari samsara, kita tidak dapat mengubah persepsi samsara terhadap kita dan hasil karma. ITU adalah inti dari tantra. Dan itulah mengapa tantra jauh lebih relevan dan efektif sekarang ketika objek yang meningkatkan keterikatan jauh lebih berlimpah dan tersedia.

Sarva mangalam.

(2 Desember 2006)

 

(16)

Praktik tantrik palsu adanya tanpa memegang sumpah. Kita dapat melupakan untuk menghindari tiga alam bawah, apalagi mendapatkan pencapaian. Sumpah adalah penyebab sejati untuk segala sesuatu mulai dari tahap awal perlindungan hingga meditasi tahap penyelesaian dalam Tantra Yoga Tertinggi.

Kita harus membiasakan, mengetahui, menghafal, berlatih, dan memegang setiap sumpah yang telah kita ambil – perlindungan, bodhicitta, tantrik – yang disertai dengan 50 Ayat Pengabdian kepada Guru. Pengabdian kepada Guru menjadi mudah jika kita tidak menghindar dari realitas samsara dihadapan kita.

– Tsem Tulku
(25 Januari 2006)

 

Kembali ke Tab

Pergi ke Awal

 

Ajaran ini merupakan bagian dari Proyek Sungbum Tsem Rinpoche – kumpulan karya, tulisan, dan ajaran Yang Mulia Tsem Rinpoche. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai proyek ini dan bagaimana anda bisa menjadi bagiannya, klik di sini.

 

Untuk membaca informasi menarik lainnya:

 

Please support us so that we can continue to bring you more Dharma:

If you are in the United States, please note that your offerings and contributions are tax deductible. ~ the tsemrinpoche.com blog team

DISCLAIMER IN RELATION TO COMMENTS OR POSTS GIVEN BY THIRD PARTIES BELOW

Kindly note that the comments or posts given by third parties in the comment section below do not represent the views of the owner and/or host of this Blog, save for responses specifically given by the owner and/or host. All other comments or posts or any other opinions, discussions or views given below under the comment section do not represent our views and should not be regarded as such. We reserve the right to remove any comments/views which we may find offensive but due to the volume of such comments, the non removal and/or non detection of any such comments/views does not mean that we condone the same.

We do hope that the participants of any comments, posts, opinions, discussions or views below will act responsibly and do not engage nor make any statements which are defamatory in nature or which may incite and contempt or ridicule of any party, individual or their beliefs or to contravene any laws.

Leave a Reply

Maximum file size: 15MB each
Allowed file types: jpg, jpeg, gif, png

 

Maximum file size: 50MB
Allowed file type: mp4
Maximum file size: 15MB each
Allowed file types: pdf, docx

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Blog Chat

BLOG CHAT

Dear blog friends,

I’ve created this section for all of you to share your opinions, thoughts and feelings about whatever interests you.

Everyone has a different perspective, so this section is for you.

Tsem Rinpoche


SCHEDULED CHAT SESSIONS / 聊天室时间表

(除了每个月的第一个星期五)
SUNDAY
8 - 9PM (GMT +8)
4 - 5AM (PST)

UPCOMING TOPICS FOR NOVEMBER / 十一月份讨论主题

NOTICE:
Weekly Blog Chat discussion pause from November10th to December 8th, 2024.
Resume on December 15th (Sunday) 8 pm (GMT +8).

Please come and join in the chat for a fun time and support. See you all there.


Blog Chat Etiquette

These are some simple guidelines to make the blog chat room a positive, enjoyable and enlightening experience for everyone. Please note that as this is a chat room, we chat! Do not flood the chat room, or post without interacting with others.

EXPAND
Be friendly

Remember that these are real people you are chatting with. They may have different opinions to you and come from different cultures. Treat them as you would face to face, and respect their opinions, and they will treat you the same.

Be Patient

Give the room a chance to answer you. Patience is a virtue. And if after awhile, people don't respond, perhaps they don't know the answer or they did not see your question. Do ask again or address someone directly. Do not be offended if people do not or are unable to respond to you.

Be Relevant

This is the blog of H.E. Tsem Rinpoche. Please respect this space. We request that all participants here are respectful of H.E. Tsem Rinpoche and his organisation, Kechara.

Be polite

Avoid the use of language or attitudes which may be offensive to others. If someone is disrespectful to you, ignore them instead of arguing with them.

Please be advised that anyone who contravenes these guidelines may be banned from the chatroom. Banning is at the complete discretion of the administrator of this blog. Should anyone wish to make an appeal or complaint about the behaviour of someone in the chatroom, please copy paste the relevant chat in an email to us at care@kechara.com and state the date and time of the respective conversation.

Please let this be a conducive space for discussions, both light and profound.

KECHARA FOREST RETREAT PROGRESS UPDATES

Here is the latest news and pictorial updates, as it happens, of our upcoming forest retreat project.

The Kechara Forest Retreat is a unique holistic retreat centre focused on the total wellness of body, mind and spirit. This is a place where families and individuals will find peace, nourishment and inspiration in a natural forest environment. At Kechara Forest Retreat, we are committed to give back to society through instilling the next generation with universal positive values such as kindness and compassion.

For more information, please read here (english), here (chinese), or the official site: retreat.kechara.com.

Noticeboard

Name: Email:
For:  
Mail will not be published
  • Samfoonheei
    Friday, Oct 18. 2024 06:39 PM
    n Tibetan culture, it is a popular and customary practice for families to invite monks to perform spiritual ceremonies such as Trusol rituals. The monks have had the opportunity to offer such ceremonies for individuals or their families. Such ceremonies purify the elements of the environment which helps those living or visiting there to experience good health, success and well-being. The sacred ritual of ‘bathing’ the Buddhas and consecration through which negativities, sicknesses and obstacles will be cleared. Where by filling those areas with positive energies and good vibes through this Trusol consecration puja. Water is an essential part of this puja and symbolises the cleansing of all negativities and impurities. Through this puja it also pacifies local deities and other unseen beings in the surrounding areas. We are indeed fortunate that Tsem Rinpoche has taught Kecharians this practice and it has benefited many.
    Thank you Rinpoche with folded hands

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/the-second-generation-of-trusol-practitioners.html
  • Samfoonheei
    Friday, Oct 18. 2024 06:37 PM
    Reading this post had me gain some knowledge of Shifter Werewolves. Any article regarding rare creatures or paranormal articles are of my interest since young. In European folklore, a werewolf is a man who turns into a wolf at night and devours animals, people, or corpses but returns to human form by day.They have the ability to transform from an ordinary human appearance to a partially-lupine form with pointed ears, mutton chops, claws and fangs, and a ridged brow . Wow… werewolf tends to be vicious and unable to control his blood thirst. Their underlying common origin can be traced back to Proto-Indo-European mythology. In many depictions, these bloodthirsty beasts are evil where they kill animals and innocent people. They are humans who transition into wolf-like creatures, after being placed under a curse. In folklore, most werewolves originate from being cursed or bitten by another werewolf. That’s what they do believe. According many enthusiasts, there’s many different type of werewolves such as Alpha wolves, Beta wolves , Deltas, Elders, some survive as loners while others move in packs. How true it is no one knows. I do believe their existing . Many interesting stories related to these wolves in the past history.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/paranormal/werewolves-the-shapeshifters.html
  • Samfoonheei
    Friday, Oct 18. 2024 06:35 PM
    Beautiful Dorje Shugden at Malacca. One should pay a visit there, located at a busy tourist place. It was such an auspicious occasion that a grand Puja was held there. Dedicated students and volunteers were there getting the place ready for the grand puja. Well the Grand Dorje Shugden puja was conducted by very own Kechara puja team to commemorate the chapel’s 3rd anniversary. Many people attended the Puja that’s wonderful to receive the powerful Protector Dorje Shugden blessings. More people will make a connection and get to know Manjushri, the Buddha of Wisdom, in the form of a Dharma Protector. May Dorje Shugden’s practice flourish to benefit those tourists and locals.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/study-groups/grand-puja-at-malaccas-dorje-shugden-chapel-chinese.html
  • Samfoonheei
    Friday, Oct 18. 2024 06:34 PM
    Venerable Geshe Rabten Rinpoche is a highly realised meditation master known as a debater, scholar, and meditation master, was the first Tibetan Buddhist master to introduce the complete Vinaya-tradition. He had also introduce the study of the five major topics of Buddhism to the West. He became the ‘path breaker’ of the complete and complex teachings of Buddhism in the West. Many masters, who are famous in the West today, were Geshe’s students. enerable Geshe Rabten. Geshe Rabten wrote the beautiful and Manjushri’s prayer called Gangloma and gave a profound explanation. We are so fortunate to learn about this Manjushri’s sacred prayer. May all be blessed by the practice of Lord Manjushri and Geshe Rabten’s explanation.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/praise-to-manjusri-explanation-by-geshe-rabten.html
  • Samfoonheei
    Sunday, Oct 13. 2024 05:04 PM
    The begging bowl or alms bowl is one of the simplest but most important objects in the daily lives of Theravada Buddhist monks. The alms bowl still stands as an emblem of how all Buddhas, as numerous as grains of sand in the Ganges, practiced to end their desire. All those who receive the alms bowl should focus their mind to act with self-control and self-respect. Almsgiving is a tradition of Theravada Buddhists, majority in Thailand, Cambodia, Myanmar, Sri Lanka and Laos. In those early days of Buddhism, monks would take their bowls and go out begging for food. As today in Thailand one could see monks woke up before dawn every morning and carried his bowl through the roads or paths wherever he was staying. Local people would place food in the bowl as a donation, through the generosity of lay people. They accept whatever food is offered for them and eat whatever been given, serve as a blessing for the giver.
    One bowl has held the food of a thousand families. A solitary monastic travels on his journey of a hundred thousand miles seeking liberation from the cycle of birth and death.
    Thank you H.E. Tsem Rinpoche for explaining the meaning of begging and gave us more reasons to be vegetarian . Create a awareness among us not killing animals to be one.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/one-minute-story/why-buddha-has-a-begging-bowl
  • Samfoonheei
    Sunday, Oct 13. 2024 05:03 PM
    Ajahn Siripanyo, the son of billionaire Ananda Krishnan, chose to abandon his inheritance and become a Buddhist monk in pursuit of spirituality. A Thai-Malaysian monk born in London and educated in UK. He was ordained in Thailand and lived there, leaving behind a life of immense wealth and privilege. He did surprised many and his choice was unexpected. Initially as a temporary measure, but somehow later evolved into a permanent way of life. Ven. Ajahn Siripanyo is now the Abbot of hermitage Dtao Dam on the Thai-Burmese border in Saiyok National Park, Thailand.
    He was in Kuala Lumpur, Malaysia years back giving an enthralling Dhamma talk on the timeless teachings of Ajahn Chah.
    Thank you Rinpoche for this inspiring sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/ajahn-siripanno.html
  • Samfoonheei
    Sunday, Oct 13. 2024 05:02 PM
    The Tibetan diaspora began in 1959 after the People’s Liberation Army entered the country. Thousands of Tibetan and the Dalai Lama fled into exile to India. The Indian government led by Jawaharlal Nehru kind enough to offer land which was scattered throughout the country. The Tibetans as refugees on which the Tibetans would be able to reestablish themselves. After 60 years of protests, campaigns and fundraising, the Tibetan movement has not been fruitful, increase the living welfare condition and Tibetans continue to depend on the kindness of their host countries. Due to these many Tibetan in exile left India to elsewhere and other countries seeking a better future. In the last 60 years, the Tibetan leadership have not been successful in making progress with their political goals. Surprisingly the Tibetan Spiritual leader Dalai Lama said in an interview published letter that Europe has accepted “too many” refugees . While there is many protests and attempts to pressure Europe to accept more refugees.
    Further more the unethical ban against Shugden making life more difficult for many Dorje Shugden practitioners . Because of the ban against Dorje Shugden the whole Tibetan Buddhist world is divided until now. May all be harmonious soon even recently .Dalai Lama had said we could practice Interesting read. Interesting read.
    Thank you Rinpoche and Khong Jean Ai for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/current-affairs/dalai-lama-says-too-many-refugees-in-europe.html
  • Samfoonheei
    Sunday, Oct 13. 2024 05:01 PM
    The Kalmyks are the only traditionally Buddhist people living within Europe. As Tibetan Buddhists, the Kalmyks regard the Dalai Lama as their spiritual leader. Kalmykia is a historical crossroads on the Silk Road. The Western Mongol Kalmyk tribes. The Kalmyks live primarily in the Republic of Kalmykia, a federal subject of Russia located in the southeast European part of Russia. The Kalmyks are the only inhabitants of Europe whose national religion is Buddhism. They embraced Buddhism in the early part of the 17th century and belong to the Tibetan Buddhist. Like other Mongols, the Kalmyk are very spiritual Tibetan Buddhists, but their Buddhism has a strong admixture of indigenous beliefs and shamanistic practices. Buddhism spread among Mongols during the time of the Mongol Empire. They have come a long way till now, with rich traditions in song, dance, music, arts and a powerful heritage ,strong convictions.
    Thank you Rinpoche for this interesting information of the hidden Kalmykia society.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/art-architecture/kalmykia-lore-and-memory-at-the-far-side-of-the-buddhist-world.html
  • Samfoonheei
    Sunday, Oct 13. 2024 05:01 PM
    Thaipusam is a Tamil Hindu festival celebrated on the first full moon day of the Tamil month. The festival is celebrated to commemorate the victory of Hindu God Murugan over the demon Surapadman. The festival commemorates the triumph of good over evil by many devotees throughout Malaysia. For Hindus, Thaipusam is a day to cleanse oneself of sins and to repent for any transgressions in the past year.Devotees place a great deal of emphasis on the Vel. Silver, gold, lead, copper, and iron which is the five metals. It is said to be able to absorb all negative energy, spread positivity, and destroy all dangerous energies. Wearing yellow during Thaipusam as Lord Murugan’s favourite colour. Well Yellow is also associated with new beginnings, peace and happiness. On that day many devotees will be wearing yellow in color. Devotees will carry heavy ornate structures called kavadis while others have their tongues, cheeks and backs pierced with hooks and skewers. They then walk barefoot up 272 steps to the Batu Caves temple. Women devotees will carry the milk pots on that day. Thousands of locals and tourist from around the world of different faith will be there to witness this auspicious festival.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/art-architecture/special-hindu-festival.html
  • Samfoonheei
    Monday, Oct 7. 2024 01:10 PM
    Dorje Shugden controversy began when the Dalai Lama made successive attempts to wrongly assert the nature of the Dharma Protector Dorje Shugden to be a harmful spirit. The great lineage masters such as Kyabje Pabongka Rinpoche and Kyabje Trijang Rinpoche’s teachings are amongst the greatest dharma that forms the foundation of Gelugpa education. As confirmed that Dorje Shugden is an emanation of Manjushri. Dorje Shugden is an enlightened Dharma Protector who manifested about 400 years ago from a lineage of erudite masters. They cant be wrong . Dorje Shugden via the Panglung oracle had helped the Dalai Lama in his great escape out of Tibet. There are so many highly attained lamas who practices Dorje Shugden and their reincarnations have been coming back again and again. Even 5th Dalai Lama composed a prayer to Dorje Shugden and built a Protector chapel dedicated to Dorje Shugden as well. That’s Trode Khangsar in Central Lhasa which is still there. The ban of Dorje Shugden is unnecessary and illogical as the bigger purpose of Dorje Shugden,is the preservation of the Dharma. The Tibetan Leadership (CTA) has instituted this ban against Dorje Shugden for many years and its time to lift the ban. May more people read and understand the ban and the real reason behind this controversy.
    Thank you Rinpoche and Pastor David for sharing this post.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/great-lamas-masters/our-lama-vs-the-dalai-lama-the-underlying-reasons-for-the-ban.html
  • Samfoonheei
    Monday, Oct 7. 2024 01:08 PM
    Panchen Sonam Dragpa a scholar ,great master, writer, abbot of all monastic universities. Well known for writing 11 definitive volumes of philosophical teachings. He was the unmistaken incarnation of the pure monk Duldzin Drakpa Gyaltsen who was a direct disciple of Je Tsongkhapa.Panchen Sonam Dragpa was unique in having served as abbot of the three main Gelug monasteries that is Ganden, Sera and Drepung. The only person ever to have received this honour. Panchen Sonam Dragpa’s collected works spans volumes, constituting the main textbooks which is still used today.
    Worth reading over and over again this great Lama life’s story.
    Thank you Rinpoche for this great sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/the-most-illustrious-panchen-sonam-drakpa.html
  • Samfoonheei
    Monday, Oct 7. 2024 12:59 PM
    Troll is a being in Nordic folklore, described as trolls dwell in isolated areas of rocks, mountains, or caves, live together in small family units, and are rarely helpful to human beings. Trolling behaviors involve tactical aggression to incite emotional responses, which can adversely affect the target’s well-being. Troll represented aspects of life and nature that were beyond human control or understanding. They can be found all over Norway with mysterious rock formations and mountains with troll-like-shapes , sometimes possessing magic powers too. Reading this post had me get to know there’s other forest creatures that existed long ago. An eye opener reading it .
    Thank you Rinpoche for this great sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/science-mysteries/the-hidden-nature-of-trolls.html
  • Samfoonheei
    Monday, Oct 7. 2024 12:58 PM
    Dice divination, a fascinating and ancient method of fortune-telling, has been used by various cultures throughout history. Dice hold different meanings and symbolism in various religious traditions, representing chance, fate, and the connection between humans and the divine. Dice are commonly used as divination tools in modern witchcraft and are interpreted to seek insight and guidance from higher powers. Despite all the different rules and approaches, all forms of dice divination are basically the more same.
    In Tibetan Buddhism there are a number of divination methods. Even within dice divination there are many forms, and these are associated with many different deities such as Manjushri, Palden Lhamo and Dorje Shugden. Dorje Shugden divination method is well known to be extremely accurate , very beneficial and effective.
    Our Guru H E Tsem Rinpoche had received the entire transmission and commentary of the Dorje Shugden divination lineage from Dorje Shugden himself. One should maintain very good guru devotion and have clean samaya with our guru with ,have respect for the Dharma and have the deepest faith in the great and powerful enlightened protector Dorje Shugden to do the divination.Tsem Rinpoche has helped thousands of people through his divination methods in Malaysia. Interesting read , more to understand about it.
    Thank you Rinpoche for this sharing with us .

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/dorje-shugdens-dice-divination.html
  • Samfoonheei
    Tuesday, Oct 1. 2024 01:58 PM
    Visualizing deities while meditating or when we are performing a puja is one of the principal methods used in the Tibetan tradition. Deities are highly symbolic representations of awakened minds that have appeared to past masters in visions. Deities are represented in thangkas and paintings. As more and more people embrace the Tibetan Buddhist path with sincerity and dedication, they understand better and could visualize through the practice. It is not about appeasing a deity, but engaging in formal meditational practices to transform ourselves. The actual practice in Buddhism is to purify karma, accumulate merits by way of Buddha-deity practice, and to create the causes and conditions for spiritual realisations.
    Thank you Rinpoche and Pastor David for these great teachings.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/deity-practice-in-buddhism.html
  • Samfoonheei
    Tuesday, Oct 1. 2024 01:50 PM
    Lama Thubten Phurbu a prominent Gelug lama born in a village in Shanglaxiuxiang, Qinghai.As a young child, he showed extraordinary intelligence. Lama Thubten Phurbu is at the forefront of spreading Je Tsongkhapa’s tradition and Dorje Shugden inside Tibet. Lama Thubten Phurbu is responsible for propagating this Dharma Protector’s practice to many. Well respected by many in Kham, Tibet and is a deeply respected local figure known for his work in the community and have done much more for the Tibetan people than the CTA have. Lama Thubten Phurbu’s great works have benefited many sentient beings in Tibet and China. He travels occasionally to the West, India and Nepal to give teachings on Lama Tsongkhapa’s precious lineage as well as Dorje Shugden’s practice. Visited many places spreading Lama Tsongkhapa’s teachings, teaching the Lam Rim as well as the Mind Transformation teachings, and promoting the lineage of Dorje Shugden with the support from the Chinese government . Great sharing of a great Lama.
    Thank you Rinpoche and Pastor David for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/great-lamas-masters/incredible-lama-thubten-phurbu-and-his-activities.html

1 · 2 · 3 · 4 · 5 · »

Messages from Rinpoche

Scroll down within the box to view more messages from Rinpoche. Click on the images to enlarge. Click on 'older messages' to view archived messages. Use 'prev' and 'next' links to navigate between pages

Use this URL to link to this section directly: https://www.tsemrinpoche.com/#messages-from-rinpoche

Previous Live Videos

MORE VIDEOS

Shugdenpas Speaking Up Across The Globe

From Europe Shugden Association:


MORE VIDEOS

From Tibetan Public Talk:


MORE VIDEOS

CREDITS

Concept: Tsem Rinpoche
Technical: Lew Kwan Leng, Justin Ripley, Yong Swee Keong
Design: Justin Ripley, Cynthia Lee
Content: Tsem Rinpoche, Justin Ripley, Pastor Shin Tan, Sarah Yap
Admin: Pastor Loh Seng Piow, Beng Kooi

I must thank my dharma blog team who are great assets to me, Kechara and growth of dharma in this wonderful region. I am honoured and thrilled to work with them. I really am. Maybe I don't say it enough to them, but I am saying it now. I APPRECIATE THESE GUYS VERY MUCH!

Tsem Rinpoche

Total views today
280
Total views up to date
27189856
Facebook Fans Youtube Views Blog Views
Animal Care Fund
  Bigfoot, Yeti, Sasquatch

The Unknown

The Known and unknown are both feared,
Known is being comfortable and stagnant,
The unknown may be growth and opportunities,
One shall never know if one fears the unknown more than the known.
Who says the unknown would be worse than the known?
But then again, the unknown is sometimes worse than the known. In the end nothing is known unless we endeavour,
So go pursue all the way with the unknown,
because all unknown with familiarity becomes the known.
~Tsem Rinpoche

Photos On The Go

Click on the images to view the bigger version. And scroll down and click on "View All Photos" to view more images.
According to legend, Shambhala is a place where wisdom and love reign, and there is no crime. Doesn\'t this sound like the kind of place all of us would love to live in? https://www.tsemrinpoche.com/?p=204874
5 years ago
According to legend, Shambhala is a place where wisdom and love reign, and there is no crime. Doesn't this sound like the kind of place all of us would love to live in? https://www.tsemrinpoche.com/?p=204874
108 candles and sang (incense) offered at our Wish-Fulfilling Grotto, invoking Dorje Shugden\'s blessings for friends, sponsors and supporters, wonderful!
5 years ago
108 candles and sang (incense) offered at our Wish-Fulfilling Grotto, invoking Dorje Shugden's blessings for friends, sponsors and supporters, wonderful!
Dharmapalas are not exclusive to Tibetan culture and their practice is widespread throughout the Buddhist world - https://www.tsemrinpoche.com/?p=193645
5 years ago
Dharmapalas are not exclusive to Tibetan culture and their practice is widespread throughout the Buddhist world - https://www.tsemrinpoche.com/?p=193645
One of our adorable Kechara Forest Retreat\'s doggies, Tara, happy and safe, and enjoying herself in front of Wisdom Hall which has been decorated for Chinese New Year
5 years ago
One of our adorable Kechara Forest Retreat's doggies, Tara, happy and safe, and enjoying herself in front of Wisdom Hall which has been decorated for Chinese New Year
Fragrant organic Thai basil harvested from our very own Kechara Forest Retreat farm!
5 years ago
Fragrant organic Thai basil harvested from our very own Kechara Forest Retreat farm!
On behalf of our Puja House team, Pastor Tat Ming receives food and drinks from Rinpoche. Rinpoche wanted to make sure the hardworking Puja House team are always taken care of.
5 years ago
On behalf of our Puja House team, Pastor Tat Ming receives food and drinks from Rinpoche. Rinpoche wanted to make sure the hardworking Puja House team are always taken care of.
By the time I heard about Luang Phor Thong, he was already very old, in his late 80s. When I heard about him, I immediately wanted to go and pay my respects to him. - http://bit.ly/LuangPhorThong
5 years ago
By the time I heard about Luang Phor Thong, he was already very old, in his late 80s. When I heard about him, I immediately wanted to go and pay my respects to him. - http://bit.ly/LuangPhorThong
It\'s very nice to see volunteers helping maintain holy sites in Kechara Forest Retreat, it\'s very good for them. Cleaning Buddha statues is a very powerful and effective way of purifying body karma.
5 years ago
It's very nice to see volunteers helping maintain holy sites in Kechara Forest Retreat, it's very good for them. Cleaning Buddha statues is a very powerful and effective way of purifying body karma.
Kechara Forest Retreat is preparing for the upcoming Chinese New Year celebrations. This is our holy Vajra Yogini stupa which is now surrounded by beautiful lanterns organised by our students.
5 years ago
Kechara Forest Retreat is preparing for the upcoming Chinese New Year celebrations. This is our holy Vajra Yogini stupa which is now surrounded by beautiful lanterns organised by our students.
One of the most recent harvests from our Kechara Forest Retreat land. It was grown free of chemicals and pesticides, wonderful!
5 years ago
One of the most recent harvests from our Kechara Forest Retreat land. It was grown free of chemicals and pesticides, wonderful!
Third picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal.
Height: 33ft (10m)
5 years ago
Third picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal. Height: 33ft (10m)
Second picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal.
Height: 33ft (10m)
5 years ago
Second picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal. Height: 33ft (10m)
First picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal.
Height: 33ft (10m)
5 years ago
First picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal. Height: 33ft (10m)
The first title published by Kechara Comics is Karuna Finds A Way. It tells the tale of high-school sweethearts Karuna and Adam who had what some would call the dream life. Everything was going great for them until one day when reality came knocking on their door. Caught in a surprise swindle, this loving family who never harmed anyone found themselves out of luck and down on their fortune. Determined to save her family, Karuna goes all out to find a solution. See what she does- https://bit.ly/2LSKuWo
5 years ago
The first title published by Kechara Comics is Karuna Finds A Way. It tells the tale of high-school sweethearts Karuna and Adam who had what some would call the dream life. Everything was going great for them until one day when reality came knocking on their door. Caught in a surprise swindle, this loving family who never harmed anyone found themselves out of luck and down on their fortune. Determined to save her family, Karuna goes all out to find a solution. See what she does- https://bit.ly/2LSKuWo
Very powerful story! Tibetan Resistance group Chushi Gangdruk reveals how Dalai Lama escaped in 1959- https://bit.ly/2S9VMGX
5 years ago
Very powerful story! Tibetan Resistance group Chushi Gangdruk reveals how Dalai Lama escaped in 1959- https://bit.ly/2S9VMGX
At Kechara Forest Retreat land we have nice fresh spinach growing free of chemicals and pesticides. Yes!
5 years ago
At Kechara Forest Retreat land we have nice fresh spinach growing free of chemicals and pesticides. Yes!
See beautiful pictures of Manjushri Guest House here- https://bit.ly/2WGo0ti
5 years ago
See beautiful pictures of Manjushri Guest House here- https://bit.ly/2WGo0ti
Beginner’s Introduction to Dorje Shugden~Very good overview https://bit.ly/2QQNfYv
5 years ago
Beginner’s Introduction to Dorje Shugden~Very good overview https://bit.ly/2QQNfYv
Fresh eggplants grown on Kechara Forest Retreat\'s land here in Malaysia
5 years ago
Fresh eggplants grown on Kechara Forest Retreat's land here in Malaysia
Most Venerable Uppalavanna – The Chief Female Disciple of Buddha Shakyamuni - She exhibited many supernatural abilities gained from meditation and proved to the world females and males are equal in spirituality- https://bit.ly/31d9Rat
5 years ago
Most Venerable Uppalavanna – The Chief Female Disciple of Buddha Shakyamuni - She exhibited many supernatural abilities gained from meditation and proved to the world females and males are equal in spirituality- https://bit.ly/31d9Rat
Thailand’s ‘Renegade’ Yet Powerful Buddhist Nuns~ https://bit.ly/2Z1C02m
5 years ago
Thailand’s ‘Renegade’ Yet Powerful Buddhist Nuns~ https://bit.ly/2Z1C02m
Mahapajapati Gotami – the first Buddhist nun ordained by Lord Buddha- https://bit.ly/2IjD8ru
5 years ago
Mahapajapati Gotami – the first Buddhist nun ordained by Lord Buddha- https://bit.ly/2IjD8ru
The Largest Buddha Shakyamuni in Russia | 俄罗斯最大的释迦牟尼佛画像- https://bit.ly/2Wpclni
5 years ago
The Largest Buddha Shakyamuni in Russia | 俄罗斯最大的释迦牟尼佛画像- https://bit.ly/2Wpclni
Sacred Vajra Yogini
5 years ago
Sacred Vajra Yogini
Dorje Shugden works & archives - a labour of commitment - https://bit.ly/30Tp2p8
5 years ago
Dorje Shugden works & archives - a labour of commitment - https://bit.ly/30Tp2p8
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha.
5 years ago
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha.
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha. She was his step-mother and aunt. Buddha\'s mother had passed away at his birth so he was raised by Gotami.
5 years ago
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha. She was his step-mother and aunt. Buddha's mother had passed away at his birth so he was raised by Gotami.
Another nun disciple of Lord Buddha\'s. She had achieved great spiritual abilities and high attainments. She would be a proper object of refuge. This image of the eminent bhikkhuni (nun) disciple of the Buddha, Uppalavanna Theri.
5 years ago
Another nun disciple of Lord Buddha's. She had achieved great spiritual abilities and high attainments. She would be a proper object of refuge. This image of the eminent bhikkhuni (nun) disciple of the Buddha, Uppalavanna Theri.
Wandering Ascetic Painting by Nirdesha Munasinghe
5 years ago
Wandering Ascetic Painting by Nirdesha Munasinghe
High Sri Lankan monks visit Kechara to bless our land, temple, Buddha and Dorje Shugden images. They were very kind-see pictures- https://bit.ly/2HQie2M
5 years ago
High Sri Lankan monks visit Kechara to bless our land, temple, Buddha and Dorje Shugden images. They were very kind-see pictures- https://bit.ly/2HQie2M
This is pretty amazing!

First Sri Lankan Buddhist temple opened in Dubai!!!
5 years ago
This is pretty amazing! First Sri Lankan Buddhist temple opened in Dubai!!!
My Dharma boy (left) and Oser girl loves to laze around on the veranda in the mornings. They enjoy all the trees, grass and relaxing under the hot sun. Sunbathing is a favorite daily activity. I care about these two doggies of mine very much and I enjoy seeing them happy. They are with me always. Tsem Rinpoche

Always be kind to animals and eat vegetarian- https://bit.ly/2Psp8h2
5 years ago
My Dharma boy (left) and Oser girl loves to laze around on the veranda in the mornings. They enjoy all the trees, grass and relaxing under the hot sun. Sunbathing is a favorite daily activity. I care about these two doggies of mine very much and I enjoy seeing them happy. They are with me always. Tsem Rinpoche Always be kind to animals and eat vegetarian- https://bit.ly/2Psp8h2
After you left me Mumu, I was alone. I have no family or kin. You were my family. I can\'t stop thinking of you and I can\'t forget you. My bond and connection with you is so strong. I wish you were by my side. Tsem Rinpoche
5 years ago
After you left me Mumu, I was alone. I have no family or kin. You were my family. I can't stop thinking of you and I can't forget you. My bond and connection with you is so strong. I wish you were by my side. Tsem Rinpoche
This story is a life-changer. Learn about the incredible Forest Man of India | 印度“森林之子”- https://bit.ly/2Eh4vRS
5 years ago
This story is a life-changer. Learn about the incredible Forest Man of India | 印度“森林之子”- https://bit.ly/2Eh4vRS
Part 2-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
5 years ago
Part 2-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
Part 1-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
5 years ago
Part 1-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
The great Protector Manjushri Dorje Shugden depicted in the beautiful Mongolian style. To download a high resolution file: https://bit.ly/2Nt3FHz
5 years ago
The great Protector Manjushri Dorje Shugden depicted in the beautiful Mongolian style. To download a high resolution file: https://bit.ly/2Nt3FHz
The Mystical land of Shambhala is finally ready for everyone to feast their eyes and be blessed. A beautiful post with information, art work, history, spirituality and a beautiful book composed by His Holiness the 6th Panchen Rinpoche. ~ https://bit.ly/309MHBi
6 years ago
The Mystical land of Shambhala is finally ready for everyone to feast their eyes and be blessed. A beautiful post with information, art work, history, spirituality and a beautiful book composed by His Holiness the 6th Panchen Rinpoche. ~ https://bit.ly/309MHBi
Beautiful pictures of the huge Buddha in Longkou Nanshan- https://bit.ly/2LsBxVb
6 years ago
Beautiful pictures of the huge Buddha in Longkou Nanshan- https://bit.ly/2LsBxVb
The reason-Very interesting thought- https://bit.ly/2V7VT5r
6 years ago
The reason-Very interesting thought- https://bit.ly/2V7VT5r
NEW Bigfoot cafe in Malaysia! Food is delicious!- https://bit.ly/2VxdGau
6 years ago
NEW Bigfoot cafe in Malaysia! Food is delicious!- https://bit.ly/2VxdGau
DON\'T MISS THIS!~How brave Bonnie survived by living with a herd of deer~ https://bit.ly/2Lre2eY
6 years ago
DON'T MISS THIS!~How brave Bonnie survived by living with a herd of deer~ https://bit.ly/2Lre2eY
Global Superpower China Will Cut Meat Consumption by 50%! Very interesting, find out more- https://bit.ly/2V1sJFh
6 years ago
Global Superpower China Will Cut Meat Consumption by 50%! Very interesting, find out more- https://bit.ly/2V1sJFh
You can download this beautiful Egyptian style Dorje Shugden Free- https://bit.ly/2Nt3FHz
6 years ago
You can download this beautiful Egyptian style Dorje Shugden Free- https://bit.ly/2Nt3FHz
Beautiful high file for print of Lord Manjushri. May you be blessed- https://bit.ly/2V8mwZe
6 years ago
Beautiful high file for print of Lord Manjushri. May you be blessed- https://bit.ly/2V8mwZe
Mongolian (Oymiakon) Shaman in Siberia, Russia. That is his real outfit he wears. Very unique. TR
6 years ago
Mongolian (Oymiakon) Shaman in Siberia, Russia. That is his real outfit he wears. Very unique. TR
Find one of the most beautiful temples in the world in Nara, Japan. It is the 1,267 year old Todai-ji temple that houses a 15 meter Buddha Vairocana statue who is a cosmic and timeless Buddha. Emperor Shomu who sponsored this beautiful temple eventually abdicated and ordained as a Buddhist monk. Very interesting history and story. One of the places everyone should visit- https://bit.ly/2VgsHhK
6 years ago
Find one of the most beautiful temples in the world in Nara, Japan. It is the 1,267 year old Todai-ji temple that houses a 15 meter Buddha Vairocana statue who is a cosmic and timeless Buddha. Emperor Shomu who sponsored this beautiful temple eventually abdicated and ordained as a Buddhist monk. Very interesting history and story. One of the places everyone should visit- https://bit.ly/2VgsHhK
Manjusri Kumara (bodhisattva of wisdom), India, Pala dynesty, 9th century, stone, Honolulu Academy of Arts
6 years ago
Manjusri Kumara (bodhisattva of wisdom), India, Pala dynesty, 9th century, stone, Honolulu Academy of Arts
Click on "View All Photos" above to view more images

Videos On The Go

Please click on the images to watch video
  • Pig puts his toys away
    5 years ago
    Pig puts his toys away
    Animals are so intelligent. They can feel happiness, joy, pain, sorrow, just like humans. Always show kindness to them. Always show kindness to everyone.
  • Always be kind to animals-They deserve to live just like us.
    5 years ago
    Always be kind to animals-They deserve to live just like us.
    Whales and dolphins playing with each other in the Pacific sea. Nature is truly incredible!
  • Bodha stupa July 2019-
    5 years ago
    Bodha stupa July 2019-
    Rainy period
  • Cute Tara girl having a snack. She is one of Kechara Forest Retreat’s resident doggies.
    5 years ago
    Cute Tara girl having a snack. She is one of Kechara Forest Retreat’s resident doggies.
  • Your Next Meal!
    5 years ago
    Your Next Meal!
    Yummy? Tasty? Behind the scenes of the meat on your plates. Meat is a killing industry.
  • This is Daw
    5 years ago
    This is Daw
    This is what they do to get meat on tables, and to produce belts and jackets. Think twice before your next purchase.
  • Don’t Take My Mummy Away!
    5 years ago
    Don’t Take My Mummy Away!
    Look at the poor baby chasing after the mother. Why do we do that to them? It's time to seriously think about our choices in life and how they affect others. Be kind. Don't break up families.
  • They do this every day!
    5 years ago
    They do this every day!
    This is how they are being treated every day of their lives. Please do something to stop the brutality. Listen to their cries for help!
  • What happened at Fair Oaks Farm?
    5 years ago
    What happened at Fair Oaks Farm?
    The largest undercover dairy investigation of all time. See what they found out at Fair Oaks Farm.
  • She’s going to spend her whole life here without being able to move correctly. Like a machine. They are the slaves of the people and are viewed as a product. It’s immoral. Billions of terrestrial animals die annually. Billions. You can’t even imagine it. And all that because people don’t want to give up meat, even though there are so many alternatives. ~ Gabriel Azimov
    5 years ago
    She’s going to spend her whole life here without being able to move correctly. Like a machine. They are the slaves of the people and are viewed as a product. It’s immoral. Billions of terrestrial animals die annually. Billions. You can’t even imagine it. And all that because people don’t want to give up meat, even though there are so many alternatives. ~ Gabriel Azimov
  • Our Malaysian Prime Minister Dr. Mahathir speaks so well, logically and regarding our country’s collaboration with China for growth. It is refreshing to listen to Dr. Mahathir’s thoughts. He said our country can look to China for many more things such as technology and so on. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    Our Malaysian Prime Minister Dr. Mahathir speaks so well, logically and regarding our country’s collaboration with China for growth. It is refreshing to listen to Dr. Mahathir’s thoughts. He said our country can look to China for many more things such as technology and so on. Tsem Rinpoche
  • This is the first time His Holiness Dalai Lama mentions he had some very serious illness. Very worrying. This video is captured April 2019.
    6 years ago
    This is the first time His Holiness Dalai Lama mentions he had some very serious illness. Very worrying. This video is captured April 2019.
  • Beautiful Monastery in Hong Kong
    6 years ago
    Beautiful Monastery in Hong Kong
  • This dog thanks his hero in such a touching way. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    This dog thanks his hero in such a touching way. Tsem Rinpoche
  • Join Tsem Rinpoche in prayer for H.H. Dalai Lama’s long life~ https://www.youtube.com/watch?v=gYy7JcveikU&feature=youtu.be
    6 years ago
    Join Tsem Rinpoche in prayer for H.H. Dalai Lama’s long life~ https://www.youtube.com/watch?v=gYy7JcveikU&feature=youtu.be
  • These people going on pilgrimage to a holy mountain and prostrating out of devotion and for pilgrimage in Tibet. Such determination for spiritual practice. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    These people going on pilgrimage to a holy mountain and prostrating out of devotion and for pilgrimage in Tibet. Such determination for spiritual practice. Tsem Rinpoche
  • Beautiful new casing in Kechara for Vajra Yogini. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    Beautiful new casing in Kechara for Vajra Yogini. Tsem Rinpoche
  • Get ready to laugh real hard. This is Kechara’s version of “Whatever Happened to Baby Jane!” We have some real talents in this video clip.
    6 years ago
    Get ready to laugh real hard. This is Kechara’s version of “Whatever Happened to Baby Jane!” We have some real talents in this video clip.
  • Recitation of Dorje Dermo‘s mantra or the Dharani of Glorious Vajra Claws. This powerful mantra is meant to destroy all obstacles that come in our way. Beneficial to play this mantra in our environments.
    6 years ago
    Recitation of Dorje Dermo‘s mantra or the Dharani of Glorious Vajra Claws. This powerful mantra is meant to destroy all obstacles that come in our way. Beneficial to play this mantra in our environments.
  • Beautiful
    6 years ago
    Beautiful
    Beautiful sacred Severed Head Vajra Yogini from Tsem Rinpoche's personal shrine.
  • My little monster cute babies Dharma and Oser. Take a look and get a cute attack for the day! Tsem Rinpoche
    6 years ago
    My little monster cute babies Dharma and Oser. Take a look and get a cute attack for the day! Tsem Rinpoche
  • Plse watch this short video and see how all sentient beings are capable of tenderness and love. We should never hurt animals nor should we eat them. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    Plse watch this short video and see how all sentient beings are capable of tenderness and love. We should never hurt animals nor should we eat them. Tsem Rinpoche
  • Cruelty of some people have no limits and it’s heartbreaking. Being kind cost nothing. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    Cruelty of some people have no limits and it’s heartbreaking. Being kind cost nothing. Tsem Rinpoche
  • SUPER ADORABLE and must see
    6 years ago
    SUPER ADORABLE and must see
    Tsem Rinpoche's dog Oser girl enjoying her snack in her play pen.
  • Cute!
    6 years ago
    Cute!
    Oser girl loves the balcony so much. - https://www.youtube.com/watch?v=RTcoWpKJm2c
  • Uncle Wong
    6 years ago
    Uncle Wong
    We were told by Uncle Wong he is very faithful toward Dorje Shugden. Dorje Shugden has extended help to him on several occasions and now Uncle Wong comes daily to make incense offerings to Dorje Shugden. He is grateful towards the help he was given.
  • Tsem Rinpoche’s Schnauzer Dharma boy fights Robot sphere from Arkonide!
    6 years ago
    Tsem Rinpoche’s Schnauzer Dharma boy fights Robot sphere from Arkonide!
  • Cute baby owl found and rescued
    6 years ago
    Cute baby owl found and rescued
    We rescued a lost baby owl in Kechara Forest Retreat.
  • Nice cups from Kechara!!
    6 years ago
    Nice cups from Kechara!!
    Dorje Shugden people's lives matter!
  • Enjoy a peaceful morning at Kechara Forest Retreat
    6 years ago
    Enjoy a peaceful morning at Kechara Forest Retreat
    Chirping birds and other forest animals create a joyful melody at the Vajrayogini stupa in Kechara Forest Retreat (Bentong, Malaysia).
  • This topic is so hot in many circles right now.
    7 years ago
    This topic is so hot in many circles right now.
    This video is thought-provoking and very interesting. Watch! Thanks so much to our friends at LIVEKINDLY.
  • Chiropractic CHANGES LIFE for teenager with acute PAIN & DEAD LEG.
    7 years ago
    Chiropractic CHANGES LIFE for teenager with acute PAIN & DEAD LEG.
  • BEAUTIFUL PLACE IN NEW YORK STATE-AMAZING.
    7 years ago
    BEAUTIFUL PLACE IN NEW YORK STATE-AMAZING.
  • Leonardo DiCaprio takes on the meat Industry with real action.
    7 years ago
    Leonardo DiCaprio takes on the meat Industry with real action.
  • Do psychic mediums have messages from beyond?
    7 years ago
    Do psychic mediums have messages from beyond?
  • Lovely gift for my 52nd Birthday. Tsem Rinpoche
    7 years ago
    Lovely gift for my 52nd Birthday. Tsem Rinpoche
  • This 59-year-old chimpanzee was refusing food and ready to die until...
    7 years ago
    This 59-year-old chimpanzee was refusing food and ready to die until...
    she received “one last visit from an old friend” 💔💔
  • Bigfoot sighted again and made it to the news.
    7 years ago
    Bigfoot sighted again and made it to the news.
  • Casper is such a cute and adorable. I like him.
    7 years ago
    Casper is such a cute and adorable. I like him.
  • Dorje Shugden Monastery Amarbayasgalant  Mongolia's Ancient Hidden Gem
    7 years ago
    Dorje Shugden Monastery Amarbayasgalant Mongolia's Ancient Hidden Gem
  • Don't you love Hamburgers? See how 'delicious' it is here!
    7 years ago
    Don't you love Hamburgers? See how 'delicious' it is here!
  • Such a beautiful and powerful message from a person who knows the meaning of life. Tsem Rinpoche
    7 years ago
    Such a beautiful and powerful message from a person who knows the meaning of life. Tsem Rinpoche
  • What the meat industry figured out is that you don't need healthy animals to make a profit.
    7 years ago
    What the meat industry figured out is that you don't need healthy animals to make a profit.
    Sick animals are more profitable... farms calculate how close to death they can keep animals without killing them. That's the business model. How quickly they can be made to grow, how tightly they can be packed, how much or how little can they eat, how sick they can get without dying... We live in a world in which it's conventional to treat an animal like a block of wood. ~ Jonathan Safran Foer
  • This video went viral and it's a must watch!!
    7 years ago
    This video went viral and it's a must watch!!
  • SEE HOW THIS ANIMAL SERIAL KILLER HAS NO ISSUE BLUDGEONING THIS DEFENSELESS BEING.
    7 years ago
    SEE HOW THIS ANIMAL SERIAL KILLER HAS NO ISSUE BLUDGEONING THIS DEFENSELESS BEING.
    This happens daily in slaughterhouse so you can get your pork and Bak ku teh. Stop eating meat.

ASK A PASTOR


Ask the Pastors

A section for you to clarify your Dharma questions with Kechara’s esteemed pastors.

Just post your name and your question below and one of our pastors will provide you with an answer.

Scroll down and click on "View All Questions" to view archived questions.

View All Questions

CHAT PICTURES

Look at how attentive of the members during Dharma talk. It is through hearing, contemplation and practicing Dharma, one is able to eradicate delusions and march towards liberation. 28/9/2024 Kechara Penang Study Group by Jacinta
3 weeks ago
Look at how attentive of the members during Dharma talk. It is through hearing, contemplation and practicing Dharma, one is able to eradicate delusions and march towards liberation. 28/9/2024 Kechara Penang Study Group by Jacinta
Pastor  did dharma sharing on KFR retreat puja, purification after retreat and karma. Kechara Penang weekly puja. Pic taken by Siew Hong.
3 weeks ago
Pastor  did dharma sharing on KFR retreat puja, purification after retreat and karma. Kechara Penang weekly puja. Pic taken by Siew Hong.
Under the guidance from Pastor Seng Piow, Kechara Penang Study Group members completed our weekly Dorje Shugden Puja. 28th September 2024 by Jacinta.
3 weeks ago
Under the guidance from Pastor Seng Piow, Kechara Penang Study Group members completed our weekly Dorje Shugden Puja. 28th September 2024 by Jacinta.
Sponsors' packages nicely decorated nd offered up on behalf. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
3 weeks ago
Sponsors' packages nicely decorated nd offered up on behalf. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Completed Dorje Shugden puja cum recitation of Namasangiti on 14th September 2024. Kechara Penang Study Group, uploaded by Jacinta.
3 weeks ago
Completed Dorje Shugden puja cum recitation of Namasangiti on 14th September 2024. Kechara Penang Study Group, uploaded by Jacinta.
Known as Merdeka Day (31st Aug 2024), our Kechara Penang members celebrated this day with Dorje Shugden and his entourage by doing a DS puja together with recitation of Namasangiti. Uploaded by Jacinta.
4 weeks ago
Known as Merdeka Day (31st Aug 2024), our Kechara Penang members celebrated this day with Dorje Shugden and his entourage by doing a DS puja together with recitation of Namasangiti. Uploaded by Jacinta.
24th Aug 2024, Kechara Penang Study Group members have completed weekly puja. A variety of kuihs and fruits were offered up on behalf of sponsors. By Jacinta
4 weeks ago
24th Aug 2024, Kechara Penang Study Group members have completed weekly puja. A variety of kuihs and fruits were offered up on behalf of sponsors. By Jacinta
At the point of the passing, the only thing that will help us and our loved ones is the Dharma. Hence, try to chant mantra, do pujas, giving alms and etc during this period. Bereavement puja by Kechara Penang Study Group by Jacinta.
3 months ago
At the point of the passing, the only thing that will help us and our loved ones is the Dharma. Hence, try to chant mantra, do pujas, giving alms and etc during this period. Bereavement puja by Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Bereavement puja by Kechara Penang Study Group. May the deceased has good rebirth and the family members find solace in the Three Jewels. Thanks to Rinpoche for He always taught us about practising compassion through action. By Jacinta
3 months ago
Bereavement puja by Kechara Penang Study Group. May the deceased has good rebirth and the family members find solace in the Three Jewels. Thanks to Rinpoche for He always taught us about practising compassion through action. By Jacinta
Thanks to Sharyn, the florist came and arranged on the spot! What a lovely and colourful bunch flowers attractively arranged to Buddha as offerings. 2nd Penang DS retreat of the year (2024), uploaded by Jacinta.
3 months ago
Thanks to Sharyn, the florist came and arranged on the spot! What a lovely and colourful bunch flowers attractively arranged to Buddha as offerings. 2nd Penang DS retreat of the year (2024), uploaded by Jacinta.
As usual, a retreat will not be complete without nice tormas. Pastor Patsy and our dear Penang members ~ Swee Bee, Tang, Jasmine and Siew Hong came together as a perfect and united team in completing it. Penang DS Retreat 17-18th Aug 2024 by Jacinta.
3 months ago
As usual, a retreat will not be complete without nice tormas. Pastor Patsy and our dear Penang members ~ Swee Bee, Tang, Jasmine and Siew Hong came together as a perfect and united team in completing it. Penang DS Retreat 17-18th Aug 2024 by Jacinta.
A picture that says all. Thanks to Pastor Seng Piow, 12 retreatants and 51sponsors that make this event a successful one. See you all in our next retreat. Kam Siah. A simple yet full of gratitude note by Choong, uploaded by Jacinta.
3 months ago
A picture that says all. Thanks to Pastor Seng Piow, 12 retreatants and 51sponsors that make this event a successful one. See you all in our next retreat. Kam Siah. A simple yet full of gratitude note by Choong, uploaded by Jacinta.
Offerings being set up, getting ready to start the first day of Kechara Penang Group's retreat. By Jacinta
3 months ago
Offerings being set up, getting ready to start the first day of Kechara Penang Group's retreat. By Jacinta
As H. E. The 25th Tsem Tulku Rinpoche had mentioned a retreat is time taken away from our ordinary, daily, mundane activities specifically to focus on deeper meditation, deeper meditational practices to gain some benefits.  Kechara Penang Study Group by Jacinta
3 months ago
As H. E. The 25th Tsem Tulku Rinpoche had mentioned a retreat is time taken away from our ordinary, daily, mundane activities specifically to focus on deeper meditation, deeper meditational practices to gain some benefits. Kechara Penang Study Group by Jacinta
Retreat started for the second half of the year, 17th Aug 2024. We have new participants and those regulars. Thanks to Pastor Seng Piow and Choong for organising it. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
3 months ago
Retreat started for the second half of the year, 17th Aug 2024. We have new participants and those regulars. Thanks to Pastor Seng Piow and Choong for organising it. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
10th Aug 2024. Kechara Penang Study Group completed DS puja, led by Siew Hong. Uploaded by Jacinta.
3 months ago
10th Aug 2024. Kechara Penang Study Group completed DS puja, led by Siew Hong. Uploaded by Jacinta.
Thank you Pastor Seng Piow for the dharma sharing and leading today's puja 3rd August 2024. Pic by Siew Hong and uploaded by Jacinta.
3 months ago
Thank you Pastor Seng Piow for the dharma sharing and leading today's puja 3rd August 2024. Pic by Siew Hong and uploaded by Jacinta.
Puja sponsorships packages of RM100, RM 50 and RM30. Really appreciate the continuous support for our Penang DS Chapel. 28/7/2024 By Jacinta
3 months ago
Puja sponsorships packages of RM100, RM 50 and RM30. Really appreciate the continuous support for our Penang DS Chapel. 28/7/2024 By Jacinta
Completed weekly puja at Penang DS Chapel. 27th July 2024 by Jacinta.
3 months ago
Completed weekly puja at Penang DS Chapel. 27th July 2024 by Jacinta.
For those Penang members who were back in Penang, instead of having a weekend off, they chose to go to Penang DS centre and did a DS puja for the benefits of all beings. 20th July 2024, Saturday. By Jacinta
3 months ago
For those Penang members who were back in Penang, instead of having a weekend off, they chose to go to Penang DS centre and did a DS puja for the benefits of all beings. 20th July 2024, Saturday. By Jacinta
So proud of Penang Kecharians for attending initiations given by Venerable Chojila at Kechara Forest Retreat, Bentong on 20th - 21st July 2024. Against all odds, many of us made it there. (Not in the pic Mr. Teo and Sunny) By Jacinta.
3 months ago
So proud of Penang Kecharians for attending initiations given by Venerable Chojila at Kechara Forest Retreat, Bentong on 20th - 21st July 2024. Against all odds, many of us made it there. (Not in the pic Mr. Teo and Sunny) By Jacinta.
Wishing all sponsors' wishes be fulfilled and thanks for supporting our Kechara Penang Puja packages on 13/7/2024. By Jacinta
3 months ago
Wishing all sponsors' wishes be fulfilled and thanks for supporting our Kechara Penang Puja packages on 13/7/2024. By Jacinta
#throwback 13th July 2024, Kechara Penang Study Group completed DS puja. We have special guest that day, Paul, a long time senior Kecharian with his friends. By Jacinta
3 months ago
#throwback 13th July 2024, Kechara Penang Study Group completed DS puja. We have special guest that day, Paul, a long time senior Kecharian with his friends. By Jacinta
Beautiful offerings arranged by Choong. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
4 months ago
Beautiful offerings arranged by Choong. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
7/7/2024 Kechara Penang weekly puja completed. Kechara Penang Study Girup by Jacinta.
4 months ago
7/7/2024 Kechara Penang weekly puja completed. Kechara Penang Study Girup by Jacinta.
This week's puja offerings sponsored by a few people and we hope their wishes be fulfilled. Pic taken by Choong and uploaded by Jacinta.
4 months ago
This week's puja offerings sponsored by a few people and we hope their wishes be fulfilled. Pic taken by Choong and uploaded by Jacinta.
29th June 2024. Kechara Penang Study Group completed weekly Dorje Shugden cum Manjushri Namasangiti. Pic taken by Choong and uploaded by Jacinta
4 months ago
29th June 2024. Kechara Penang Study Group completed weekly Dorje Shugden cum Manjushri Namasangiti. Pic taken by Choong and uploaded by Jacinta
Need a dose of spiritual nourishment or perhaps any spiritual protection? Do take up our Kechara Penang food/candles offering packages. Do not hesitate to contact our member Choong for more info. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
5 months ago
Need a dose of spiritual nourishment or perhaps any spiritual protection? Do take up our Kechara Penang food/candles offering packages. Do not hesitate to contact our member Choong for more info. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Different food offerings offered on Penang Kechara Chapel's altar behalf of the sponsors. May sponsors' wishes be fulfilled. Great effort from Choong Soon Heng, one of our Kechara Penang dedicated members who thought of this way for people to generate merits while clearing obstacles. Uploaded by Jacinta.
5 months ago
Different food offerings offered on Penang Kechara Chapel's altar behalf of the sponsors. May sponsors' wishes be fulfilled. Great effort from Choong Soon Heng, one of our Kechara Penang dedicated members who thought of this way for people to generate merits while clearing obstacles. Uploaded by Jacinta.
These are some of the offerings offered on behalf of our sponsors. We have different offerings packages which one can choose from or just simply sponsor our weekly puja in dedication to our loved ones. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
5 months ago
These are some of the offerings offered on behalf of our sponsors. We have different offerings packages which one can choose from or just simply sponsor our weekly puja in dedication to our loved ones. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
We hope you enjoyed our pictures, as much as we enjoyed our Wesak Day together in Penang. Let us carry the energy and enthusiasm we experienced so far and inspires many more. Happy Wesak Day! 22/5/2024 KPSG by Jacinta
6 months ago
We hope you enjoyed our pictures, as much as we enjoyed our Wesak Day together in Penang. Let us carry the energy and enthusiasm we experienced so far and inspires many more. Happy Wesak Day! 22/5/2024 KPSG by Jacinta
Puja offering packages. Thanks to those who sponsored the puja. May all your wishes be fulfilled. KPSG by Jacinta
6 months ago
Puja offering packages. Thanks to those who sponsored the puja. May all your wishes be fulfilled. KPSG by Jacinta
Colourful altar with plenty of offerings. We had DS puja with Praise to Buddha Shakyamuni as we celebrate this special day of Buddha's Birth, Enlightenment and Parinirvana. KPSG by Jacinta
6 months ago
Colourful altar with plenty of offerings. We had DS puja with Praise to Buddha Shakyamuni as we celebrate this special day of Buddha's Birth, Enlightenment and Parinirvana. KPSG by Jacinta
Some of the activities done during the Wesak Day Celebration in Penang. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
6 months ago
Some of the activities done during the Wesak Day Celebration in Penang. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Wesak Day Celebration in Penang!Buddha's Bathing Ritual. 22/5/2024 Kechara Penang Study Group by Jacinta.
6 months ago
Wesak Day Celebration in Penang!Buddha's Bathing Ritual. 22/5/2024 Kechara Penang Study Group by Jacinta.
11/5/2024 Saturday @3pm. After puja, all members helped out clearing the offerings and we shared out the blessed food offerings with our families, friends and even animals. Kechara Penang Study Group by Jacinta
6 months ago
11/5/2024 Saturday @3pm. After puja, all members helped out clearing the offerings and we shared out the blessed food offerings with our families, friends and even animals. Kechara Penang Study Group by Jacinta
11/5/2024 Saturday @3pm. Activities during puja. Members chanting Dorje Shugden mantras. We've completed Dorje Shugden puja cum Namasangiti. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
6 months ago
11/5/2024 Saturday @3pm. Activities during puja. Members chanting Dorje Shugden mantras. We've completed Dorje Shugden puja cum Namasangiti. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
11/5/2024, Saturday @3pm. Activities : Offerings of khata to Rinpoche, garland of flowers to Dorje Shugden and a new Tibetan butterlamp being offered on the altar. Kechara Penang Study Group by Jacinta
6 months ago
11/5/2024, Saturday @3pm. Activities : Offerings of khata to Rinpoche, garland of flowers to Dorje Shugden and a new Tibetan butterlamp being offered on the altar. Kechara Penang Study Group by Jacinta
Today we have an inaugural cancer free diet talk and info sharing by Mr. Ooi. Mr. Ooi is a Penangite and like any other man, he has a family to provide for. From colon cancer stage 4,he is now known as a cancer-free man. Learn more about his story and his acquaintance with Dorje Shugden here https://youtu.be/x7i-yXJBUwM?si=A-5O0udxjg52iS58
6 months ago
Today we have an inaugural cancer free diet talk and info sharing by Mr. Ooi. Mr. Ooi is a Penangite and like any other man, he has a family to provide for. From colon cancer stage 4,he is now known as a cancer-free man. Learn more about his story and his acquaintance with Dorje Shugden here https://youtu.be/x7i-yXJBUwM?si=A-5O0udxjg52iS58
Kind-hearted sponsors sponsored these kuih-muih & flowers for today's puja @ 4th May, 2024. Should you wish to contribute these or sponsor our weekly puja, do contact us for more details. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
6 months ago
Kind-hearted sponsors sponsored these kuih-muih & flowers for today's puja @ 4th May, 2024. Should you wish to contribute these or sponsor our weekly puja, do contact us for more details. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
The Promise
  These books will change your life
  Support Blog Team
Lamps For Life
  Robe Offerings
  Vajrayogini Stupa Fund
  Dana Offerings
  Soup Kitchen Project
 
Zong Rinpoche

Archives

YOUR FEEDBACK

Live Visitors Counter
Page Views By Country
United States 6,803,938
Malaysia 5,104,865
India 2,643,763
Singapore 975,370
United Kingdom 956,512
Bhutan 952,655
Nepal 949,332
Canada 832,290
Australia 657,969
Philippines 565,782
Indonesia 479,968
Germany 387,598
France 322,344
Brazil 266,568
Vietnam 243,901
Thailand 227,141
Taiwan 215,357
Italy 186,037
Spain 168,831
Netherlands 166,588
Mongolia 153,158
South Africa 143,584
Portugal 141,449
Türkiye 136,799
Sri Lanka 134,935
Hong Kong 131,108
Japan 128,470
United Arab Emirates 124,536
Russia 120,667
China 113,500
Romania 108,901
Mexico 102,783
New Zealand 97,064
Switzerland 95,009
Myanmar (Burma) 91,498
Pakistan 84,063
Sweden 82,836
South Korea 79,745
Cambodia 72,006
Poland 5,354
Total Pageviews: 27,189,856

Login

Dorje Shugden
Click to watch my talk about Dorje Shugden....